SDG 11 : Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan
Pada Hari Sabtu, tanggal 18 Mei 2024, Tim Hibah Desa Mitra Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Tahun Anggaran 2024 yang diketuai oleh Drs. Heri Sujadmiko, M.Si. dan beranggotakan Abdul Razaq Chasani, S.Si., M.Si.,. Ph.D., Dr. Rury Eprilurahman, S.Si., M.Sc., dan Laksmindra Fitria, S.Si., M.Si. berkunjung ke Kampung Satwa yang berlokasi di RT 06 RW 16 Padukuhan Kedung Banteng, Desa Sumberagung, Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 55563. Kunjungan tersebut merupakan pertemuan awal dalam rangka koordinasi program Pengabdian kepada Masyarakat yang bertajuk “Pengembangan Edu-Ekowisata Kampung Satwa melalui Pemberdayaan Masyarakat dan Digitalisasi Informasi Koleksi”. Pertemuan dihadiri oleh empat unsur pokok yang akan berperan dalam program ini, yaitu: Bapak Ketua RT; Pengelola Kampung Satwa, diwakili oleh Ibu Sarmiyati dan Bapak Hanif Kurniawan (Mas Aan); Yayasan Wahana Gerakan Lestari Indonesia (Wagleri) yang merupakan Pembina Kampung Satwa, diwakili oleh Bapak Susilo Irwanjasmoro dan Bapak Yeni Setiawan; serta perwakilan ibu-ibu Kampung Satwa yang dihadiri oleh Ibu Ketua RT, Ibu Warsiastuti, perwakilan Kelompok Wanita Tani (KWT), perwakilan Dasawisma, dan Kader PKK.
Pertemuan ini membahas beberapa rencana program kegiatan selama lima bulan ke depan dengan tujuan untuk mengembangkan sarana dan prasarana serta manajemen di Kampung Satwa sebagai destinasi wisata yang menitikberatkan pada bidang edukasi, ekologi dan konservasi ex situ. Dalam kesempatan ini dilakukan juga pembahasan untuk memperbarui memorandum of understanding (MoU) antara Fakultas Biologi UGM dan Kampung Satwa yang akan berakhir per Juli 2024. Pada saat yang bersamaan masa kepengurusan Pengelola Kampung Satwa dan Yayasan Wagleri juga berakhir sehingga perlu dilakukan regenerasi pengurus baru dalam rangka penyusunan MoU tersebut.
Pertemuan dibuka oleh Mas Aan selaku tuan rumah, kemudian paparan program oleh Tim yang dilanjutkan dengan diskusi mengenai realisasi dan teknis pelaksanaan program-program tersebut. Diskusi yang berlangsung secara santai dan gayeng ini membuahkan beberapa program yang telah disepakati oleh semua pihak, dan akan segera diindaklanjuti dalam waktu dekat, yaitu:
- Penataan Lingkungan Kampung Satwa: Kegiatan ini merupakan bentuk pemberdayaan warga yang bertujuan untuk meningkatkan minat wisata bertema edukasi melalui perbaikan infrastruktur, sarana dan prasarana, serta fasilitas lingkungan yang lebih menarik dan informatif. Dengan penataan lingkungan yang lebih baik, diharapkan pengunjung dapat menikmati pengalaman wisata yang edukatif, nyaman, dan berkesan.
- Pengembangan Pengelolaan Sampah Terpadu: Target program ini adalah ibu-ibu KWT yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan sampah akibat kegiatan wisata, baik berupa sampah organic maupun anorganik. Melalui kegiatan ini, warga Kampung Satwa akan diajarkan beberapa metode pengolahan sampah yang efektif dan ramah lingkungan, sehingga kebersihan dan kelestarian Kampung Satwa dapat terjaga. Selain itu program ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pengunjung mengenai kebersihan dan kesehatan lingkungan serta personal hygiene
- Pendataan dan Digitalisasi Informasi Satwa Koleksi: Langkah ini diambil untuk memastikan data satwa selalu up to date, lebih tertata, mudah diakses, dan berkelanjutan. Informasi yang terstruktur dan digital akan mempermudah pengelolaan koleksi satwa serta edukasi bagi para pengunjung dan peneliti. Selain dilakukan oleh Tim IT dan Kreatif Yayasa Wagleri, program ini melibatkan anak-anak di Kampung Satwa untuk berkontribusi dalam dokumentasi satwa.
- Promosi Pariwisata Kampung Satwa: Program promosi dan marketing Kampung Satwa sebagai salah satu tujuan wisata unggulan daerah dilakukan dalam bentuk fisik dan digital (audio visual). Kegiatan ini bertujuan untuk menjaring wisatawan secara lebih luas yeng meliputi berbagai kalangan, dengan target utama pelajar, peneliti, dan keluarga sebagai upaya edukasi lingkungan sejak usia dini.
- Wisata Kuliner dan Pengembangan Produk Khas Kampung Satwa: Target program ini adalah ibu-ibu KWT yang memiliki keterampilan memasak dan membuat berbagai kreasi kerajinan tangan. Kegiatan ini sangat berpotensi untuk mengangkat nama Kampung Satwa sebagai tujuan wisata sekaligus meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian warga setempat.
Program-program ini sejalan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals, SDG), khususnya tujuan ke-11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan), tujuan ke-12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), dan tujuan ke-15 (Kehidupan di Darat). Melalui inisiatif ini, diharapkan Kampung Satwa dapat menjadi contoh nyata mengenai pengembangan wisata edukasi yang berkelanjutan, dan sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal serta menjaga kelestarian lingkungan.
Tim Hibah Desa Mitra Fakultas Biologi UGM berharap terjalin kerja sama yang solid dengan semua pihak terkait sehingga dapat membawa perubahan positif dan berdampak luas bagi masyarakat Kampung Satwa pada khususnya serta pengunjung pada umumnya. Dengan semangat kebersamaan dan inovasi, mari kita wujudkan Kampung Satwa sebagai destinasi edu-ekowisata unggulan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. [TIM]
Pada hari Rabu, 8 Mei 2024 bertempat di kantor Kepala Dukuh Kledokan telah berlangsung Konsultasi dan Koordinasi Kegiatan untuk Desa Binaan-Desa Mitra, khususnya di Padukuhan Kledokan. Pada Kesempatan tersebut, selain Dukuh Kledokan, Bp. Punjul Santosa, juga dihadiri Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Rejosari, Ibu Marthin Sumarahayu. Kegiatan yang akan dilaksanakan, selain bersama KWT, juga dengan sasaran ibu-ibu PKK, Karang Taruna, Yandu, serta Bapak Peternak.
Kegiatan ini bertujuan dalam upaya untuk peningkatan kesehatan, ketahanan pangan serta perekonomian keluarga, khususnya di Dukuh Kledokan. Usulan kegiatan seperti: Penanganan sampah baik organik yang diolah menjadi pupuk organik, edukasi pembuatan produk fermentasi, biopestisida, skrining penyakit genetik, budidaya ikan dalam ember, edukasi pembuatan produk fermentasi, serta praktik penanaman dan penyimpanan TOGA disambut dengan baik dan antusias, terlebih dengan kebutuhan padukuhan terkait Kesehatan, juga pemanfaatan, penggunaan, dan pengolahan lahan yang seluas 1 hektar.
Padukuhan Kledokan memiliki 2 area yang dapat digunakan untuk demplot berbagai tanaman holtikultura dan TOGA. Diskusi terkait kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Tim Desa Mitra di Dukuh Kledokan disampaikan oleh Ketua Tim, Dr.Dra. Rr. Upiek Ngesti W. Astuti, M.Biomed, yang nantinya didukung oleh anggota tim yaitu Prof. Dr. Kumala Dewi, M.Stat., Prof. Endah Retnaningrum, M.Eng., Dra. Mulyati, M.Si., Dr. Niken Satuti NH, M.Sc., Woro Anindito ST, Ph.D., Sari Darmasiwi, M. Biotech., Ph.D., dan Nur Indah Septriani, M.Sc., Ph.D. Kegiatan Bersama bapak Dukuh dan Ketua KWT Rejosari, diakhiri dengan kunjungan ke lokasi demplot, yang saat ini telah ditanami “timun baby” dan telah melaksanakan panen 2 kali. Lahan lainnya telah disiapkan untuk penanaman terong, cabai, gambas, jipang, kacang panjang dan tanaman lainnya, dan untuk lahan yang masih kosong disiapkan untuk penanaman TOGA. Kegiatan ini mendukung SDGs, terutama nomor 3: “Kehidupan yang sehat dan sejahtera”, dan 11: “Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan”.
Mentimun baby enak rasanya,
Dukuh Kledokan, hijau lahannya,
Berkegiatan bersama bertanam holtikultura dan TOGA,
Fakultas biologi siyap menjadi mitra
Salam Lestari dari Fakultas Biologi.
Sampai Jumpa di acara Open House Fakultas Biologi UGM berikutnya !!, See you Sobat Biologi
Biologi Open House dan Pengenalan Topik Riset 2024 (BIOENTRI) adalah acara pengenalan topik riset yang diselenggarakan oleh Fakultas Biologi UGM. Bioentri ini bertujuan untuk mengenalkan topik – topik riset yang diampu oleh para Fakultas Biologi kepada para mahasiswa. Harapannya, melalui pengenalan topik ini mahasiswa mendapatkan inspirasi untuk skripsi dan thesis mereka, dapat bertemu langsung dengan dosen pembimbing yang linear dengan topiknya, dan mendapatkan pemahaman tentang topik riset.
Acara ini dihadiri oleh para mahasiswa fakultas biologi dan dosen dari berbagai peminatan biologi sebagai narasumber. Acara ini diadakan pada hari Senin, 22 April 2024 s/d Kamis, 25 April 2024 pukul 13.00 – 15.00 di Ruang 1, 2, dan 3 (sesuai pembagian jadwal) Lobby 1 Gedung B Sinarmas Fakultas Biologi UGM. Kegiatan BIOENTRI 2024 ini dipandu oleh MC yaitu Alifiansyah Sutama. Kegiatan ini dimulai dengan pembukaan dan doa, lalu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Gadjah Mada, serta Mars Fakultas Biologi secara bersama-sama. Kegiatan dilanjutkan merupakan sambutan dari Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi UGM dan dilanjutkan dengan sesi dokumentasi bersama. Acara selanjutnya yaitu kegiatan presentasi masing-masing dosen pembimbing skripsi ataupun tesis.
Open House Fakultas Biologi UGM tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan beragam topik penelitian yang relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya poin nomor 4 tentang Pendidikan Bermutu (Quality Education). Melalui kegiatan ini, mahasiswa juga dapat memahami bagaimana penelitian yang dilakukan oleh para dosen fakultas ini memberikan dampak positif dalam mencapai berbagai target SDGs lainnya, seperti perlindungan biodiversitas, pemulihan ekosistem (13,14,15), dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui inovasi di bidang bioteknologi dan pengelolaan sumber daya alam (9, 11, 13).
Yogyakarta, 8 Maret 2023 – Bertempat di Ruang Sidang KPTU Fakultas Biologi UGM, Fakultas Biologi menerima kunjungan dari 3 mitra MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Acara tersebut disambut langsung oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi, dan dihadiri oleh perwakilan dari LAZNAS Yatim Mandiri, Yayasan Jaringan Satwa Indonesia, dan Bank Sampah Bumi Sembada, serta dosen Fakultas Biologi selaku pelaksana kerja sama diantaranya Wahyu Aristyaning Putri, S.Si., M.Sc., Ph.D. dari Laboratorium Bioteknologi, Novita Yustinadiar, S.Si., M.Si. dari Laboratorium Struktur Perkembangan Tumbuhan, dan Dr. Dwi Sendi Priyono, S.Si., M.Si. dari Laboratorium Sistematika Hewan.
Yatim Mandiri adalah Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan yatim dhuafa dengan dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf) serta dana lainnya yang halal dan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga. Sampai saat ini Yatim Mandiri sudah memiliki 46 kantor layanan di 14 Propinsi di Indonesia. Dengan berbagai program kemandirian yang ada, harapannya Yatim Mandiri semakin berkembang lebih baik dan mampu menebar manfaat lebih luas.
Yayasan Jaringan Satwa Indonesia adalah Jakarta Animal Aid Network atau dikenal dengan JAAN didirikan pada bulan Februari 2008 oleh Femke den Haas, Karin Franken dan Natalie Stewart sebagai wadah bagi masyarakat untuk menghubungi/melaporkan kasus-kasus kekerasan terhadap hewan atau mengetahui informasi mengenai kesejahteraan hewan di Indonesia.
Sementara Bank Sampah Bumi Sembada berdiri sejak 2023 yang terletak di Desa Sukoharjo Padukuhan Besi, Sleman. Terdapat 75 kategori jenis sampah yang dapat dijual masyarakat ke bank sampah sehingga diharapkan masyarakat lebih semangat dalam memilah sampah dengan meningkatkan ekonomi masyarakat dan membantu mengatasi masalah sampah.
Kunjungan tiga mitra tersebut bertujuan untuk menjalin kerja sama dengan Fakultas Biologi khususnya melalui skema MBKM dengan jumlah tiga perjanjian kerja sama untuk masing-masing mitra. Prof. Budi menyambut langsung inisiasi kerja sama yang akan dilangsungkan dan berharap kerja sama tersebut dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak.
Dengan terjalinnya kerja sama dengan 3 mitra trersebut, Fakultas Biologi UGM berharap ilmu Biologi dapat bermanfaat untuk masyarakat luas dan juga dapat memberikan kontribusi untuk pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Program; SDGs) khususnya dalam pengembangan Pendidikan inklusif (SDG 4), kota dan permukiman yang berkelanjutan (SDG 11) melalui kolaborasi dan kerja sama yang berkelanjutan dengan membangun kemitraan untuk mencapai tujuan (SDG 17).
Dalam rangka mengangkat produk kreatif lokal di melalui pengembangan Desa Wisata KABUT KEBONALAS Manisrenggo Klaten, Tim MBKM Membangun Desa Fakultas Biologi UGM yang dikoordinatori oleh Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D bersama dengan empat mahasiswa MBKM Fakultas Biologi UGM (Darren Nicholas Rahmanto, Fadilah Rahma Julianty, Joananda Taufik Ardana, dan Tamara Sugihara melakukan integrasi pengabdian kepada masyarakat bersama dengan Muhammad Naufal Dzakwan Luzen dan tim dari beberapa klaster melalui program KKN PPM UGM. Kegiatan ini diawali dengan koordinasi awal dengan Pemerintah Desa Kebonalas dan Pengurus POKDARWIS KABUT KEBONALAS. Kegiatan ini bertujuan untuk mengintegrasikan program pengabdian MBKM Membangun Desa yang telah dimulai sejak 2022 agar lebih menyentuh ke UMKM serta budaya dan kesenian lokal, menumbuhkan peluang jaringan, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Desa Wisata Kabut Kebonalas bersama dengan Tim MBKM Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Survei ini juga dilakukan untuk menjaring ide kegiatan dalam beragam teknik pertanian dan kesehatan yang inovatif dan ramah lingkungan.
Tim kelompok sadar wisata Kabut Kebonalas terdiri dari Bapak Supriyanto, S.Pd. (Kepala Desa), Bapak Robani, S.P. (Ketua BPD), Bapak Suwadi, S.Pd. (Sekdes), Bapak Sunardi, Bapak Riyanto Wahyudi dan lainnya telah disahkan oleh Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Klaten melalui SK Nomer 2 Tahun 2023, didampingi oleh Dosen dari Fakultas Biologi UGM (Bapak Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D.) dan praktisi budidaya tanaman buah Fakultas Biologi UGM (Bapak Yusuf Sulaeman, S.IP). Kegiatan ini juga disupport oleh mahasiswa MBKM Membangun Desa yaitu Darren Nicholas Rahmanto, Fadilah Rahma Julianty, Joananda Taufik Ardana, dan Tamara Sugihara. Kegiatan ini mendukung SDG’S terutama untuk pengentasan kemiskinan (SDG1), mewujudkan komunitas yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan (SDG 11) dan untuk memerangi perubahan iklim (SDG 13).
Survei juga dilakukan di Desa Sapen Manisrenggo Klaten untuk menggali potensi lokal yang akan dijadikan sebagai unggulan dalam pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan dan potensi lokal seperti pertanian, perkebunan, dan konservasi lingkungan, diantaranya adalah pengembangan potensi budidaya buah manggis dan durian.
#SDG 1: Kemiskinan; #SDG 11 Komunitas inklusif; # SDG 13: Perubahan iklim; #Biologi UGM
Desa Wisata KABUT KEBONALAS Manisrenggo Klaten yang dibangun mulai 2021 dan mulai dilakukan penanaman tanaman buah bersama Tim MBKM Membangun Desa Fakultas Biologi UGM yang dikoordinatori oleh Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D sejak 2022 telah memasuki masa panen perdana. Bulan Nopember 2023, panen perdana klengkeng dilakukan bersama dengan mahasiswa MBKM Fakultas Biologi UGM bersama dengan unsur masyarakat desa seperti seluruh anggota POKDARWIS, jajaran pemerintah desa, dan kelompok PKK. Pada 28 Februari 2024 ini KABUT KEBONALAS bersama dengan tim MBKM menyelenggarakan kegiatan panen dan sosialisasi wahana destinasi wisata kepada seluruh MUSPIKA Kecamatan Manisrenggo. Dalam kegiatan ini pemerintah desa mengundang Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi UGM, Camat Manisrenggo Bapak Slamet, S.H., M.Si., DANRAMIL Manisrenggo Bapak Kapten Inf. Sukarman, KAPOLSEK Manisrenggo AKP Fajar Damhudi, S.H., seluruh anggota POKDARWIS dan unsur PEMDES Kebonalas, serta jajaran Guru dan Puskesmas Manisrenggo. Alhamdulillah klengkeng, belimbing madu, aplukat dan jambu kristal telah masuk panen perdana. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Koordinator tim KKN PPM- Muhammad Naufal Dzakwan Luzen dan tim dari beberapa klaster melalui program KKN PPM UGM dan tim MBKM Darren Nicholas Rahmanto, Fadilah Rahma Julianty, Joananda Taufik Ardana, and Tamara Sugihara.
Kegiatan ini dibuka dengan penampilan Tari Gatotkaca oleh Dik Dhimas dan kemudian dilanjutkan dengan pelatihan bagi POKDARWIS KABUT KEBONALAS yang diisi oleh narasumber dari FK POKDARWIS KLATEN. Kegiatan ini bertujuan untuk memantapkan manajemen POKDARWIS serta menggali potensi desa agar lebih terintegratif di desa wisata UMKM, budaya dan kesenian lokal, menumbuhkan peluang jaringan, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Desa Wisata Kabut Kebonalas bersama dengan Tim MBKM Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada.
Tim kelompok sadar wisata Kabut Kebonalas terdiri dari Bapak Supriyanto, S.Pd. (Kepala Desa), Bapak Robani, S.P. (Ketua BPD), Bapak Suwadi, S.Pd. (Sekdes), Bapak Sunardi, Bapak Riyanto Wahyudi dan lainnya telah disahkan oleh Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Klaten melalui SK Nomer 2 Tahun 2023, didampingi oleh Dosen dari Fakultas Biologi UGM (Bapak Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D.) dan praktisi budidaya tanaman buah Fakultas Biologi UGM (Bapak Yusuf Sulaeman, S.IP).
Kegiatan ini mendukung SDG’S terutama untuk pengentasan kemiskinan (SDG1), mewujudkan komunitas yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan (SDG 11) dan untuk memerangi perubahan iklim (SDG 13).
#SDG 1: Kemiskinan; #SDG 11 Komunitas inklusif; # SDG 13: Perubahan iklim; #Biologi UGM
Pada Jumat, 16 Februari 2024, Dinas Kelautan dan Perikanan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Workshop Pemanfaatan Kawasan Konservasi. Bertempat di Balai Kalurahan Srigading, Sanden, Bantul, Abdul Razaq Chasani, S.Si., M.Si., Ph.D. selaku Ketua Departemen Biologi Tropika menghadiri acara tersebut mewakili Dekan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada.
Topik workshop terkait pemanfaatan kawasan konservasi ini sangat mencerminkan komitmen Fakultas Biologi UGM dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) mengenai pelestarian kehidupan di bawah air, termasuk ekosistem laut dan perairan yang beragam (SDG 14). Meskipun tidak berkaitan secara langsung, topik tersebut juga berdampak baik pada tujuan pembangunan berkelanjutan di kota dan permukiman sesuai dengan SDG No. 11.
Acara workshop diawali dengan sambutan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY yang diwakili oleh Kasi Pengembangan Wilayah Pesisir DKP DIY, Ibu Veronica Vony R., A.pi., MMA. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa di Kabupaten Bantul sendiri telah terdapat Kawasan Konservasi penyu. Empat dari total tujuh spesies penyu dunia ditemukan di Bantul, yaitu Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricate) dan Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea).
Ibu Veronica juga menjelaskan bahwa kegiatan yang dijalankan kawasan konservasi sendiri meliputi konservasi penyu, ikan tangkap, wisata alam dan penelitian atau magang oleh mahasiswa. Selain itu, telah terlaksana pula kegiatan festival penyu pesisr dan pembuatan tugu penanda penyu di Pantai Pelangi. Kegiatan tersebut nantinya akan dilaksanakan pula dibeberpa pantai lain yang ada di Bantul.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut KKP, yaitu Muh. Firdaus Agung Kunto Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D. mengenai Peraturan mengenai Perizinan Pemanfaatan di Kawasan Konservasi sesuai dengan PERMEN-KP No. 47 tahun 2016 tentang Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan.
Dalam penyampaiannya beliau menyoroti pentingnya konservasi dengan pendekatan perlindungan dan pelestarian dengan cara pengendalian melalui perizinan. Pak Firdaus menyampaikan pula terkait aktivitas di kawasan konservasi, seperti wisata, pendidikan dan penelitian perlu dilakukan pengendalian melalui mekanisme perizinan yang sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI).
Materi selanjutnya disampaikan oleh Kepala Stasiun Penelitian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap, Bapak Joko Pramono, mengenai Pengawasan Terpadu Kawasan Konservasi. Beliau menyampaikan bahwa pengawasan kawasan konservasi sendiri telah terlaksana dilihat dari adanya peraturan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 17 tahun 2022 tentang Kawasan Konservasi di Perairan di Wilayah Pantai Selatan Bantul D.I Yogyakarta.