• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Pos oleh
  • hal. 15
Pos oleh :

dedieko

Peran Ilmu Biologi dalam Bisnis Bioteknologi Klinis

Rilis BeritaSeminar Senin, 5 Juni 2017

Para peneliti di bidang biomedis berpacu dengan waktu untuk menemukan solusi dari permasalahan klinis. Berbeda dengan penelitian di ilmu kedokteran yang merupakan ilmu terapan, ilmu dasar biologi memegang peranan penting untuk menguatkan pondasi penelitian biomedis. Penelitian dengan pendekatan yang tradisional memakan waktu bahkan lebih dari 17 tahun untuk bisa dimanfaatkan langsung oleh penderita penyakit tertentu. Namun dengan pengembangan metode baru, bukan tidak mungkin, penemuan obat maupun metode pengobatan bisa menjadi lebih singkat sehingga bisa lebih segera dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

Dalam kuliah umum “From Basic to Biotech Business: Path to Clinic ” yang disampaikan oleh Prof. R. Majunantha Kini pada Jumat (2/6) lalu, beliau memaparkan dalam kunjungan kedua kalinya di di Auditorium Fakultas Biologi UGM setiap detil tahapan penelitiannya, dari yang paling dasar hingga mencapai penemuan obat yang dapat menyelamatkan nyawa banyak pasien.

Kerap kali dalam penanganan medis, terjadi penggumpalan darah yang menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah yang dapat berakibat fatal terhadap pasien. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Professor pemegang puluhan paten dari Laboratorium Ilmu Protein, Department of Biological Science, National University of Singapore, ini telah memanfaatkan senyawa kimia yang terkandung dalam binatang.

Siapa sangka binatang yang umumnya diketahui sebagai binatang berbahaya karena sengatan atau racunnya, seperti ular, kalajengking, lebah, nyamuk dan lintah, ternyata bisa mengandung bahan kimia aktif yang menjadi obat anti penggumpalan darah. Dalam prosesnya, Professor Kini menempuh berbagai tahapan penelitian, dari pembuatan model struktur protein, mensintesis protein, hingga melakukan pengujian senyawa tersebut ke pasien. Setelah memastikan keefektifan dan keamanannya, senyawa kimia tersebut bisa masuk menjadi komoditas bisnis.

“Untuk memulai bisnis, secara umum ada 3 kunci yang diperlukan, yaitu ide, uang, dan personil”, tambah peneliti di salah satu Laboratorium yang mengkaji struktur dan fungsi protein terbaik di Dunia di hadapan mahasisa S1, S2, dan dosen Fakultas Biologi UGM. Paparan beliau terkait tahapan suatu penelitian biologi protein diharapkan membuka wawasan peserta kuliah umum bahwa penelitian ilmu dasar biologi sangat memegang peranan penting untuk menentukan tahapan lebih lanjut hingga bermuara di produksi dan bisnis.

Coral Triangle: Potensi dan masa depan Terumbu Karang Indonesia

Rilis BeritaSeminar Senin, 29 Mei 2017

Ketika berbicara mengenai kekayaan laut Indonesia, pada umumnya orang akan berfikir akan melimpahnya jumlah dan jenis ikan. Namun, terlepas dari hal itu, laut Indonesia juga kaya akan terumbu karang dan bunga karangnya. Sebagian dari Indonesia, terutama Indonesia bagian timur, termasuk kedalam segitiga terumbu karang atau yang disebut juga dengan Coral Triangle (CT).

Mengetahui akan potensi keanekaragaman sumberdaya laut Indonesia, tiga peneliti dari Naturalis Biodiversity Center, sebuah lembaga penelitian Belanda, datang dan memberi pemaparan pada hari Rabu (17/5) di Ruang Sidang Atas, Fakultas Biologi UGM dihadapan dosen, mahasiswa S1 dan S2. Meski peneliti dari Naturalis telah melakukan ekspedisi sejak lebih dari 100 tahun yang lalu, masih banyak sekali jenis terumbu karang yang belum terungkap.

“Kita bahkan tidak tahu, berapa banyak jumlah pasti terumbu karang yang Indonesia miliki”, ucap pembicara pertama pada kuliah umum, Dr. Bert W. Hoeksema, yang juga merupakan peneliti senior dalam bidang sistematika dan taksonomi kelautan.

Bert juga memaparkan akan peranan penting terumbu karang, yaitu sebagai habitat, tempat berlindung bagi organisme lain dan sumber makanan. Pembicara kedua, Nicole de Voogd, juga menyampaikan bahwa bunga karang atau sponge yang juga hidup di terumbu karang juga memiliki potensi sebagai sumber bahan kimia alami yang bisa digunakan sebagai obat-obatan.

“Bunga karang yang merupakan organisme kunci dalam ekosistem laut juga berperan sebagai filter alami yang mampu menyaring virus dan bakteri” tambah Nicole yang telah banyak melakukan penelitian terkait bunga karang di Kepulauan Seribu dan Ternate.

Masih berkaitan dengan bunga karang, pembicara ketiga, Dr. Willem Renema, memaparkan bahwa dalam sejarah panjangnya, pusat hotspot keanekaragaman terumbu karang terus bergeser dan kondisi lingkungan banyak berperan dalam proses ini. Pada 40 juta tahun yang lalu, pusat biodiversitas terumbu karang terdapat di kawasan Eropa, namun kini, seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, terdapat di Coral Triangle di sekitar Indonesia timur.

Sayangnya, kekayaan sumberdaya terumbu karang Indonesia kini sedang dalam kondisi yang terancam. Pemanasan global, aktifitas nelayan yang sering kali tidak terkontrol dan tidak ramah lingkungan, urbanisasi dan proses sedimentasi telah banyak merusak terumbu karang baik secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan penelitian yang telah dikerjakan oleh Nicole di Ternate, banyak bunga karang yang ditemukan pada tahun 1896 tidak lagi ditemukan pada tahun 2009. Hal ini terus berjalan dan jika tidak ditangani, bukan tidak mungkin Indonesia akan kehilangan kekayaannya sendiri.

“Sebagai saintis, yang perlu kita lakukan adalah melakukan eksplorasi untuk mengetahui apa yang kita miliki sehingga kita bisa melakukan tindakan konservasi”, saran Bert.

Yudisium Khusus, dan Pendaftaran Ulang dan Jadwal Kegiatan Akademik Semester Gasal Tahun Akademik 2017/2018 untuk Program Sarjana

AkademikPengumuman Senin, 29 Mei 2017

Berikut disampaikan informasi tentang Yudisium Khusus, dan Pendaftaran Ulang dan Jadwal Kegiatan Akademik Semester Gasal Tahun Akademik 2017/2018 untuk Program Sarjana. Informasi lebih lengkap dapat diakses pada tautan berikut ini..

Fakultas Biologi UGM launching melon Hikapel sebagai produk riset yang siap diindustrialisasi

Penelitian Senin, 29 Mei 2017

Tim riset Gama Melon melalui penelitiannya yang dimotori oleh Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. meluncurkan melon kultivar Hikapel yang siap masuk dunia industri pada hari sabtu lalu (20/5) dalam kegiatan Gama Melon Expo: Produk Melon Istimewa Indonesia. Melon Hikapel sebagai kultivar baru di Indonesia telah memperoleh SK Pendaftaran dari Kementerian Pertanian RI dengan Nomor: 469/PVHP/2017 dan saat ini tengah diajukan Pelepasan serta Perlindungan Varietas Tanaman (PVT). Melalui legalitas ini, maka melon Hikapel telah resmi ikut bersaing dalam perdagangan komoditas melon di Indonesia.

Melon Hikapel mengusung inovasi baru dari segi ukuran, yaitu handy melon sehingga mudah untuk dibawa kemana saja. Selain itu, melon Hikapel juga memiliki aroma wangi yang khas serta tingkat kemanisan yang tinggi, mengandung vitamin dan mineral khususnya B-karoten yang lebih besar dibandingkan melon lainnya. Disamping itu, dari segi keamanan pangan melon Hikapel tidak terkontaminasi oleh senyawa ethrel yang berbahaya serta les pesticide.

Dalam kegiatan Gama Melon Expo juga mengundang Kementerian Pertanian RI yang diwakili oleh Bpk Tony Kurniadi untuk memberi penjelasan terkait regulasi pendaftaran kultivar baru tanaman serta para praktisi bisnis di dunia industri, diantaranya yaitu PT. Gama Multi Usaha Mandiri, PT Raja Pilar Agrotama, dan Segar Jaya dalam kerjasama pemasaran melon Hikapel. Selain itu, turut hadir Bpk H. Sudjari selaku praktisi budidaya melon di daerah Blitar yang juga mengembangkan desa wisata “Kampung Melon” di Desa Modangan, Kabupaten Blitar. Dalam kesempatan lain di acara ini juga melaunching buku Potensi dan Keanekaragaman Genetik Melon yang dihasilkan melalui riset dan penelitian melon yang dilaksanakan oleh tim Gama Melon.

Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. menekankan bahwa ada banyak hasil riset di Indonesia yang hanya berakhir dalam laporan penelitian dan jurnal publikasi tapi tidak dapat dirasakan langsung oleh masyarakat maupun praktisi bisnis, melalui expo ini diharapkan menjadi trigger bagi peneliti lainnya untuk turut serta melaunching hasil risetnya ke masyarakat. Hal ini juga diamini oleh Eko Priyanto selaku direktur Segar Jaya, perusahaan yang bergerak di bidang produksi komoditas buah dan sayuran di wilayah Jabodetabek. “Melon Hikapel ini sangat potensial, dan saya sangat mengharapkan hasil-hasil riset yang penuh inovasi seperti ini untuk bisa mewarnai industri dan bisnis di Indoensia” ujarnya.

Acara Gama Melon Expo beserta penelitian terkait melon Hikapel ini didanai oleh Hibah Rispro LPDP Kemenkeu tahun kedua dari pelaksanaan durasi penelitian dua tahun. Acara ini merupakan bagian terakhir dari pelaksanaan riset yang akan berakhir pada bulan juli nanti. “Semoga acara ini akan menjadi bagian sejarah dari pemasaran melon Hikapel untuk masuk pada tahap diseminasi, tidak lagi berada pada tahap penelitian” ujar Ganies Riza Aristya, S.Si.,M.Sc. selaku ketua panitia acara.

Perpaduan Masyarakat dan Akademisi dalam konservasi anggrek berbasis ESD di Dusun Banyunganti, Desa Jatimulyo, Kec. Girimulyo, Kulon Progo, D.I Yogyakarta

Pengabdian kepada Masyarakat Senin, 29 Mei 2017

Anggrek adalah tanaman hias yang sangat diminati oleh masyarakat dan memiliki nilai ekonomi tinggi, akan tetapi belum banyak yang dapat membudidayakanya. Hal inilah yang medorong Tim dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) khususnya Fakultas Biologi dan Fakultas Pertanian yang diketuai Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. yang tergabung dalam Tim ‘Hibah Pengabdian kepada masyarakat berbasis ESD’ untuk melakukan sosialisasi serta pelatihan tentang budidaya anggrek kepada masyarakat di Dusun Banyunganti, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi D.I.Yogyakarta yang bertempat di rumah Bapak Sutarman Kepala Dusun Banyunganti pada  hari Jum’at 5 Mei 2017 dan hari Rabu 24 Mei 2017.

Kegiatan yang dilakukan di Dusun Banyunganti berjudul “Pemberdayaan Masyarakat Dusun Banyunganti, Desa Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, D.I.Yogyakarta Sebagai Usaha Konservasi Anggrek Alam Secara in situ dan ex situ berbasis Education for Sustainable Development (ESD)‘’.  Kegiatan sosialisasi dan pelatihan dibuka oleh Ibu Dr. Endang Semiarti sebagai pakar atau ahli di bidang anggrek dengan memberikan penjelasan mengenai budidaya anggrek secara konvensional. Selanjutnya dilakukan praktek budidaya secara konvensional oleh masyarakat dusun Banyunganti yang didampingi oleh mahasiswa Fakultas Biologi UGM yang tergabung dalam Kelompok Biology Orchid Study Club (BiOSC). Kegiatan yang dilakukan tidak hanya sebatas pada pelatihan budidaya secara konvensional namun juga akan dilakukan pelatihan budidaya secara in vitro skala rumah tangga, pelatihan kewirusahaan dan pelatihan IT untuk pembuatan website ekowisata anggrek Dusun Banyunganti.

Kegiatan ini dilatarbelakangi dengan adanya potensi yang sangat besar di kawasan Dusun Banyunganti, Desa Jatimulyo yang belum dikembangkan yaitu, banyaknya tanaman anggrek yang secara alami tumbuh liar di pekarangan penduduk maupun di hutan. Masyarakat tidak menyadari bahwa anggrek-anggrek tersebut merupakan plasma nutfah yang sangat berharga bagi daerahnya dan beberapa diantaranya memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Sehingga tanaman anggrek tersebut harus dijaga keberadaannya jangan sampai punah. Beberapa tanaman anggrek yang bernilai ekonomi tinggi dapat dibudidayakan untuk menambah pendapatan (income) keluarga. Selama ini masyarakat menganggap beberapa tanaman anggrek disekitar mereka hanyalah tanaman liar, dan tidak memiliki nilai ekonomi. Bahkan kawasan Kulon Progo memilki anggrek khas yang belum diketahui oleh masyarakat, yaitu jenis anggrek Dendrobium capra dan Coelogyne speciosa. Hal ini menjadi suatu alasan yang sangat penting untuk memasyarakatkan anggrek-anggrek Kulon Progo di daerah (habitat) aslinya. Kondisi masyarakat yang umumnya petani, sangat mendukung keberhasilan realisasi pembudidayaan anggrek dikarenakan masyarakat sudah terbiasa dengan budidaya tanaman. Kemudian latar belakang lainnya, dalam mendukung program pemerintah daerah untuk membangun bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di kawasan Kulon Progo, pengembangan kawasan banyunganti sebagai tempat budidaya anggrek diharapkan bisa menjadi destinasi wisata. Sebab, dengan adanya bandara didaerah tersebut akan mempermudah mobilitas dengan akses jalan yang semakin baik dan dekat dengan pusat kota.

Kegiatan sosialiasi budidaya tanaman anggrek kepada masyarakat tersebut sebelumnya sudah mendapat respon yang positif dari banyak instansi. Beberapa instansi diantaranya seperti  Pemerintahan Desa Banyunganti, Dinas Pariwisata Kulon Progo, Perhutani, Pokdarwis, Persatuan Anggrek Indonesia (PAI) Provinsi DIY, Fakultas Biologi UGM, serta Universitas Gadjah Mada. Kegiatan ini didanai oleh Universitas Gadjah Mada dengan hibah program Implementasi ESD dalam masyarakat bertema Konservasi Biodiversitas dengan kategori ESD Masyarakat tahun 2017 yang dikelola oleh Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM. Sutarman-Kepala Dusun Banyunganti mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan diharapkan mampu meningkatkan kreativitas dan keindahan di dusun banyunganti.

Kerja sama yang telah terjalin dengan baik antar semua pihak dalam kegiatan ini semoga dapat terus berlanjut dan berkembang. Sehingga impian untuk menjadikan kawasan Banyunganti menjadi Sentra Tanaman Anggrek di Kabupaten Kulon Progo dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang sebelumnya belum pernah ada dapat terwujud dan UGM sebagai center of excellence (CoE) Anggrek akan terus mendukung keberlanjutan dari program ini. [MFSidiq/BiOSC].

Bio-RTR Kajian#3: Biologi Bertanya, Islam Menjawab

Kegiatan Mahasiswa Jumat, 26 Mei 2017

Kajian Fiqih
Biologi Bertanya, Islam Menjawab
oleh : Ustadz Arfiansyah, Lc.
di Ruang V Fakultas Biologi UGM
Kamis, 18 Mei 2017 pukul 16.00-17.30

Puasa memiliki arti menahan. Dalam puasa Ramadhan ini, kita harus dapat menahan :

  1. Lapar/ dahaga, termasuk di dalamnya sedikit makan dan mengurangi makan. Dalam rasa lapar terdapat ibadah yang luar biasa
  2. Perkataan kotor. Untuk dapat menahan dari perkataan kotor, kita harus banyak tilawah, dzikir, dan ibadah lainnya. Siapa yang memberikan kesaksian palsu, maka kesaksiannya nggak akan di terima selamanya.
  3. Segala yang mengurangi pahala puasa. Rasulullah bersabda, “Berapa banyak orang yang berpuasa, tapi tidak mendapatkan apa-apa selama puasanya, kecuali lapar dan haus”.
    Yang termasuk dalam hal yang dapat mengurangi pahala puasa kita adalah berbuka di tempat-tempat yang menghalangi ibadah kita dan menghabiskan waktu untuk memasak. Maka kita harus menyibukkan diri untuk hal-hal yang dapat mendatangkan pahala, seperti thalabul ‘ilmi, membaca Al-Qur’an, shalat sunnah, dan ibadah lainnya.
    Banyak dari seorang yang berpuasa tapi tanpa sadar mereka berpuasa karena perkataannya.

Untuk menyambut bulan Ramadhan yang hampir datang ini, kita harus mempersiapkan diri kita dengan :

  1. Kepahaman kita pada Ramadhan
  2. Kesehatan tubuh kita
  3. Kondisi spiritual kita

Mengenai niat ketika berpuasa di bulan Ramadhan, ada sedikit perbedaan antarulama. Ada ulama yang mengatakan bahwa satu niat untuk 30 hari puasa di bulan Ramadhan. Sementara ulama lain ada yang mengatakan bahwa niat puasa harus diperbaharui setiap hari.

Bio-RTR Kajian#2: Manajemen Diri Menuju Bulan Suci Ramadhan

Kegiatan Mahasiswa Jumat, 26 Mei 2017

MANAJEMEN DIRI MENUJU BULAN SUCI RAMADHAN
oleh : Mas Alfianto
di Musholla Al Hayat Fakultas Biologi UGM
Senin, 15 Mei 2017 pukul 16.00-17.30

Sebagaimana kita ketahui, bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan keutaman. Ada beberapa keutamaan yang ada di bulan Ramadhan, yaitu :

  1. Al Qur’an turun saat bulan Ramadhan, di mana saat diturunkannya ini disebut Nuzulul Qur’an
  2. Syaitan-syaitan dibelenggu, pintu neraka ditutup, dan pintu surga dibuka
  3. Terdapat malam yang penuh dengan kemuliaan dan keberkahan yaitu malam Lailatul Qadr di mana terjadi di malam ganjil pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan
  4. Bulan Ramadhan tepatnya ketika waktu berbuka merupakan waktu dikabulkannya doa orang-orang yang berpuasa

Namun, tidak semua orang dapat merasakan nikmatnya berpuasa di bulan Ramadhan yang disebabkan karena usia yang sudah tua maupun kondisi tubuh yang tidak memungkinkan. Oleh karena itu, terdapat beberapa orang yang diberikan keringan untuk tidak berpuasa yaitu :

  1. Orang yang sakit yang apabila berpuasa justru mendapat mudharat, diberi keringan tidak puasa lalu harus menggantikannya dengan membayar fidyah atau mengqadha puasanya.
  2. Orang yang bersafar (musafir) diberi keringanan tidak berpuasa dan harus mengqadha puasa
  3. Orang yang sudah tua, temasuk orang sakit yang tidak dapat sembuh, dibolehkan untuk tidak berpuasa dan digantikan dengan membayar fidyah
  4. Wanita hamil dan menyusui dapat membayar fidyah sebagai bentuk keringan tidak berpuasa di bulan Ramadhan

Dalam berpuasa kita juga sangat perlu memahami hal apa saja yang dapat membatalkan puasa kia. Berikut ini hal-hal yang membatalkan puasa :

  1. Makan dan minum dengan sengaja
  2. Muntah dengan sengaja
  3. Mendapati haid dan nifas
  4. Jima’ (bersetubuh dengan sengaja)
  5. Keluar mani dengan sengaja

Selain hal yang dapat membatalkan puasa, ternyata ada hal-hal yang kita kira dapat membatalkan puasa, tapi ternyata diperbolehkan. Berikut ini hal yang boleh dilakukan ketika berpuasa :

  1. Mendapati waktu fajar dalam keadaan junub
  2. Bersiwak ketika berpuasa
  3. Berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung tanpa berlebihan
  4. Mencium pasangan
  5. Bekam dan donor darah dengan syarat tidak menyebabkan lemas
  6. Mencicipi makanan, tapi tidak hingga masuk ke kerongkongan
  7. Bercelak dan menggunakan tetes mata
  8. Mandi dan menyiramkan air di kepala agar membuat segar
  9. Menelan sisa-sisa makanan dalam mulut yang sulit untuk dihindari

Adapun untuk menambah pahalan kita selama di bulan Ramadhan, kita dapat melaksanakan sunnah-sunnah berpuasa, seperti :

  1. Mengakhirkan makan sahur
  2. Menyegerakan berbuka puasa
  3. Berdoa ketika berbuka karena merupakan waktu dikabulkannya doa
  4. Memberi makan orang yang berpuasa. Dalam HR At Tirmidzi dikatakan bahwa, “Barangsiapa yang memberi makanan berbuka bagi orang yang berpuasa, maka baginya pahala yang semisal orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun”.
  5. Memperbanyak ibadah ketika Ramadhan

Semoga dengan kita mengetahui hal-hal yang dapat membatalkan puasa, hal yang boleh dilakukan saat puasa, dan sunnah-sunnahnya, kita dapat memaksimalkan ibadah kita selama bulan Ramadhan ini.

KSH bersama Penggiat Konservasi Penyu Pantai Selatan Yogyakarta Memperingati World Turtle Day 2017 di Pantai Goa Cemara

Kegiatan Mahasiswa Rabu, 24 Mei 2017

Dalam rangka memperingati world turtle day yang jatuh pada tanggal 23 Mei 2017, Kelompok Studi Herpetologi mengadakan pertemuan dan diskusi tentang Konservasi Penyu. Acara ini berlangsung di Pantai Goa Cemara, Sabtu (20/05) kemarin. Dalam acara tersebut KSH mengundang Relawan Banyu yang merupakan komunitas konservasionis penyu di Pantai Goa Cemara dan Pantai Pelangi serta Masyarakat Kelompok Konservasi Penyu Goa Cemara untuk berdiskusi yang dilanjutkan dengan monitoring pendaratan penyu di pantai tersebut.

Dalam diskusi yang dilakukan, Pak Bagyo selaku ketua Kelompok Konservasi Penyu memaparkan awal mula terbentuknya Kelompok konservasi dikarenakan banyaknya perburuan penyu di kawasan tersebut untuk tujuan konsumsi. Pak Bagyo dan kawan-kawan mulai memikirkan dampaknya yaitu meningkatnya populasi ubur-ubur sebagai mangsa utama penyu. Akibatnya bibit ikan di laut menjadi menurun dan masyarakat nelayan akan kesulitan dalam mencari ikan. Dari latar belakang tersebut lahirlah Kelompok konservasi penyu Goa Cemara pada tahun 2011 yang lambat laun menjadi maju seperti sekarang ini. Di Pantai Goa Cemara, penetasan telur menggunakan metode sarang semi alami, artinya telur dipindahkan ke lokasi baru dengan kondisi yang sama dengan sarang alaminya. Penyu yang sering mendarat di pantai itu adalah penyu abu-abu atau penyu lekang (Lepidochelys olivacea), kemudian pernah didapatkan pula penyu sisik (Eretmochelys imbricata) mendarat untuk bertelur, dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea) terdampar, lanjut Pak Bagyo menjelaskan. Mas Yhanu (Relawan Banyu) menjelaskan, Relawan Banyu lahir dari orang-orang yang simpati terhadap kelestarian Penyu di Goa Cemara yang akhirnya menjadi besar dan sering membantu masyarakat kelompok konservasi di Bantul khususnya di Pantai Goa Cemara dan Pantai Pelangi. Kampanye pertama mereka adalah untuk menyadarkan masyarakat Yogyakarta bahwasanya Yogyakarta memiliki penyu. Hal tersebut dikarenakan banyak masyarakat Jogja yang belum mengetahui adanya penyu di Jogja sendiri. Hasil diskusi malam itu adalah disepakatinya bahwa untuk melestarikan penyu di Bantul perlu keterlibatan semua pihak, dimulai dari Pemerintah, masyarakat, akademisi, komunitas, dan pihak-pihak lainnya.

Setelah diskusi dirasa cukup, tim pengamat dibentuk untuk melakukan pengamatan malam. Monitoring pendaratan dilakukan dengan menyusur area pantai selama kurang lebih 2 jam. Penyusuran dilakukan dengan pencahayaan minim, dikarenakan penyu yang akan mendarat akan menganggap cahaya yang ada di pantai sebagai ancaman bagi mereka. Pada monitoring ini, tidak didapatkan penyu yang mendarat. Monitoring ini dilanjutkan dengan melihat tempat penangkaran semi alami.

Acara pada tahun ini kembali menuai sukses meskipun tidak menjumpai seekor penyupun yang mendarat. Namun demikian, dengan disepakatinya keterlibatan seluruh pihak dalam melaksanakan konservasi penyu semoga di masa yang akan datang anak cucu kita masih dapat berjumpa dengan hewan yang anggun dan berumur panjang ini. Selamat hari kura-kura sedunia dan semoga kegiatan ini memberikan pengertian mendalam tentang pentingnya penyu bagi masyarakat dan anggota KSH pada khususnya.

Sidang Umum MATALABIOGAMA 2017

Kegiatan Mahasiswa Rabu, 24 Mei 2017

 Sidang Umum Matalabiogama merupakan salah satu agenda besar yang memiliki kekuasaan tertinggi karena merupakan tonggak awal untuk menentukan pergerakan Matalabiogama selama satu tahun kedepan serta mengingat pentingnya regenerasi guna mempertahankan eksistensi Matalabiogama. Sidang Umum Matalabiogama tahun 2017 diselenggarakan pada tanggal 19-21 Mei 2017 dan bertempat di daerah Tempel, Sleman, D.I Yogyakarta. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk membentuk kepengurusan yang baru untuk periode kepengurusan 2017/2018. Berdasarkan hasil ketetapan akhir Sidang Umum Matalabiogama 2017 maka terbentuklah jajaran Pengurus Harian Matalabiogama Periode 2017/2018 dengan susunan sebagai berikut :

  1. Ketua Umum                         : Destiani Fajarindah Ramadhani
  2. Sekretaris Umum                 : Melinda Fajarindah Lestari
  3. Bendahara Umum : Niken Wulansari
  4. Ketua Bidang Organisasi : Prasidya Daniswara
  5. Ketua Bidang Kepecintaalaman : Mulya Sungkawati
  6. Ketua Bidang Keilmuan : Islamiya Dwi Cahyani

Selamat atas terpilihnya jajaran Pengurus Harian Matalabiogama Periode 2017/2018. Semoga amanah dan dapat mengemban tugas dengan sebaik-baiknya. Tetap semangat dan Vivat et Floreat!

Fakultas Biologi UGM Memberikan Penyuluhan dan Pelatihan Program Aplikasi Tepat Guna (TTG) pada Kambing Bligon untuk Peternak di Dusun Wanabrata DIY

Pengabdian kepada Masyarakat Rabu, 24 Mei 2017

Penyuluhan_Kambing_Bligon_untuk_Peternak_WanabrataPada hari Sabtu (13 Mei 2017), Fakultas Biologi UGM memberikan penyuluhan dan pelatihan aplikasi Teknologi Tepat Guna (TTG) pada Kambing Bligon utuk puluhan peternak kambing di Dusun Wanabrata, Desa Tuksono, Sentolo, Kulon Progo DIY. Penyuluhan tersebut dilaksanakan sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat oleh Fakultas Biologi UGM dengan harapan bahwa warga memiliki pengetahuan terkait teknik dan pengembangan budidaya kambing Bligon agar didapatkan kambing yang memiliki sifat unggul untuk meningkatkan kesejahteraan peternak. Program TTG Bligon ini diinisiasi oleh dosen Fakultas Biologi UGM, yaitu bapak Dr. Slamet Widianto, M.Sc. sebagai ketua dan bapak Dr. Budi Setiadi Daryono,M.Agr.Sc. sebagai anggota.

Bapak Dr. Slamet Widianto, M.Sc. dalam penyuluhan tersebut menyampaikan kepada warga mengenai rencana dan manfaat program TTG Bligon ini dilaksanakan di dusun Wanabrata. Penyampaian tersebut dilengkapi oleh pemaparan dari bapak Dr. Budi Setiadi Daryono,M.Agr.Sc., yang  menjelaskan persilangan dari kambing Bligon agar warga faham sifat-sifat unggul yang dimiliki oleh indukan yang disilangkan hingga didapatkan anakan berupa Kambing Bligon Super yang memiliki kualitas unggul seperti daging yang banyak, perawakan kambing yang bagus dan produksi susu yang melimpah.

Salah satu peternak di desa Wanabrata, bapak Puji menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua tim dari Fakultas Biologi UGM yang telah memberikan hibah dan kepercayaan kepada peternak di desa Wanabrata untuk melaksanakan program TTG mengenai pemuliaan hewan ternak Kambing Bligon.

“Setelah mengikuti penyuluhan, kami minimal tahu bagaimana cara untuk mengembangkan pembibitan kambing yang baik. Kami berharap agar kedepannya akan terus diadakan pembinaan dan pendampingan untuk keterlanjutan program TTG ini dan semoga melalui penyuluhan tersebut menjadi salah satu motivasi kami untuk mengembangkan hasil ternak yang lebih maksimal lagi” ucap bapak Puji.

Melalui program TTG ini, Fakultas Biologi UGM berharap agar kedepannya Desa Tuksono dapat dijadikan sebagai Pusat Peternakan Kambing Bligon Super, terkait potensi Desa Tuksono yang mendukung peternakan Kambing karena berada di daerah pegunungan dan memiliki sumber daya alam yang mendukung pertumbuhan Kambing.

1…1314151617…100

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Sinergi UGM dan Masyarakat Karangmojo, Perkuat Ketahanan Pangan Lokal dan Dukung Program Gizi Anak Sekolah
  • [Hibah PkM-Desa Mitra] Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kampung Satwa dalam Rangka Mendukung Kegiatan Edu-Ekowisata
  • Pembukaan dan Courtesy Dinner Summer Course Internasional: Kolaborasi Fakultas Biologi UGM dan University of Technology Sydney Yogyakarta, 30 Juni 2025
  • Fakultas Biologi UGM dan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu Sahkan Rencana Kerja Tahunan 2025 dan Perkuat Kolaborasi Konservasi Berkelanjutan
  • Kemajuan PkM Desa Mitra Sinduadi : Sosialisasi, Studi Lapang, dan Pemantauan “Pemberdayaan Produktivitas Kebun Budidaya Kelengkeng Lokal Unggul dan Polinator Klanceng di Kebun Sawetsari Fakultas Biologi UGM”
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY