SDG 11 : Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan
Pada hari Rabu, 8 Mei 2024 bertempat di kantor Kepala Dukuh Kledokan telah berlangsung Konsultasi dan Koordinasi Kegiatan untuk Desa Binaan-Desa Mitra, khususnya di Padukuhan Kledokan. Pada Kesempatan tersebut, selain Dukuh Kledokan, Bp. Punjul Santosa, juga dihadiri Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Rejosari, Ibu Marthin Sumarahayu. Kegiatan yang akan dilaksanakan, selain bersama KWT, juga dengan sasaran ibu-ibu PKK, Karang Taruna, Yandu, serta Bapak Peternak.
Kegiatan ini bertujuan dalam upaya untuk peningkatan kesehatan, ketahanan pangan serta perekonomian keluarga, khususnya di Dukuh Kledokan. Usulan kegiatan seperti: Penanganan sampah baik organik yang diolah menjadi pupuk organik, edukasi pembuatan produk fermentasi, biopestisida, skrining penyakit genetik, budidaya ikan dalam ember, edukasi pembuatan produk fermentasi, serta praktik penanaman dan penyimpanan TOGA disambut dengan baik dan antusias, terlebih dengan kebutuhan padukuhan terkait Kesehatan, juga pemanfaatan, penggunaan, dan pengolahan lahan yang seluas 1 hektar.
Padukuhan Kledokan memiliki 2 area yang dapat digunakan untuk demplot berbagai tanaman holtikultura dan TOGA. Diskusi terkait kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Tim Desa Mitra di Dukuh Kledokan disampaikan oleh Ketua Tim, Dr.Dra. Rr. Upiek Ngesti W. Astuti, M.Biomed, yang nantinya didukung oleh anggota tim yaitu Prof. Dr. Kumala Dewi, M.Stat., Prof. Endah Retnaningrum, M.Eng., Dra. Mulyati, M.Si., Dr. Niken Satuti NH, M.Sc., Woro Anindito ST, Ph.D., Sari Darmasiwi, M. Biotech., Ph.D., dan Nur Indah Septriani, M.Sc., Ph.D. Kegiatan Bersama bapak Dukuh dan Ketua KWT Rejosari, diakhiri dengan kunjungan ke lokasi demplot, yang saat ini telah ditanami “timun baby” dan telah melaksanakan panen 2 kali. Lahan lainnya telah disiapkan untuk penanaman terong, cabai, gambas, jipang, kacang panjang dan tanaman lainnya, dan untuk lahan yang masih kosong disiapkan untuk penanaman TOGA. Kegiatan ini mendukung SDGs, terutama nomor 3: “Kehidupan yang sehat dan sejahtera”, dan 11: “Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan”.
Mentimun baby enak rasanya,
Dukuh Kledokan, hijau lahannya,
Berkegiatan bersama bertanam holtikultura dan TOGA,
Fakultas biologi siyap menjadi mitra
Salam Lestari dari Fakultas Biologi.
Sampai Jumpa di acara Open House Fakultas Biologi UGM berikutnya !!, See you Sobat Biologi
Biologi Open House dan Pengenalan Topik Riset 2024 (BIOENTRI) adalah acara pengenalan topik riset yang diselenggarakan oleh Fakultas Biologi UGM. Bioentri ini bertujuan untuk mengenalkan topik – topik riset yang diampu oleh para Fakultas Biologi kepada para mahasiswa. Harapannya, melalui pengenalan topik ini mahasiswa mendapatkan inspirasi untuk skripsi dan thesis mereka, dapat bertemu langsung dengan dosen pembimbing yang linear dengan topiknya, dan mendapatkan pemahaman tentang topik riset.
Acara ini dihadiri oleh para mahasiswa fakultas biologi dan dosen dari berbagai peminatan biologi sebagai narasumber. Acara ini diadakan pada hari Senin, 22 April 2024 s/d Kamis, 25 April 2024 pukul 13.00 – 15.00 di Ruang 1, 2, dan 3 (sesuai pembagian jadwal) Lobby 1 Gedung B Sinarmas Fakultas Biologi UGM. Kegiatan BIOENTRI 2024 ini dipandu oleh MC yaitu Alifiansyah Sutama. Kegiatan ini dimulai dengan pembukaan dan doa, lalu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Gadjah Mada, serta Mars Fakultas Biologi secara bersama-sama. Kegiatan dilanjutkan merupakan sambutan dari Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi UGM dan dilanjutkan dengan sesi dokumentasi bersama. Acara selanjutnya yaitu kegiatan presentasi masing-masing dosen pembimbing skripsi ataupun tesis.
Open House Fakultas Biologi UGM tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan beragam topik penelitian yang relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya poin nomor 4 tentang Pendidikan Bermutu (Quality Education). Melalui kegiatan ini, mahasiswa juga dapat memahami bagaimana penelitian yang dilakukan oleh para dosen fakultas ini memberikan dampak positif dalam mencapai berbagai target SDGs lainnya, seperti perlindungan biodiversitas, pemulihan ekosistem (13,14,15), dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui inovasi di bidang bioteknologi dan pengelolaan sumber daya alam (9, 11, 13).
Yogyakarta, 8 Maret 2023 – Bertempat di Ruang Sidang KPTU Fakultas Biologi UGM, Fakultas Biologi menerima kunjungan dari 3 mitra MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Acara tersebut disambut langsung oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi, dan dihadiri oleh perwakilan dari LAZNAS Yatim Mandiri, Yayasan Jaringan Satwa Indonesia, dan Bank Sampah Bumi Sembada, serta dosen Fakultas Biologi selaku pelaksana kerja sama diantaranya Wahyu Aristyaning Putri, S.Si., M.Sc., Ph.D. dari Laboratorium Bioteknologi, Novita Yustinadiar, S.Si., M.Si. dari Laboratorium Struktur Perkembangan Tumbuhan, dan Dr. Dwi Sendi Priyono, S.Si., M.Si. dari Laboratorium Sistematika Hewan.
Yatim Mandiri adalah Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan yatim dhuafa dengan dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf) serta dana lainnya yang halal dan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga. Sampai saat ini Yatim Mandiri sudah memiliki 46 kantor layanan di 14 Propinsi di Indonesia. Dengan berbagai program kemandirian yang ada, harapannya Yatim Mandiri semakin berkembang lebih baik dan mampu menebar manfaat lebih luas.
Yayasan Jaringan Satwa Indonesia adalah Jakarta Animal Aid Network atau dikenal dengan JAAN didirikan pada bulan Februari 2008 oleh Femke den Haas, Karin Franken dan Natalie Stewart sebagai wadah bagi masyarakat untuk menghubungi/melaporkan kasus-kasus kekerasan terhadap hewan atau mengetahui informasi mengenai kesejahteraan hewan di Indonesia.
Sementara Bank Sampah Bumi Sembada berdiri sejak 2023 yang terletak di Desa Sukoharjo Padukuhan Besi, Sleman. Terdapat 75 kategori jenis sampah yang dapat dijual masyarakat ke bank sampah sehingga diharapkan masyarakat lebih semangat dalam memilah sampah dengan meningkatkan ekonomi masyarakat dan membantu mengatasi masalah sampah.
Kunjungan tiga mitra tersebut bertujuan untuk menjalin kerja sama dengan Fakultas Biologi khususnya melalui skema MBKM dengan jumlah tiga perjanjian kerja sama untuk masing-masing mitra. Prof. Budi menyambut langsung inisiasi kerja sama yang akan dilangsungkan dan berharap kerja sama tersebut dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak.
Dengan terjalinnya kerja sama dengan 3 mitra trersebut, Fakultas Biologi UGM berharap ilmu Biologi dapat bermanfaat untuk masyarakat luas dan juga dapat memberikan kontribusi untuk pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Program; SDGs) khususnya dalam pengembangan Pendidikan inklusif (SDG 4), kota dan permukiman yang berkelanjutan (SDG 11) melalui kolaborasi dan kerja sama yang berkelanjutan dengan membangun kemitraan untuk mencapai tujuan (SDG 17).
Dalam rangka mengangkat produk kreatif lokal di melalui pengembangan Desa Wisata KABUT KEBONALAS Manisrenggo Klaten, Tim MBKM Membangun Desa Fakultas Biologi UGM yang dikoordinatori oleh Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D bersama dengan empat mahasiswa MBKM Fakultas Biologi UGM (Darren Nicholas Rahmanto, Fadilah Rahma Julianty, Joananda Taufik Ardana, dan Tamara Sugihara melakukan integrasi pengabdian kepada masyarakat bersama dengan Muhammad Naufal Dzakwan Luzen dan tim dari beberapa klaster melalui program KKN PPM UGM. Kegiatan ini diawali dengan koordinasi awal dengan Pemerintah Desa Kebonalas dan Pengurus POKDARWIS KABUT KEBONALAS. Kegiatan ini bertujuan untuk mengintegrasikan program pengabdian MBKM Membangun Desa yang telah dimulai sejak 2022 agar lebih menyentuh ke UMKM serta budaya dan kesenian lokal, menumbuhkan peluang jaringan, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Desa Wisata Kabut Kebonalas bersama dengan Tim MBKM Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Survei ini juga dilakukan untuk menjaring ide kegiatan dalam beragam teknik pertanian dan kesehatan yang inovatif dan ramah lingkungan.
Tim kelompok sadar wisata Kabut Kebonalas terdiri dari Bapak Supriyanto, S.Pd. (Kepala Desa), Bapak Robani, S.P. (Ketua BPD), Bapak Suwadi, S.Pd. (Sekdes), Bapak Sunardi, Bapak Riyanto Wahyudi dan lainnya telah disahkan oleh Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Klaten melalui SK Nomer 2 Tahun 2023, didampingi oleh Dosen dari Fakultas Biologi UGM (Bapak Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D.) dan praktisi budidaya tanaman buah Fakultas Biologi UGM (Bapak Yusuf Sulaeman, S.IP). Kegiatan ini juga disupport oleh mahasiswa MBKM Membangun Desa yaitu Darren Nicholas Rahmanto, Fadilah Rahma Julianty, Joananda Taufik Ardana, dan Tamara Sugihara. Kegiatan ini mendukung SDG’S terutama untuk pengentasan kemiskinan (SDG1), mewujudkan komunitas yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan (SDG 11) dan untuk memerangi perubahan iklim (SDG 13).
Survei juga dilakukan di Desa Sapen Manisrenggo Klaten untuk menggali potensi lokal yang akan dijadikan sebagai unggulan dalam pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan dan potensi lokal seperti pertanian, perkebunan, dan konservasi lingkungan, diantaranya adalah pengembangan potensi budidaya buah manggis dan durian.
#SDG 1: Kemiskinan; #SDG 11 Komunitas inklusif; # SDG 13: Perubahan iklim; #Biologi UGM
Desa Wisata KABUT KEBONALAS Manisrenggo Klaten yang dibangun mulai 2021 dan mulai dilakukan penanaman tanaman buah bersama Tim MBKM Membangun Desa Fakultas Biologi UGM yang dikoordinatori oleh Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D sejak 2022 telah memasuki masa panen perdana. Bulan Nopember 2023, panen perdana klengkeng dilakukan bersama dengan mahasiswa MBKM Fakultas Biologi UGM bersama dengan unsur masyarakat desa seperti seluruh anggota POKDARWIS, jajaran pemerintah desa, dan kelompok PKK. Pada 28 Februari 2024 ini KABUT KEBONALAS bersama dengan tim MBKM menyelenggarakan kegiatan panen dan sosialisasi wahana destinasi wisata kepada seluruh MUSPIKA Kecamatan Manisrenggo. Dalam kegiatan ini pemerintah desa mengundang Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi UGM, Camat Manisrenggo Bapak Slamet, S.H., M.Si., DANRAMIL Manisrenggo Bapak Kapten Inf. Sukarman, KAPOLSEK Manisrenggo AKP Fajar Damhudi, S.H., seluruh anggota POKDARWIS dan unsur PEMDES Kebonalas, serta jajaran Guru dan Puskesmas Manisrenggo. Alhamdulillah klengkeng, belimbing madu, aplukat dan jambu kristal telah masuk panen perdana. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Koordinator tim KKN PPM- Muhammad Naufal Dzakwan Luzen dan tim dari beberapa klaster melalui program KKN PPM UGM dan tim MBKM Darren Nicholas Rahmanto, Fadilah Rahma Julianty, Joananda Taufik Ardana, and Tamara Sugihara.
Kegiatan ini dibuka dengan penampilan Tari Gatotkaca oleh Dik Dhimas dan kemudian dilanjutkan dengan pelatihan bagi POKDARWIS KABUT KEBONALAS yang diisi oleh narasumber dari FK POKDARWIS KLATEN. Kegiatan ini bertujuan untuk memantapkan manajemen POKDARWIS serta menggali potensi desa agar lebih terintegratif di desa wisata UMKM, budaya dan kesenian lokal, menumbuhkan peluang jaringan, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Desa Wisata Kabut Kebonalas bersama dengan Tim MBKM Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada.
Tim kelompok sadar wisata Kabut Kebonalas terdiri dari Bapak Supriyanto, S.Pd. (Kepala Desa), Bapak Robani, S.P. (Ketua BPD), Bapak Suwadi, S.Pd. (Sekdes), Bapak Sunardi, Bapak Riyanto Wahyudi dan lainnya telah disahkan oleh Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Klaten melalui SK Nomer 2 Tahun 2023, didampingi oleh Dosen dari Fakultas Biologi UGM (Bapak Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D.) dan praktisi budidaya tanaman buah Fakultas Biologi UGM (Bapak Yusuf Sulaeman, S.IP).
Kegiatan ini mendukung SDG’S terutama untuk pengentasan kemiskinan (SDG1), mewujudkan komunitas yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan (SDG 11) dan untuk memerangi perubahan iklim (SDG 13).
#SDG 1: Kemiskinan; #SDG 11 Komunitas inklusif; # SDG 13: Perubahan iklim; #Biologi UGM
Pada Jumat, 16 Februari 2024, Dinas Kelautan dan Perikanan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Workshop Pemanfaatan Kawasan Konservasi. Bertempat di Balai Kalurahan Srigading, Sanden, Bantul, Abdul Razaq Chasani, S.Si., M.Si., Ph.D. selaku Ketua Departemen Biologi Tropika menghadiri acara tersebut mewakili Dekan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada.
Topik workshop terkait pemanfaatan kawasan konservasi ini sangat mencerminkan komitmen Fakultas Biologi UGM dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) mengenai pelestarian kehidupan di bawah air, termasuk ekosistem laut dan perairan yang beragam (SDG 14). Meskipun tidak berkaitan secara langsung, topik tersebut juga berdampak baik pada tujuan pembangunan berkelanjutan di kota dan permukiman sesuai dengan SDG No. 11.
Acara workshop diawali dengan sambutan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY yang diwakili oleh Kasi Pengembangan Wilayah Pesisir DKP DIY, Ibu Veronica Vony R., A.pi., MMA. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa di Kabupaten Bantul sendiri telah terdapat Kawasan Konservasi penyu. Empat dari total tujuh spesies penyu dunia ditemukan di Bantul, yaitu Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricate) dan Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea).
Ibu Veronica juga menjelaskan bahwa kegiatan yang dijalankan kawasan konservasi sendiri meliputi konservasi penyu, ikan tangkap, wisata alam dan penelitian atau magang oleh mahasiswa. Selain itu, telah terlaksana pula kegiatan festival penyu pesisr dan pembuatan tugu penanda penyu di Pantai Pelangi. Kegiatan tersebut nantinya akan dilaksanakan pula dibeberpa pantai lain yang ada di Bantul.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut KKP, yaitu Muh. Firdaus Agung Kunto Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D. mengenai Peraturan mengenai Perizinan Pemanfaatan di Kawasan Konservasi sesuai dengan PERMEN-KP No. 47 tahun 2016 tentang Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan.
Dalam penyampaiannya beliau menyoroti pentingnya konservasi dengan pendekatan perlindungan dan pelestarian dengan cara pengendalian melalui perizinan. Pak Firdaus menyampaikan pula terkait aktivitas di kawasan konservasi, seperti wisata, pendidikan dan penelitian perlu dilakukan pengendalian melalui mekanisme perizinan yang sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI).
Materi selanjutnya disampaikan oleh Kepala Stasiun Penelitian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap, Bapak Joko Pramono, mengenai Pengawasan Terpadu Kawasan Konservasi. Beliau menyampaikan bahwa pengawasan kawasan konservasi sendiri telah terlaksana dilihat dari adanya peraturan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 17 tahun 2022 tentang Kawasan Konservasi di Perairan di Wilayah Pantai Selatan Bantul D.I Yogyakarta.
Pada hari Kamis 25 Januari 2024, telah diadakan Workshop Pemilahan Sampah “Sadar Pilah dan Olah Sampah dari Rumah (SAIDAH SARIMAH)” kerja sama antara Rekan Relawan Kemandirian, Yatim Mandiri, Bank Sampah Bumi Sembada dan Fakultas Biologi UGM. Materi workshop disampaikan oleh Bapak Dzikri Asyakrullah, S.Sos, M.A. selaku Praktisi Pemberdaya, Bapak Ria Karyanto, S.Kom. Founder Bank Sampah Bumi Sembada, Ibu Wahyu Aristianing Putri, M.Sc., Ph.D. dan Ibu Novita Yustinadiar, S.Si., M.Si. selaku dosen Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Workshop ini diselenggarakan di Internet Learning Cafe Timoho dari pukul 09.00-12.00 WIB dengan dihadiri oleh mahasiswa dan karyawan dari Yatim Mandiri. Materi yang disampaikan dalam workshop ini yaitu pentingnya mindset pemberdayaan dalam mengatasi masalah sampah, praktik baik rekam jejak Bank Sampah Bumi Sembada Sleman, pengabdian masyarakat membahas sinergi akademisi dan praktisi dengan penerapan pembuatan kompos dan biopori.
Lembaga Yatim Mandiri kali ini berinovasi menyalurkan bantuan dalam bentuk program pemberdayaan masyarakat yang diharapkan dapat berdampak lebih dengan berkolaborasi dengan praktisi dan akademisi untuk mengatasi masalah sampah Bersama Bank Sampah Bumi Sembada. Kegiatan ini sejalan dengan kegiatan PKM-MBKM dan Desa Mitra yang akan dilaksanakan oleh Fakultas Biologi di tahun 2024 sehingga diharapkan akan banyak desa yang menjadi mitra Bank Sampah Bumi Sembada
Bank Sampah Bumi Sembada berdiri sejak 2023 yang terletak di Desa Sukoharjo Padukuhan Besi, Sleman. Terdapat 75 kategori jenis sampah yang dapat dijual masyarakat ke bank sampah sehingga diharapkan masyarakat lebih semangat dalam memilah sampah dengan meningkatkan ekonomi masyarakat dan membantu mengatasi masalah sampah. Dari paparan Bapak Zikri disebutkan terdapat tujuh tahapan pengembangan komunitas yaitu, 1. Persiapan: Penyamaan visi-misi, 2. Pengkajian, 3. Perencanaan alternatif kegiatan, 4. Formulasi rencana aksi, 5. Implementasi Kegiatan, 6. Evaluasi, dan 7. Terminasi. Perlu ada keterlibatan dan partisipasi dan pembagian peran yang jelas dalam suatu organisasi pemberdayaan, melibatkan ide-ide dari semua anggota yang terlibat sehingga para penggerak dan praktisi mampu lebih konsisten dalam menjalankan tugasnya dalam pengabdian masyarakat. Luaran dari kegiatan ini yaitu terjadinya inisiasi kerja sama antara semua pihak yang terlibat dalam hal penyaluran bank sampah dan menulis buku panduan Zero Waste Management bersama untuk dibagikan kepada masyarakat desa mitra.
Inisiasi kerja sama tersebut merupakan kontribusi dari Fakultas Biologi UGM terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Program; SDGs) khususnya dalam pengembangan Pendidikan inklusif (SDG 4), kota dan permukiman yang berkelanjutan (SDG 11) melalui kolaborasi dan kerja sama yang berkelanjutan dengan membangun kemitraan untuk mencapai tujuan (SDG 17). Semoga sinergi yang baik mampu meningkatkan kehidupan sehat dan sejahtera (SDG 3).
- Human Environment Cross Interaction: Menekankan pentingnya interaksi antara manusia dan lingkungannya untuk keberlanjutan ekosistem.
- Bio-Prospecting: Menyoroti penjelajahan hayati sebagai sumber inovasi dan pemahaman lebih dalam terhadap keanekaragaman hayati.
- Konsep Circular Bio-Economy: Memperkenalkan konsep ekonomi berkelanjutan dengan memprioritaskan daur ulang sumber daya biologis.
- Community/Citizen Education Behavior: Menekankan peran penting pendidikan masyarakat dalam mendukung kebijakan kehutanan.
- Potency Invasive Species: Memberikan wawasan mengenai potensi dan risiko spesies invasif dalam konteks kehutanan Ibu Kota Nusantara.