Rilis Berita
Tim MBKM Thalassemia Fakultas Biologi UGM yang beranggotakan empat mahasiswa, yakni Angeline Stefanny, Anisa Muliana, Mulyadi, dan Veny Wulansari telah melakukan rangkaian kegiatan Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) penelitian dengan topik Profilling dan Genotyping Varian Mutan Penyebab Thalassemia pada Anggota Keluarga Persatuan Orangtua Penyandang Thalassemia (POPTI) Magelang. Program ini menggandeng POPTI Magelang sebagai mitra MBKM serta melibatkan Dr. Niken Satuti Nur Handayani, M. Sc. sebagai dosen pembimbing dan dr. Woro Triaksiwi Wulansari, M.Sc., Sp.A. selaku ketua POPTI Magelang sekaligus Wakil Direktur Umum dan Keuangan, RSUD Tidar Magelang.
Thalassemia merupakan suatu kelainan genetik akibat terjadinya mutasi pada sintesis rantai α dan β-globin. Hal ini menyebabkan berkurangnya salah satu rantai atau bahkan tidak ada sehingga terjadi ketidakseimbangan hasil sintesis kedua rantai tersebut. Persebaran penyakit ini pun semakin meningkat di Indonesia mengingat adanya faktor perpindahan penduduk yang cukup tinggi. Maka dari itu, diperlukan identifikasi molekuler varian mutan gen penyebab thalassemia di populasi pasien sebagai langkah untuk skrining pembawa thalassemia pada keluarga pasien sebagai upaya menurunkan angka pembawa thalassemia dan kelahiran thalassemia di masa depan. Saat ini skrining keluarga pasien thalassemia masih terbatas pada beberapa keluarga yang mampu dan paham mengenai genetika thalassemia, sehingga Tim MBKM Thalassemia berupaya melakukan inisiasi program skrining pembawa thalassemia dengan berdasar varian mutan penyebab thalassemia pada pasien tersebut.
Dalam pelaksanaan program ini, telah dilakukan observasi terkait kondisi pasien thalassemia anggota POPTI Magelang di RSUD Tidar Magelang dan pengumpulan data keluarga pasien ring 1 atau saudara kandung pasien sebagai calon peserta skrining. Mahasiswa juga melakukan analisis pemilihan indeks diskriminasi (Mentzer, Matos and Carvalho, England and Fraser, King and Green, RBC, Shine and Lal, dan Srivastava) yang optimal atau sensitif untuk skrining thalassemia di populasi Indonesia, persiapan optimasi metode isolasi DNA sampel darah, dan pelatihan bioinformatika sebagai persiapan sebelum pengolahan data molekuler. Selain itu, diadakan kegiatan Family Gathering bagi anggota POPTI Magelang untuk mempererat rasa kekeluargaan antar anggota dan disertai dengan edukasi mengenai thalassemia dan pentingnya skrining pembawa thalassemia dari Tim Riset Thalassemia UGM.
Kegiatan ini diharapkan menjadi bentuk inisiasi dalam melakukan deteksi pembawa thalassemia bagi keluarga pasien tersebut. Meskipun begitu, masih diperlukannya edukasi bagi saudara kandung pasien terkait pentingnya mengikuti skrining thalassemia sehingga dapat diketahui status sebagai pembawa thalassemia atau bukan. Dr. Niken Satuti pun berpesan dan mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk mengikuti skrining thalassemia, namun takutlah jika kita tidak mengetahui apakah kita membawa alel thalassemia atau tidak. [Penulis: Angeline Stefanny Sirami]
Kolaborasi Mahasiswa Biologi dan PT Pagilaran dalam program MBKM mengenai pengembangan teh herbal berbahan dasar daun gaharu dari spesies Aquilaria malaccensis telah dilaksanakan dari Maret 2023 hingga November 2023. Kegiatan penelitian ini merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan dilakukan dengan kerjasama antara mahasiswa Biologi dari Universitas Gadjah Mada, yakni Atikah Nurunnissa’, Damar Nirma Wati, dan Listia Dewi Amaliawati, dengan bimbingan dari Drs. Tri Rini Nuringtyas, S.Si., M.Sc. dan Tri Wahyuni, S.TP. sebagai mitra PT Pagilaran.
Kegiatan pengembangan teh herbal ini dimulai dengan diskusi di kantor pusat PT Pagilaran Kotabaru, yang terletak di Jl. Faridan M. Noto, No. 11, Kotabaru, Kec. Gondokusuman, Yogyakarta. Selanjutnya, mahasiswa melakukan kunjungan ke cabang PT Pagilaran Samigaluh dari 13 Maret 2023 hingga 14 Maret 2023, yang fokus pada pembuatan teh hijau dan teh hitam. Selama kunjungan tersebut, para mahasiswa mendapat bimbingan dari Bapak Waridi tentang proses pembuatan teh hijau dan teh hitam, yang dimulai dari proses pemetikan, pelayuan, fermentasi, sampai dengan pengeringan.
Setelah kunjungan, mahasiswa memformulasikan daun Gaharu dengan bahan-bahan lain. Formulasi dari bahan teh herbal gaharu bermacam-macam yaitu 1). Daun gaharu, teh hitam, jahe merah; 2). Daun gaharu, teh hijau, lemon; serta 3). Daun gaharu, teh hijau, rosella. Setiap formulasi memiliki perbedaan konsentrasi antara lain Daun gaharu : Teh hitam / Teh Hijau : Bahan Alami yaitu (1: 0,75: 0,25), (1:0,75: 0,5), dan (1: 0,75: 0,75). Selanjutnya, mahasiswa melakukan uji organoleptik untuk menentukan formulasi dan konsentrasi teh herbal yang paling disukai. Mereka juga melakukan ekstraksi menggunakan ethanol 80% untuk selanjutnya dilakukan UV-Scanning untuk mengetahui profil senyawa dari teh herbal gaharu dengan aktivitas antioksidan, antidiabetes, dan antiobesitas. Dari hasil UV-Scanning dan analisis bioaktivitas dengan PASS Online didapatkan hasil bahwa ketiga macam formulasi memiliki kandungan bioaktivitas yang potensial sehingga dapat dijadikan sebagai minuman penunjang kesehatan.
Diharapkan kolaborasi ini akan memberikan wawasan yang berharga bagi mahasiswa selama proses penelitian mereka, sambil memperluas kemungkinan pengembangan obat-obatan dari sumber daya alam, khususnya ekstrak daun gaharu. Kegiatan ini diharapkan juga akan memperkuat pemahaman masyarakat akan kekayaan alam Indonesia serta peluangnya dalam bidang pengembangan obat-obatan, sekaligus menginspirasi terciptanya inovasi terkini untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan manusia. [Penulis: Damar Nirma Wati]
Dalam rangka meningkatkan jumlah proposal penelitian dosen, program pascasarjana Universitas Haluoleo, Kendari mengadakan Workshop Penulisan Proposal Hibah Penelitian Tesis Magister dan Hibah Disertasi Doktor. Workshop ini dilaksanakan pada hari Selasa, 8 November 2023 bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan teknis untuk dosen agar dapat menulis proposal hibah tersebut dengan dengan baik. Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. dari Fakultas Biologi UGM diundang sebagai narasumber dalam agenda tersebut.
Workshop ini dibuka oleh Direktur Pascasarjana Universitas Haluoleo, Prof. Dr. Ir. Takdir Saali, M.Si. dan disampaikan capaian penelitian dan publikasi dosen Program Pascasarjana. Dalam sambutan tersebut, Prof Takdir menghimbau agar dosen-dosen segera menyiapkan proposal untuk skema pendanaan tahun 2024. Diharapkan pada tahun 2024 dan selanjutnya, jumlah proposal yang diajukan dan didanai akan meningkatkan, sehingga dapat membantu para mahasiswa pascasarjana Universitas Haluoleo dalam menyelesaikan studinya.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai startegi penyusunan proposal program Hibah Penelitian Tesis Magister dan Hibah Penelitian Disertasi Doktor perguruan tinggi di era kampus merdeka oleh Dr. Eko Agus Suyono. Dalam pemaparannya disampaikan pentingnya rekam jejak dan peta jalan penelitian dari para peneliti serta strategi penulisan proposal. “Membuat proposal itu memang memerlukan rekam jejak dan peta jalan penelitian yang jelas serta banyak belajar dari pengalaman peneliti lain. Proposal yang bagus adalah mudah dipahami oleh orang lain, meskipun memiliki latar belakang ilmu yang berbeda”, kata Dr. Eko Agus Suyono.
Sesi selanjutnya merupakan pemaparan materi mengenai best practice penelitian kolaborasi dengan mitra dalam negeri dan global oleh Prof. Analuddin, Ph.D. Wakil Direktur bidang Akademik Program Pascasarjana, Universitas Haluoleo. Materi yang disampaikan adalah pengalaman dalan menginisiasi dan mengembangkan kerjasama dengan mitra agar proposal kita memiliki kesempatan lebih baik untuk mendapat pendanaan.
Setelah sesi pemaparan materi oleh kedua narasumber, acara dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab serta pengenalan Program Magister dan Doktor Fakultas Biologi UGM. Disamping itu juga disampaikan pengenalan Program Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati yang direncanakan akan dibuka tahun 2024 di Fakultas Biologi UGM. Workshop tersebut berlangsung sukses dan lancar dengan diikuti oleh semua dosen dari Program Pascasarjana Universitas Haluoleo, Kendari.
Workshop ini juga dilaksanakan dalam mewujudkan pilar ke-4 dari SDGs yaitu pendidikan yang berkualitas dengan menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup untuk semua orang serta pilar ke-17 dari SDGs yaitu kerja sama global untuk mencapai tujuan berkelanjutan. Tujuan ini membidik penguatan kerjasama global dalam mendukung rencana nasional untuk mencapai target SDGs tersebut.
Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI), merupakan salah satu kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun manusia Indonesia yang berkarakter kreatif dan inovatif. Oleh karena itu, OPSI menjadi sarana bagi siswa dengan jenjang pendidikan SMA/MA/sederajat untuk dapat menyalurkan dan mengembangkan minat, ide, serta kemampuan inovasi dalam belajar melalui sarana penelitian. Melalui kegiatan ini para siswa dituntut untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif namun ilmiah.
Pada tahun 2023, salah satu sekolah yang berkesempatan mengikuti kompetisi ini adalah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dengan ketua tim Dhimpna Gendhis Wahyu Pawestri dengan anggota Vega, pembimbing sekolah Anastasia Ratna Dwiyanti, S.Pd., pembimbing mahasiswa Tabitha Andrea Putri (mahasiswa Fakultas Kedokteran hewan, Universitas Gadjah Mada), serta pembimbing dosen dari Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada yaitu Dr. Ardaning Nuriliani, S.Si., M.Kes. Tim ini melaksanakan penelitian dengan judul “Uji Efek Angiogenesis Ekstrak Daun Kencana Ungu (Ruellia tuberosa L.) pada Chorioallantoic Membrane (CAM) Embrio Telur Ayam dalam Menghambat Pertumbuhan Sel Kanker”. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni – Oktober 2023. Meskipun pada akhirnya tim tidak berhasil melaju ke tahap final, namun terdapat banyak pelajaran berharga yang diperoleh para siswa selama mengikuti kegiatan ini antara lain mereka lebih memahami bagaimana cara melakukan suatu penelitian dengan baik dan benar, memahami cara bekerja sama dalam tim, cara berkomunikasi secara efektif, serta cara menyusun laporan karya ilmiah yang baik dan benar. (SDGs 4).