Berikut disampaikan informasi tentang Penawaran Beasiswa Laznas Bank Mandiri Syariah. Informasi lebih lengkap dapat diakses pada tautan berikut ini..
Kamis,(19/10/17) Laboratorium Mikrobiologi kembali melakukan agenda rutin yang mempresentasikan hasil-hasil penelitian dibidang mikrobiologi. Kali ini presentasi di sampaikan oleh Larasati Kirana Putri, Syamsul Arif Ardhiansyah dan Akhowarizmi Avisienna Kindi Muhamad yang merupakan mahasiswa S1 Fakultas Biologi UGM. penelitian ini dibimbing oleh Bapak Dr. Miftahul Ilmi, M.Sc dan penelitian ini merupakan karya yang akan dipresentasikan pula pada mata kuliah Seminar di Fakultas Biologi UGM pada November mendatang.
Topik yang dibawakan oleh Laras yaitu mengenai “Profil pertumbuhan Aspergillus oryzae pada medium tauge ekstrak agar”. Penelitian ini lebih menitik beratkan pada pengujian potensi medium alami sebagai medium alternatif pengganti medium komersil. Pasalnya, saat ini medium komersil yang biasa digunakan untuk pertumbuhan kapang seperti medium PDA dan MEA harganya sangatlah mahal. Sehingga perlu adanya pengembangan potensi medium lain sebagai solusi alternatif untuk pertumbuhan kapang. Hasil dari peneltian ini adalah adalah jamur Aspergillus oryzae mampu tumbuh dengan baik dalam medium tauge ekstrak agar sehingga ini dapat menjadi solusi medium alternatif untuk pertumbuhan jamur Aspergillus oryzae untuk penelitian berikutnya.
Sementara pada sesi kedua, presentasi dibawakan oleh Akhowarizmi Avisienna Kindi Muhamad yang mengangkat topik mengenai“Profil Pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae dan Kluyveromyces marxianus pada Medium Tauge Extract Broth”. Kindi (2017) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa dalam mempelajari suatu mikroorganisme maka harus menumbuhkan mikroorganisme tersebut terlebih dahulu. Akan tetapi saat ini medium yang sering digunakan antara lain medium Potato Dextrose Broth dan Malt Extract Broth yang juga memiliki harga yang relatif mahal. Sehingga untuk menanggulangi masalah tersebut maka digunakanlah Tauge Extract Broth sebagai media alternative. Hal ini juga senada dengan alasan penelitian yang dilakukan oleh Syamsul Arif Ardhiansyah yang mengangkat topik mengenai “Optimasi Medium Touge (Vigna radiata) Untuk Pertumbuhan Khamir Saccharmyces cerevisiae”.
Kindi menyebutkan bahwa saat ini belum diketahui bagaimana laju pertumbuhan yang dihasilkan oleh strain khamir yang ditumbuhkan pada medium tauge bila dibandingkan dengan medium komersial. Pengujian ini menggunakan metode spektrofotometri. Profil pertumbuhan masing-masing kultur diuji pada media TEB, MEB, dan PDB. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu laju pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae pada medium TEA sebesar 0,44 sedangkan pada Kluyveromyces marxianus sebesar 0,24. Pada masing-masing medium, baik medium TEB, MEB, dan PDB diketahui bahwa laju pertumbuhan kedua spesies tersebut berbeda nyata. Sementara Syamsul (2017) menyebutkan bahwa pengukuran optimasi pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae pada 13 kombinasi ekstrak tauge dan sukrosa didapatkan hasil kombinasi yang paling optimal adalah 9,49 % tauge dan 6,7 % sukrosa.
Adanya penelitian ini membuktikan bahwa banyak peluang yang dihasilkan oleh plasma nutfah Indonesia untuk dikembangkan menjadi sesuatu hal yang lebih bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan. Dimulai dari hal yang sederhana hingga memperoleh hasil yang menggembirakan merupakan kunci dari berhasilnya proses tranformasi pembelajaran. Semoga dengan adanya penelitian ini dapat memberi ruang munculnya inovasi–inovasi baru lainnya demi pengembangan ilmu pengetahuan kedepannya, khususnya ilmu mikrobiologi**(Hanifahanini)
UGM berhasil meraih gelar juara dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah AORTA 2017 (LKTI AORTA 2017) yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Biologi Universitas Sebelas Maret (HIMABIO UNS) pada tanggal 03-05 November 2017. LKTI AORTA 2017 terdiri dari tiga tahapan, yakni seleksi abstrak, seleksi full paper, dan grand final LKTI AORTA 2017. Sebanyak 24 tim yang lolos dari seleksi abstrak kemudian disaring menjadi 12 tim pada seleksi full paper dan keduabelas tim tersebut berhak untuk mempresentasikan hasil karyanya pada grand final LKTI AORTA 2017 di Universitas Sebelas Maret.
UGM berhasil mengirimkan dua tim, tim pertama diketuai oleh Arkan Setiaji dan Muhammad Ulil Absor sebagai anggota sedangkan tim kedua diketuai oleh Muhammad Alif Ishak dengan anggota Hasim Ashari dan Syindi Ariska Fraditya Putri. Tim UGM bersaing dengan 12 tim lain yang berasal dari berbagai universitas di Indonesia untuk memperebutkan gelar juara. Diakhir acara, dewan juri mengumumkan tim yang berhasil menyabet gelar juara, yakni Universitas Negeri Islam Maulana Malik Ibrahim Malang (Juara Harapan II), Universitas Diponegoro (Juara Harapan I), Universitas Gadjah Mada I (Juara III), Universitas Gadjah Mada II (Juara II), dan Universitas Indonesia sebagai juara I.
Arkan Setiaji mempresentasikan karya ilmiah dengan topik upaya konservasi anggrek larat (Dendrobium phalaenopsis) secara in vitro yang dibimbing oleh Dr. Endang Semiarti, MS., M.Sc. sedangkan Muhammad Alif Ishak mempresentasikan karya ilmiah yang berjudul ‘Peningkatan Kemampuan Fitoremediasi Limbah Merkuri dan Produksi Biofuel melalui Penyisipan gen merA pada Chlorella sp. di Pertambangan Emas Tradisional Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat’ yang dibimbing oleh Dr. Yekti Asih Purwestri, S. Si., M.Si.
“LKTI AORTA tahun ini bertema Innovative Idea, Creative Construction, Perfect Practice of Biotechnology for Better Indonesia dengan 4 subtema, mulai dari bidang kesehatan hingga lingkungan,” jelas Arkan. “Harapannya melalui LKTI ini, mahasiswa tidak hanya berlomba untuk memperoleh gelar juara namun juga berinovasi serta berbagi informasi dalam bidang bioteknologi,” lanjutnya. “Selain itu, acara ini juga memperluas dan mempererat persahabatan antar peserta,” tambah Alif.
Berkaitan dengan akan dilaksanakan kegiatan pelatihan “Women’s Empowerment through ICT and Leadership” oleh Pusat Studi Wanita UGM bekerjasama dengan Asia Pacific Women’s Information Network Center (APWIN) of Sookmyung Women’s University (SMU) of Korea maka kami memohon partisipasi dari mahasiswi untuk dapat mengikuti kegiatan pelatihan tersebut yang akan diselenggarakan pada tanggal: 8-12 Januari 2018.
“Setiap yang bernyawa pasti akan mati.” Itulah firman Allah di dalam Q.S. Al-Ambiyaa : 35.Ketika berbicara tentang kematian, maka sudahkah mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian? Setelah kematian, apakah aka nada perjalanan lain yang akan dialami? Kajian Islam Pekanan kali ini mengangkat judul Perjalanan Setelah Mati yang dibahas bersama Ustadz Baihaqi. KIP telah dilaksanakan dengan lancar pada hari Kamis, 2 November 2017 di Ruang Kuliah V Fakultas Biologi UGM. KIP dimulai pada pukul 16.00 sampai dengan 17.30 yang diikuti oleh mahasiswa biologi angkatan 2017.
Ustadz Baihaqi membuka kajian dengan sebuah petanyanyaan,
“Mengapa ada kematian dan perjalanan setelah kematian?”. Ustadz Baihaqi menjelaskan bahwa kematian itu pasti terjadi. Kematian merupakan salah satu cara untuk menunjukkan mengenai aturan Allah yang telah ditetapkan. Hal ini telah Allah tunjukkan kepada Raja Fir’aun. Raja Fir’aun adalah salah satu contoh orang yang sombong dan berani menantang Allah. Dia menyatakan bahwa dirinya tidak akan mati, bahkan mengaku dirinya adalah Tuhan. Maka Allah timpakan azab kepada Fir’aun dan memberikan hadiah padanya berupa kematian. Dengan izin Allah, jasadnya masih utuh hingga saat ini untuk menjadi pelajaran bagi orang-orang yang berpikir. Dengan kisah inilah, Allah menunjukkan bahwa Dialah Sang Mahapengatur dan Mahapenguasa untuk seluruh jagad semesta. Apabila telah datang ajal seseorang, maka ia tidak akan bisa menunda atau mempercepat kematian tersebut. Allah telah berfirman dalam Q.S. Al-A’raf : 34 yang berbunyi
“ Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.”
Dalam membahas kematian, jika tidak memahami bahwa kematian adalah ketetapan dari Allah, maka hanya akan didengarkan dan dilupakan begitu saja. Maka penting bagi setiap umat islam untuk memperkuat akidah sehingga perihal kematian adalah suatu ketentuan Allah yang wajib diimani. Selain itu, apabila tidak atau belum memahami bahwa kematian adalah hak Allah, maka akan sulit untuk menerima bahwa ada perjalanan setelah kematian karena belum dapat dibuktikan secara ilmiah. Kematian adalah sesuatu yang tidak dapat dikendalikan oleh siapapun. Sama seperti terjadinya siang dan malam yang tidak seorang pun mampu mengendalikannya. Meskipun tubuh manusia telah diamanahkan untuk menusia itu sendiri, akan tetapi seluruh tubuhnya, terutama jantung yang berdetak didalam tubuh mereka adalah milik Allah. Ketika jantung diminta Allah untuk berhenti berdetak, maka akan berhenti berdetak. Manusia harus mengalami kematian untuk memenuhi aturan Allah.
Ketika telah mengalami kematian, maka manusia akan mengalami perjalanan untuk menuju tempat yang abadi. Ketika manusia meninggal sebelum hari kiamat, maka ia akan berada di alam kubur atau alam barzakh. Alam barzakh atau yaumul barzakh adalah waktu ketika manusia meninggal hingga dibangkitkan pada saat hari kiamat. Orang-orang yang berada di waktu penantian, orang-orang dholim akan memohon kepada Allah untuk dihidupkan kembali untuk melakukan kebaikan. Allah berfirman dan Q.S. Al-Mu’minun : 99-100 yang artinya
“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang diantara mereka, dia berkata ‘Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat berbuat kebaikan yang telah aku tinggalkan’. Sekali-kali tidak! Sungguh itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan dihadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan.”
Ketika sampai di akhir kehidupan yaitu kiamat, maka semua manusia akan dibangkitkan dan dikumpulkan di yaumul mahsyar. Di yaumul mahsyar maka manusia akan dikumpulkan berdasarkan golongannya, yang bertakwa akan dikumpulkan bersama orang yang bertakwa dan orang-orang yang dholim akan dikumpulkan bersama golongan mereka. Pada saat itu, matahari akan didekatkan sehingga bercucuran keringatnya. Beberapa golongan akan tenggelam karena keringatnya. Seberapa tinggi keringat itu menenggelamkannya bergantung pada dosa-dosa yang dipikulnya. Selanjutnya semua akan memasuki yaumul hisab manusia akan dihitung semua amal baik dan buruk yang telah dilakukan selama ia hidup di dunia. Selanjutnya amalan-amalan yang telah dihitung, ditimbang kadarnya pada yaumul mizan. Ketika timbangan kebaikan yang lebih berat, maka ia akan masuk surge dan apabila timbangan keburukannya lebih banyak, maka ia akan masuk neraka. Terkahir, semua manusia akan melewati jembatan shirat yang berada persis di atas mulut neraka. Saat itu, berbahagialah orang yang selalu mengerjakan kebaikan dan menyesallah orang-orang yang mengerjakan kedholiman.
Ketika tiba saatnya manusia dikembalikan, terdapat tujuh golongan yang akan dinaungi di akhirat nanti. Ketujuh golongan tersebut yang pertama adalah pemimpin yang adil. Pemimpin merupakan amanah terbesar dan terberat bagi manusia, maka ketika pemimpin itu berlaku adil, Allah akan menolongnya di hari kemudian. Kedua adalah pemuda yang tumbuh dan di masa mudanya untuk beribadah. Poin kedua ini yang lebih ditekankan oleh Ustadz Baihaqi sebagai pengingat peserta kajian yang masih menjalani masa mudanya. Pemuda yang dinaungi adalah pemuda yang setiap kali ia tumbuh, ia sedang beribadah kepada Allah. Ibadah bukan hanya sholat, puasa, zakat, dan naik haji. Akan tetapi ibadah merupakan satu kata yang mewakili semua hal yang dicintai Allah dan diridhoi Allah baik perkataan maupun perbuatan, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Ibadah bukanlah sesuatu yang terbatas ruang dan waktu. Banyak orang yang salah mengartikan hal tersebut. Ketika di masjid, orang-orang cenderung melakukan hal yang baik, menjaga sikap dan perkataannya karena masjid adalah tempat untuk beribadah. Namun, ketika keluar dari masjid banyak orang yang dengan santainya melakukan perbuatan dosa padahal, beribadah bukan hanya sebatas di masjid saja. Apakah semua yang dilakukan manusia akan luput dari pengawasan-Nya? Tidak sama sekali. Ketiga adalah orang-orang yang hatinya bergantung ke masjid. Keempat adalah orang-orang yang bertemu dan berpisah karena Allah. Dalam hal ini terdapat hadist yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Huraira r.a. yang artinya
“Ya Allah, anugerahi aku akan cinta-Mu dan cinta orang yang cintanya bermanfaat bagiku di sisi-Mu. Ya Allah segala yang Engkau karuniakan kepadaku yang aku cintai, jadikanlah ia sebagai kekuatanku dalam segala hal yang Engkau cintai. Ya Allah segala yang Engkau jauhkan dariku yang aku cintai, jadikanlah ia kehilanganku, untuk segala yang Engkau cintai.”
Kelima adalah seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita cantik, lalu ia berkata “ Aku benar-benar takut kepada Allah.” Keenam adalah orang-orang yang selalu bersodaqah namun tidak ada yang tahu dan yang terakhir adalah orang-orang senantiasa mengingat Allah dalam keadaan sepi dan meneteskan air matanya.
Perjalanan setelah kematian adalah sebuah perjalanan yang sangat panjang dan sangat melelahkan. Oleh karena itu, harus ada kesungguhan untuk menjadi muslim seutuhnya agar mendapat naugan Allah di hari akhir nanti. Ustadz Baihaqi berpesan untuk tidak membatasi ibadah sesuai dengan keinginan atau nafsu pribadi karena semuanya sudah diatur oleh Allah. Maka harus mengerjakan semua yang telah Allah perintahkan dan menjauhi apa yang menjadi larangan-Nya. Di akhir kajian, Ustadz Baihaqi berkata “Janganlah menghabiskan waktu muda dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Oleh karena itu, jadilah pemuda muslim yang sesungguhnya untuk mendapatkan keselamatan yang hakiki.”
Wallahu’alambissawaf.
Dalam penelitian bidang genetika, penggunaan lalat buah sebagai organisme model sangatlah umum. Serangga dengan nama ilmiah Drosophila melanogaster ini banyak digunakan untuk mempelajari genetika evolusi karena siklus hidupnya yang singkat yaitu sekitar 2 minggu untuk satu generasi, berukuran kecil sehingga tidak membutuhkan ruang terlalu besar, dan telah banyak diteliti oleh para pakar. Mempertimbangkan hal tersebut, salah satu akademisi dari Taiwan, Dr. Shu-Dan Yeh, melakukan beberapa penelitian terkait mekanisme molekular genetik pada lalat yang melandasi keanekaragaman hayati. Keanekaragaman kehidupan di bumi yang menakjubkan dapat berasal dari evolusi sifat-sifat biologis di berbagai tingkatan, termasuk dalam tingkat gen.
Pakar Genetika Evolusi ini memaparkan terkait penelitian yang telah, sedang dan akan dilakukan di laboratoriumnya dalam General Lecture yang diadakan oleh Fakultas Biologi UGM pada Selasa, 7 November 2017. Kegiatan yang dihadiri oleh mahasiswa S1, S2 dan dosen Fakultas Biologi ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Biologi UGM, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. di Ruang Sidang Bawah, Fakultas Biologi UGM.
Asisten Profesor dari Department of Life Sciences, National Central University, Taiwan ini telah melakukan penelitian terkait bagaimana mekanisme evolusi co-option dari bintik pada sayap lalat buah terhadap perilaku lalat jantan terhadap lalat betina. Selain itu, masih dengan lalat buah, Dr. Yeh juga melakukan penelitian terkait evolusi dan fungsi ekspresi microRNA (miR) selama proses metamorfosis lalat buah. Dari penelitiannya, diketahui bahwa MiRNA sangat dilestarikan ke antar generasi dan memainkan peran penting dalam berbagai fungsi biologis. Uniknya, tingkat ekspresi dari MiRNA sangat dinamis secara evolusioner dan mengalami tekanan seleksi yang berbeda selama transisi perkembangannya.
Dalam General Lecture yang dimoderatori oleh Drs. Ignatius Sudaryadi, M.Kes., Dr. Yeh menyampaikan terkait rencana penelitiannya di masa yang akan datang terkait asal usul dan perkembangan dari organ pemendar cahaya pada kunang-kunang. Di akhir presentasinya, beliau juga memaparkan terkait kehidupan akademik dan fasilitas riset yang dapat diakses di National Central University, Taiwan.
Formasigen (Forum Mahasiswa Peneliti Genetika Fakultas Biologi) kali ini telah berhasil melaksanakan seminar rutin Formasigen pada Kamis, 02 November 2017 dan bertempat di Laboratorium Gentika, Fakultas Biologi UGM. Tema yang diangkat kali ini cukup menarik dan kekinian yakni mengenai teknik identifikasi secara molekular menggunakan teknik analisis barcode DNA tunggal dan metabarcoding DNA.
Pembicara pertama adalah saudara Lukman Hakim, S.Si. yang berbagi hasil Penelitian dengan judul “Identifikasi molekular Laba-Laba gua (Heteropoda spp.) berdasarkan Gen Mitokondira COI”. Penelitian ini membahas indetifikasi molekular sebagai solusi kongkret atas kerancuan determinasi hewan yang hidup di lingkungan gua. Analisis yan dilakukan menggunakan teknik single barcode DNA, teknik ini memungkinkan kita untuk menganalisis satu sampel secara spesifik. Hasil Penelitian tersebut menunjukkan adanya karakter molekular unik yang dapat menunjukkan adanya perbedaan dari empat sampel Heteropoda yang dianalisis.
Pembicara kedua adalah saudara Indra Lesmana, S.Si., M.Sc. yang berbagi ilmu mengenai “Aplikasi Enviromental DNA (eDNA) Metabarcoding untuk eksplorasi Biodiversitas” dan pengalaman selama mengikuti pelatihan Molecular Taxonomy Training yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian Oseanografi bersama dengan Regional Training and Research Center on Marine Biodiversity and Ecosystem Health (RTRC MarBEST Center) di Jakarta.
Environmental DNA (eDNA) merupakan teknik terbaru dan mampu melakukan analisis DNA dalam sekala besar (metabarcoding DNA). Prinsip kerja dari teknik ini adalah memanfaatkan jejak DNA yang ditinggalkan hewan akuatik di dalam air. Jejak DNA ini diambil dan disaring menggunakan kertas saring khusus dan diisolasi seperti biasa. Perbedaan teknik ini yakni pada proses pengolahan sampel menggunakan Next-Generation Sequencing (NGS) dan tahapan analisis data. Teknik ini memungkinkan kita untuk menganalisis berbagai jenis hewan yang meninggal jejak DNA dia air dalam satu kali proses sampel sehingga waktu relatif lebih singkat dan perolehan data yang jauh lebih banyak dan beragam.
Harapan kedepanya dengan semakin berkembang dan maju teknologi dalam bidang taksonomi molekular akan semakin mempermudah langkah kita untuk mengungkap misteri kekayaan hayati yang ada, terutama di Indonesia. Keanekaragaman jenis sebagai salah satu kekayaan bangsa yang memiliki potensi luas dalam pengembangan, salah satunya sebagai sumber genetik dan jenis di alam serta sebagai kajian dalam bidang konservasi dan penataan penggunaan lahan.
Acara ditutup dengan proses penyerahan sertifikat oleh Dra. Tuty Arisuryanti, M.Sc., Ph.D selaku Kepala Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi dan foto bersama seluruh civitas yang hadir dalam seminar kali ini. Semoga dengan terlaksanakanya seminar ini mampu memberikan ide, gagasan dan semangat bagi seluruh Mahasiswa maupun pihak terkait untuk terus berkarya serta mengembangan ilmu dan pengetahuan dalam bidang taksonomi molekular di Indonesia.
Sebagai seorang muslim, sudah menjadi kewajiban untuk mengetahui dan memahami rukun islam. Rukun islam pertama yang harus dilakukan oleh seorang muslim adalah membaca dua kalimat syahadat. Akan tetapi, tidak cukup membacanya saja namun harus dipahami. Kajian Islam Pekanan pada hari Kamis, 26 Oktober 2017 membahas tentang makna syahadatain yang dibawakan oleh Ustadz Arfinsyah. KIP dilaksanakan pada pukul 16.00 di Ruang Kuliah Perpustakaan Fakultas Biologi UGM.
Pertama yang disampaikan oleh Ustadz Arfinsyah adalah urgensi syahadatain. Dua kalimat syahadat merupakan pintu masuk islam. Allah berfirman dalam Q.S. Alhujurat : 15 yang artinya
“Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.”
Orang yang masuk islam, maka harus bersyahadat. Syahad tidak cukup diucapkan, namun harus diimani dengan mempercayai sepenuh hati, diucapkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan. Apabila dari ketiga hal yang disebutkan dalam beriman, maka akan menjadi orang yang munafik. Urgensi yang kedua adalah syahadat sebagai inti sari ajaran islam karena dalam kalimat tersebut mencangkup akidah tauhid yaitu mengesakan Allah. Ketiga, syahadat merupakan titik tolak perubahan yaitu dari kejahilyahan menuju cahaya. Orang yang mengucapkan kalimat syahadat maka seharusnya bisa menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya, menjadi manusia yang lebih lembut dan santun serta mampu menebarkan kebaikan dan mencegah perbuatan yang mungkar. Yang keempat, syahadat sebagai hakikat dakwah Rasul yaitu untuk menyampaikan ajaran tauhid untuk tidak menyekutukan Allah. Kelima, syahadat sebagai keutamaan yang besar. Barangsiapa yang mengucapkan kalimat syahadat pada saat sakaratul maut, maka syurga baginya.
Dengan mengucapkan dua kalimat syahadat, maka kita telah membuat komitmen dan janji kepada Allah. Kandungan kata syahadah adalah ikrar (pengakuan), sumpah, dan janji. Di dalam syahadat mengadung iman yaitu meyakini dan membenarkan sepenuh hati sehingga mampu diucapkan dengan tegas dan senantiasa membuktikannya dalam kehidupan sehari-hari. Makna lain dari syahadat adalah istiqamah tentang keyakinannya bahwa Allah adalah Rabb seluruh alam semesta. Iman tidak akan pernah goyah meskipun dipuji, dihina, dan dicaci; dilihat atau tidak dilihat; saat pagi atau sore hari, seperti yang difirmankan Allah pada Q.S. Fussilat : 30 yang artinya
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata “Tuhan kami adalah Allah “ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata) “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.”
Sebagai mahasiswa, sikap istiqamah harus diterapkan pada kehidupan sehari-hari untuk kebaikan yaitu istiqamah untuk menunjukkan sebagai mahasiswa yang berkualitas. Istiqamah akan berdampak pada perasaan yang berani (tidak minder), ketenangan hati dan sikap yang optimis. Ketika seorang muslim senantiasa merasa diawasi oleh Allah sehingga dia selalu berupaya untuk melakukan kebaikan secara terus menerus, maka Allah akan senantiasa menjamin hidupnya, mencukupi kebutuhan hidupnya, dan Allah meningkatkan derajadnya. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim harus menjadikan Allah sebagai orientasi pertama di atas apapun.
Akan tiba suatu zaman ketika manusia seperti makanan kerupuk di nampan besar, jumlahnya banyak akan tetapi tidak bermanfaat. Ketika muslim memahami dan mengamalkan makna kalimat syahadat ini, akan tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Pemuda muslim seharusnya menjadi pemuda yang aktif, kreatif dan inovatif serta optimis. Pemuda muslim harus menyadari bahwa dirinya merupakan bagian dari dakwah. Apabila generasinya tidak terlalu baik, maka dia harus menjadikan generasi keturunannya menjadi lebih baik dari generasi sebelumnya. Karena muslim tidak boleh menghasilkan generasi yang lemah. Ustadz Arfiansyah menutup KIP dengan beberapa pesan bagi para peserta kajian.
“Jalanilah aktivitas sebagai muslim dengan kapasitas mahasiswa yang aktif, kreatif, dan inovatif. Sebagai mahasiswa UGM maka wajib untuk menjaga baik tujuan dan cita-cita UGM dan yang paling penting, sebagai seorang mahasiswa, jangan pernah mengukur kebahagiaan hanya dari keberhasilan semata, namun kebahagiaan yang hakiki adalah ketika Allah mempermudah jalan kita untuk selalu taat kepada Allah.“
Wallahuálambissawaf
Tumbuh, Berkembang, Lestari!. Untuk menampung minat, bakat, dan ketertarikan mahasiswa tentang dunia keanggrekan, tahun ini Biology Orchid Study Club(BiOSC) kembali mengadakan open recruitment bagi calon angkatan diksar (AD) XII BiOSC melalui Pendidikan dan Pelatihan Dasar (DIKSAR). Tema yang diangkat pada tahun ini adalah “Exploring Our Orchid Biodiversity” diharapkan dengan tema tersebut AD XII BiOSC dapat lebih mengetahui anggrek khas yang ada di Indonesia, khususnya anggrek alam di wilayah Yogyakarta.
Alur kaderisasi anggota baru yang berlangsung sejak bulan Agustus sampai Oktober dimulai dengan rangkaian Biologi Festival, Meet and Greet, Pendidikan dan latihan ruang 1 (Dikru 1), Pendidikan dan latihan ruang 2 (DIkru 2), Mini Eksplorasi dan Kunjungan Nursery, Technical Meeting dan Diklat Lapangan.
Rangkaian pertama adalah Biologi Festival, dalam acara ini mahasiswa baru khususnya, diberi kesempatan untuk mengunjungi stand-stand KS yang ada di Fakulas Biologi UGM. BiOSC berpartisipasi dengan mengisi stand dengan memberikan pengenalan singkat mengenai kajian BiOSC, mengadakan kegiatan interaktif seperti menyusun puzzle anggrek dan mini kuis anggrek.
Pendidikan dan latihan ruang 1 (DIKRU 1) dilaksanakan dengan pemberian materi dasar keanggrekkan dan habitat anggrek. Selanjutnya, materi pada pendidikan dan latihan ruang 2 (DIKRU 2) lebih fokus tentang keorganisasian di BiOSC dan teknik eksplorasi serta fotografi-ilustrasi yang bertempat di ruang Biodas Atas Barat Fakultas Biologi UGM.
Kegiatan selanjutnya adalah Mini Eksplorasi yang diadakan di Taman Nasional Gunung Merapi. Diharapkan dengan kegiatan tersebut, peserta dapat mengidentifikasi anggrek di habitat aslinya dan mengetahui medan eksplorasi secara langsung. Pada hari yang sama setelah melakukan mini eksplorasi, peserta mengunjungi Nusery Titi Orchid di Pakem, Sleman, Yogyakarta.Peserta terlihat sangat antusias melihat banyak anggrek spesies yang mekar pada saat itu. Dengan kunjungan tersebut peserta dapat memiliki pandangan yang lebih luas mengenai anggrek yang bisa dibudidayakan serta memiliki nilai komersiil yang tinggi.
Tahap terakhir dari rangkaian penerimaan calon anggota AD XII BiOSC adalah Diklat Lapangan output dari rangkaian ini adalah peserta dapat membedakan tumbuhan anggrek dengan tumbuhan lainnya. Diklat Lapangan berlangsung pada tanggal 27-29 Oktober 2017 bertempat di Hutan Wanagama Gading, Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam kegiatan ini peserta melakukan ekplorasi pada 2 jalur berbeda dan setelah itu, dilanjutkan dengan presentasi hasil eksplorasi dan diskusi. Dari hasil eksplorasi tersebut diperoleh data keanekaragaman aggrek di wilayah Hutan Wanagama yaitu, Aerides odorata, Dendrobium secundum, Dendrobium capra, Rhynchostylis retusa, Chiloschista javanica, Luisia zollingeri, dan Polystachya concreta.
Setelah semua rangkaian dilalui, sebanyak 31 peserta Pendidikan Dasar AD XII dilantik menjadi Anggota BiOSC dan secara resmi dinyatakan bergabung dengan keluarga BiOSC oleh Ketua BiOSC Muhammad Fajar Sidik pada tanggal 29 Oktober 2017. Diharapkan, Anggota AD XII BiOSC tetap semangat dalam menimba ilmu keanggrekan sehingga mampu meneliti, mengembangkan dan melestarikan Anggrek Indonesia, khususnya anggrek alam di sekitar wilayah Yogyakarta.
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Sabtu, 21 Oktober 2017 atau bertepatan pada 1 Shafar 1439 H Bidang Alumni dan Jaringan (BAJa) Jamaah Mahasiswa Muslim Biologi mengadakan Silaturrahim ke Rumah Dosen yaitu ke kediaman Bapak Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Biologi. 17 orang mengikuti Silaturrahim ini yang terdiri dari beberapa Pengurus Harian, dan Anggota Inti JMMB. Bertitik kumpul di Mushola Al-Hayat Fakultas Biologi, perjalanan memakan waktu selama kurang lebih 45 menit berkendara motor.
Acara dimulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 16.30 WIB diisi dengan ramah tamah oleh Bapak Eko sambil beristirahat sejenak selepas perjalanan yang cukup panjang. Kemudian dilanjutkan dengan pembukaan oleh Andi Alfi Syahrin, Biologi 2014 yang merupakan Ketua Umum JMMB masa kepengurusan 1438 H sembari mengungkapkan maksud kedatangan ke rumah Bapak Eko. Tak lama kemudian suara Adzan Ashar pun berkumandang sehingga diskusi dijeda dulu dan dilanjutkan lagi selepas Sholat Ashar berjamaah di masjid terdekat.
Selepas Sholat Ashar berjamaah, semuanya kembali ke rumah Pak Eko dan diskusi pun berlanjut sambil menikmati hidangan yang telah disediakan oleh Pak Eko sekeluarga. Diskusi dilanjutkan dengan cerita tentang keluarga Pak Eko, pengalaman ketika masih berkuliah di Fakultas Biologi salah satunya sejarah diadakannya Sholat Jumat pertama kali di Musholla Al-Hayat, hingga pandangan Pak Eko pribadi terhadap JMMB dan dakwah di Fakultas Biologi pada umumnya. Pak Eko juga menceritakan banyak pengalaman di masa masa ketika masih menjadi mahasiswa dan dosen muda selepas lulus dari Fakultas Biologi dimana pada masa itu dakwah dakwah keislaman terkesan dibatasi, minim dukungan dan masih panasnya suasana perpolitikan negara yang berimbas pada kebijakan dan pandangan masyarakat terhadap Islam pada masa itu. Pak Eko menyampaikan bahwasanya setiap generasi aktifis dakwah kampus tidak akan lepas dengan dinamika objek dakwah maupun subjek dakwah yang mana dinamika tersebut akan berbeda beda sesuai perkembangan zaman. Sehingga semangat dakwah harus senantiasa dijaga agar tetap membara.
Tak terasa waktu menunjukkan pukul 16.30 WIB silaturrahim pun ditutup dengan foto bersama di halaman rumah Bapak Eko. Harapan kedepannya kegiatan Silaturrahim ke Rumah Dosen ini bisa istiqamah diadakan setiap tahun dan mampu menjadi ajang refreshing, silaturahim dan sharing sharing dengan civitas akademika Fakultas Biologi dan mengingatkan bahwasannya kita harus senantiasa menjaga ukhuwah islamiyah kita sebagai saudara se-muslim dan semoga kita bisa istiqamah berjalan di jalan dakwah ini yang mana sekarang ini barulah latian dan permulaan dari dakwah dakwah kedepannya di kehidupan sebenarnya ketika dewasa nanti Aamiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh