- Human Environment Cross Interaction: Menekankan pentingnya interaksi antara manusia dan lingkungannya untuk keberlanjutan ekosistem.
- Bio-Prospecting: Menyoroti penjelajahan hayati sebagai sumber inovasi dan pemahaman lebih dalam terhadap keanekaragaman hayati.
- Konsep Circular Bio-Economy: Memperkenalkan konsep ekonomi berkelanjutan dengan memprioritaskan daur ulang sumber daya biologis.
- Community/Citizen Education Behavior: Menekankan peran penting pendidikan masyarakat dalam mendukung kebijakan kehutanan.
- Potency Invasive Species: Memberikan wawasan mengenai potensi dan risiko spesies invasif dalam konteks kehutanan Ibu Kota Nusantara.
PENGEMBANGAN DIRI STAF KONTRAK JASA PERSEORANGAN : KEBERSAMAAN UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KERJA
Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke- 78, Pemerintah Desa Kebonalas Kecamatan Manisrenggo Klaten Jawa Tengah didukung oleh Tim MBKM Kabut Kebonalas, menyelenggarakan acara massal olah raga Bersama dengan warga desa Kebonalas Manisrenggo.
Acara ini dihadiri oleh sekitar 3.000 peserta warga Kebonalas dari semua umur. Acara ini merupakan puncak peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke- 78 yang di buka oleh Bapak Lurah Supriyanto, S.Pd. Kegiatan dalam acara ini antara lain adalah senam Bersama, kemudian dilanjutkan dengan jalan santai sejauh 6 km, dan dilanjutkan dengan hiburan music dan pembagian doorprize. Dalam sambutan pembukaanya beliau menyampaikan bahwa wahana desa wisata Kabut Kebonalas adalah milik Bersama dan semoga dapat berperan untuk meningkatkan kesejahteraan warga. Beliau juga menyampaikan terimakasih kepada Fakultas Biologi UGM yang telah bermitra dengan pemerintah desa dan berharap kegiatan tersebut dapat berkelanjutan.
Kegiatan ini sangat sesuai dengan sustainable development goals (SDG’s) yaitu SDG 1 untuk mengurangi kemiskinan, SDG2 untuk menggalakkan pertanian dan ketahanan pangan, SDG 11 untuk membagun pemukiman yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan, SDG 13. Untuk memerangi perubahan iklim, serta SDG 15 untuk menjaga ekosistem darat terutama dalam meningkatkan tangkapan air.
Tim Pengabdian kepada Masyarakat Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM-MBKM) telah melaksanakan Sosialisasi dan Pelatihan Kultur Jaringan pada hari Minggu, 12 November 2023. Kegiatan dilaksanakan di PKBM Ibnu Hajar (Pasinaon Laboratory), Desa Sirahan, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, dengan jumlah peserta sebanyak 30 partisipan dari SMK Negeri 1 Salam. Kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Kultur Jaringan sukses dilaksanakan bersama dengan Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. selaku dosen pembimbing dan 19 mahasiswa Program Studi Sarjana Biologi Fakultas Biologi UGM.
PKBM Ibnu Hajar merupakan instansi pembelajaran nonformal yang diinisiasi oleh masyarakat. PKBM ini memfasilitasi peserta didiknya untuk belajar dan melatih kemampuan di luar sekolah formal. Salah satu fasilitas yang dimiliki oleh PKBM Ibnu Hajar adalah Pasinaon Laboratory, yaitu laboratorium skala rumah tangga yang dapat digunakan untuk melakukan perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan. Adanya fasilitas tersebut akan membuka potensi baru yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh kalangan baik dari segi edukasi maupun ekonomi. Oleh karena itu, Tim PkM-MBKM Anggrek melakukan pelatihan kultur jaringan bagi generasi muda Indonesia, khususnya siswa-siswi SMK N 1 Salam untuk memaksimalkan potensi tersebut dalam rangka mencetak generasi yang handal dalam mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045. Topik kegiatan ini mendukung program Sustainable Development Goals (SDGs) untuk 4 tujuan yaitu tujuan ke 3, 4, 11 dan 17: Kesehatan dan kesejahteraan yang baik; Pendidikan berkualitas; Kota dan masyarakat berkelanjutan; serta Kemitraan untuk mencapai tujuan.
Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Safira Ameliani Ifada selaku MC, kemudian dilanjutkan dengan sambutan yang disampaikan oleh Dra. Ida Fitri Lusiana selaku Pendiri PKBM Ibnu Hajar dan Prof. Dr. Endang Semiarti M.S., M.Sc. Materi “Pengenalan Budidaya Anggrek dengan Kultur Jaringan untuk Pemula” disampaikan oleh Prof. Endang Semiarti dan dimoderatori oleh Indriyani Khofifah. Materi yang disampaikan mencakup pengenalan berbagai jenis anggrek dan nilai pentingnya sebagai biodiversitas nasional, proses budidaya dan perawatan, serta prospek ekonominya. Setelah pematerian, peserta pelatihan melakukan penaburan biji anggrek dendrobium dan subkultur eksplan anggrek Cymbidium ensifolium. Pelatihan dipandu oleh 6 mahasiswa, yaitu Anisa Dewi Rahayu, Siddharta Arya Anggoro Cen, Novi Astuti Indra Paranita, Gerald Dafa Rizaldy, Khansa Huwaida, dan Gina Septiani Agustin. Penaburan biji dan subkultur dilakukan selama 80 menit. Pelatihan ditutup dengan diskusi interaktif antara peserta dengan mahasiswa PKM-MBKM dan Prof. Endang. Pertemuan diakhiri dengan penyerahan Sertifikat dan Buku Ajar “Bioteknologi Tanaman” dari Fakultas Biologi UGM kepada SMK N I Salam dan Perpustakaan PKBM Ibnu Hajar.
Sosialisasi dan pelatihan ini diharapkan dapat menjadi tonggak awal bagi Desa Sirahan dan SMK N 1 Salam dalam mengembangkan kemampuan kultur jaringan. Dasar-dasar teknik kultur jaringan yang diajarkan dalam acara ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan lebih lanjut oleh peserta. Adanya perkembangan teknologi menyebabkan teknik kultur jaringan menjadi mudah dan biaya terjangkau sehingga dapat dilakukan walaupun dengan alat dan bahan yang sederhana. Selain itu, keunggulan kultur jaringan yang cepat dalam memproduksi tanaman secara massal dan seragam akan meningkatkan produksi tanaman sehingga perekonomian menjadi lebih maju.Kerjasama antara PKBM Ibnu Hajar dan Pasinaon Laboratory dengan Fakultas Biologi UGM dapat terus berkelanjutan untuk mencapai tujuan peningkatan pendidikan generasi muda yang akan mendukung ekonomi masyarakat [Penulis: Muhammad Fityatul Haq dan Fitra Laras Wigati]
Hari Rabu, 8 November 2023 rangkaian kegiatan lanjutan Program PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM untuk semester II t.a. 2023/2024 ini yang bertema Zero Waste Life Style dan Circular Economy, kegiatan ini dikemas dalam bentuk FGD dan Pematerian Narasumber oleh Mahasiswa PkM-MBKM, serta pemberian Model Kajian Nyata Program ini. Pelaksanaan program dengan kerjasama Gapoktan dan KWT di Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman. Tema kegiatan ini adalah Zero Waste Life dan Literasi Circular Economy. Kegiatan ini merupakan bagian dari kunjungan tim PkM-MBKM yang diketuai oleh Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes dengan anggota tim terdiri dari Nadhira Husnadini, Delvira Sari, Humaira Putri dan Ismatun Khasanah kolaborasi dengan Perpustakaan Biologi UGM. Peserta kegiatan ini adalah masyarakat Desa Sinduadi yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Sinduadi (Ketua Bpk. Panut) dan juga 2 Kelompok Wanita Tani yaitu KWT Pertiwi Makmur (Ketua: Ibu Tuti Wahyunani) dan KWT Sri Rezeki (Ketua: Ibu Rustam Muchori). Acara dimulai dengan sambutan yang disampaikan oleh bapak Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes. Pada sambutan tersebut beliau memperkenalkan seluruh tim yang terlibat dalam proses pelaksanaan program kerja MBKM. Kegiatan presentasi materi dipandu oleh Nadhira Husnadini dan pemaparan materi pertama mengenai Zero Waste Life disampaikan oleh Delvira Sari. Zero waste life merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk menekan angka produksi sampah dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini penting dilakukan karena di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya Kabupaten Sleman menyumbang produksi sampah cukup tinggi yaitu sebanyak 706 ton per hari. Dalam zero waste management, terdapat lima konsep yang dapat dilakukan refuse, reduce, reuse, recycle dan rot. Keuntungan yang diperoleh masyarakat adanya konsep Zero Waste Life ini dapat membantu untuk menekan angka pencemaran yang semakin tinggi sehingga dapat mengurangi risiko dampak buruk bagi kesehatan masyarakat.
Materi kedua yang berisi penjelasan literasi ekonomi sirkular (circular economy) disampaikan oleh Humaira Putri. Zero waste dapat dijadikan sebagai upaya pertama dalam mewujudkan ekonomi sirkular. Sebelumnya pemateri juga menjelaskan mengenai literasi ekonomi linear yang merupakan bentuk garis lurus dari hubungan daya konsumsi yang meningkat dan mengakibatkan produksi limbah makanan yang juga semakin tinggi. Berbeda dengan ekonomi linear, pada “ekonomi sirkular” memberikan tahapan berkelanjutan dari berbagai produk limbah oraganik/non-organik. Pada ekonomi sirkular, produk limbah tidak hanya berhenti pada TPA (Tempat Pembuangan Akhir) namun demikian masih berlanjut ke proses pemanfaatan kembali menjadi produk-baru dengan berbagai macam/bentuk manfaat kembali bagi kehidupan masyarakat. Melalui ekonomi sirkular, masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam mengolah produk-produk limbah, terutama limbah rumah tangga untuk masyarakat di Desa ini. Kajian visi dan misi dalam ekonomi sirkular bertujuan untuk memperbaiki kerusakan yang saat ini telah terjadi akibat proses pengolahan yang masih pada ekonomi linear. Beberapa visi dan misi tersebut mengarah pada topik kajian: 1. Pembangunan energi berkelanjutan, 2. Pengelolaaan limbah, 3. Pengembangan industri hijau, 4. Pemuliaan lahan berkelanjutan dan 5. Inventarisasi dan rehabilitasi kelautan. Beberapa sektor yang menjadi prioritas dari ekonomi sirkular adalah sektor makanan dan minuman, tekstil, peralatan elektronik, perdagangan grosir dan eceran dan konstruksi. Kegiatan FGD ini semakin berkemban hidup ketika peserta diskusi antusias bertanya mengenai proses pengelolaan produk-produk sampah dalam kehidupan sehari-hari sehingga secara berkelanjutan dengan meng-inisiasi ide/gagasan yang praktis dapat langsung diterapkan di kehidupan sehari-hari. Sebagai bentuk apresiasi dari Program PkM MBKM ini peserta 2 kelompok KWT mendapatkan contoh produk ekonomi sirkular yang telah dikerjakan di Fakultas Biologi yaitu pupuk kompos BIOFERTI sebagai hasil pengolahan limbah seresah daun dari lingkungan . Selanjutnya kegiatan ini ditutup dengan foto bersama. Harapannya melalui kegiatan FGD PkM MBKM ini, masyarakat mendapatkan wawasan dan inisiatif ide/gagasan baru dalam mengelola produk sampah organik dan non organi sehingga dapat menghasilkan produk yang lebih bermanfaat selaras visi dan misi ekonomi sirkular.
Salam sehat salam lestari~
Salah satu rangkaian kegiatan dalam program PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 4 November 2023 bertempat di Kampung Satwa, Kedung Banteng, Sumberagung, Moyudan, Sleman. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Microalgae Research yang diketuai oleh Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. dengan tiga anggota mahasiswa diantaranya yaitu, Aulia Setyo Nurul Hida, Wildan Hilmi Azharul Hakim, dan Muhammad Naufal Azzamrafif. Kegiatan ini terlaksana pada pukul 15.30 hingga 17.00 WIB. Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan setelah terlaksananya evaluasi dari program pengabdian yang telah berjalan pada tahun sebelumnya. Program pengabdian Microalgae Research pada tahun ini mengangkat tema besar “Pengembangan Pakan Satwa Berbasis Mikroalga di Kampung Satwa (Tahap III)” dengan fokus bukan lagi pada pemanenan produk skala besar, akan tetapi berfokus pada pengenalan mikroalga pada masyarakat awam dengan sistem kultivasi yang menarik serta maintenance yang mudah.
Kunjungan kali ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memperkenalkan fotobioreaktor sederhana sebagai instalasi untuk mengkulturkan mikroalga sekaligus praktik secara langsung mengkulturkan mikroalga dalam fotobioreaktor. Kultivasi mikroalga dalam fotobioreaktor diaplikasikan menggunakan spesies Spirulina sp. dengan menggunakan inokulan yang berasal dari kultur stok Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM. Setelah dilakukannya praktik kultivasi secara langsung, diharapkan masyarakat dapat meneruskan kultivasi mikroalga secara mandiri. Selain bertujuan untuk mengenalkan fotobioreaktor kepada masyarakat di Kampung Satwa, kegiatan ini sekaligus bertujuan untuk meningkatkan ketertarikan serta pemahaman masyarakat awam, baik masyarakat di Kampung Satwa, maupun wisatawan yang melakukan kunjungan di Kampung Satwa mengenai kultur mikroalga beserta beragam manfaatnya. Fotobioreaktor ini juga diharapkan dapat menjadi ikon untuk menarik wisatawan di Kampung Satwa.
Yogyakarta, 12 Oktober 2023. Tim Satgas Sampah Fakultas Biologi berpean aktif dalam pendampingan pengelolaan sampah organik untuk mendukung program Sekolah Adiwiyata Nasional (Green School) di SMK N 2 Jetis Yogyakarta. Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang peduli lingkungan yang sehat, bersih serta lingkungan yang indah. Program Adiwiyata ini bertujuan membentuk sekolah peduli dan berbudaya lingkungan yang mampu berpartisipasi dan melaksanakan upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang. “Pada Tahun ini, SMK N 2 Jetis Yogyakarta mendapat penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional” ujar Kepala Sekolah SMKN 2 Yogyakarta bapak Dodot Yuliantoro, S.Pd., MT.
Pada acara Workshop sehari yang dilaksanakan pada hari Rabu, 12 Oktober 2023 dihadiri oleh Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Adiwiyata Guru dan Adiwiyata Siswa serta petugas kebersihan sekolah. Materi Workshop meliputi (1) Pengelolaan sampah secara umum yang disampaikan oleh Soenarwan Hery Poerwanto, S.Si., M.Kes yang sekaligus sebagai Ketua Satgas Sampah Organik Fakultas Biologi UGM (2) Pengolahan sampah organik dengan berbagai metode yaitu Vermicomposting, Fermentasi (Bioferti 2023), Pembuatan POC dan budidaya maggot dengan metode ember tumpuk, pembuatan ecoenzim yang disampaikan oleh Dwi Umi Siswanti, S.Si., M.Sc. yang sekaligus sebagai Tim Ahli Satgas Sampah Fakultas Biologi (3) Praktek pembuatan kompos dengan menggunakan probiotik Bioferti 2023 yang didampingi oleh Suharjita dan Danang (Tim Satgas Sampah Fakultas Biologi UGM).
Pada pelatihan tersebut peserta sangat antusias dalam mengikuti acara workshop dan juga praktek secara langsung pengolahan sampah organiik yang meliputi pencacahan, pencampuran dengan probiotik bioferti 2023 dengan komposisi tertentu dan biang. ”Pengomposan sampah organik dengan menggunakan Bioferti 2023 yang merupakan probiotik dari Fakultas Biologi dapat mendegradasi sampah organik sekitar 7 – 14 hari dan hasil pupuk mempunyai kualiatas yang memenuhi sttandar untuk diterapkan di masayarakat” ujar Suharjito di sela-sela praktek pembuatan kompos. Pendampingan pengolahan sampah organik akan dilakukan sampai petugas kebersihan dan adiwiyata sekolah sampai mandiri mengelola sampah.
Program pendampingan Satgas Pengelola Sampah Organik di SMKN 2 Jetis, Yogyakarta merupakan salah satu upaya mewujudkan SDGs 3 (Good Health and Well Being) dan SDGs 11 (Sustainable Cities and Communities). Fakultas Biologi UGM berharap sampai dapat mandiri dalam mengelola sampah organik maupun yang unorganik (shp, 2023)
Kamis (12/10/2023) Tim Satgas Pengelola Sampah Organik Fakultas Biologi UGM mengunjungi Pasar Giwangan, Yogyakarta dalam rangka survei kapasitas infrastruktur dan volume sampah untuk upaya pengelolaan sampah organik. Satgas Pengelola Sampah Organik yang hadir dalam survey ini diketuai oleh Ketua Satgas Soenarwan Hery Poerwanto, S.Si.,M.Kes., Tim Ahli Satgas Sukirno, S.Si.,M.Si.,Ph.D.dan Dwi Umi Siswanti, S.Si.,M.Sc serta anggota Satgas Suharjito dan Danang. Satgas diterima oleh Kepala TPS3R Pasar Giwangan Kelik Novidwyanto Wibowo, SE , Susilo dan R. Dody Winardono selaku pengelola kebersihan Pasar Giwangan di bawah Dinas Perdagangan serta Agus dari LSM.
Kunjungan Satgas Pengelola Sampah Organik Fakultas Biologi UGM ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Tripartit antara Fakultas Biologi UGM -TPS3R Pasar Giwangan dan SONJO, grup Sambatan Jogja yang saat ini sedang fokus untuk mengatasi darurat sampah di Yogyakarya tanggal 6 Oktober 2023. Pada kedua pertemuan ini juga dihadiri oleh LSM Lestari, Agus Hartono dan Pengurus Paguyuban Bank Sampah DIY, Mustakim. Kunjungan diawali dengan pemaparan Kepala TPS3R terkait volume sampah pasar dan penanganannya selama ini, hambatan yang dihadapi serta rencana penanganan sampah organik.
Kelik menyampaikan bahwa sampah Pasar Giwangan selama ini menghasilkan sampah organik sebanyak 2 ton/hari. Data pengelolaan sampah organik Pasar Giwangan sejak Januari 2023 menunjukkan penurunan volume sampah yang tertangani hingga September 2023. Selam ini TPS3R Giwangan mengelola sampah organik dengan dengan biopori yang dibuat di sekitar pasar. Kompos yang dihasilkan dari biopori terhitung membutuhkan waktu lama. Satgas Pengelola Sampah Organik Fakultas Biologi UGM menawarkan teknologi sederhana untuk menangani sampah organik berupa pembuatan pupuk kompos dengan bantuan probiotik Bioferti 2023, pembuatan eco-enzyme berbahan sampah buah-buahan dan pembuatan POC dengan bantuan magot (Black Soldier Fly). Pembuatan pupuk kompos dari bahan sampah organik dengan probiotik Bioferti 2023 formula dari Fakultas Biologi UGM terbukti mampu mendegradasi sampah organik membutuhkan waktu sekitar 7 – 14 hari dengan kadar pupuk organik N (2,70%) , P (0,62%) dan K (68,3%) yang telah memenuhi standar pupuk organik.
Pada kunjungan ini Satgas memberikan bantuan Bioferti 2023 sebanyak 5 liter dan komitmen untuk mendampingi pengelolaan sampah organik Pasar Giwangan. “TPS3R Pasar Giwangan paling tepat saat ini mengolah sampah organic menjadi kompos dengan aplikasi Bioferti 2023, untuk selanjutnya bisa dibangun infrastruktur budidaya maggot sebagai solusi berikutnya dalam mengolah sampah dan hasil maggot dapat dipasarkan untuk pakan ikan dan juga dapat diterapkan pemanfaatan sampah buah untuk pembuatan eco-enzyme”, ungkap Soenarwan Hery Poerwanto selepas survei di TPS3R. Program pendampingan Satgas Pengelola Sampah Organik di TPS3R Pasar Giwangan ini merupakan salah satu Upaya mewujudkan SDGs 3 (Good Health and Well Being) dan SDGs 11 (Sustainable Cities and Communities). “Besar harapan kami, Fakultas Biologi UGM dan TPS3R Pasar Giwangan mempunyai Perjanjian Kerjasama sebagai penjabaran dari MoU yang telah ada antara Dinas Perdagangan Pemda DIY dengan UGM’, kata Kelik. (dus, 2023)
Kamis (17/8/23) Universitas Gadjah Mada (UGM) memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78 di halaman Balairung Kantor Pusat UGM. Upacara tersebut diikuti oleh pimpinan universitas maupun fakultas, segenap dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Bertindak sebagai pemimpin upacara adalah Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D. Dalam pidatonya, Prof. Ova menyampaikan bahwa Indonesia memerlukan upaya kolektif agar mampu untuk terus melaju menyongsong pembangunan peradaban masa depan. Dalam kesempatan itu Rektor juga mengajak semua untuk merefleksikan kembali makna kemerdekaan.
Ada yang berbeda pada upacara kali ini, di mana para peserta upacara dari Fakultas Biologi tampak meriah dengan hiasan warna merah putih yang dipasangkan di kepala. Selain itu bebrapa tampak meriah juga dengan mengenakan baju nusantara berwarna warni.
Pada peringatan kemerdekaan ke-78 ini juga sekaligus sebagai ajang penyerahan penghargaan Satya Lencana Karya Satya dari Presiden Republik Indonesia bagi dosen dan tenaga kependidikan yang telah mengabdi selama 30 tahun, 20 tahun, dan 10 tahun. Pada kesempatan ini, penghargaan Satya Lencana Karya Satya 30 tahun diterima oleh tenaga kependidikan Fakultas Biologi UGM, Pardiso. Sedangkan penghargaan Satya Lencana Karya Satya 10 tahun diterima oleh 3 dosen Fakultas Biologi UGM yaitu Woro Anindito Sri Tunjung, S.Si., M.Sc., Ph.D., Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc., dan Lisna Hidayati, S.Si., M.Biotech.
Selain penyerahan penghargaan Satya Lencana Karya Satya, pada upacara kali ini juga sebagai momentum UGM menerima mahasiswa program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) yang berasal dari Perguruan Tinggi di luar pulau Jawa. Juga diterimanya kembali mahasiswa yang telah menyelesaikan KKN-PPM UGM tahun 2023.