• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Rilis Berita
  • hal. 157
Arsip:

Rilis Berita

KOBI dan WWF Bersama Percepat Indonesian Biodiversity Index (IBI)

Kerja SamaRilis BeritaTajuk Jumat, 13 Desember 2019

(13/12)

Penandatangan nota kesepahaman bersama antara Yayasan WWF-Indonesia dan Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) menjadi bentuk komitmen KOBI dan lembaga lingkungan hidup terkait dalam mempercepat terwujudnya Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI). Dalam acara tersebut Ketua Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI), Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono M.Agr.Sc. dan CEO Yayasan WWF-Indonesia, Rizal Malik bersama meresmikan Nota Kesepahaman Bersama KOBI-WWF Indonesia. Nota Kesepahaman Bersama tersebut berisi kesepakatan tentang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat di Bidang Lingkungan Hidup dalam Mendukung Indeks Biodiversitas Indonesia.

Slide 1
Slide 2

Kesepakatan antara KOBI dan Yayasan WWF-Indonesia telah dirancang semenjak bulan Juni 2019 melalui Focus Group Discussion bertempat di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (biologi.ugm.ac.id). Secara implementatif IBI sebagai alat ukur akan menggambarkan status keanekaragaman hayati sesuai dengan target pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan Indonesia. “Hal ini juga sebagai kontribusi terhadap pencapaian Indonesia Biodiversity Strategy and Action Plan-IBSAP dan target 14 dan 15 UN-SDGs”, tutur Dr.rer.nat. Andhika Puspito Nugroho, S.Si., M.Si.

Berbasiskan metode acuan Living Planet Index terdapat 3 poin tujuan yang hendak dicapai yaitu:

  • Mengukur dampak pembangunan berkelanjutan Indonesia khususnya pencapaian target 14 dan 15 dan pencapaian Indonesia Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP)
  • Media ilmiah bagi pemerhati keanekaragaman hayati untuk sharing pengetahuan, data adan analisis terkini status keanekaragaman hayati
  • Menjadi dasar rekomendasi bagi pengambilan keputusan terhadap arah pembangunan keanekaragaman hayati Indonesia dan penyusunan sub-bab konservasi dalam RPJMN 2024-2028. Serta masukan dalam revisi RTRWN dan RTR Pulau

“Kita mulai dari membentuk jejaring untuk mendata Biodiversitas Indonesia dan KOBI memiliki anggota yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. KOBI akan bekerjasama dengan lembaga dan organisasi profesi lainnnya seperti PBI, MIKOINA, APSPBI, HPPBI dan NGO dalam mendata Biodiversitas Indonesia. Sejalan dengan itu juga membuat kelembagaan semacam Komisi Biodiversitas Indonesia untuk menganalisis dan merumuskan kebijakan dan langkah aksi dalam Pelestarian Biodiversitas di Indonesia”, tutur Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.

Peran serta dari berbagai pihak terutama mahasiswa sangat dinantikan untuk dapat mempercepat proses pendataan yang direncanakan dimulai pada awal tahun 2020. “Diharapkan mahasiswa turut terlibat melalui riset pengambilan data Biodiversitas Indonesia bekerjasama dengan NGO dan lembaga-lembaga terkait”, tutur Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.

Dengan tujuan dan skala kegiatan yang bersifat nasional diharapkan IBI dapat menjadi pendorong upaya konservasi biodiversitas dan perumusannya membutuhkan sinergi dan peran serta dari berbagai pihak terutama unsur mahasiswa.

SENTA 2019

Rilis BeritaTajuk Jumat, 13 Desember 2019

SENTA (Seminar Internasional Teknologi dan Aplikasi Kelautan) 2019 yang dilaksanakan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), Surabaya pada 5-6 Desember 2019 merupakan agenda rutin Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) ITS yang mempertemukan peneliti dan insinyur dari dalam dan luar negeri dalam konferensi yang diselenggarakan di Surabaya ini. SENTA 2019 mengusung tema umum “Transforming Maritime Technology for Fair and Sustainable Development in The Era of Industrial Revolution 4.0”. Pada SENTA 2019, diundang beberapa keynote speaker yaitu Dr. Ir. Bambang Setiadi, M.S. (kepala dewan riset nasional), Dr. Hang Sub Urm (Kepala R&D Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Institute, Korea Selatan) dan Dr. Ang Joo Hock (Manajer Senior R&D Sembcorp Marine, Ltd., Singapura). Selain itu, terdapat presentasi dari berbagai penelitian dari partisipan SENTA 2019.

Slide 1
Slide 2

Terdapat kurang lebih 100 paper penelitian yang dipresentasikan. Mahasiswa Fakultas Biologi UGM yang juga merupakan anggota dari Kelompok Studi Kelautan juga turut andil pada kegiatan ini. Dengan topik Coastal and Natural Resource Management dan subtopik Marine Biology, mahasiswa Fakultas Biologi UGM menghasilkan 7 paper penelitian yang dipresentasikan di SENTA 2019. Dengan berpartisipasinya mahasiswa Fakultas Biologi UGM ini, diharapkan dapat menambah publikasi yang dilakukan oleh Fakultas Biologi UGM dan KSK BIOGAMA.

Plant Physiology 101: Fisiologi Tumbuhan untuk Indonesia dalam Pelatihan Analisis Fitokimia

Rilis BeritaTajuk Kamis, 12 Desember 2019

(12/12)

Pelatihan Analisis Fitokimia merupakan rangkaian terakhir dari Pelatihan Analisis Fitokimia dan Fisiologi Tumbuhan Dasar yang diselenggarakan oleh Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Pelatihan ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc., beliau menyambut dengan terbuka bagi para peserta yang berasal dari berbagai institusi diantaranya adalah Universitas Al Ghifari Bandung, Universitas PGRI Madiun, Universitas Jember, Universitas Brawijaya, Universitas Padjadjaran, Universitas Sebelas Maret. Peserta berasal dari kalangan dosen, peneliti, mahasiswa, guru Mata Pelajaran SMA dan laboran. Sesi pertama pelatihan diawali dengan Kuliah Tamu yang disampaikan oleh Prof (emr). Dr. Santosa dengan tema Fisiologi Tumbuhan untuk Indonesia, menyampaikan kepada para peserta agar tidak mudah puas dengan hasil yang sudah didapatkan, baik dalam penelitian maupun dalam menuntut ilmu dan terus berusaha untuk mendapatkan yang terbaik.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

Sesi pelatihan dilanjutkan dengan pematerian oleh Dwi Umi Siswanti, S.Si., M.Sc., dengan tema Pengaruh Cahaya terhadap Pigmen Fotosintesis Tumbuhan. Pada sesi ini dijelaskan mengenai perubahan kadar pigmen fotosintesis pada tumbuhan karena pengaruh faktor cahaya matahari. Setelah sesi pematerian, peserta diajak untuk langsung mempraktekkan pengamatan dan pengukuran kadar klorofil dan karotenoid pada tumbuhan. Sesi pelatihan dilanjutkan dengan pematerian dari Dr. Kumala Dewi, M.Sc.St., dengan tema Senyawa Antioksidan pada Tumbuhan. Dalam sesi ini dijelaskan berbagai jenis senyawa antioksidan yang dapat ditemukan dalam tumbuhan, disertai dengan peran dan metode untuk analisis senyawa tersebut. Pematerian dilanjutkan dengan praktek pengukuran dan analisis kadar senyawa antioksidan pada tumbuhan. Pada praktikum kali ini senyawa yang digunakan adalah antosianin dan asam askorbat.

Sesi kedua pelatihan Analisis Fitokimia diawali dengan pematerian oleh Dr. Diah Rachmawati, M.Si., dengan tema Respons Tanaman terhadap Cekaman, beliau menguraikan mengenai berbagai respons yang akan ditunjukkan oleh tumbuhan saat berada dalam cekaman (stress). Sesi ini dilanjutkan dengan praktikum dan pengamatan langsung bagaimana kondisi cekaman dapat mempengaruhi kondisi fisiologis tumbuhan. Pada kesempatan ini respons yang diamati peserta adalah perubahan kadar prolin dan aktivitas nitrat reduktase. “Diharapkan peningkatan partisipasi peserta untuk turut mengajak kolega guna mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Biologi UGM di tahun-tahun berikutnya,” tutup Dr. Kumala Dewi, M.Sc.St

Pembelajaran Biologi dan Konservasi Berbasiskan MOOC di Era Revolusi Industri 4.0 dan 5.0

Rilis BeritaTajuk Rabu, 11 Desember 2019

Dalam Seminar Pakar Prodi Biologi UT, Dekan Fakultas Biologi UGM Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. memaparkan mengenai Aplikasi Biologi Molekuler Dalam Kehidupan Pada Era Revolusi Industri 4.0 dan 5.0. Beberapa hal yang menjadi sorotan adalah posisi Biologi dan pendidikan Biologi dalam kegiatan industri, riset dan hilirisasi produk penelitian hasil riset ditengah era Industri 4.0 dan babak baru era industri 5.0 menjadi sorot pembahasan utama. “Internet of Things (IoT) dan aplikasi biologi molekular penting dalam kajian keanekaragaman genetik, proses seleksi dan budidaya plasma nutfah secara efisien. Dalam aplikasinya Genetika Molekular memiliki posisi yang penting dalam menentukan keragaman dan kekayaan sumberdaya hayati Revolusi Industri 4.0 dan 5.0. Melalui kerjasama antara Perguruan Tinggi, Kementerian terkait dan Mitra Industri pada akhirnya pemahaman tersebut dapat menjadi landasan atau basis bagi upaya pembelajaran, pemahaman dan pemanfaatan sumberdaya genetik secara berkelanjutan”, tutur Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. Pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia membutuhkan upaya kolektif dari semua pemegang keputusan, peneliti dan industri.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

Upaya kolektif peneliti Indonesia khususnya peneliti Biologi telah dipusatkan dan digerakkan melalui Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI). Selaku Ketua Konsorsium Biologi Indonesia, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. menyampaikan bahwa kegiatan pendataan keanekaragaman plasma nutfah Indonesia telah diinisiasi melalui peluncuran Indonesian Biodiversity Index (IBI) dalam The 2nd KOBI_ICON 2019. Beberapa hal lain yang disampaikan dalam seminar tersebut adalah pentingnya pembangunan sumberdaya manusia dalam era industri 5.0. Industri 5.0 sendiri tidak lagi berpusat pada pengembangan teknologi semata namun telah mengintegrasikan teknologi revolusi industri dalam kehidupan sosial masyarakat. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut maka diperlukan peningkatan pemahaman dan mentalitas perubahan yang baru. Aplikasi Biologi Molekular dalam Pendidikan Biologi menurut beliau dapat menjadi tumpuan dalam rangka peningkatan sumberdaya manusia dan integrasi teknologi revolusi industri dalam setiap aspek kehidupan sosial masyarakat. Menyoroti pembuatan Indonesian Biodiversity Index (IBI) sumberdaya teknologi informasi menjadi salah satu tumpuan utama yang memungkinkan kemudahan akses dan penyebaran informasi. Potensi kerjasama antara KOBI dan UT dalam percepatan IBI menjadi salah satu pembahasan bersama dengan Dr. Agus Santoso, M.Si. (Dekan FST UT) dan Dr. Hurip Utomo, M.Si. (Kaprodi Biologi).

“Dulu sebagian orang memandang sebelah mata Universitas Terbuka (UT) karena sistem pembelajaran jarak jauhnya, sekarang hampir semua Perguruan Tinggi mencanangkan Sistem Pembelajaran Jarak Jauh dengan bantuan Teknologi Informasi yang programnya disebut Massive Open Online Course (MOOC). Bersyukur kemarin dapat berkunjung dan bersilaturahmi ke Jurusan Biologi UT sehingga dapat informasi yang lebih detail tentang, bagaimana UT yang berdiri sejak 1984 dapat mengembangkan sistem pembelajaran jarak jauhnya sehingga menjangkau hampir seluruh penjuru tanah air bahkan beberapa negara seperti Saudi Arabia, Hongkong, Korea, Taiwan, Malaysia, Singapore, Brunei Darussalam, Qatar, UEA dan Timor Leste,” tutur Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.

Dalam penutupnya diharapkan kerjasama antara KOBI dan Fakultas Biologi UGM dengan Biologi FST UT dalam pembelajaran Biologi dan percepatan IBI dapat segera terwujud.

Plant Physiology 101: Kupas Tuntas Dasar Fisiologi Tumbuhan dan Pelatihan Fisiologi Tumbuhan Dasar Fakultas Biologi UGM

Rilis BeritaTajuk Selasa, 10 Desember 2019

(10/12)

Pelatihan Fisiologi Tumbuhan Dasar merupakan satu dari rangkaian pelatihan bertajuk Pelatihan Analisis Fitokimia dan Fisiologi Tumbuhan Dasar. Pelatihan ini diadakan oleh Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Kendati merupakan yang pertama, pelatihan ini mendapatkan antusiasme yang tinggi, ditandai dengan beragamnya peserta yang mengikuti pelatihan. Beberapa peserta berasal dari Universitas Negeri Medan, UIN Bandung, Universitas Negeri Malang, IAIN Jember, SMAN 1 Parakan, SMAN 1 Batur. Secara umum peserta berasal dari kalangan peneliti, dosen, mahasiswa, laboran, dan guru mapel SMA. Dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Biologi, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., diharapkan peserta dapat memanfaatkan pelatihan ini dengan semaksimal mungkin.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6

Sesi pertama pelatihan dimulai dengan kuliah tamu dari Prof (emr). Dr. Santosa dengan tema “Peran Fisiologi Tumbuhan untuk Indonesia”. “Penelitian pada fisiologi tumbuhan dapat dimulai dari hal yang sangat sederhana namun fundamental dan sesuai dengan kaidah penelitian. Keterbatasan alat dan bahan tidak menjadi penghalang dalam mengembangkan ide-ide penelitian dalam Fisiologi Tumbuhan,” tutur Prof (emr). Dr. Santosa. Prof (emr). Dr. Santosa turut menghimbau agar peserta dapat secara kreatif mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya di bidang Fisiologi Tumbuhan. Pematerian dilanjutkan oleh Drs. Sudjino, M.S., dengan tema “Transpor Air pada Tumbuhan”. Drs. Sudjino, M.S. memaparkan mengenai mekanisme masuknya air dari lingkungan dan mekanisme perpindahan air dalam tubuh tumbuhan. Bersamaan dengan pemaparan tersebut dilakukan pelatihan mengenai plasmolisis.

Pematerian oleh Dr. Kumala Dewi, M.Sc.St., dengan tema “Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan” menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari tumbuhan mulai dari faktor internal hinga faktor lingkungan atau eksternal. Pelatihan pengamatan fototropisme dan geotropism serta melihat pengaruh etilen terhadap perkecambahan kacang tolo menutup sesi pertama pelatihan.

Sesi kedua pelatihan dibuka dengan pematerian dari Sidiq Permana Putra, S.Si., M.Sc., dengan tema “Metabolisme pada Tumbuhan: Fotosintesis”. Dalam pematerian ini peserta diajak untuk berdiskusi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis, baik faktor yang berasal dari dalam tumbuhan dan faktor yang berasal dari lingkungan. Sesi ini dilanjutkan dengan praktikum dimana peserta melakukan percobaan ingenhousz dan uji amilum terhadap daun dari berbagai spesies tumbuhan. Pematerian berikutnya oleh Drs. Sudjino, M.S., dengan tema “Metabolisme pada Tumbuhan: Respirasi” menyampaikan mengenai mekanisme respirasi pada tumbuhan beserta faktor-faktor yang berpengaruh. Pematerian dilanjutkan dengan praktikum menghitung volume karbon dioksida yang dilepaskan oleh tumbuhan pada temperature yang berbeda.

Diharapkan antusiasme dan pematerian dalam Pelatihan Fisiologi Tumbuhan Dasar di tahun berikutnya akan dapat ditingkatkan.

Tengkorak Buaya Ramaikan Faculty Fair Fakultas Biologi UGM 2019

Rilis BeritaTajuk Senin, 9 Desember 2019

(09/12)

Dalam rangka peringatan Dies Natalis UGM ke-70 atau Lustrum XIV, Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Faculty Fair 2019 yang berlangsung dari tanggal 30 November s/d 1 Desember 2019. Bertempat di Lantai 2 Grha Sabha Pramana UGM acara ini merupakan persembahan sekaligus ajang bagi Fakultas di UGM untuk menyampaikan perkembangan dan keunggulan prodi yg dimiliki kepada masyarakat luas, khususnya para siswa maupun mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikannya di UGM.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Tak luput dari pantauan, Fakultas Biologi turut berpartisipasi meramaikan acara tersebut melalui sebuah talkshow dengan tema Ngaji Satwa berkolaborasi dengan Kampung Satwa Moyudan. Antusiasme pengunjung terlihat dari jumlah yang datang dan tertarik untuk melihat booth Fakultas Biologi. Beberapa hal yang dipresentasikan yaitu hasil penelitian Fakultas Biologi, diantaranya kopi dari beberapa daerah di Indonesia serta melon yang dibagikan gratis kepada pengunjung. Tengkorak buaya menjadi maskot utama yang menarik perhatian pengunjung untuk datang ke booth Fakultas Biologi. Kerjasama Fakultas Biologi dan Kampung Wisata Moyudan meliputi pengembangan dan pengarahan kegiatan wisata berbasis alam yang telah berlangsung selama satu tahun. Ditandatangani pada tahun 2018, Kampung Wisata Moyudan telah rutin menyelenggarakan beberapa kegiatan diantaranya Bird Watching, kunjungan siswa SD dan TK, festival, rilis satwa (ikan lokal dan ular kayu). Pengembangan lebih lanjut dari Kampung Wisata Moyudan bersama Fakultas Biologi UGM yaitu sebagai Living Lab yang dapat menjadi wadah peran serta mahasiswa baik melalui program Kerja Praktek ataupun Kuliah Kerja Nyata”, tutur Donan Satria Yudha S.Si., M.Sc. (biologi.ugm.ac.id).

Beberapa hal yang ditanyakan oleh para pengunjung Faculty Fair UGM 2019 sendiri diantaranya seputar latar belakang pendirian Fakultas Biologi UGM, penelitian-penelitian terbaru dari Fakultas Biologi dan tentunya seputar tips dan trik berkuliah di Biologi UGM.

“Teruntuk adik-adik yang kurang lebih 4 bulan lagi akan bertempur. Siapkan senjata kalian dan sukses selalu. Tahun depan, kami tunggu kalian semua menjadi gamada biologi 2020!,” tutup Sidiq Permana Putra, S.Si., M.Sc.

Aplikasi Biologi Molekular di Era Revolusi Industri 4.0 dan 5.0: Kuliah Umum Prodi Biologi FMIPA Universitas Padjajaran

Rilis BeritaTajuk Minggu, 8 Desember 2019

(08/12)

Dalam Kuliah Umum yang diadakan oleh Program Sarjana Biologi FMIPA Universitas Padjajaran, Bandung,  Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. memberikan pemaparan mengenai aplikasi Biologi Molekular ditengah era Revolusi Industri 4.0 dan menyongsong terbitnya era industri dan society 5.0. Dihadiri oleh segenap pimpinan Prodi Sarjana Biologi Biologi dan mahasiswa Universitas Padjajaran Bandung. Kuliah Umum tersebut memfokuskan diskusi pada topik seputar aplikasi Biologi Molekular dan era revolusi industri. Dengan tema “Aplikasi Biologi Molekular Dalam Kehidupan Pada Era Revolusi Industri 4.0 dan 5.0”, beberapa isu terkait posisi Biologi dan pentingnya studi Biologi di dalam kegiatan industri, riset dan hilirisasi produk penelitian hasil riset ditengah era Industri 4.0 dan babak baru era industri 5.0 menjadi sorot pembahasan utama.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Sebagai Guru Besar Genetika Universitas Gadjah Mada beliau menuturkan bahwa revolusi industri dan society 5.0 tidak dapat dipisahkan dari upaya integrasi dan pengaplikasian Biologi dalam bidang industri berbasis riset dan pengembangan teknologi. “Internet of Things (IoT) dan aplikasi biologi molekular penting dalam kajian keanekaragaman genetik, proses seleksi dan budidaya plasma nutfah secara efisien. Dalam aplikasinya Genetika Molekular memiliki posisi yang penting dalam menentukan keragaman dan kekayaan sumberdaya hayati Revolusi Industri 4.0 dan 5.0. Melalui kerjasama antara Perguruan Tinggi, Kementerian terkait dan Mitra Industri pada akhirnya pemahaman tersebut dapat menjadi landasan atau basis bagi upaya pembelajaran, pemahaman dan pemanfaatan sumberdaya genetik secara berkelanjutan”, tutur Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.

Upaya kolektif peneliti Indonesia khususnya peneliti Biologi telah dipusatkan dan digerakkan melalui Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI). Selaku Ketua Konsorsium Biologi Indonesia, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. menyampaikan bahwa kegiatan pendataan keanekaragaman plasma nutfah Indonesia telah diinisiasi melalui peluncuran Indonesian Biodiversity Index (IBI) dalam The 2nd KOBI_ICON 2019. Beberapa hal lain yang disampaikan dalam Kuliah Umum tersebut adalah pentingnya pembangunan sumberdaya manusia dalam era industri 5.0. Industri 5.0 sendiri tidak lagi berpusat pada pengembangan teknologi semata namun telah mengintegrasikan teknologi revolusi industri dalam kehidupan sosial masyarakat. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut maka diperlukan peningkatan pemahaman dan mentalitas perubahan yang baru. Aplikasi Biologi Molekular dalam Pendidikan Biologi menurut beliau dapat menjadi tumpuan dalam rangka peningkatan sumberdaya manusia dan integrasi teknologi revolusi industri dalam setiap aspek kehidupan sosial masyarakat. “Penting bagi kita untuk memiliki pemahaman dan pembaharuan cara pandang dalam pemanfaatan teknologi ditengah masyarakat. Sinergi tersebut berperan penting dalam pemecahan isu-isu kontemporer Biologi yang diwujudkan melalui riset dan output berupa paten dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) lainnya membutuhkan beberapa elemen pendukung salah satunya adalah sumberdaya manusia yang unggul”, tutur Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M. Agr.Sc.

Dalam penutupnya beliau menuturkan bahwa era industri 5.0 akan memfokuskan perhatian dalam aspek peningkatan sumberdaya manusia untuk itu pembangunan kualitas sumberdaya manusia baik secara akademik dan psikologis sangat dibutuhkan. “Kerja keras (hardwork) bukan lagi menjadi penentu utama namun perlu diawali dengan kondisi psikologis yang baik, yaitu happiness atau kebahagiaan. Dengan kondisi psikologis yang baik maka akan dapat mendorong tercapainya output yang maksimal”, tutur beliau.

Dekan Fakultas Biologi UGM Presentasikan Riset Pengembangan Melon GMP pada SEMNAS Kosmetika Asli Indonesia

Rilis BeritaTajuk Kamis, 5 Desember 2019

(05/12)

Seminar Nasional bertajuk Kosmetika Asli Indonesia Cantik dan Sehat Alami Sekolah Pascasarjana UGM dihadiri oleh Kilala Tilaar, perwakilan Kementerian Kesehatan (Dr. Dra. Agusdini Banun S, Apt. MARS) dan perwakilan BBPOM (Dra. Rr. Maya Agustina Andarini, Apt., M.Sc.). Seminar tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pembicara dari beberapa Fakultas yaitu Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono M.Agr.Sc. (Fakultas Biologi), Dr. Erna Prawita Setyowati, M.Si., Apt. (Fakultas Farmasi), Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum. (Fakultas Ilmu Budaya) dan Dwiretno A. Winarni, Sp. KK. (FKKMK).

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Dekan Fakultas Biologi UGM memberikan pemaparan mengenai hasil penelitian Fakultas Biologi UGM yaitu Gama Melon Parfum dan potensi penggunaannya pada produk kosmetika asli Indonesia. “Gama Melon Parfum (GMP) merupakan kultivar melon dengan karakteristik fenotip ukuran buah kecil, kulit buah berwarna hijau dan terdapat ornament unik, rasa pahit, namun memiliki aroma yang sangat wangi,” tutur Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono M.Agr.Sc. Guru Besar Genetika Universitas Gadjah Mada tersebut turut mengungkapkan bahwa dalam satu tanaman dapat dikembangkan 4 hingga 10 buah yang dapat menjaga kuantitas produksi dengan bobot per buahnya antara 50 gram hingga 4 ons serta masa panen sekitar 55-58 hari. “Aroma wangi yang sangat kuat dari buah tersebut berpotensi dapat dijadikan sebagai bahan baku parfum dari bahan alam. Produk parfum yang nanti dihasilkan dapat mengurangi ketergantungan pada produk impor barang-barang kosmetik. Potensi kultivar Gama Melon Parfum yaitu dapat dimanfaatkan sebagai subtitusi bahan baku parfum yang selama ini berasal dari bahan sintetik yang cenderung tidak ramah lingkungan.

Selaras dengan usaha pemanfaatan tersebut pada tahun 2013 Universitas Gadjah Mada dibawah kepemimpinan Prof. Dr. Pratikno M.Sc. bersama Martha Tilaar Group telah mengadakan kerjasama dalam hal riset pemanfaatan keanekaragaman hayati untuk keperluan kosmetika dan obat (ugm.ac.id). Dikutip dari ugm.ac.id lebih dari 30 ribu jenis tanaman yang tumbuh di Indonesia, namun hanya 7000 jenis yang diidentifikasi memiliki potensi tanaman untuk kesehatan, obat-obatan, dan kosmetika. Dengan keberhasilan riset Gama Melon Parfum dan kini bekerjasama dengan PT. Gizi Indonesia, diharapkan pengembangan produk berbasis bahan baku alami dan asli Indonesia dapat diwujudkan.

Kerjasama antara lembaga penelitian dan industri terkait di era industri 4.0 menunjukkan kemampuan Indonesia dalam memanfaatkan kekayaan biodiversitas dan mendorong inovasi kearah kemandirian.

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Biologi Paparkan Keberhasilan Budidaya Kelengkeng Super Sleman

Rilis BeritaTajuk Rabu, 4 Desember 2019

(04/12)

Upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan guna mendukung kegiatan Dewan Riset Daerah (DRD) di Kabupaten Purworejo, Bappeda Purworejo menyelenggarakan Seminar Hasil Penelitian dan Implementasinya. Beberapa penelitian dengan potensi pengembangan lanjutan yang diinisiasi oleh Perguruan Tinggi dipaparkan. Penelitian potensial tersebut diperkirakan dapat diadopsi dan diimplementasikan di Kabupaten Purworejo. Dalam seminar tersebut beberapa peneliti yang berasal dari sejumlah universitas diantaranya Universitas Gadjah Mada dan Universitas Muhammadiyah Purworejo. Dalam acara tersebut turut hadir perwakilan perangkat daerah, anggota Pokja PEL & Sida Kabupaten Purworejo serta Himpunan Mahasiswa sejumlah universitas, pelaku usaha, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan Tim DRD Kabupaten Purworejo.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Prof. Eko Suwardi, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Ketua Dewan Riset Daerah Kabupaten Purworejo membuka acara tersebut. Perwakilan Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (TPKM) Fakultas Biologi UGM diwakili oleh Soenarwan Hery Poerwanto, S.Si., M.Kes. bersama dengan Yusuf Sulaiman, SIP. Tema utama presentasi TPKM Fakutas Biologi UGM yaitu “Pengembangan Budidaya Kelengkeng Lokal Unggul dalam Pengembangan Daerah Wisata Agro-Bahari Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul”. Inovasi ini merupakan implementasi pengabdian bidang agroteknologi dari Fakultas Biologi yang telah diwujudkan melalui penanaman tanaman tahunan salah satunya Kelengkeng Super Sleman selama periode tahun 2017-2018. Kelengkeng Super Sleman memiliki beberapa karakteristik unggulan yang menonjol yaitu daging buah tebal, rasio ukuran biji terhadap daging buah kecil, tidak berair, usia genjah lebih pendek (2-3 tahun) dan relatif lebih cepat dibandingkan beberapa kelengkeng pasaran seperti kelengkeng Itoh dari Thailand.

Pengembangan budidaya kelengkeng tersebut dinilai telah berhasil melalui kegiatan panen bersama Kelengkeng Super Sleman di tahun 2019. Beberapa kegiatan workshop dan penyuluhan pengembangan budidaya Kelengkeng Super Sleman di Desa Kemadang menjelang inisiasi Desa Wisata Kemadang telah dilakukan. Diharapkan Desa Wisata Kemadang didukung dengan budidaya beberapa tanaman hasil penelitian Fakultas Biologi UGM seperti Kelengkeng Super Sleman dapat meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Desa Kemadang, Gunungkidul. Antusiasme peserta dapat terlihat jelas dalam pemaparan tersebut. “Target pengembangan selanjutnya adalah pengembangan Kelengkeng Super Sleman di daerah Purworejo, sehingga dapat menyokong Purworejo sebagai daerah mandiri dan sejahtera,” tutur Soenarwan Hery Poerwanto S.Si., M.Kes.. Selain itu, diharapkan apa yang disampaikan bukan hanya sekedar wacana saja, melainkan dapat diwujudkan secara kongkret di daerah Purworejo.

Perpustakaan Fakultas Biologi UGM Mengadakan Kegiatan Bedah Buku “Keanekaragaman Hayati di Gianyar” Kerjasama dengan UGM Press

Rilis BeritaTajuk Rabu, 4 Desember 2019

Perpustakaan Fakultas Biologi UGM dengan UGM PRESS berkomitmen bersama untuk menjalin kerjasama sebagai media parner dalam menyebarluaskan sumber-sumber informasi dari hasil penerbitan karya riset dosen khususnya dalam bentuk publikasi buku. Buku hasil karya dari beberapa dosen Fakultas Biologi UGM yang telah diterbitkan oleh UGM PRESS terpilih menjadi tema judul dalam kegiatan Diskusi Bedah Buku kali ini. Buku yang berjudul “Keanekaragaman Hayati di Gianyar” merupakan hasil karya dari kumpulan beberapa penulis diantaranya : Suwarno Hadisusanto, Rury Eprilurahman, Purnomo, Donan Satria Yudha, Trijoko, Hastin Ambar Asti , Ratna Sari Ramadani, Retno Peni Sancayaningsih , FX. Sugiyo Pranoto, Iman Akbar Muhtianda.

Acara yang telah terlaksana pada hari Jumat, 29 November 2019 di Auditorium Biologi Tropika Fakultas Biologi UGM dan berlangsung selama 3 jam tersebut dibuka secara langsung oleh Dekan Fakultas Biologi UGM Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc. Dalam sambutannya beliau mengatakan, perpustakaan yang baik bukanlah perpustakaan yang dilihat dari besar atau kecilnya suatu gedung perpustakaannya. Melainkan dilihat dari jumlah aktivitas dan inovasi-inovasi literasi yang dikembangkan oleh perpustakaan tersebut. Sampai saat ini Perpustakaan Fakultas Biologi UGM telah mengembangkan berbagai inovasi-inovasi dalam pelayanan terhadap literasi dan jumlah aktivitas mahasiswa yang berkunjung semakin meningkat dan akan terus meningkat seiring dengan inovasi-inovasi yang dikembangkanya. “Kita boleh kecil, namun bukan berarti tak memilki arti, justru dengan kecil tapi berarti itu akan memberikan dampak baik yang lebih besar” ujarnya dalam akhir sambutannya.

Slide 1
Slide 2
Slide 5
Slide 4
Slide 3

Bedah buku kali ini menghadirkan narasumber utama Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto,SU., reviewer/pembedah Dr.rer.silv. Muhammad Ali Imron, S.Hut., M.Sc., serta moderator Rury Eprirurahman, S.Si.,M.Sc. Acara yang berlangsung semarak tersebut dihadiri oleh sekitar 150 peserta yang berasal dari berbagai daerah yang cukup luas jangkauannya dari Banten hingga Banyuwangi, serta dari universitas dan institusi terkait diantaranya dari Universitas Diponegoro, UNS, UNSOED, dan perguruan tinggi lainnya, serta dari Taman Nasional Bali Barat, Dinas Lingkungan Hidup, Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Pusat Studi Lingkungan Hidup, Komunitas Satwa, masyarakat umum pecinta lingkungan hidup, alumni, dosen dan mahasiswa.

Sebelum membahas buku tersebut Prof Warno, selaku narasumber sempat mengenalkan lagu bertema keanekaragam hayati dengan judul “BURUNG BERKICAU” yang pernah dipopulerkan oleh Onny Suryono. Meski lagu tersebut populer di era tahun 60-70an namun gaung tentang keanekaragam hayati tetap menginspirasi khalayak umum. Menurut Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes Selaku ketua kegiatan, penyelenggaraan Diskusi Bedah Buku kerjasama dengan UGM Press akan menjadi agenda rutin di Fakultas Biologi UGM, untuk itu diharapkan dapat mendorong dan meningkatkan hasil publikasi dosen khususnya publikasi dalam bentuk buku agar dapat diterbitkan melalui UGM PRESS. Selain itu ilmu pengetahuan yang dimiliki para dosen tidak akan hilang apabila dapat dipublikasikan, baik berupa artikel ataupun buku khususnya bagi dosen, mahasiswa dan pemustaka lainnya, dan akan menjadi warisan sebagai tinggalan sejarah bagi generasi penerus. Harapan ke depan kegiatan bedah buku semacam ini dapat dilaksanakan pada desa binaan, dihadapan warga setempat sehingga terjadi interaksi yang menarik secara langsung dari para ahli yang berasal dari akademisi yang telah berhasil merangkum berbagai keanekaragam hayati dalam bentuk buku di daerah desa binaan tersebut.

Diskusi bedah buku kali ini agak berbeda dengan sebelumnya, pada saat kegiatan berlangsung tersedia display penjualan buku dari UGM Press. Buku- buku yang dijual pun beragam tidak hanya buku yang sedang dibedah, namun buku dengan judul lain juga ikut di display. Peserta Diskusi bedah buku dapat menikmati diskon khusus dengan harga 20% dari harga normal. Suasana diskusi pun menjadi semakin menarik tatkala moderator mas Rury sapaan akrab beliau membagikan doorprize bagi 5 penanya dengan spesifikasi khusus seperti peserta yang hadir pertama, penanya pertama dan peserta terjauh berhak mendapatkan souvenir menarik yang telah disediakan oleh panitia. Acarapun diakhiri dengan sesi foto bersama dan makan siang secara prasmanan dengan menu ala ndeso sego megono dan sayur lodeh dengan lauk tahu tempe dan peyek teri. Perpustakaan akan terus mempersembahkan kegiatan yang lebih beragam untuk meningkatkan kualitas layanan, salam literasi bersama mari kita selalu menghasilkan kreasi yang inovatif.

 

1…155156157158159…205

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Partisipasi Mahasiswa Fakultas Biologi UGM dalam Prasmul Elevate Program (PrEP) 2025, Kolaborasi “YOUTH x LEAD” bersama SISO Prasetiya Mulya, dan Kunjungan ke GeTI Incubator
  • Fakultas Biologi UGM Resmikan Advisory Board dalam Forum Alumni Inspiratif di Tangerang Selatan
  • Fakultas Biologi UGM, Universitas Prasetiya Mulya, PP KABIOGAMA, dan KAGAMA Tangerang Selatan Perkuat Sinergi Melalui Kolaborasi Pendidikan, Riset, dan Kemahasiswaan
  • Peningkatan Capacity building oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kulit, Karet, dan Plastik (BBSPJIKKP) melalui pelatihan Pengujian Mikrobiologis dalam Air dan Air Limbah di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Biologi UGM
  • Edukasi Manfaat Taman Obat Keluarga Dan Taman Sayur Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Dan Peningkatan Ekonomi Keluarga Untuk KWT Rejosari Kelurahan Catur Tunggal Kapanewon Depok Sleman
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY