Yogyakarta, 20/09/2011- Sebagai institusi pendidikan, Fakultas Biologi UGM telah berkontribusi memajukan pendidikan bangsa selama 56 tahun. Acara peringatan Dies Natalis ke-56 Fakultas Biologi UGM dilaksanakan pada hari selasa (20/09). Acara yang bertempat di ruang Auditorium KPTU Fak. Biologi dibuka oleh Ketua Senat Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. A. Endang Sutariningsih,S, M.Sc. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan harapan agar Fakultas Biologi UGM akan terus berperan aktif untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Makna Dies natalis disampaikan oleh Dr. Ir Toni Atyanto Dharoko, M.Phil selaku wakil rektor UGM, “Dies Natalis yang rutin diperingati setiap tahun, merupakan momentum bagi fakultas untuk evaluasi dan perbaikan secara keseluruhan”, papar beliau. Prof. DR. Ir. Atyanto Dharoko, M.Sc. juga menyampaikan apresiasi terhadap Fakultas Biologi UGM yang telah memberikan kontribusi dan turut mendukung UGM menjadi universitas kelas dunia.
Rilis Berita
Yogyakarta- Program studi Biologi, Fakultas Biologi UGM mendapatkan akreditasi Internasional ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA) dengan hasil yang cukup baik, score 4,6 (Skala 1-7). AUN-QA bertujuan untuk menyamakan mutu proses pendidikan di ASEAN. Penerapan standar AUN-QA tersebut diharapkan dapat memperkuat pendidikan tinggi di ASEAN serta berujung pada peningkatan daya saing dengan universitas-universitas di seluruh dunia. Implementasi dari AUN-QA antara lain transfer nilai antaruniversitas di ASEAN, sehingga kedepannya mahasiswa ASEAN dapat berkuliah antarnegara ASEAN dengan mengantongi nilai kredit. Selain hal tersebut, implementasi dari AUN-QA adalah program double degree dan student exchange antaruniversitas di ASEAN.
Yogyakarta,10-08-2011- Tim Ekskavasi dan Rekonstruksi Fakultas Biologi UGM berkesempatan mengunjungi Kantor Gubernur DIY dan bertemu langsung dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X. Kunjungan tersebut dilaksanakan dalam rangka silaturahmi sekaligus melaporkan hasil perkembangan kegiatan ekskavasi dan rekonstruksi tulang gajah Nyi Bodro milik Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang telah ditangani oleh tim khusus dari Fakultas Biologi UGM. Menurut Sri Sultan Hamengkubuwono X, penghibahan tulang gajah kraton tersebut telah direncanakan sejak beberapa tahun yang lalu oleh pihak kraton. Setelah beberapa tahun berlalu sejak Gajah Nyi Bodro wafat, GBPH Prabu Kusumo selaku pihak kraton, menginisiasi kerjasama dengan Fakultas Biologi UGM untuk melakukan ekskavasi dan rekonstruksi. “Bagi kami Biologi UGM belum memiliki kerangka gajah, daripada (kerangka gajah tersebut) lapuk tidak bermanfaat, lebih baik digunakan untuk studi mahasiswa”, ujar Sri Sultan HB X.
Program Magister Fakultas Biologi UGM kembali meraih akreditasi A (sangat baik). Hal tersebut tertuang dalam surat keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) nomor 005/BAN-PT/Ak-IX/S2/VII/2011 tertanggal 8 Juli 2011. Pengakuan akreditasi tersebut menggambarkan kualitas dan kapasitas Fakultas Biologi UGM mencakup komitmen untuk memberikan layanan prima dan efektivitas pendidikan.
Menurut Dra. Siti Sumarmi, Ph.D, Ketua pengelola program pascasarjana Biologi UGM, proses akreditasi dimulai dengan pelaksanaan evaluasi diri program studi dan penilaian terhadap beberapa standar, antara lain strategi pencapaian visi misi, tata kelola, mahasiswa, SDM, kurikulum, sarana prasarana, dan tiga pilar universitas. “Hasil akreditasi tersebut merupakan buah dari kerja keras dan kerja sama yang telah dilakukan oleh seluruh dosen, staf, dan tentunya mahasiswa”, ujar beliau.
Yogyakarta - Fakultas Biologi UGM kembali mengadakan pelatihan budidaya anggrek angkatan XIX yang diadakan pada tanggal 24 – 29 Juli 2011. Acara tersebut, diikuti oleh 50 peserta antara lain dari Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI), Taman Nasional Gunung Merapi, Dinas Pertanian, Fakultas Biologi, Geografi, Kehutanan UGM, UIN, UNY, KP4, petani anggrek dan umum. Fakultas Biologi UGM telah meneliti, mengkonservasi dan memanfaatkan keanekaragaman sumber daya alam hayati anggrek. Pemilihan anggrek alami sebagai model organisme untuk konservasi dan pemanfaatanya, di karenakan tingginya keanekaragaman anggrek Indonesia (sekitar 5000 spesies). Anggrek-anggrek tersebut memiliki keunikan dan menjadi ciri bangsa serta mempunyai nilai ekonomi yang tinggi di pasar dunia.
Menurut ketua panitia pelatihan budidaya anggrek angkatan XIX, Dr.rer.nat. Ari Indrianto, S.U., Senin (25/7). Anggrek di Indonesia sangat potensial untuk dikembangkan, hanya saja tidak terlalu banyak masyarakat yang menekuni untuk menanam dan memeliharanya. Melalui pelatihan ini,...
Kulon Progo, Minggu 29/05/2011 - Daerah sekitar Pantai Kulon Progo merupakan lokasi rawan abrasi. Gelombang pasang yang datang silih berganti terus menerus dapat menyebabkan rusaknya daerah pesisir. Sebagai salah satu antisipasi terhadap abrasi, ahad (29/5) mahasiswa Biologi UGM bersama IKAHIMBI melakukan penanaman bibit mangrove di Pasir Mendut, Kulonprogo. Kegiatan lapangan yang melibatkan lebih dari 90 mahasiswa tersebut, secara resmi dilepas oleh pihak Fakultas Biologi UGM. Dalam sambutannya, Abdul Rachman Siregar, S.Si, M. Biotech, Dosen Fakultas Biologi UGM, menyampaikan bahwa mangrove memiliki peran penting sebagai barrier untuk menjaga kestabilan daerah pesisir pantai. Beliau juga berharap semoga kegiatan tersebut dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat dan generasi yang akan datang.
Prestasi gemilang kembali diraih oleh mahasiswa Biologi UGM, Respaty Yudha Putranto, mahasiswa angkatan 2009 yang telah berhasil mempersembahkan sekaligus empat medali emas pada kejuaraan fin swimming di Universitas Hang Tuah Surabaya. Dalam kejuaraan yang diikuti oleh 55 orang peserta dari seluruh Indonesia tersebut, mahasiswa Biologi UGM berhasil menjadi juara pertama untuk setiap kategori lomba yang diikutinya. Tiga medali emas berhasil diraih untuk kategori fin swimming putra jarak 50 meter, 100 meter, dan 200 meter, sedangkan satu medali emas untuk kategori fin swimming estafet, berhasil diraih bersama mahasiswa UGM lainnya yang tergabung dalam kontingen Unit Selam UGM.
Kepedulian masyarakat terhadap penyakit infeksi TORCH (Toxoplasmosis, Rubella Virus, Cytomegalovirus, dan Herpes Simplex Virus) di Indonesia masih kurang. Hal ini ditunjukkan dari data sensus penduduk Dusun Sangrahan, Desa Mungkid, Magelang, lebih dari 75% penduduk yang disensus tidak mengetahui mengenai TORCH. Infeksi Toxoplasmosis, Rubella, CMV, dan Herpes merupakan infeksi penyakit yang disatukan dalam istilah TORCH karena adanya persamaan gejala dan akibat jika terinfeksi, terutama pada anak-anak dan wanita hamil. Masyarakat dirasakan membutuhkan informasi lebih jelas terkait infeksi ini, karena menyangkut perkembangan generasi penerus bangsa. Jika prevalensi penyakit ini dibiarkan terus meningkat, maka kemungkinan anak lahir cacat congenital turut ikut meningkat.
Yogyakarta-Rabu (11/05/2011). Tim eksakavasi dan rekonstruksi Fakultas Biologi UGM telah melakukan proses ekskavasi tulang gajah Nyi Bodro di lapangan hingga tahap 95 persen. Setelah tujuh hari melakukan penggalian, tahap selanjutnya akan mulai dilakukan pengangkatan tulang Nyi Bodro dari lokasi makam gajah menuju Fakultas Biologi UGM. Upacara pengangkatan tulang gajah Nyi Bodro telah berlangsung pada hari rabu (11/5/2011) di lokasi makam Gajah Nyi Bodro, Alun-Alun Selatan Yogyakarta. Secara simbolis upacara tersebut ditandai dengan penyerahan tulang tibia Nyi Bodro oleh GBPH Prabu Kusomo dari pihak Kraton Yogyakarta kepada pihak UGM yang diterima oleh Asisten wakil rektor senior bidang administrasi, keuangan, dan SDM, Dr. Jamhari, S.P., M.P, kemudian diserahkan kepada Dekan Fakultas Biologi UGM.