• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Rilis Berita
  • hal. 151
Arsip:

Rilis Berita

ONLINE BIOLECTURE SERIES #3: Application of Metabolomics in Plant Biology

Pengabdian kepada MasyarakatRilis BeritaTajuk Rabu, 22 Juli 2020

Masa Pandemi tidak menyebabkan Fakultas Biologi UGM kendor dalam mendiseminasikan hasil-hasil penelitian dosen dan sharing ilmu sesuai dengan kepakaran masing-masing. Kegiatan tersebut difasilitasi melalui Online Biolecture Series (OBS) yang telah diselenggarakan sebanyak 3 kali selama masa darurat covid-19. Online Biolecture Series didesain agar para dosen dapat berkolaborasi dengan institusi lain dalam sharing keilmuan sebagai perwujudan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat.  Kali ini Laboratorium Biokimia yang menjadi host didalam penyelenggaraan OBS, menyusul Laboratorium Struktur Perkembangan Hewan dan Struktur Perkembangan Tumbuhan. Laboratorium Biokimia mengambil tema “Application of Metabolomics in Plant Biology” dengan narasumber adalah:

  1. Mohamad Rafi, M.Si. (Departemen Kimia, FMIPA, IPB) dengan judul materi “Quality Control Method of Herbal Raw Material and Product using Metabolomics-based Strategy”
  2. Tri Rini Nuringtyas, M.Sc. (Fakultas Biologi UGM) dengan judul materi “Metabolomics as a Tool to Investigate Biotic and Abiotic Stress Tolerance in Plants”

Sedangkan moderator adalah Dr. Yekti Asih Purwestri, M.Si. (Fakultas Biologi UGM). OBS ini telah diselenggarakan pada hari Rabu, 22 Juli 2020 pukul 10.00 – 12.00 WIB, menggunakan platform Zoom dan disiarkan streaming dengan Youtube melalui tautan http://ugm.id/Metabolomics.

Slide 1
Slide 2

Slide 2

 

Biolecture ini diikuti oleh sekitar 400 orang dengan latar belakang yang sangat beragam, mulai dari masyarakat umum, mahasiswa S1, S2, S3, dosen, guru, dan peneliti. Selain itu, asal Instansi juga sangat beragam: BPOM, LIPI, Akademi Farmasi Surabaya, Universitas Halu Oleo, Universitas Mulawarman, IPB, Universitas Terbuka, UB, Universitas Muhammadiyah Metro, Universitas Jambi, PT Astra Agro Lestari, UPI, UGM, SMA Negeri 3 Cibubur, MAN 1 Tangerang, UI, Inoversitas Negeri Manado, Universitas Nusa Cendana, Universitas Bangka Belitung, SMAN 14 Bekasi, UAJY, UNESA, IIK Kediri, BBPPTP SURABAYA, Balitas, dan lain-lain dari Sabang sampai Merauke yang tidak dapat disebutkan satu per satu. “Biolecture series ini sangat luar biasa, karena dapat menjadi wadah dan sarana bekerja sama antar peneliti dan juga diseminasi hasil riset yang bermanfaat untuk masyarakat”, papar Budi selaku Dekan Fakultas Biologi UGM saat membuka acara.

Berlangsung Khidmat, Fakultas Biologi UGM Gelar Wisuda Daring di Masa Pandemi

Rilis BeritaTajuk Rabu, 22 Juli 2020

Dampak pandemi COVID-19 masih terus dirasakan semua pihak, tak terkecuali Wisudawan/Wisudawati Universitas Gadjah Mada yang tidak bisa prosesi wisuda sebagaimana biasanya. Rabu (22/07) untuk pertama kalinya Fakultas Biologi UGM mengadakan Upacara Melepas Wisudawan/Wisudawati Periode IV Tahun Ajaran 2019/2020 secara daring. Acara wisuda dibuka secara langsung oleh Dekan Fakultas Biologi UGM (Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc). Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan (Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D.), Wakil Dekan Bidang Keuangan (Dr.Niken Satuti Nur Handayani, M.Sc), Wakil Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kesjasama (Dr. Eko. Agus Suyono, S.Si., M.App.Sc), Kaprodi Pascasarjana (Dr. Diah Rachmawati, M.Si), dan seluruh panitia yang terlibat dalam acara.

Slide 5
Slide 2
Slide 3
Slide 1
Slide 6

Dr. Diah Rachmawati, M.Si selaku Kaprodi S2 Pascasarjana Fakultas Biologi UGM dalam laporannya menyampaikan selamat kepada ketujuh wisudawan/wisudawati yang diwisuda hari ini. “Saya mengucapkan selamat karena hari ini ananda secara resmi menyandang gelar Master of Science meskipun dalam suasana pandemic, sehingga ananda tidak bisa menerima ijazah dan bertemu kami di sini. Kami memfasilitasi wisuda daring, semoga hal ini tidak mengurangi kebahagian para wisudawan/wisudawati dan juga para orangtua yang dengan sungguh-sungguh hati menyekolahkan putra-putrinya di Fakultas Biologi UGM”. Beliau juga menyampaikan bahwa ada satu orang wisudawan yang meraih IPK 4,00 yaitu saudari Intani Quarta Lailaty, S.Si., M.Sc.


Acara dilanjutkan dengan pembacaan nama-nama wisudawan oleh dekan Fakultas Biologi UGM. Terhitung sebanyak 7 wisudawan/wisudawati mengikuti prosesi ini, yaitu
Andri Adi Gunawan, S. Si, M.Sc., Devi Bunga Pagalla, S.Si., M.Sc., Intani Quarta Lailaty, S.Si., M.Sc., Ni Luh Putu Kayika Febryanti, S.Si., M.Sc., Uun Febriyani, S.Pd., M.Sc., Moh. Dahri Kisman, S.Pd., M.Sc., dan Wiwin Kusuma Perdana Sari, S.Si., M.Sc. Dari ketujuh wisudawan tersebut, saudara Andri Adi Gunawan, S. Si, M.Sc. dipilih menjadi perwakilan wisudawan yang hadir di Auditorium Biologi Tropika, sementara ke-enam wisudawan/wisudawati lainnya mengikuti prosesi upacara wisudawan secara virtual melalui aplikasi Google Meet. Sambutan wisudawan diwakili oleh Ni Luh Putu Kayika Febryanti, S.Si., M.Sc. dan sambutan perwakilan orangtua diwakili oleh H. Moh. Ansor (Ayahanda saudari Intani Quarta Lailaty, S.Si., M.Sc.). Acara ini disiarkan secara langsung di Youtube Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi UGM.

Prof. Dr. Budi Setiadi daryono, M.Agr.Sc selaku Dekan Fakultas Biologi UGM juga turut memberikan sambutan pada acara wisuda ini. “Berkat Yang Maha Kuasa, maka anda ditakdirkan untuk menjadi wisudawan pertama yang diwisuda secara daring pada Fakultas Biologi UGM. Kami yakin wisuda adalah momen yang sangat penting dalam hidup, oleh karena itu kami di Fakultas Biologi dibantu oleh para dosen muda, tenaga kependidikan, alumni dan mahasiswa berupaya sekuat tenaga untuk menyelenggarakan wisuda daring ini”, kata Prof. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. Beliau juga menyampaikan bahwa dari jutaan masyarakat Indonesia yang menginginkan selesai pada jenjang magister, para wisudawan harus bersyukur karena terpilih menjadi kurang dari 3% penduduk negeri ini yang menyandang gelar magister.

Acara wisuda daring ini berjalan sangat khidmat, tertib, lancar dan diakhiri dengan pembacaan doa oleh bapak Hendro Prayitno, S.Tr.Kes. Sebagai penutup, tak lupa Dekan Fakultas Biologi memberikan pantunnya, “bayam berbiji ditepi kali, salam lesteri dari Fakultas Biologi.” Acara ini resmi ditutup pada pukul 13.52 WIB.

Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc: Guru Besar di Bidang Ilmu Kultur Jaringan Tumbuhan dan Bioteknologi Tumbuhan Fakultas Biologi UGM

Rilis BeritaTajuk Jumat, 17 Juli 2020

Yogyakarta (15/07/2020)

Berita membahagiakan bagi Fakultas Biologi UGM di tengah masa pandemi COVID-19. Salah satu staf pengajar, Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc, telah mendapatkan gelar guru besar di bidang Ilmu Kultur Jaringan Tumbuhan dan Bioteknologi Tumbuhan. Beliau berada pada urutan ke-22 dan ke-7(Guru Besar Wanita) dalam daftar guru besar Fakultas Biologi UGM. Dengan penambahan jumlah guru besar ini diharapkan ke depannya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Fakultas Biologi UGM. Selain itu, dengan gelar ini diharapkan juga akan berdampak pada performa penelitian baik dari segi publikasi ilmiah maupun pengabdian kepada masyarakat.

Slide 5
Slide 2
Slide 3
Slide 4

Beliau mengawali karir sebagai dosen di Fakultas Biologi UGM pada tahun 1988 di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan yang Kepala Laboratoriumnya adalah Alm. Prof. Ir. Moeso Suryowinoto yang juga dikenal sebagai Ahli Kultur Jaringan Tumbuhan dan Ahli Anggrek Indonesia.  Ibu Endang Semiarti mendapat tugas mengikuti Prof. Moeso mengajar matakuliah Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan dan Orkhidologi (Anggrek), serta aktif membantu Prof. Moeso di organisasi Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI).  Pada tahun 1995, beliau mendapatkan kesempatan Studi lanjut ke Division of Biological Science, Faculty of Science, Nagoya University, Jepang dengan beasiswa dari pemerintah Jepang, Monbugakusho skema G to G. Beliau mendalami bidang ilmu Genetika Molekuler, terutama  Dasar-dasar Genetika Molekuler Perkembangan Tumbuhan pada tanaman model Arabidopsis thaliana di bawah bimbingan Prof. Yasunori Machida. Dari studinya tersebut beliau menjadi sangat memahami mengapa sel tumbuhan dapat ditumbuhkan secara in vitro dan menjadi individu baru yang sempurna, bahkan dapat dilakukan rekayasa genetika dengan memasukkan gen-gen kunci pertumbuhan dapat dihasilkan tanaman baru yang menunjukkan sifat-sifat unggul dari gen kunci tersebut. Ketekunan, kegigihan, serta sikap pantang menyerah menjadi modal kuat dalam menyelesaikan studi hingga akhirnya saat ini ilmu tersebut dapat beliau aplikasikan pada tanaman anggrek asli Indonesia. Pengetahuan tentang regulasi genetik dan dasar-dasar genetika pertumbuhan tanaman tersebut sampai saat ini terus diterapkan pada tanaman-tanaman hortikultura di Indonesia, dan beliau mengangkat tanaman anggrek sebagai tanaman model.  Hal ini terutama untuk mewujudkan impiannya bersama Alm. Prof. Moeso sebagai pendahulunya untuk memajukan peranggrekan Indonesia dan almarhum suaminya Dr. Ari Indrianto, SU yang bersama-sama membesarkan Lab Kultur Jaringan Tumbuhan dan menerapkan Bioteknologi untuk Pemuliaan Tanaman maupun Konservasi Tanaman Langka di tanah air.

Pengukuhan Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc akan dilakukan dalam waktu dekat. Beliau mendapat amanah menjadi Ketua Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Daerah Yogyakarta periode 2013-2017 dan periode 2019 – 2023. Beliau mulai aktif di perhimpunan yang lahir di Bandung, 4 November 1956 ini, sejak pertama kali menjadi dosen di Fakultas Biologi di tahun 1988 . “Indonesia memiliki keanekaragaman genetik anggrek hingga 5000 jenis, sehingga sudah selayaknya kita mengeksplorasi potensi yang ada pada anggrek asli Indonesia” tutur Prof. Endang Semiarti. Saat ini beliau juga menjadi Dosen Pembina Kegiatan Kelompok  Mahasiswa yang mencintai anggrek “Biology Orchid Study Club (BiOSC)” di Fakultas Biologi UGM.

Sepanjang karirnya, beliau telah banyak melahirkan karya ilmiah berupa jurnal ilmiah, buku ilmiah, buku populer dan paten. Beliau juga sangat senang untuk bisa membagikan ilmu yang dimilikinya kepada masyarakat umum dengan metode pelaksanaan yang lebih mudah. Misalnya, dalam berbagai pengabdian masyarakat, beliau secara langsung mempraktikkan cara menumbuhkan biji anggrek menggunakan entkas sederhana sehingga bisa diaplikasikan oleh masyarakat menengah bawah dan tetap mengembangkan industri rumahan. (YS)

Penuhi Kebutuhan Pelatihan di Bidang Mikroteknik, Laboratorium SPH Fakultas Biologi UGM dan PT Miconos adakan Pelatihan Daring Pembuatan Sediaan Histologis Hewan

Pengabdian kepada MasyarakatRilis BeritaTajuk Minggu, 12 Juli 2020

Kegiatan pelatihan di bidang mikroteknik masih sangat diminati untuk memenuhi kebutuhan praktisi, akademisi, maupun mahasiswa tentang pengetahuan pembuatan sediaan histologis walaupun di era pandemi Covid-19 ini. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Laboratorium Struktur Perkembangan Hewan (SPH) Fakultas Biologi bekerja sama dengan PT Miconos mengadakan “ Pelatihan Daring Pembuatan Sediaan Histologis Hewan Metode Paraffin” dengan menyesuaikan metode penyampaian pelatihan di masa pandemi COVID-19. Kegiatan ini juga merupakan realisasi kegiatan MoU kerjasama antara Fakultas Biologi UGM dengan PT. Miconos. Materi pelatihan meliputi Teknik Preparasi Organ/Jaringan Metode Parafin (Washing-Embedding); Dasar-dasar Pemotongan Sediaan (Sectioning); Dasar-dasar Pewarnaan (staining) dan Mounting. Materi-materi tersebut disampaikan oleh Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc., Zuliyati Rohmah, M.Si., Ph.D., Ardaning Nuriliani, M.Kes., dan Luthfi Nurhidayat, M.Sc.

 

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

 

Pelatihan ini telah sukses dilaksanakan pada tanggal 7 dan 9 Juli 2020 melalui aplikasi video conference Zoom. Peserta pelatihan mencapai 68 peserta dari berbagai institusi di seluruh indonesia, antara lain IPB, Universitas Siliwangi, ITB, UAD, Universitas Mulawarman, ITS, Universitas Negeri Manado, RSUD Siti Fatimah Sumsel, Universitas Singaperbangsa Karawang, Universitas Negeri Medan, Univeritas Muhammadiyah Sumatera Utara, UIN Sumatera Utara, UNAIR, Universitas Bengkulu, UNPAD, UNISBA, Universitas Cendrawasih, Universitas Trinita, Universitas Kristen Indonesia Tomohon, UNDIP, Universitas Sanata Dharma, UIN Walisongo Semarang, dan Universitas PGRI Madiun. Mayoritas peserta pelatihan adalah dari kalangan dosen, pranata laboratorium dan mahasiswa. “Kami berterima kasih kepada Fakultas Biologi UGM dan PT Miconos, karena dengan diadakannya pelatihan ini di masa pandemi kami bisa sekalian mendapatkan gambaran untuk menyiapkan laboratorium yang memadai untuk pelaksanaan pembuatan sediaan” Ujar salah satu peserta pelatihan. Salah satu peserta yang lain mengharapkan untuk selanjutnya juga diadakan pelatihan yang sama namun untuk sediaan tumbuhan.

Fakultas Biologi UGM terima kunjungan dari Prodi Biologi Universitas Negeri Gorontalo

Rilis Berita Jumat, 10 Juli 2020

Fakultas Biologi UGM pada Kamis 12 Maret 2020 menerima kunjungan dari Prodi Biologi Universitas Negeri Gorontalo. Sebanyak 56 mahasiswa didampingi oleh 9 dosen diterima oleh Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. selaku Wakil dekan Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Kerjasama dan Alumni. Dr. Eko dalam sambutannya menjelaskan secara singkat tentang sejarah dan capaian Fakultas Biologi UGM serta mempromosikan program Pascasarjana kepada peserta dari Universitas Negeri Gorontalo. Kunjungan ini bertujuan untuk Educational short course dalam rangka memberi pelatihan dan ketrampilan tambahan kepada peserta.

Slide 1
Slide 2

Pelatihan dilaksanakan di Laboratorium Sistematika Hewan dengan topik pengantar pembuatan taksidermi ikan dibawah bimbingan bapak Donan Satria Yudha, M.Sc. dan di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan dengan topik isolasi DNA jaringan hewan dibawah bimbingan Dra. Tuty Arisuryanti, M.Sc., Ph.D. Pelatihan ini diharapkan menjadi sarana Fakultas Biologi UGM dalam menguatkan kompetensi biologi pada jejaring prodi Biologi di Indonesia

Biotalks#3 : Peran Biolog dalam Ilmu Bioforensik untuk Mendukung Ketahanan Negara

Rilis BeritaTajuk Jumat, 10 Juli 2020

Fakultas Biologi UGM kembali menyelenggarakan biotalks yang merupakan talkshow membahas isu biologi dalam perspektif multi sektor. Pada biotalks ketiga ini diselenggarkan pada Kamis, 9 Juli 2020. Hadir dalam biotalks#3 ini sebagai narasumber yaitu Kombes Pol. Drs. Putut Tjahjo Widodo, DFM, M.Si. (Kepala Lab DNA Pusdokkes Polri/Alumni Biologi UGM 1981), Kompol. Bowo Nurcahyo, S.Si., M.Biotech (Laboratorium Forensik Polri/Alumni Biologi UGM 1996), Dr. Niken Satuti Nur Handayani, M.Sc. (Fakultas Biologi UGM/Alumni Biologi UGM 1984) dan dipandu oleh Dr.biol.hom Nastiti Wijayanti, M.Si. (Kepala Laboratorium Fisiologi Hewan Fakultas Biologi UGM) .

Slide 4
Slide 3
Slide 1
Slide 2

Dr. Niken Satuti NH, M.Sc. menyampaikan materi forensic biology at a glace. “Ilmu forensik melibatkan berbagai disiplin ilmu yaitu fisika, biologi dan kimia dengan fokus identifikasi dan evaluasi bukti fisik untuk suatu investigasi tindak pidana atau kriminal.” tutur Niken dalam materi pembuka. Biologi forensik memilki beberapa bidang kajian, diantaranya botani, entomologi, mikrobiologi dan DNA Profilling. Sebagai contoh, ahli botani forensik menganalisis daun, biji-bijian dan pollen untuk menegakan simpulan dalam investigasi kemungkinan terjadi tindak pidana atau kronologi bagaimana tindak pidana kriminal terjadi seperti penentuan lokasi dan waktu kejadian.

Narasumber kedua Kombes Pol. Drs. Putut Tjahjo Widodo, DFM, M.Si. membawakan materi DNA Forensik dalam paparannya beliau menyampaikan bahwa DNA merupakan barang bukti yang penting dalam mengusut suatu kasus kejahatan, seperti pembunuhan dan pemerkosaan Namun, terdapat dua hal yang dapat menyebabkan kerusakan DNA yaitu kontaminasi dan degradasi . Kombes putut dalam paparannya mnengelompokan barang bukti DNA dalam tiga kelompok yaitu emas merupakana barang bukti yang terdapat DNA pelaku dan korban, perak yaitu barang bukti yang terdapat hanya DNA pelaku sedangkan perunggu yaitu barang bukti DNA yang hanya terdapat korban. Analisis DNA forensik setidaknya memiliki lima manfaat , diantaranya untuk alat bantu investigasi kasus kriminal, perdata, litbang, DVI dan identitas pribadi.

Selanjutnya narasumber yang ketiga Kompol. Bowo Nurcahyo, S.Si., M.Biotech membawakan materi peran biologi dan biologi molekuler dalam bidang forensik. “Ilmu forensik merupakan ilmu yang mempelajari upaya pendekatan untuk menggunakan barang bukti untuk mengungkap suatu kasus. Forensik tidak berfokus pada korban dan pelaku namun pada barang bukti. Dalam suatu laboratorium forensik, seorang penyidik harus mampu mengkoleksi, mengeliminasi, mengolah, dan menganalisis suatu barang bukti untuk mengungkapkan suatu kasus secara ilmiah dan mampu dipertanggungjawabkan di hadapan mahkamah” tukas Kompol Bowo dalam mengawali paparannya. Selanjutnya dalam paparan, Kompol Bowo menjelaskan tentang DNA fingerprint pada tanaman. Hasil analisis tersebut dapat mengungkapkan jaringan narkoba untuk membedakan bandar besar, pengedar, dan pengecer. Mekanisme pengungkapan jaringan narkoba tersebut dengan menganalisis DNA ganja yang tertinggal pada barang bukti yang dikumpulkan dari kelompok pelaku. DNA ganja ini menjadi DNA marker untuk mengungkap peredaran dan persebaran ganja oleh suatu jaringan narkoba. Pemanfaatan DNA marker ganja dapat juga mengungkap peta persebaran ganja sehingga akan mudah bagi pemerintah untuk memutuskan peredaran ganja.

Biotalks#3 sampai dengan diturunkannya berita ini telah disaksikan oleh lebih dari 1240 penonton yang berasal dari dari berbagai institusi diantaranya, Universitas Muhammadiyah Riau, Universitas Airlangga, Universitas Islam As-Syafiiyah, Universitas Hasanuddin, Universitas Sebelas Maret, Bidokkes POLDA SULSEL dll. Bagi yang belum dapat menyaksikan live biotalks#3 dapat menonton pada tautan ini. Kedepannya, Biotalks series akan segera hadir dengan tema bioenergi yang dikemas lebih menarik serta menjadi sumber informasi yang mencerahkan sekaligus mencerdaskan masyarakat.

Dalam Rangka Mitigasi Pohon Tumbang, Beringin Umur 50 Tahun di Hutan Biologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Dipangkas

Rilis BeritaTajuk Jumat, 10 Juli 2020

Universitas Gadjah Mada memiliki visi untuk membangun kampus yang nyaman, sejuk, rindang, indah dan nyaman untuk seluruh civitas akademika dan berperan untuk paru paru hidup di pusat Kota Yogyakarta. Hampir seluruh bagian kampus ditanami dengan vegetasi sehingga semakin mempercantik dan memperindah lingkungan kampus untuk belajar. Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada memiliki Hutan Biologi luas sekitar 1 Ha. Hutan ini telah dirintis sejak tahun 1970-an, atau kini telah menginjak usia 50 tahun. Di dalam hutan ini terdapat berbagai koleksi tanaman dari berbagai wilayah di Indonesia.

Koleksi tanaman yang ada di dalam hutan meliputi 91 spesies, dan di dalamnya juga terdapat beberapa spesies langka seperti pohon meranti (Shorea selanica), pohon asoka (Saracca thaipingiensis), pohon mundu (Garcinia dulcis), pohon coca cola (Cola nitida) dan kenari (Canarium indicum). Beberapa koleksi pohon telah memiliki ukuran yang cukup besar dengan lingkar batang lebih dari 4 orang bentang tangan orang dewasa, seperti meranti, randu alas, dan beringin.

Namun sayangnya, karena usia dan serangan hama beberapa koleksi tanaman besar seperti satu pohon meranti dan beringin ini telah mati dan kering. Pohon beringin ini terletak di bagian tepi Hutan Biologi dan posisinya terlalu dekat dengan Jalan Kesehatan. Jalan Kesehatan merupakan ruas jalan menuju Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta, yang lalulintasnya selalu padat. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh pohon tumbang atau dahan patah, pada tanggal 8 Juli 2020 Fakultas Biologi bersama dengan Tim Vegetasi Direktorat Aset UGM melakukan pruning besar terhadap beringin yang telah mati. Selama proses evakuasi ini, jalur lalulintas menuju RS Sardjito diatur dan dialihkan oleh PK4L UGM melalui Jalan Biologi, sedangkan dari arah RS Sardjito diperlakukan sistem buka tutup.

Slide 1
Slide 2

Hutan Biologi UGM memiliki visi untuk menjadi salahsatu fasilitas pendukung pembelajaran, pendidikan, dan pengabdian masyarakat tentang pentingnya pengenalan vegetasi, konservasi, dan pengenalan spesies tanaman kepada tamu kampus. Dengan adanya mitigasi ini diharapkan Hutan Biologi selain berperan sebagai paru paru kota juga menjadi fasilitas yang nyaman dan aman (SHP).

Dekan Fakultas Biologi UGM Menjadi Pembicara pada Workshop Pengembangan Kurikulum Universitas Diponegoro Semarang

Rilis BeritaTajuk Jumat, 10 Juli 2020

Rabu, 8 Juli 2020.

Dekan Fakultas Biologi UGM menjadi pembicara pada workshop pengembangan Kurikulum Prodi Magister Biologi, Departemen Biologi Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Kegiatan yang berlangsung secara daring ini bertujuan membahas pengembangan kurikulum khususnya pada Program Magister Biologi baik by course dan by research kedepannya terutama menyongsong era normal baru. Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Sains dan Matematika (FSM), para Wakil Dekan, Ketua Departemen Biologi, Kaprodi Magister Biologi dan para Dosen di Lingkungan Departemen Biologi UNDIP juga beberapa peserta dari PTN dan PTS lainnya.

Dalam presentasinya, Prof. Budi Setiadi Daryono, Ph.D., memaparkan Sejarah dan organisasi serta perkembangan KOBI, Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT), dan Standar Kurikulum Nasional Biologi yang disusun KOBI.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Prof Budi menyatakan bahwa penentuan isi dan muatan kurikulum sepenuhnya bergantung pada Fakultas, Departemen dan Program Studi, namun Capaian Pembelajaran ( Learning Outcome) mata kuliah diatur dalam Standar Kurikulum Nasional Biologi yang disusun KOBI baik untuk Program Sarjana dan Pascasarjana.

Kegiatan ini juga membahas bagaimana implementasi pembelajaran by research. Prof Budi menyatakan bahwa,  ” Beberapa Prodi di UGM secara defacto sudah melaksanakan kegiatan2 by research, tetapi secara de jure baru dibuka semester ini, setelah tahun 2019 UGM telah memiliki SK Rektor tentang Pendidikan Pascasarjana Program by Research, sehingga penyelenggaraannya telah memiliki payung hukum di tingkat universitas.

Prof. Budi juga berharap bahwa program by Research pada Program Magister dan Doktor pada bidang Biologi di Indonesia dapat terus berkembang khususnya pada masa pandemi karena berlakunya pembatasan kontak langsung dalam metode pembelajarannya.

Ngobrol Santai ala Fakultas Biologi UGM Seri 3: “Tips Diet Sehat di masa Pandemi Covid-19 ala Dosen Fakultas Biologi UGM”

Pengabdian kepada MasyarakatRilis BeritaTajuk Selasa, 7 Juli 2020

Adanya pandemi Covid-19 menyebabkan pembatasan aktifitas di luar ruangan bagi masyarakat, termasuk dosen di Fakultas Biologi UGM. Umumnya kondisi ini akan menyebabkan ketidakseimbangan asupan makanan dengan energi yang dikeluarkan melalui aktivitas. Hal tersebut ditandai dengan terjadinya peningkatan berat badan. Oleh karena itu, Fakultas Biologi UGM mengadakan acara Ngobrol Santai (Ngobras) seri ketiga dengan tema “Tips Diet Sehat di masa Pandemi Covid-19 ala Dosen Fakultas Biologi UGM” untuk berbagi pengalaman kepada masyarakat tentang program diet, yang dijalani oleh narasumber, melalui platform youtube livestreaming (http://ugm.id/ngobras3) pada hari Selasa 7 Juli 2020 pukul 19.30 WIB. Acara Ngobras seri kali ini menghadirkan narasumber Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. dan Aries Bagus Sasongko, M.Biotech sebagai narasumber, serta Lisna Hidayati, M.Biotech. sebagai host. Narasumber merupakan dosen Fakultas Biologi yang sebelum Pandemi Covid-19 mengalami kesulitan dalam menjaga pola makan, namun saat ini justru keduanya mampu menjaga pola makan dan mengalami penurunan berat badan.

Ngobras 3a
ngobras 3b

 

Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan diberlakukannya WFH (Work From Home) dimasa pandemi ini banyak dosen Fakultas Biologi yang mengaku mengalami kenaikan berat badan. “Rata-rata dosen di Fakultas Biologi UGM mengalami kenaikan berat badan setelah bulan Ramadhan” papar Budi. “Disaat yang lain mengalami kenaikan, justru ada 2 dosen mengalami penurunan berat badan yang cukup signifikan, yaitu Pak Eko dan Mas Bagus” lanjut Budi.

Selama acara berlangsung, kedua narasumber berbagi pengalaman ketika dimasa lalu pernah memiliki berat badan yang ideal kemudian akhirnya mengalami penambahan berat badan yang sangat signifikan. “saat kuliah di australi dulu saya memiliki berat badan yang ideal, sekitar 60 an kilo lah. Namun setelah mulai bekerja kembali di Fakultas Biologi saya mengalami kenaikan berat badan dan sebelum pandemi ini mencapai 90an kilo” papar Eko. Hal tersebut juga terjadi pada Bagus yang dulu memiliki berat badan 70an kilo kemudian naik mencapai 100 kilo. Dengan motivasi yang berbeda, kedua Narasumber tersebut menjadikan pandemi Covid-19 ini sebagai kesempatan untuk memperbaiki pola makan dan akhirnya sukses menjalani diet sehat. “saya mengatur kembali pola makan dengan membatasi asupan karbohidrat secara konsisten di masa pandemi ini” papar Bagus. Hal tersebut juga diamini oleh Eko yang juga melakukan hal yang sama. “Saya tidak memikirkan tentang penurunan berat badan. Saya hanya ingin menjadi lebih sehat dan turunnya berat badan saya anggap sebagai bonus” tambah Eko. Kedua narasumber merasakan banyak manfaat dengan menjalani diet sehat selama masa pandemi ini. “Selain tubuh menjadi lebih enteng, saya juga jadi mudah dalam mencari ukuran baju” tutur Bagus.

Acara ini disaksikan tidak hanya oleh dosen, staff dan mahasiswa Fakultas Biologi UGM saja namun juga disaksikan oleh  masyarakat umum, seperti dosen Universitas Udayana, UIN jakarta, ITS serta pemirsa dari latar belakang lainnya. Tidak kurang dari 270 pemirsa yang menyaksikan acara ini selama acara berlangsung. Hasil rekaman acara Ngobras seri 3 ini dapat disaksikan kembali pada tautan ini.

Ngaji Ekologi Edisi Spesial Bersama Laboratorium Sistematika Hewan Fakultas Biologi UGM

Rilis BeritaTajuk Selasa, 7 Juli 2020

Belajar bersama-sama, Memahami Bumi Sebagai Rumah bagi Semua Makhluk

Yayasan Wahana Gerakan Lestari Indonesia (WAGLERI) membentuk wadah belajar bersama secara daring yang direncanakan digelar minimal sebulan sekali. Ngaji Ekologi dimulai pada 5 Juni 2020 bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup. mengusung tema ‘Pengantar Dasar-dasar Ekologi’disampaikan oleh Siti Aisah, S.Si., M.Si., dosen Prodi Biologi Fakultas Saintek Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta pengajar matakuliah Ekologi. Tema ini dipilih dalam edisi perdana sebagai peletak pondasi awal pengertian ekologi mengingat bermacam ragamnya peserta. Disusul kemudian dengan edisi kedua, edisi sangat spesial 2 hari berturut turut 26-27 Juni 2020 menyambut ulang tahun Wagleri yang pertama, mengambil tema Ekologi Amfibi oleh Rury Eprilurahman, S.Si., M.Sc. Dosen Fakultas Biologi UGM dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Wagleri, sementara di hari yang kedua tentang Ekologi Reptil oleh Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc Dosen Fakultas Biologi UGM juga Ketua Dewan Pengawas Yayasan Wagleri.

Slide 1
Slide 2

Pada kesempatan tersebut, keduanya masing-masing menyampaikan materi mengenai ‘Ekologi Amfibi’ dimulai dari detail pengertian, macam hingga fungsi ekologis amfibi yang disambung hari kedua ‘Ekologi Reptil’ juga tak kalah detail pembahasannya. Pembahasan kedua materi ini berlangsung dari sekitar jam 10.00 WIB hingga sekitar jam 14.00 WIB, bahkan meski formal ditutup namun masih banyak juga pertanyaan dan tanggapan dari para peserta. Kapasitas WA Group yang hanya maksimal menampunbg 257 orang tidak mampu menanpung animo peserta hingga harus dibuat layer kedua WA Group untuk Ngaji Ekologi ini.

Bentuk diskusi Ngaji Ekologi

Ngaji Ekologi ini dibawakan dalam bentuk live chat di WhatsApp Group. Pemateri akan mengirimkan materi dalam bentuk video ataupun media rekam lain untuk kemudian dapat diunduh oleh para peserta di grup WhatsApp. Meski diskusi ini merupakan diskusi live chat, selama pematerian peserta akan dipandu oleh moderator sebagai pengelola forum. Materi selain dalam format pdf juga disajikan dalam format video. Bagi yang ingin menyimak kembali paparan materi dapat mengakses chanel youtube “Ngaji Ekologi”.

Tujuan Ngaji Ekologi

Visi mimpi besar Yayaysan Wagleri untuk Turut menciptakan masyarakat cinta satwa tumbuhan dan alam membutuhkan dukungan dari berbagai lintas keilmuan dan berbagai latar belakang profesi. Untuk itulah grup ngaji ini dihadirkan selain sebagai media belajar bersama wadah untuk berdiskusi dan bertukar fikiran, juga untuk merangkul dan konsolidasi berbagai kalangan yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian lingkungan yang tersebar dari berbagai wilayah di nusantara. Grup Ngaji Ekologi terbuka untuk semua kalangan, syaratnya tetap: memiliki kepedulian dan pemikiran serta mau bergerak aktif dalam usaha pelestarian alam. Berbagai macam profesi dan latar belakang telah bergabung di dalamnya sepeti: dosen; guru TK/paud; seniman budayawan; praktisi budidaya;petani;aktivis prodem; advokat; mahasiswa; hobiis; komunitas masyarakat dan berbagai latar belakang lainnya. Diharapkan, diskusi-diskusi yang ada dalam Ngaji Ekologi juga dapat menjadi inspirasi setiap gerakan pelestarian alam diberbagai daerah.

Materi – materi Ngaji Ekologi dari Edisi 1 dan 2

Penyelenggara memahami jika diskusi Ngaji Ekologi terdiri dari berbagai latar belakang keilmuan, sehingga penting untuk menyamakan pandangan dan pemahaman mengenai konsep ekologi secara umum. Sebelum melakukan upaya pelestarian alam, tentunya harus dibarengi mengenai pemahaman bahwasanya alam dan seisinya bukan hanya diperuntukan untuk keberlangsungan hidup manusia. Harus ada keselarasan antara unsur-unsur hidup (biotik) dan unsur-unsur fisik (abiotik).

Adanya kerusakan lingkungan dan hilangnya suatu unsur kehidupan tentu akan menyebabkan perubahan keseimbangan alam dimana manusia juga hidup di dalamnya. Proses alam mempertahankan keseimbangan dapat dikatakan sebagai bencana bagi manusia saat manusia mengalami kerugian materi, tetapi tidak menjadi bencana apabila hal tersebut dipandang sebagai proses perubahan untuk alam menyeimbangkan kelestariannya. Sama halnya dengan pandangan manusia yang menganggap penebangan pohon adalah upaya mempercantik lingkungan, tapi menjadi bencana bagi burung-burung yang bersarang didalamya karena harus kehilangan tempat tinggal dan sumber makanannya. Pemahaman hoiistik yang menyeluruh diperlukan sebelum upaya pelestarian alam dilakukan. Tidak mungkin kita menyelamatkan suatu ikan apabila sungainya rusak, akan sulit bagi kita menyelamatkan plasma nutfah suatu jenis pohon apabila lahan tanam pun sudah semakin sulit ditemui. Dari gambaran tersebut dapat disederhanakan bahwa ekologi merupakan ilmu mengenai ‘rumah’ dan interaksi penghuni di dalamnya.

Manusia merupakan salah satu unsur biotik penyusun ekosistem. Sebagai makhluk yang berakal dan berada di rantai makanan paling tinggi, menjadikan manusia paling bertanggungjawab dalam berlangsungnya kelestarian alam. Oleh karena itu, siapapun kita, menjaga alam adalah tanggungjawab setiap manusia yang dipercaya Tuhan sebagai pemimpin di muka bumi.

Setelah pada Edisi pertama di gembleng dengan konsep dasar ekologi pada edisi kedua dengan edisi spesial ulang tahun wagleri mulai masuk pada pembahasan sektor-sekotor komponen biotik. Dimulai dari pembahasan ekologi amfibi sangat detail apa itu amfibi, macam ragamnya yakni katak, kodok dan salamander hingga terutama fungsi ekologisnya di alam yang salah satu fungsi peran penting ekologisnya sebagai indikator lingkungan dikarenakan organisme ini sangat bergantung pada lingkungannya. Pada hari kedua dilanjutkan soal ekologi reptil oleh macam ragamnya yang lebih kompleks dari bangsa buaya (Crocodilia), ular (Serpentes), kura-kura (Testudines), Amphisbaenia dan Rynchocepalia. Fungsi ekologisnya pun bermacam-macam, namun kebanyakan pembahasan lebih terkait dalam kondisi lingkungan habitatnya dalam system ekologi. Garis merah dari edisi pertama hingga kedua ini adalah amfibi maupun reptil sangat tergantung dan menyesuaikan dengan alam lingkungannya. Karna tentunya di sisi lain mereka tidak mampu untuk merubah alam, tidak seperti manusia yang justru merubah-rubah kondisi alam terkadang hingga segala system ekologinya menjadi kacau balau. Padahal jelas bahwa untuk menguasai alam manusia harus mematuhinya seperti kata Simbah Francis Bacon ‘Natura Enim Non Nisi Parendo Vincitur”. Sebab ketika alam tidak dipatuhi kinerjanya bukan manusia menguasi alam namun manusia memaksakan untuk menguasai alam tidak lain adalah manusia menggali lubang celakanya sendiri.

Ngaji Ekologi ini menjadi pendekatan awal WAGLERI untuk bersinergi, memperluas jaringan dan upaya untuk lebih dekat dengan masyarakat umum secara luas. Materi-materi yang sudah disampaikan oleh para pakar di forum daring dapat diakses kembali melalui kanal YouTube milik WAGLERI. Jika tertarik dengan kegiatan WAGLERI dan berminat untuk bergabung dapat menghubungi narahubung: Hanif Kurniawan/ Hank (0812 2333 5786) dan Susilo Irwanjasmoro/Pak irwan (0822 4312 7049). Keduanya juga merupakan ketua pengurus Yayasan WAGLERI.

Instagram : @yayasanwagleri

YouTube : Ngaji Ekologi

Alamat : Kampung Stawa, Kedung Banteng RT 06/ RW 16, Kelurahan Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, DIY

Selamat belajar bersama di forum Ngaji Ekologi, Semua orang itu Guru Alam Raya Sekolahku, Tetap Cintai Semesta sebagai Wujud Cinta Kita pada Sang Pencipta. SALAM LESTARI!!! SALAM KONSERVASI!!!

(Asthihawa, HanK)

1…149150151152153…205

Akreditasi

Berita Terakhir

  • KOLABORASI PENGABDIAN KMP BIOLOGI UGM X MBKM FAKULTAS BIOLOGI
  • Telusuri Jejak Fauna Abad IX di Relief Prambanan, Mahasiswa Biologi Dukung Pelestarian Keanekaragaman Hayati (SDGs 15)
  • Tim Biologi UGM Raih Juara 3 dalam Lomba OSEC (Ocean Science Essay Competition) Nasional
  • Pesona Anggrek di Desa Wedomartani: Pengenalan dan Kiat Sukses Budidaya Anggrek oleh Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada
  • Fakultas Biologi UGM Jajaki Kerja Sama Dual Degree Program dengan UTHM Malaysia
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY