• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Pos oleh
  • hal. 93
Pos oleh :

adminbio

Berlangsung Khidmat, Fakultas Biologi UGM Gelar Wisuda Daring di Masa Pandemi

Rilis BeritaTajuk Rabu, 22 Juli 2020

Dampak pandemi COVID-19 masih terus dirasakan semua pihak, tak terkecuali Wisudawan/Wisudawati Universitas Gadjah Mada yang tidak bisa prosesi wisuda sebagaimana biasanya. Rabu (22/07) untuk pertama kalinya Fakultas Biologi UGM mengadakan Upacara Melepas Wisudawan/Wisudawati Periode IV Tahun Ajaran 2019/2020 secara daring. Acara wisuda dibuka secara langsung oleh Dekan Fakultas Biologi UGM (Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc). Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan (Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D.), Wakil Dekan Bidang Keuangan (Dr.Niken Satuti Nur Handayani, M.Sc), Wakil Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kesjasama (Dr. Eko. Agus Suyono, S.Si., M.App.Sc), Kaprodi Pascasarjana (Dr. Diah Rachmawati, M.Si), dan seluruh panitia yang terlibat dalam acara.

Slide 5
Slide 2
Slide 3
Slide 1
Slide 6

Dr. Diah Rachmawati, M.Si selaku Kaprodi S2 Pascasarjana Fakultas Biologi UGM dalam laporannya menyampaikan selamat kepada ketujuh wisudawan/wisudawati yang diwisuda hari ini. “Saya mengucapkan selamat karena hari ini ananda secara resmi menyandang gelar Master of Science meskipun dalam suasana pandemic, sehingga ananda tidak bisa menerima ijazah dan bertemu kami di sini. Kami memfasilitasi wisuda daring, semoga hal ini tidak mengurangi kebahagian para wisudawan/wisudawati dan juga para orangtua yang dengan sungguh-sungguh hati menyekolahkan putra-putrinya di Fakultas Biologi UGM”. Beliau juga menyampaikan bahwa ada satu orang wisudawan yang meraih IPK 4,00 yaitu saudari Intani Quarta Lailaty, S.Si., M.Sc.


Acara dilanjutkan dengan pembacaan nama-nama wisudawan oleh dekan Fakultas Biologi UGM. Terhitung sebanyak 7 wisudawan/wisudawati mengikuti prosesi ini, yaitu
Andri Adi Gunawan, S. Si, M.Sc., Devi Bunga Pagalla, S.Si., M.Sc., Intani Quarta Lailaty, S.Si., M.Sc., Ni Luh Putu Kayika Febryanti, S.Si., M.Sc., Uun Febriyani, S.Pd., M.Sc., Moh. Dahri Kisman, S.Pd., M.Sc., dan Wiwin Kusuma Perdana Sari, S.Si., M.Sc. Dari ketujuh wisudawan tersebut, saudara Andri Adi Gunawan, S. Si, M.Sc. dipilih menjadi perwakilan wisudawan yang hadir di Auditorium Biologi Tropika, sementara ke-enam wisudawan/wisudawati lainnya mengikuti prosesi upacara wisudawan secara virtual melalui aplikasi Google Meet. Sambutan wisudawan diwakili oleh Ni Luh Putu Kayika Febryanti, S.Si., M.Sc. dan sambutan perwakilan orangtua diwakili oleh H. Moh. Ansor (Ayahanda saudari Intani Quarta Lailaty, S.Si., M.Sc.). Acara ini disiarkan secara langsung di Youtube Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi UGM.

Prof. Dr. Budi Setiadi daryono, M.Agr.Sc selaku Dekan Fakultas Biologi UGM juga turut memberikan sambutan pada acara wisuda ini. “Berkat Yang Maha Kuasa, maka anda ditakdirkan untuk menjadi wisudawan pertama yang diwisuda secara daring pada Fakultas Biologi UGM. Kami yakin wisuda adalah momen yang sangat penting dalam hidup, oleh karena itu kami di Fakultas Biologi dibantu oleh para dosen muda, tenaga kependidikan, alumni dan mahasiswa berupaya sekuat tenaga untuk menyelenggarakan wisuda daring ini”, kata Prof. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. Beliau juga menyampaikan bahwa dari jutaan masyarakat Indonesia yang menginginkan selesai pada jenjang magister, para wisudawan harus bersyukur karena terpilih menjadi kurang dari 3% penduduk negeri ini yang menyandang gelar magister.

Acara wisuda daring ini berjalan sangat khidmat, tertib, lancar dan diakhiri dengan pembacaan doa oleh bapak Hendro Prayitno, S.Tr.Kes. Sebagai penutup, tak lupa Dekan Fakultas Biologi memberikan pantunnya, “bayam berbiji ditepi kali, salam lesteri dari Fakultas Biologi.” Acara ini resmi ditutup pada pukul 13.52 WIB.

Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc: Guru Besar di Bidang Ilmu Kultur Jaringan Tumbuhan dan Bioteknologi Tumbuhan Fakultas Biologi UGM

Rilis BeritaTajuk Jumat, 17 Juli 2020

Yogyakarta (15/07/2020)

Berita membahagiakan bagi Fakultas Biologi UGM di tengah masa pandemi COVID-19. Salah satu staf pengajar, Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc, telah mendapatkan gelar guru besar di bidang Ilmu Kultur Jaringan Tumbuhan dan Bioteknologi Tumbuhan. Beliau berada pada urutan ke-22 dan ke-7(Guru Besar Wanita) dalam daftar guru besar Fakultas Biologi UGM. Dengan penambahan jumlah guru besar ini diharapkan ke depannya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Fakultas Biologi UGM. Selain itu, dengan gelar ini diharapkan juga akan berdampak pada performa penelitian baik dari segi publikasi ilmiah maupun pengabdian kepada masyarakat.

Slide 5
Slide 2
Slide 3
Slide 4

Beliau mengawali karir sebagai dosen di Fakultas Biologi UGM pada tahun 1988 di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan yang Kepala Laboratoriumnya adalah Alm. Prof. Ir. Moeso Suryowinoto yang juga dikenal sebagai Ahli Kultur Jaringan Tumbuhan dan Ahli Anggrek Indonesia.  Ibu Endang Semiarti mendapat tugas mengikuti Prof. Moeso mengajar matakuliah Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan dan Orkhidologi (Anggrek), serta aktif membantu Prof. Moeso di organisasi Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI).  Pada tahun 1995, beliau mendapatkan kesempatan Studi lanjut ke Division of Biological Science, Faculty of Science, Nagoya University, Jepang dengan beasiswa dari pemerintah Jepang, Monbugakusho skema G to G. Beliau mendalami bidang ilmu Genetika Molekuler, terutama  Dasar-dasar Genetika Molekuler Perkembangan Tumbuhan pada tanaman model Arabidopsis thaliana di bawah bimbingan Prof. Yasunori Machida. Dari studinya tersebut beliau menjadi sangat memahami mengapa sel tumbuhan dapat ditumbuhkan secara in vitro dan menjadi individu baru yang sempurna, bahkan dapat dilakukan rekayasa genetika dengan memasukkan gen-gen kunci pertumbuhan dapat dihasilkan tanaman baru yang menunjukkan sifat-sifat unggul dari gen kunci tersebut. Ketekunan, kegigihan, serta sikap pantang menyerah menjadi modal kuat dalam menyelesaikan studi hingga akhirnya saat ini ilmu tersebut dapat beliau aplikasikan pada tanaman anggrek asli Indonesia. Pengetahuan tentang regulasi genetik dan dasar-dasar genetika pertumbuhan tanaman tersebut sampai saat ini terus diterapkan pada tanaman-tanaman hortikultura di Indonesia, dan beliau mengangkat tanaman anggrek sebagai tanaman model.  Hal ini terutama untuk mewujudkan impiannya bersama Alm. Prof. Moeso sebagai pendahulunya untuk memajukan peranggrekan Indonesia dan almarhum suaminya Dr. Ari Indrianto, SU yang bersama-sama membesarkan Lab Kultur Jaringan Tumbuhan dan menerapkan Bioteknologi untuk Pemuliaan Tanaman maupun Konservasi Tanaman Langka di tanah air.

Pengukuhan Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc akan dilakukan dalam waktu dekat. Beliau mendapat amanah menjadi Ketua Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Daerah Yogyakarta periode 2013-2017 dan periode 2019 – 2023. Beliau mulai aktif di perhimpunan yang lahir di Bandung, 4 November 1956 ini, sejak pertama kali menjadi dosen di Fakultas Biologi di tahun 1988 . “Indonesia memiliki keanekaragaman genetik anggrek hingga 5000 jenis, sehingga sudah selayaknya kita mengeksplorasi potensi yang ada pada anggrek asli Indonesia” tutur Prof. Endang Semiarti. Saat ini beliau juga menjadi Dosen Pembina Kegiatan Kelompok  Mahasiswa yang mencintai anggrek “Biology Orchid Study Club (BiOSC)” di Fakultas Biologi UGM.

Sepanjang karirnya, beliau telah banyak melahirkan karya ilmiah berupa jurnal ilmiah, buku ilmiah, buku populer dan paten. Beliau juga sangat senang untuk bisa membagikan ilmu yang dimilikinya kepada masyarakat umum dengan metode pelaksanaan yang lebih mudah. Misalnya, dalam berbagai pengabdian masyarakat, beliau secara langsung mempraktikkan cara menumbuhkan biji anggrek menggunakan entkas sederhana sehingga bisa diaplikasikan oleh masyarakat menengah bawah dan tetap mengembangkan industri rumahan. (YS)

KSAT UGM Mengajak Masyarakat untuk Berkebun di Rumah pada Masa Pandemi Covid-19 melalui Seminar Online

Kegiatan MahasiswaTajuk Senin, 13 Juli 2020

KSAT UGM menyelenggarakan seminar online yang berjudul “Home Gardening Tips and Tricks: Aesthetic and Healthy Plants A to Z” pada tanggal 11 Juli 2020. Acara ini dilaksanakan melalui Google Meet dan Live Streaming Youtube pada pukul 09.00-12.00 WIB. Seminar online ini bertujuan untuk mengedukasi dan mendorong masyarakat untuk berkebun di rumah sebagai upaya produktif di masa pandemi Covid-19 serta mengevaluasi apakah pernyataan tertentu merupakan mitos/fakta.

Slide 5
Slide 1
Slide 6
Slide 4
Slide 2
Slide 3

Seminar online kali ini menghadirkan para narasumber yang ahli dibidangnya. Narasumber pertama ahli dalam bidang kesehatan tanaman, beliau bernama Fetri Bariqi Almas selaku COO Zare.id, Founder Farm Entertain, dan Founder UMIKU Farm. Narasumber kedua berkecimpung dalam dunia arsitektur lanskap, beliau bernama M. Husen Yusuf A.M selaku Direktur CV. Green Art Indonesia dan Wakil Ketua Askonas Kota Yogyakarta. Narasumber ketiga merupakan alumni KSAT 2013 yang berfokus dalam bidang Edible Garden, beliau bernama Yuliana Purnamasari, S.Si..

Seminar online dibuka oleh moderator selaku Yulfiza Evan Nadar dan dilanjutkan oleh sambutan Pembina KSAT selaku Sidiq Permana Putra, S.Si., M.Sc. serta sambutan oleh Ketua Panitia Pelaksana selaku Niken Al Nibras. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi berjudul Kesehatan Tanaman oleh Fetri Bariqi Almas, Estetika Taman Rumah dari Perspektif Architecture Landscape oleh M. Husen Yusuf A.M, dan Edible Landscaping oleh Yuliana Purnamasari, S.Si.. Acara kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan mitos fakta yang dijawab oleh ketiga narasumber serta diakhiri dengan sesi tanya jawab.

Fetri Bariqi Almas mengatakan, “Semua orang bisa belajar bertanam karena tanaman mempunyai bahasa universal. Tidak hanya orang-orang akademis saja yang bisa bertanam tetapi kita juga bisa belajar bertanam karena ketika kita berurusan dengan tanaman, kita harus memahami tanaman tersebut”. Pernyataan tersebut sangat jelas menyatakan bahwa semua orang bisa bertanam jika memiliki kemauan untuk mempelajari hal tersebut.

Pada pelaksanaan seminar online kali ini, KSAT membuka pendaftaran untuk 400 peserta dimana peserta berasal dari berbagai khalayak masyarakat yang terdiri dari mahasiswa, dosen, hingga pengusaha. Para peserta mengikuti acara dengan sangat antusias yang dapat dilihat dari keaktifan peserta dalam memberi pertanyaan. Seminar online ini akhirnya ditutup dengan sesi foto bersama. Diselenggarakannya seminar online ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya pengabdian Kelompok Studi Arsitektur Taman dalam mendorong masyarakat untuk berkebun di masa pandemi Covid-19 ini. Semoga dari seminar online ini para peserta dapat mengetahui ilmu dan teknik berkebun yang benar dan dapat menghabiskan waktu Work From Home (WFH) ini dengan produktif.

Fakultas Biologi UGM terima kunjungan dari Prodi Biologi Universitas Negeri Gorontalo

Rilis Berita Jumat, 10 Juli 2020

Fakultas Biologi UGM pada Kamis 12 Maret 2020 menerima kunjungan dari Prodi Biologi Universitas Negeri Gorontalo. Sebanyak 56 mahasiswa didampingi oleh 9 dosen diterima oleh Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. selaku Wakil dekan Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Kerjasama dan Alumni. Dr. Eko dalam sambutannya menjelaskan secara singkat tentang sejarah dan capaian Fakultas Biologi UGM serta mempromosikan program Pascasarjana kepada peserta dari Universitas Negeri Gorontalo. Kunjungan ini bertujuan untuk Educational short course dalam rangka memberi pelatihan dan ketrampilan tambahan kepada peserta.

Slide 1
Slide 2

Pelatihan dilaksanakan di Laboratorium Sistematika Hewan dengan topik pengantar pembuatan taksidermi ikan dibawah bimbingan bapak Donan Satria Yudha, M.Sc. dan di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan dengan topik isolasi DNA jaringan hewan dibawah bimbingan Dra. Tuty Arisuryanti, M.Sc., Ph.D. Pelatihan ini diharapkan menjadi sarana Fakultas Biologi UGM dalam menguatkan kompetensi biologi pada jejaring prodi Biologi di Indonesia

Biotalks#3 : Peran Biolog dalam Ilmu Bioforensik untuk Mendukung Ketahanan Negara

Rilis BeritaTajuk Jumat, 10 Juli 2020

Fakultas Biologi UGM kembali menyelenggarakan biotalks yang merupakan talkshow membahas isu biologi dalam perspektif multi sektor. Pada biotalks ketiga ini diselenggarkan pada Kamis, 9 Juli 2020. Hadir dalam biotalks#3 ini sebagai narasumber yaitu Kombes Pol. Drs. Putut Tjahjo Widodo, DFM, M.Si. (Kepala Lab DNA Pusdokkes Polri/Alumni Biologi UGM 1981), Kompol. Bowo Nurcahyo, S.Si., M.Biotech (Laboratorium Forensik Polri/Alumni Biologi UGM 1996), Dr. Niken Satuti Nur Handayani, M.Sc. (Fakultas Biologi UGM/Alumni Biologi UGM 1984) dan dipandu oleh Dr.biol.hom Nastiti Wijayanti, M.Si. (Kepala Laboratorium Fisiologi Hewan Fakultas Biologi UGM) .

Slide 4
Slide 3
Slide 1
Slide 2

Dr. Niken Satuti NH, M.Sc. menyampaikan materi forensic biology at a glace. “Ilmu forensik melibatkan berbagai disiplin ilmu yaitu fisika, biologi dan kimia dengan fokus identifikasi dan evaluasi bukti fisik untuk suatu investigasi tindak pidana atau kriminal.” tutur Niken dalam materi pembuka. Biologi forensik memilki beberapa bidang kajian, diantaranya botani, entomologi, mikrobiologi dan DNA Profilling. Sebagai contoh, ahli botani forensik menganalisis daun, biji-bijian dan pollen untuk menegakan simpulan dalam investigasi kemungkinan terjadi tindak pidana atau kronologi bagaimana tindak pidana kriminal terjadi seperti penentuan lokasi dan waktu kejadian.

Narasumber kedua Kombes Pol. Drs. Putut Tjahjo Widodo, DFM, M.Si. membawakan materi DNA Forensik dalam paparannya beliau menyampaikan bahwa DNA merupakan barang bukti yang penting dalam mengusut suatu kasus kejahatan, seperti pembunuhan dan pemerkosaan Namun, terdapat dua hal yang dapat menyebabkan kerusakan DNA yaitu kontaminasi dan degradasi . Kombes putut dalam paparannya mnengelompokan barang bukti DNA dalam tiga kelompok yaitu emas merupakana barang bukti yang terdapat DNA pelaku dan korban, perak yaitu barang bukti yang terdapat hanya DNA pelaku sedangkan perunggu yaitu barang bukti DNA yang hanya terdapat korban. Analisis DNA forensik setidaknya memiliki lima manfaat , diantaranya untuk alat bantu investigasi kasus kriminal, perdata, litbang, DVI dan identitas pribadi.

Selanjutnya narasumber yang ketiga Kompol. Bowo Nurcahyo, S.Si., M.Biotech membawakan materi peran biologi dan biologi molekuler dalam bidang forensik. “Ilmu forensik merupakan ilmu yang mempelajari upaya pendekatan untuk menggunakan barang bukti untuk mengungkap suatu kasus. Forensik tidak berfokus pada korban dan pelaku namun pada barang bukti. Dalam suatu laboratorium forensik, seorang penyidik harus mampu mengkoleksi, mengeliminasi, mengolah, dan menganalisis suatu barang bukti untuk mengungkapkan suatu kasus secara ilmiah dan mampu dipertanggungjawabkan di hadapan mahkamah” tukas Kompol Bowo dalam mengawali paparannya. Selanjutnya dalam paparan, Kompol Bowo menjelaskan tentang DNA fingerprint pada tanaman. Hasil analisis tersebut dapat mengungkapkan jaringan narkoba untuk membedakan bandar besar, pengedar, dan pengecer. Mekanisme pengungkapan jaringan narkoba tersebut dengan menganalisis DNA ganja yang tertinggal pada barang bukti yang dikumpulkan dari kelompok pelaku. DNA ganja ini menjadi DNA marker untuk mengungkap peredaran dan persebaran ganja oleh suatu jaringan narkoba. Pemanfaatan DNA marker ganja dapat juga mengungkap peta persebaran ganja sehingga akan mudah bagi pemerintah untuk memutuskan peredaran ganja.

Biotalks#3 sampai dengan diturunkannya berita ini telah disaksikan oleh lebih dari 1240 penonton yang berasal dari dari berbagai institusi diantaranya, Universitas Muhammadiyah Riau, Universitas Airlangga, Universitas Islam As-Syafiiyah, Universitas Hasanuddin, Universitas Sebelas Maret, Bidokkes POLDA SULSEL dll. Bagi yang belum dapat menyaksikan live biotalks#3 dapat menonton pada tautan ini. Kedepannya, Biotalks series akan segera hadir dengan tema bioenergi yang dikemas lebih menarik serta menjadi sumber informasi yang mencerahkan sekaligus mencerdaskan masyarakat.

Dalam Rangka Mitigasi Pohon Tumbang, Beringin Umur 50 Tahun di Hutan Biologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Dipangkas

Rilis BeritaTajuk Jumat, 10 Juli 2020

Universitas Gadjah Mada memiliki visi untuk membangun kampus yang nyaman, sejuk, rindang, indah dan nyaman untuk seluruh civitas akademika dan berperan untuk paru paru hidup di pusat Kota Yogyakarta. Hampir seluruh bagian kampus ditanami dengan vegetasi sehingga semakin mempercantik dan memperindah lingkungan kampus untuk belajar. Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada memiliki Hutan Biologi luas sekitar 1 Ha. Hutan ini telah dirintis sejak tahun 1970-an, atau kini telah menginjak usia 50 tahun. Di dalam hutan ini terdapat berbagai koleksi tanaman dari berbagai wilayah di Indonesia.

Koleksi tanaman yang ada di dalam hutan meliputi 91 spesies, dan di dalamnya juga terdapat beberapa spesies langka seperti pohon meranti (Shorea selanica), pohon asoka (Saracca thaipingiensis), pohon mundu (Garcinia dulcis), pohon coca cola (Cola nitida) dan kenari (Canarium indicum). Beberapa koleksi pohon telah memiliki ukuran yang cukup besar dengan lingkar batang lebih dari 4 orang bentang tangan orang dewasa, seperti meranti, randu alas, dan beringin.

Namun sayangnya, karena usia dan serangan hama beberapa koleksi tanaman besar seperti satu pohon meranti dan beringin ini telah mati dan kering. Pohon beringin ini terletak di bagian tepi Hutan Biologi dan posisinya terlalu dekat dengan Jalan Kesehatan. Jalan Kesehatan merupakan ruas jalan menuju Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta, yang lalulintasnya selalu padat. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh pohon tumbang atau dahan patah, pada tanggal 8 Juli 2020 Fakultas Biologi bersama dengan Tim Vegetasi Direktorat Aset UGM melakukan pruning besar terhadap beringin yang telah mati. Selama proses evakuasi ini, jalur lalulintas menuju RS Sardjito diatur dan dialihkan oleh PK4L UGM melalui Jalan Biologi, sedangkan dari arah RS Sardjito diperlakukan sistem buka tutup.

Slide 1
Slide 2

Hutan Biologi UGM memiliki visi untuk menjadi salahsatu fasilitas pendukung pembelajaran, pendidikan, dan pengabdian masyarakat tentang pentingnya pengenalan vegetasi, konservasi, dan pengenalan spesies tanaman kepada tamu kampus. Dengan adanya mitigasi ini diharapkan Hutan Biologi selain berperan sebagai paru paru kota juga menjadi fasilitas yang nyaman dan aman (SHP).

Dekan Fakultas Biologi UGM Menjadi Pembicara pada Workshop Pengembangan Kurikulum Universitas Diponegoro Semarang

Rilis BeritaTajuk Jumat, 10 Juli 2020

Rabu, 8 Juli 2020.

Dekan Fakultas Biologi UGM menjadi pembicara pada workshop pengembangan Kurikulum Prodi Magister Biologi, Departemen Biologi Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Kegiatan yang berlangsung secara daring ini bertujuan membahas pengembangan kurikulum khususnya pada Program Magister Biologi baik by course dan by research kedepannya terutama menyongsong era normal baru. Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Sains dan Matematika (FSM), para Wakil Dekan, Ketua Departemen Biologi, Kaprodi Magister Biologi dan para Dosen di Lingkungan Departemen Biologi UNDIP juga beberapa peserta dari PTN dan PTS lainnya.

Dalam presentasinya, Prof. Budi Setiadi Daryono, Ph.D., memaparkan Sejarah dan organisasi serta perkembangan KOBI, Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT), dan Standar Kurikulum Nasional Biologi yang disusun KOBI.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Prof Budi menyatakan bahwa penentuan isi dan muatan kurikulum sepenuhnya bergantung pada Fakultas, Departemen dan Program Studi, namun Capaian Pembelajaran ( Learning Outcome) mata kuliah diatur dalam Standar Kurikulum Nasional Biologi yang disusun KOBI baik untuk Program Sarjana dan Pascasarjana.

Kegiatan ini juga membahas bagaimana implementasi pembelajaran by research. Prof Budi menyatakan bahwa,  ” Beberapa Prodi di UGM secara defacto sudah melaksanakan kegiatan2 by research, tetapi secara de jure baru dibuka semester ini, setelah tahun 2019 UGM telah memiliki SK Rektor tentang Pendidikan Pascasarjana Program by Research, sehingga penyelenggaraannya telah memiliki payung hukum di tingkat universitas.

Prof. Budi juga berharap bahwa program by Research pada Program Magister dan Doktor pada bidang Biologi di Indonesia dapat terus berkembang khususnya pada masa pandemi karena berlakunya pembatasan kontak langsung dalam metode pembelajarannya.

Pengumuman Heregistrasi Gasal 2020 2021

Pengumuman Kamis, 9 Juli 2020

pengumuman-heregistrasi-gasal-2020-2021-revisi

Unduh

Ngaji Ekologi Edisi Spesial Bersama Laboratorium Sistematika Hewan Fakultas Biologi UGM

Rilis BeritaTajuk Selasa, 7 Juli 2020

Belajar bersama-sama, Memahami Bumi Sebagai Rumah bagi Semua Makhluk

Yayasan Wahana Gerakan Lestari Indonesia (WAGLERI) membentuk wadah belajar bersama secara daring yang direncanakan digelar minimal sebulan sekali. Ngaji Ekologi dimulai pada 5 Juni 2020 bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup. mengusung tema ‘Pengantar Dasar-dasar Ekologi’disampaikan oleh Siti Aisah, S.Si., M.Si., dosen Prodi Biologi Fakultas Saintek Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta pengajar matakuliah Ekologi. Tema ini dipilih dalam edisi perdana sebagai peletak pondasi awal pengertian ekologi mengingat bermacam ragamnya peserta. Disusul kemudian dengan edisi kedua, edisi sangat spesial 2 hari berturut turut 26-27 Juni 2020 menyambut ulang tahun Wagleri yang pertama, mengambil tema Ekologi Amfibi oleh Rury Eprilurahman, S.Si., M.Sc. Dosen Fakultas Biologi UGM dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Wagleri, sementara di hari yang kedua tentang Ekologi Reptil oleh Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc Dosen Fakultas Biologi UGM juga Ketua Dewan Pengawas Yayasan Wagleri.

Slide 1
Slide 2

Pada kesempatan tersebut, keduanya masing-masing menyampaikan materi mengenai ‘Ekologi Amfibi’ dimulai dari detail pengertian, macam hingga fungsi ekologis amfibi yang disambung hari kedua ‘Ekologi Reptil’ juga tak kalah detail pembahasannya. Pembahasan kedua materi ini berlangsung dari sekitar jam 10.00 WIB hingga sekitar jam 14.00 WIB, bahkan meski formal ditutup namun masih banyak juga pertanyaan dan tanggapan dari para peserta. Kapasitas WA Group yang hanya maksimal menampunbg 257 orang tidak mampu menanpung animo peserta hingga harus dibuat layer kedua WA Group untuk Ngaji Ekologi ini.

Bentuk diskusi Ngaji Ekologi

Ngaji Ekologi ini dibawakan dalam bentuk live chat di WhatsApp Group. Pemateri akan mengirimkan materi dalam bentuk video ataupun media rekam lain untuk kemudian dapat diunduh oleh para peserta di grup WhatsApp. Meski diskusi ini merupakan diskusi live chat, selama pematerian peserta akan dipandu oleh moderator sebagai pengelola forum. Materi selain dalam format pdf juga disajikan dalam format video. Bagi yang ingin menyimak kembali paparan materi dapat mengakses chanel youtube “Ngaji Ekologi”.

Tujuan Ngaji Ekologi

Visi mimpi besar Yayaysan Wagleri untuk Turut menciptakan masyarakat cinta satwa tumbuhan dan alam membutuhkan dukungan dari berbagai lintas keilmuan dan berbagai latar belakang profesi. Untuk itulah grup ngaji ini dihadirkan selain sebagai media belajar bersama wadah untuk berdiskusi dan bertukar fikiran, juga untuk merangkul dan konsolidasi berbagai kalangan yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian lingkungan yang tersebar dari berbagai wilayah di nusantara. Grup Ngaji Ekologi terbuka untuk semua kalangan, syaratnya tetap: memiliki kepedulian dan pemikiran serta mau bergerak aktif dalam usaha pelestarian alam. Berbagai macam profesi dan latar belakang telah bergabung di dalamnya sepeti: dosen; guru TK/paud; seniman budayawan; praktisi budidaya;petani;aktivis prodem; advokat; mahasiswa; hobiis; komunitas masyarakat dan berbagai latar belakang lainnya. Diharapkan, diskusi-diskusi yang ada dalam Ngaji Ekologi juga dapat menjadi inspirasi setiap gerakan pelestarian alam diberbagai daerah.

Materi – materi Ngaji Ekologi dari Edisi 1 dan 2

Penyelenggara memahami jika diskusi Ngaji Ekologi terdiri dari berbagai latar belakang keilmuan, sehingga penting untuk menyamakan pandangan dan pemahaman mengenai konsep ekologi secara umum. Sebelum melakukan upaya pelestarian alam, tentunya harus dibarengi mengenai pemahaman bahwasanya alam dan seisinya bukan hanya diperuntukan untuk keberlangsungan hidup manusia. Harus ada keselarasan antara unsur-unsur hidup (biotik) dan unsur-unsur fisik (abiotik).

Adanya kerusakan lingkungan dan hilangnya suatu unsur kehidupan tentu akan menyebabkan perubahan keseimbangan alam dimana manusia juga hidup di dalamnya. Proses alam mempertahankan keseimbangan dapat dikatakan sebagai bencana bagi manusia saat manusia mengalami kerugian materi, tetapi tidak menjadi bencana apabila hal tersebut dipandang sebagai proses perubahan untuk alam menyeimbangkan kelestariannya. Sama halnya dengan pandangan manusia yang menganggap penebangan pohon adalah upaya mempercantik lingkungan, tapi menjadi bencana bagi burung-burung yang bersarang didalamya karena harus kehilangan tempat tinggal dan sumber makanannya. Pemahaman hoiistik yang menyeluruh diperlukan sebelum upaya pelestarian alam dilakukan. Tidak mungkin kita menyelamatkan suatu ikan apabila sungainya rusak, akan sulit bagi kita menyelamatkan plasma nutfah suatu jenis pohon apabila lahan tanam pun sudah semakin sulit ditemui. Dari gambaran tersebut dapat disederhanakan bahwa ekologi merupakan ilmu mengenai ‘rumah’ dan interaksi penghuni di dalamnya.

Manusia merupakan salah satu unsur biotik penyusun ekosistem. Sebagai makhluk yang berakal dan berada di rantai makanan paling tinggi, menjadikan manusia paling bertanggungjawab dalam berlangsungnya kelestarian alam. Oleh karena itu, siapapun kita, menjaga alam adalah tanggungjawab setiap manusia yang dipercaya Tuhan sebagai pemimpin di muka bumi.

Setelah pada Edisi pertama di gembleng dengan konsep dasar ekologi pada edisi kedua dengan edisi spesial ulang tahun wagleri mulai masuk pada pembahasan sektor-sekotor komponen biotik. Dimulai dari pembahasan ekologi amfibi sangat detail apa itu amfibi, macam ragamnya yakni katak, kodok dan salamander hingga terutama fungsi ekologisnya di alam yang salah satu fungsi peran penting ekologisnya sebagai indikator lingkungan dikarenakan organisme ini sangat bergantung pada lingkungannya. Pada hari kedua dilanjutkan soal ekologi reptil oleh macam ragamnya yang lebih kompleks dari bangsa buaya (Crocodilia), ular (Serpentes), kura-kura (Testudines), Amphisbaenia dan Rynchocepalia. Fungsi ekologisnya pun bermacam-macam, namun kebanyakan pembahasan lebih terkait dalam kondisi lingkungan habitatnya dalam system ekologi. Garis merah dari edisi pertama hingga kedua ini adalah amfibi maupun reptil sangat tergantung dan menyesuaikan dengan alam lingkungannya. Karna tentunya di sisi lain mereka tidak mampu untuk merubah alam, tidak seperti manusia yang justru merubah-rubah kondisi alam terkadang hingga segala system ekologinya menjadi kacau balau. Padahal jelas bahwa untuk menguasai alam manusia harus mematuhinya seperti kata Simbah Francis Bacon ‘Natura Enim Non Nisi Parendo Vincitur”. Sebab ketika alam tidak dipatuhi kinerjanya bukan manusia menguasi alam namun manusia memaksakan untuk menguasai alam tidak lain adalah manusia menggali lubang celakanya sendiri.

Ngaji Ekologi ini menjadi pendekatan awal WAGLERI untuk bersinergi, memperluas jaringan dan upaya untuk lebih dekat dengan masyarakat umum secara luas. Materi-materi yang sudah disampaikan oleh para pakar di forum daring dapat diakses kembali melalui kanal YouTube milik WAGLERI. Jika tertarik dengan kegiatan WAGLERI dan berminat untuk bergabung dapat menghubungi narahubung: Hanif Kurniawan/ Hank (0812 2333 5786) dan Susilo Irwanjasmoro/Pak irwan (0822 4312 7049). Keduanya juga merupakan ketua pengurus Yayasan WAGLERI.

Instagram : @yayasanwagleri

YouTube : Ngaji Ekologi

Alamat : Kampung Stawa, Kedung Banteng RT 06/ RW 16, Kelurahan Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, DIY

Selamat belajar bersama di forum Ngaji Ekologi, Semua orang itu Guru Alam Raya Sekolahku, Tetap Cintai Semesta sebagai Wujud Cinta Kita pada Sang Pencipta. SALAM LESTARI!!! SALAM KONSERVASI!!!

(Asthihawa, HanK)

Mahasiswa Fakultas Biology Universitas Gadjah Mada mengikuti Lindau Nobel Laureate Meeting: First Online Sciathon 2020 and Online Science Days 2020

Rilis BeritaTajuk Senin, 6 Juli 2020

Lindau Nobel Lauriate Meeting mulanya merupakan acara yang digagas oleh pemerintah Jerman untuk bertukar informasi tentang science dengan peneliti dari berbagai negara. Kemudian seiring berjalannya waktu acara ini diperuntukkan untuk pertemuan Nobel Lauriates (pemenang-pemenang nobel) dengan Young Scientists. Pada acara tersebut pemenang nobel akan menyampaikan mengenai penelitian, pengalaman sebagai seorang ilmuan, maupun berdiskusi dengan peneliti muda lainnya mengenai berbagai aspek. Normalnya, acara tersebut dilaksakan di Pulau Lindau, Jerman. Young scientists yang terpilih mengikuti acara ini hanya bisa sekali mengikuti acara tersebut. Sedangkan, Nobel laureates dapat mengikuti acara tersebut setiap tahun. Tahun ini seharusnya diadakan 70th Lindau Nobel Laureate Meeting for Science (Interdisciplinary) pada bulan Juni sampai awal Juli serta 7th Lindau Nobel Lauriate Meeting for Economy pada bulan Agustus, akan tetapi acara tersebut ditunda hingga 2021 dikarenakan adanya pandemik COVID-19 yang melanda seluruh dunia.

Online Sciathon 2020
Next Gene Presentation, one of 24 presenters, Anna Blakney from Imperial Collage London presented “A self-Amplifying RNA Vaccine for The Prevention of SARS-CoV-2”
Slide 4
Slide 5

Tahun ini diadakan acara tambahan yaitu First Online Sciathon 2020 dan Online Science Days 2020. Kedua acara tersebut diadakan seperti pada acara pertemuan yang umum dilakukan pada Lindau Nobel Laureate Meeting, akan tetapi khusus acara tahun ini selain diadakan secara online melalui platform Hopin juga diperuntukkan bagi alumni dan young scientists (yang seharusnya berangkat tahun ini). Kegiatan Sciathon 2020 dilakukan nonstop lebih dari 48 jam pada 19-21 Juni oleh young scientists secara berkelompok untuk membuat paper dan video untuk memberikan solusi dari 3 topik permasalahan yaitu Lindau Guidelines, Communicating Climate Change dan Capitalism After Corona. Sedangkan Online Science Days 2020 menjadi acara diskusi nobel laureates dan peneliti muda mengenai berbagai topik seperti pengalaman mereka sebagai ilmuan, penelitian yang dilakukan nobel laureates, 24 penelitian terpilih dari young scientists dipresentasikan pula pada Next-Gen, debates dengan topik-topik berbeda misalnya Communicating Climate Change, Permasalahan setelah Pandemik COVID-19, pembelajaran aktif, Corona dan ekonomi, Lindau Guidelines, woman in science, dsb. Acara online ini dilakukan pada tanggal 28 Juni-1 Juli secara non-stop (>12 jam perhari).

Salah satu Mahasiswa Magister Biologi, Annisa Sholikhah mendapatkan kesempatan menjadi kandidat 70th Lindau Nobel Laureate Meeting (Interdisciplinary) yang seharusnya diadakan tahun ini (ditunda hingga 2021). Annisa Sholikhah mengikuti Online Sciathon dengan 6 young scientists (dari berbagai negara) memilih diskusi Communicating Climate Change pada Group Altmann. Topik Group Altmann menekankan penggunaan teknologi untuk mengomunikasikan perubahan iklim (salah satu langkah implementasi perintisan industry 5.0) serta menekankan keikutsertaan masyarakat umum sebagai tokoh utama yang ikut serta dalam mengurangi perubahan iklim. Hal ini berkaitan dengan semangat Lindau yaitu “Educate, inspire and Connect”. Selain Annisa Sholikhah, ada 2 kandidat lain dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM).

Science Days 2020 juga menjadi kesempatan emas untuk bertemu dan berdiskusi bagi ilmuan muda dengan 38 pemenang nobel seperti Frances H. Arnold (Nobel Prize in Chemistry 2018), Abhijit Banerjee (Nobel Prize in Economy 2019), Bruce A. Beutler (Nobel Prize in Physiology or Medicine in 2011), Elizabeth H. Balckburn (Nobel Prize in Physiology or Medicine in 2009), Edmond H. Fisher (Nobel Prize in Physiology or Medicine in 1992) dan lain sebagainya. Selain bercerita mengenai penelitian, kisah hidup selama menjadi peneliti serta diskusi berbagai topik permasalahan global, para pemenang nobel juga memberikan “wejangan” pada ilmuan muda misalnya Barry C. Barish (Nobel Prize in Physics in 2017): “Science has no boundaries, whether national, ethic, gender or racial!”, Sir Konstantin S. Novoselov (Nobel Prize in Physics in 2010): “If an experiment goes according to your plan, it’s not science.”, Serge Haroche (Nobel Prize in Physics in 2012): “You don’t have to know everything, you just have to know one thing that others didn’t know before.”.

1…9192939495…126

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Nusantara Orchid Biodiversity Show 2025: Orchid as Puspa Pesona Indonesia, Locally Rooted Globally Respected
  • Upgrading Skills KSE 2025: Wujudkan Anggota yang Kritis, Tangguh, dan Kolaboratif
  • Pendampingan Kelompok Wanita Tani ‘Aisyiyah Berkah Lumintu Sebagai Desa Binaan Fakultas Biologi UGM Untuk Mensukseskan Gerakan Lumbung Hidup
  • Ujian Susulan UAS (Ujian Akhir Semester) Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025
  • Dukung Swasembada Pangan dengan Inovasi Biochar Three In One Berbasis Limbah Tebu, Tim Mahasiswa Fakultas Biologi dan Pertanian Raih Juara 2 pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Agriculture 2025
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY