Tajuk
Plastik sudah menjadi sebuah bagian tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia modern, mulai dari pakaian, kemasa makanan, peralatan rumah tangga, hingga bahan bangunan. Dibalik segala manfaatnya plastik juga menjadi ancaman besar terhadap kelangsungan kehidupan di bumi dengan lebih dari 10 juta ton limbah plastik dilepaskan ke lingkungan dan lautan bebas. Berbagai usaha untuk menangani masalah tersebut pun terus dilakukan salah satunya mencari pengganti plastik konvensional yang lebih ramah lingkungan dan sustainable. Salah satu kandidat pengantinya adalah PHB atau polihidroksibutirat yang merupakan sebuah biopolimer yang ditemukan secara alami dalam tubuh berbagai jenis mikroorganisme, dipercaya akan menjadi polimer utama bahan dasar plastik di masa depan menggantikan plastik konvensional yang berbahan dasar minyak bumi karena sifatnya yang biobased, biosynthesised, dan biodegredable (bahkan dalam lingkungan alami).
Melihat tantangan sekaligus peluang ini 3 mahasiswa Fakultas Biologi UGM yaitu Azizah Tyas Nugrahanty, Bagas Alfian Dwiaryanda, dan Lucia Arum Sekar Meysari melaksanakan Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang fokus dalam mengembangkan organisme produser PHB yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi transformasi genetik. Pelaksanakan program MBKM ini dilakukan dibawah bimbingan Ibu Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc., Ph.D. dari Fakultas Biologi, UGM dan bekerjasama dengan Raden Afif Pranaya Jati, S.P., M.Sc., praktisi dari Institut Bioinformatika Indonesia (INBIO-Indonesia).
Sepanjang penelitian mahasiswa melakukan berbagai kegiatan dari yang bersifat dry lab hingga wet lab. Penelitian diawali dengan diskusi terkait pemilihan vektor dan host mikroorganisme yang akan digunakan. Kemudian, dilakukan desain plasmid vektor transformasi genetik hingga pembuatan primer yang akan digunakan sebagai marker penanda koloni positif melalui colony pcr. Penelitian kemudian dilanjutkan ke tahap wet lab di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan UGM, mulai dari preparasi kompeten sel, transformasi genetik dengan metode elektroporasi, PCR koloni yang diikuti elektroforesis untuk mengkonfirmasi koloni positif membawa gen target. Sampai saat ini, tim telah berhasil mengkombinasikan gen sintetik hasil konstruksi plasmid kedalam sel bakteria sebagai kandidat untuk mikrobia penghasil PHB secar alami.
Tim MBKM Thalassemia Fakultas Biologi UGM yang beranggotakan empat mahasiswa, yakni Angeline Stefanny, Anisa Muliana, Mulyadi, dan Veny Wulansari telah melakukan rangkaian kegiatan Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) penelitian dengan topik Profilling dan Genotyping Varian Mutan Penyebab Thalassemia pada Anggota Keluarga Persatuan Orangtua Penyandang Thalassemia (POPTI) Magelang. Program ini menggandeng POPTI Magelang sebagai mitra MBKM serta melibatkan Dr. Niken Satuti Nur Handayani, M. Sc. sebagai dosen pembimbing dan dr. Woro Triaksiwi Wulansari, M.Sc., Sp.A. selaku ketua POPTI Magelang sekaligus Wakil Direktur Umum dan Keuangan, RSUD Tidar Magelang.
Thalassemia merupakan suatu kelainan genetik akibat terjadinya mutasi pada sintesis rantai α dan β-globin. Hal ini menyebabkan berkurangnya salah satu rantai atau bahkan tidak ada sehingga terjadi ketidakseimbangan hasil sintesis kedua rantai tersebut. Persebaran penyakit ini pun semakin meningkat di Indonesia mengingat adanya faktor perpindahan penduduk yang cukup tinggi. Maka dari itu, diperlukan identifikasi molekuler varian mutan gen penyebab thalassemia di populasi pasien sebagai langkah untuk skrining pembawa thalassemia pada keluarga pasien sebagai upaya menurunkan angka pembawa thalassemia dan kelahiran thalassemia di masa depan. Saat ini skrining keluarga pasien thalassemia masih terbatas pada beberapa keluarga yang mampu dan paham mengenai genetika thalassemia, sehingga Tim MBKM Thalassemia berupaya melakukan inisiasi program skrining pembawa thalassemia dengan berdasar varian mutan penyebab thalassemia pada pasien tersebut.
Dalam pelaksanaan program ini, telah dilakukan observasi terkait kondisi pasien thalassemia anggota POPTI Magelang di RSUD Tidar Magelang dan pengumpulan data keluarga pasien ring 1 atau saudara kandung pasien sebagai calon peserta skrining. Mahasiswa juga melakukan analisis pemilihan indeks diskriminasi (Mentzer, Matos and Carvalho, England and Fraser, King and Green, RBC, Shine and Lal, dan Srivastava) yang optimal atau sensitif untuk skrining thalassemia di populasi Indonesia, persiapan optimasi metode isolasi DNA sampel darah, dan pelatihan bioinformatika sebagai persiapan sebelum pengolahan data molekuler. Selain itu, diadakan kegiatan Family Gathering bagi anggota POPTI Magelang untuk mempererat rasa kekeluargaan antar anggota dan disertai dengan edukasi mengenai thalassemia dan pentingnya skrining pembawa thalassemia dari Tim Riset Thalassemia UGM.
Kegiatan ini diharapkan menjadi bentuk inisiasi dalam melakukan deteksi pembawa thalassemia bagi keluarga pasien tersebut. Meskipun begitu, masih diperlukannya edukasi bagi saudara kandung pasien terkait pentingnya mengikuti skrining thalassemia sehingga dapat diketahui status sebagai pembawa thalassemia atau bukan. Dr. Niken Satuti pun berpesan dan mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk mengikuti skrining thalassemia, namun takutlah jika kita tidak mengetahui apakah kita membawa alel thalassemia atau tidak. [Penulis: Angeline Stefanny Sirami]
Kolaborasi Mahasiswa Biologi dan PT Pagilaran dalam program MBKM mengenai pengembangan teh herbal berbahan dasar daun gaharu dari spesies Aquilaria malaccensis telah dilaksanakan dari Maret 2023 hingga November 2023. Kegiatan penelitian ini merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan dilakukan dengan kerjasama antara mahasiswa Biologi dari Universitas Gadjah Mada, yakni Atikah Nurunnissa’, Damar Nirma Wati, dan Listia Dewi Amaliawati, dengan bimbingan dari Drs. Tri Rini Nuringtyas, S.Si., M.Sc. dan Tri Wahyuni, S.TP. sebagai mitra PT Pagilaran.
Kegiatan pengembangan teh herbal ini dimulai dengan diskusi di kantor pusat PT Pagilaran Kotabaru, yang terletak di Jl. Faridan M. Noto, No. 11, Kotabaru, Kec. Gondokusuman, Yogyakarta. Selanjutnya, mahasiswa melakukan kunjungan ke cabang PT Pagilaran Samigaluh dari 13 Maret 2023 hingga 14 Maret 2023, yang fokus pada pembuatan teh hijau dan teh hitam. Selama kunjungan tersebut, para mahasiswa mendapat bimbingan dari Bapak Waridi tentang proses pembuatan teh hijau dan teh hitam, yang dimulai dari proses pemetikan, pelayuan, fermentasi, sampai dengan pengeringan.
Setelah kunjungan, mahasiswa memformulasikan daun Gaharu dengan bahan-bahan lain. Formulasi dari bahan teh herbal gaharu bermacam-macam yaitu 1). Daun gaharu, teh hitam, jahe merah; 2). Daun gaharu, teh hijau, lemon; serta 3). Daun gaharu, teh hijau, rosella. Setiap formulasi memiliki perbedaan konsentrasi antara lain Daun gaharu : Teh hitam / Teh Hijau : Bahan Alami yaitu (1: 0,75: 0,25), (1:0,75: 0,5), dan (1: 0,75: 0,75). Selanjutnya, mahasiswa melakukan uji organoleptik untuk menentukan formulasi dan konsentrasi teh herbal yang paling disukai. Mereka juga melakukan ekstraksi menggunakan ethanol 80% untuk selanjutnya dilakukan UV-Scanning untuk mengetahui profil senyawa dari teh herbal gaharu dengan aktivitas antioksidan, antidiabetes, dan antiobesitas. Dari hasil UV-Scanning dan analisis bioaktivitas dengan PASS Online didapatkan hasil bahwa ketiga macam formulasi memiliki kandungan bioaktivitas yang potensial sehingga dapat dijadikan sebagai minuman penunjang kesehatan.
Diharapkan kolaborasi ini akan memberikan wawasan yang berharga bagi mahasiswa selama proses penelitian mereka, sambil memperluas kemungkinan pengembangan obat-obatan dari sumber daya alam, khususnya ekstrak daun gaharu. Kegiatan ini diharapkan juga akan memperkuat pemahaman masyarakat akan kekayaan alam Indonesia serta peluangnya dalam bidang pengembangan obat-obatan, sekaligus menginspirasi terciptanya inovasi terkini untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan manusia. [Penulis: Damar Nirma Wati]
Hari Rabu, 8 November 2023 rangkaian kegiatan lanjutan Program PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM untuk semester II t.a. 2023/2024 ini yang bertema Zero Waste Life Style dan Circular Economy, kegiatan ini dikemas dalam bentuk FGD dan Pematerian Narasumber oleh Mahasiswa PkM-MBKM, serta pemberian Model Kajian Nyata Program ini. Pelaksanaan program dengan kerjasama Gapoktan dan KWT di Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman. Tema kegiatan ini adalah Zero Waste Life dan Literasi Circular Economy. Kegiatan ini merupakan bagian dari kunjungan tim PkM-MBKM yang diketuai oleh Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes dengan anggota tim terdiri dari Nadhira Husnadini, Delvira Sari, Humaira Putri dan Ismatun Khasanah kolaborasi dengan Perpustakaan Biologi UGM. Peserta kegiatan ini adalah masyarakat Desa Sinduadi yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Sinduadi (Ketua Bpk. Panut) dan juga 2 Kelompok Wanita Tani yaitu KWT Pertiwi Makmur (Ketua: Ibu Tuti Wahyunani) dan KWT Sri Rezeki (Ketua: Ibu Rustam Muchori). Acara dimulai dengan sambutan yang disampaikan oleh bapak Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes. Pada sambutan tersebut beliau memperkenalkan seluruh tim yang terlibat dalam proses pelaksanaan program kerja MBKM. Kegiatan presentasi materi dipandu oleh Nadhira Husnadini dan pemaparan materi pertama mengenai Zero Waste Life disampaikan oleh Delvira Sari. Zero waste life merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk menekan angka produksi sampah dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini penting dilakukan karena di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya Kabupaten Sleman menyumbang produksi sampah cukup tinggi yaitu sebanyak 706 ton per hari. Dalam zero waste management, terdapat lima konsep yang dapat dilakukan refuse, reduce, reuse, recycle dan rot. Keuntungan yang diperoleh masyarakat adanya konsep Zero Waste Life ini dapat membantu untuk menekan angka pencemaran yang semakin tinggi sehingga dapat mengurangi risiko dampak buruk bagi kesehatan masyarakat.
Materi kedua yang berisi penjelasan literasi ekonomi sirkular (circular economy) disampaikan oleh Humaira Putri. Zero waste dapat dijadikan sebagai upaya pertama dalam mewujudkan ekonomi sirkular. Sebelumnya pemateri juga menjelaskan mengenai literasi ekonomi linear yang merupakan bentuk garis lurus dari hubungan daya konsumsi yang meningkat dan mengakibatkan produksi limbah makanan yang juga semakin tinggi. Berbeda dengan ekonomi linear, pada “ekonomi sirkular” memberikan tahapan berkelanjutan dari berbagai produk limbah oraganik/non-organik. Pada ekonomi sirkular, produk limbah tidak hanya berhenti pada TPA (Tempat Pembuangan Akhir) namun demikian masih berlanjut ke proses pemanfaatan kembali menjadi produk-baru dengan berbagai macam/bentuk manfaat kembali bagi kehidupan masyarakat. Melalui ekonomi sirkular, masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam mengolah produk-produk limbah, terutama limbah rumah tangga untuk masyarakat di Desa ini. Kajian visi dan misi dalam ekonomi sirkular bertujuan untuk memperbaiki kerusakan yang saat ini telah terjadi akibat proses pengolahan yang masih pada ekonomi linear. Beberapa visi dan misi tersebut mengarah pada topik kajian: 1. Pembangunan energi berkelanjutan, 2. Pengelolaaan limbah, 3. Pengembangan industri hijau, 4. Pemuliaan lahan berkelanjutan dan 5. Inventarisasi dan rehabilitasi kelautan. Beberapa sektor yang menjadi prioritas dari ekonomi sirkular adalah sektor makanan dan minuman, tekstil, peralatan elektronik, perdagangan grosir dan eceran dan konstruksi. Kegiatan FGD ini semakin berkemban hidup ketika peserta diskusi antusias bertanya mengenai proses pengelolaan produk-produk sampah dalam kehidupan sehari-hari sehingga secara berkelanjutan dengan meng-inisiasi ide/gagasan yang praktis dapat langsung diterapkan di kehidupan sehari-hari. Sebagai bentuk apresiasi dari Program PkM MBKM ini peserta 2 kelompok KWT mendapatkan contoh produk ekonomi sirkular yang telah dikerjakan di Fakultas Biologi yaitu pupuk kompos BIOFERTI sebagai hasil pengolahan limbah seresah daun dari lingkungan . Selanjutnya kegiatan ini ditutup dengan foto bersama. Harapannya melalui kegiatan FGD PkM MBKM ini, masyarakat mendapatkan wawasan dan inisiatif ide/gagasan baru dalam mengelola produk sampah organik dan non organi sehingga dapat menghasilkan produk yang lebih bermanfaat selaras visi dan misi ekonomi sirkular.
Salam sehat salam lestari~
Tim Pengabdian kepada Masyarakat – Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM-MBKM) Fakultas Biologi UGM 2023 yang diketuai oleh Rina Sri Kasiamdari, Ph.D. dan melibatkan dua orang mahasiswa yaitu Galuh Kirana Mahadewi dan Laila Uswatun Chasanah, kembali melaksanakan rangkaian kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Kepuh Kulon RT 001, Wirokerten, Banguntapan, Bantul. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan PkM yang telah dilaksanakan sebelumnya pada bulan Februari hingga Juni 2023.
Kegiatan pertama pada MBKM tahap II ini yaitu pemanenan dan pengemasan hasil pembuatan kompos dan ekoenzim yang telah dibuat pada kegiatan MBKM tahap I sebelumnya. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 8 Oktober 2023 pukul 09.00 s/d 11.00 WIB di rumah Ketua RT 001, Bapak Zamzuri dan diikuti oleh 18 peserta yang terdiri dari Ibu-ibu warga Kepuh Kulon RT 001. Sebelum melakukan pemanenan, Galuh dan Laila memberikan penjelasan dan demonstrasi terkait cara memanen dan mengemas produk kompos serta ekoenzim. Saat pemanenan, pupuk kompos perlu dikeringkan beberapa saat terlebih dahulu kemudian dikemas ke dalam plastik ziplock. Untuk produk ekoenzim, pemanenan dilakukan dengan memisahkan sisa buah dengan airnya menggunakan saringan kemudian air hasil fermentasi dikemas ke dalam botol berukuran 250 mL sejumlah 60 botol. Kompos yang dibuat dapat dipergunakan untuk pemupukan tanaman, sedangkan Ekoenzim dapat digunakan untuk mencuci piring, membersihkan lantai, pengusir hama, membersihkan sayur dan buah dari hama, dan membersihkan permukaan gelas atau kaca. Kompos dan ekoenzim yang telah dikemas dan diberi label kemudian dibagikan kepada warga Kepuh Kulon RT 001, Kepala Dukuh, serta Lurah Desa Wirokerten. Ketrampilan ibu-ibu warga Kepuh Kulon RT 001 dalam pembuatan kompos dan ekoenzim ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengelolaan sampah rumah tangga sehari-hari, sehingga dapat mengurangi penumpukan sampah serta dapat memanfaatkan sampah rumah tangga menjadi lebih berguna.
Kegiatan kedua yaitu pengelolaan sampah anorganik berupa pemanfaatan minyak jelantah yang tidak terpakai dan menjadi limbah rumah tangga yang kemudian diolah menjadi lilin aromaterapi. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 29 Oktober 2023 pukul 09.00 s/d 12.30 WIB di rumah Ketua RT 001 Bapak Zamzuri dan diikuti oleh 18 peserta yang terdiri dari Ibu-ibu warga Kepuh Kulon RT 001. Pada kegiatan ini, terdapat dua jenis lilin aromaterapi yang dibuat yaitu lilin aromaterapi padat dan lilin aromaterapi cair. Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan lilin aromaterapi padat adalah sumbu lilin, holder, saringan, baskom plastik, panci, gelas ukur, kompor, pot semen, talenan, pisau, sendok, minyak jelantah, stearic acid, krayon, dan essential oil, sedangkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan lilin aromaterapi cair adalah gelas kaca, kertas tisu, tutup agar-agar, lima pewarna makanan yang berbeda, air, minyak jelantah, dan essential oil. Pada saat praktik pembuatan lilin aromaterapi dapat dihasilkan lilin aromaterapi sebanyak 100 buah dan lilin cair sebanyak 25 buah yang dibagikan dan dimanfaatkan untuk warga Kepuh Kulon RT 001. Pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi ini diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi limbah minyak yang dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan dan juga dapat menjadi ide bisnis UMKM bagi warga RT 001. Produk lilin aromaterapi yang telah selesai dibuat dibagikan kepada Ibu-ibu warga Kepuh Kulon RT 001, Kepala Dukuh, serta Lurah Desa Wirokerten. Diharapkan dengan adanya program PkM-MBKM ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi warga Kepuh Kulon RT 001 dalam mengolah dan memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi produk-produk yang lebih bermanfaat.
Dosen Fakultas Biologi Laboratorium Ekologi dan Konservasi, Akbar Reza, M.Sc terlibat aktif sebagai fasilitator dalam kegiatan Pembinaan Kader Konservasi Tingkat Pemula Balai Taman Nasional Gunung Merapi. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya yang dilakukan oleh Balai Taman Nasional Gunung Merapi untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kelestarian alam dan ekosistem di wilayah tersebut. Diharapkan, kegiatan serupa akan terus diadakan secara berkala guna menjaga kontinuitas kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar.
Kegiatan ini berfokus pada berbagi pengalaman dan penguatan pemahaman Dasar-Dasar Ekologi untuk 20 Kader yang terdiri dari berbagai peserta dari kalangan masyarakat sekitar, termasuk guru dari tingkat SD, SMP, dan SMA, Anggota SAKA, dan masyarakat umum di sekitar kawasan Taman Nasional diantaranya dari Sleman, Boyolali, Magelang, dan Klaten.
Kegiatan yang diselenggarakan di Kalikuning Park tangga pada 30 dan 31 Oktober 2023 ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya ekologi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan, terutama di kawasan Gunung Merapi yang memiliki kekayaan alam yang melimpah. Melalui diskusi dan praktik lapangan, para peserta secara aktif berpartisipasi dalam sesi tersebut. Lebih lanjut, peserta juga secara aktif berbagi pengalamannya dalam konteks ekologi dan konservasi di sekitar kawasan Taman Nasional.
Akbar Reza, selaku salah satu fasilitator dalam kegiatan ini, mengungkapkan harapannya bahwa acara ini secara kontinu dilakukan berkala karena diharapkan mendorong iklim kolaborasi antara akademisi, pengelola kawasan, dan masyarakat untuk menjaga kelestarian ekosistem di dalam maupun sekitar kawasan Taman Nasional. Hal ini karena masyarakat memegang peranan kunci dalam kegiatan konservasi dalam jangka panjang.
Dengan suksesnya kegiatan pembinaan kader konservasi ini, diharapkan seluruh komponen termasuk masyarakat, akademisi, dan pengelola kawasan semakin kolaboratif dalam upaya pelestarian lingkungan, sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap keberlangsungan alam yang merupakan warisan berharga bagi generasi masa depan.