• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • SDG 12 : Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
  • SDG 12 : Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
  • hal. 14
Arsip:

SDG 12 : Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab

Tim MBKM Fakultas Biologi Kembangkan Penangkaran Unggas Eksotik di Candi Gebang

Rilis BeritaTajuk Senin, 19 Juni 2023

Pada awal bulan Maret 2023, tim Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) -Penelitian tahun 2023 Fakultas Biologi UGM, dengan Ketua Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc., beserta seorang mahasiswa, Andi Muhammad Naufal Khaeri, telah melaksanakan kegiatan pengamatan perkembangan embrio telur dan pemberian pakan Burung Unta di Mahasvin Farm, Yogyakarta. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui proses penangkaran unggas eksotik terkhusus Burung Unta yang ada di Yogyakarta yang bertempatkan di Mahasvin Farm.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

 

Kelompok penangkaran unggas eksotik Mahasvin farm, yang berlokasi di Candi Gebang, saat ini sedang dalam upaya mengembangkan penetasan telur unggas eksotik, seperti Burung Unta. Upaya ini dilakukan dengan melakukan integrasi beberapa tujuan yaitu Konservasi satwa eksotik, Pengembangan wisata satwa eksotik bagi masyarakat dan terutama untuk pengembangan sarana Pendidikan, dan Media edukasi untuk pengembangan satwa dan konservasi. Potensi yang dimiliki sangat besar dan saat ini sudah berhasil menetaskan berbagai jenis unggas eksotik. Namun demikian saat ini masih ada kendala dalam pemeliharaan embrio unggas eksotik tersebut.

Berdasarkan hasil diskusi dan pengamatan bersama pihak mitra, ditemukan kendala dalam proses penetasan Burung unta yaitu mesin inkubator yang belum sempurna dan juga pakan yang belum bisa memenuhi kebutuhan nutrisi secara sempurna. Oleh karena itu, pada bulan Mei telah di diskusikan dan di inisiasikan untuk proses pembuatan inkubator yang baru dan pembuatan komposisi pakan yang baik agar proses penangkaran Burung Unta di Mahasvin Farm dapat berjalan dengan baik. [Penulis: Andi Muhammad Naufal Khaeri]

Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Penangkaran Unggas Eksotik

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Senin, 19 Juni 2023

Kelompok penangkaran unggas eksotik Mahasvin farm, yang berlokasi di Candi Gebang, saat ini sedang dalam upaya mengembangkan penetasan telur unggas eksotik, yang salah satunya adalah Burung Unta. Upaya ini dilakukan dengan melakukan integrasi beberapa tujuan yaitu Konservasi satwa eksotik, Pengembangan wisata satwa eksotik bagi masyarakat dan terutama untuk pengembangan sarana Pendidikan, dan Media edukasi untuk pengembangan satwa dan konservasi. Potensi yang dimiliki sangat besar dan saat ini sudah berhasil menetaskan berbagai jenis unggas eksotik. Namun demikian saat ini masih ada kendala dalam pemeliharaan embrio unggas eksotik tersebut.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Fakultas Biologi UGM melakukan Kerjasama untuk proses penangkaran dan pemeliharaan unggas eksotik, dengan menerjunkan tim Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) -Penelitian tahun 2023, dengan Ketua Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc., beserta seorang mahasiswa, Andi Muhammad Naufal Khaeri. Kegiatan dijadwalkan untuk dilaksanakan dalam periode 2 (dua) semester. Sampai dengan bulan maret 2023 telah melaksanakan kegiatan pengamatan perkembangan embrio telur dan pemberian pakan Burung Unta di Mahasvin Farm, Yogyakarta. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui proses penangkaran unggas eksotik terkhusus Burung Unta yang ada di Yogyakarta yang bertempatkan di Mahasvin Farm.

Inisiasi kegiatan dilakukan dengan pengamatan Bersama proses penetasan telur burung eksotis. Berdasarkan hasil diskusi dan pengamatan bersama pihak mitra, ditemukan kendala dalam proses penetasan Burung unta yaitu berkaitan dengan desain mesin inkubator yang masih belum sempurna untuk menyediakan lingkungan untuk penetasan yaitu suhu dan kelembaban. Permasalahan ke 2 adalah kesesuain pakan yang belum bisa memenuhi kebutuhan nutrisi secara optimla. Oleh karena itu, pada bulan Mei telah di diskusikan dan di inisiasikan untuk proses pembuatan inkubator yang baru dan peancangan komposisi pakan yang baik agar proses penangkaran Burung Unta di Mahasvin Farm dapat berjalan dengan baik.

Kegiatan Pembuatan Kompos Pada Penelitian “Densitas Dan Diversitas Fauna Tanah Pada Kompos Limbah Batang Pisang”

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Senin, 12 Juni 2023

Kegiatan koordinasi dan pemantapan materi untuk pembuatan kompos berbahan limbah batang pisang telah dimulai sejak awal bulan Mei sampai awal bulan Juni 2023. Kegiatan ini merupakan bagian dari Hibah Kolaborasi Dosen-Mahasiswa Tahun 2023, yang bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan densitas dan diversitas fauna tanah pada hasil kompos berbahan dasar limbah batang pisang.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Sebagai ketua sekaligus penanggungjawab kegiatan ini adalah Dr. Dra. Rr. Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, DAP&E, M.Biomed, yang diikuti oleh 2 orang mahasiswa, Deanova Fitriandaru dan Alifyanita Maulida ‘Ainur Rahma. Pada kegiatan ini, juga telah dilakukan konsultasi ke PT Pradipta Paramita Agroutama yang berlokasi di Jl. Waru Raya, Waru, Pulosari, Karanganyar, yang dipimpin oleh ibu Dra. Agnes Heratri, M.Si. Pada kesempatan tersebut, beliau menjelaskan bahwa selain kajian kandungan pada bahan dasar perlu ditambahkan beberapa bahan lain agar hasil dapat memenuhi standar sesuai yang telah ditentukan oleh Kementan. Penambahan berlebihan bahan dasar juga akan berpengaruh terhadap kualitas yang akan dihasilkan, dan tentunya akan berpengaruh pada fauna tanah yang ada. Disampaikan oleh ibu Agnes, bahwa kompos/ pupuk yang baik memiliki ciri mikrobiotik yaitu mampu menghadirkan organisme penyubur, tidak berbau, dan dengan tekstur “kepyur”, seperti tanah. Diharapkan bahwa hasil penelitian ini nantinya dapat mengatasi limbah batang pisang, terutama diperkebunan pisang, karena untuk pohon pisang adalah sekali tanam, sekali panen, dan selanjutnya dapat menjadi inisiasi kegiatan penanganan limbah tanaman di perkebunan lainnya.

 

Salam Lestari dari Fakultas Biologi….

Inisiasi dan Perkuat Kerja Sama Akademik dan Riset, Tim Dekanat Fakultas Biologi UGM Kunjungi University of Coventry dan University of Warwick UK

Kerja SamaTajuk Sabtu, 10 Juni 2023

Tim Dekanat Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang diwakili oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc selaku Dekan dan Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni melakukan kunjungan ke University of Coventry dan University of Warwick pada Jumat (9/6/2023). Kunjungan ini bertujuan menginisiasi kerja sama dengan dengan School of Life Sciences Coventry University dan School of Life Sciences Warwick University.

Slide 1
Slide 2
Slide 4
Slide 3
Slide 5
Slide 6

The School of Life Sciences Coventry University terdiri atas Biomedical Science, Sport and Exercise Science, Food and Nutrition, dan Sports Therapy and Forensic Science. Fakultas ini menawarkan program-program studi yang berkualitas tinggi dan memiliki pendidikan dan riset yang langsung diterapkan ke  masyarakat dan industri. Dalam kunjungan ke The School of Life Science ini, Tim Dekanat Fakultas Biologi UGM berdiskusi dengan Prof. Derek Renshaw (Direktur Akademik) dan Dr. Craigh Blyth untuk menginisiasi kerja sama dalam program double degree program untuk Sarjana, Magister dan Doktor dan student and staff Mobility.

Setelah kunjungan ke Coventry University, tim Fakultas Biologi UGM mengunjungi School of Life Sciences Warwick University. Sekitar 90% riset yang dikembangkan fakultas ini dinilai sebagai ‘unggul secara internasional’ atau ‘terdepan di dunia’, dan merupakan tempat yang dinamis dan berkembang untuk penelitian ilmu biologi. Capian tersebut didukung oleh fasilitas riset yang terbaru, terutama dalam bidang biologi molekuler dan imaging biology.

Dalam kunjungan ke School of Life Sciences Warwick University, Tim Dekanat Fakultas Biologi UGM disambut oleh Professor Miriam Gifford, Head of School dan Professor Jose Gutierrez-Marcos, Professor of Functional Genomics and Epigenomics. Kerja sama yang disepakati adalah students and staff mobility, international summer course, visiting professor,  joint supervision and publication, research collaboration dan inisiasi Double Degree program.

Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr.Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. berharap kuantitas dan kualitas kerja sama internasional di Fakultas Biologi UGM akan semakin meningkat, khususnya dengan kedua universitas tersebut.

 

[PkM-MBKM] Tim MBKM Klayar melakukan Budidaya Bawang Merah Organik di Kedungpoh, Gunung Kidul

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Jumat, 9 Juni 2023

Hari Sabtu, tanggal 03 Juni 2023, tim mahasiswa PkM MBKM-2023 Program Sarjana Fakultas Biologi UGM Angkatan 2020, yaitu Rahmi Qurrota Aeni, Nala Azkiya, Lena Mardiana, Nurrisma Ika Lestari, dan Kanya Nabila Febrirani dengan pembimbing Ibu Dwi Umi Siswanti, S.Si., M.Sc. telah melakukan kegiatan implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Desa Wisata Klayar. Program ini dilakukan dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat Kelompok Tani Klayar di Desa Kedungpoh, Nglipar Gunung Kidul bersama dengan Pak Didik Purnomo sebagai mitra MBKM ini. Kegiatan ini merupakan kelanjutan program pengabdian kepada masyarakat tahun lalu pada budidaya krisan organik. Namun ditahun ini digunakan bawang merah sebagai pangan yang akan dibudidayakan.

Slide 1
Slide 2

Kegiatan diawali dengan konsolidasi kepada pihak mitra untuk mempersiapkan kebutuhan dalam budidaya bawang merah organik. Selanjutnya dilakukan tahap penanaman dan pelatihan penanaman bawang merah untuk tim mahasiswa PkM MBKM-2023. Pada kegiatan pelatihan penanaman bawang merah, mahasiswa dibimbing oleh Pak Didik dan Kelompok Tani Klayar untuk menanam di ladang dan di greenhouse. Mahasiswa diajarkan bagaimana menanam bawang merah mulai dari menyiapkan benih hingga cara penanamannya. Kegiatan ini masih akan terus berlanjut dengan akan diadakannya program lain seperti sosialisasi kepada Kelompok Tani Klayar mengenai pengolahan bawang merah sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat.

Inventarisasi Tanaman Obat, Penyebaran Kuesioner, serta Penyuluhan Mengenai Apotek Hidup Sebagai Alternatif Pencegahan Penyakit Degeneratif Kepada Masyarakat Dusun Pajangan, Wedomartani, Ngemplak, Sleman

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Rabu, 7 Juni 2023

Dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan lahan kosong yang ada di Dusun Pajangan, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, tim Merdeka Belajar Kampus Merdeka – Pengabdian kepada Masyarakat (MBKM-PkM) Fakultas Biologi, UGM 2023 yang diketuai oleh Dr. Ardaning Nuriliani, S.Si., M.Kes. bersama dengan 5 mahasiswa Fakultas Biologi, UGM angkatan 2020 yaitu Arba’ Ramadhani Artik, Arneta Yuvita, Ester Dewanti Yovita Wardani, Fadiah Sri Rahayu, dan Zidni Meirizka Utami telah melaksanakan kegiatan inventarisasi tanaman obat dan sayur, penyebaran kuesioner serta penyuluhan mengenai penyakit degeneratif dan potensi beberapa tanaman dalam upaya pencegahannya.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

Kegiatan MBKM-PkM diawali dengan penyebaran kuesioner pada Sabtu-Minggu, 20-21 Mei 2023 kepada warga Dusun Pajangan dengan metode door-to-door. Penyebaran kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman masyarakat mengenai penyakit degeneratif, optimalisasi lahan kosong di Dusun Pajangan, serta potensi tanaman apotek hidup untuk mencegah penyakit degeneratif. Melalui penyebaran kuesioner ini didapatkan 40 responden dengan rentang usia 15-69 tahun yang mana 33 diantaranya belum pernah mendengar mengenai penyakit degeneratif. Berdasarkan hasil kuesioner diketahui bahwa kebanyakan warga Pajangan berpikir bahwa gaya hidup kurang sehat dan stress merupakan pemicu utama dari penyakit degeneratif. Lalu berdasarkan beberapa contoh penyakit degeneratif yang disebutkan, masyarakat lebih familiar dengan tekanan darah tinggi dan diabetes melitus. Sementara 7 diantaranya belum mengetahui contoh-contoh dari penyakit degeneratif. Kemudian dari penyebaran kuesioner ini juga diketahui bawah terdapat beberapa lahan kosong di Dusun Pajangan yang kebanyakan belum dimanfaatkan secara optimal selain untuk berkebun dan tempat membuang sampah. Pada penyebaran kuesioner ini kami juga mendapatkan data bahwa 29 dari 40 responden telah mengetahui mengenai apotek hidup, contoh tanaman, serta beberapa pemanfaatannya. Kebanyakan masyarakat memanfaatkan tanaman apotek hidup sebagai jamu.

Kemudian untuk lebih meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai penyakit degeneratif, tim kami juga melakukan penyuluhan mengenai penyakit degeneratif dan potensi beberapa tanaman dalam upaya pencegahannya pada 4 Juni 2023 pukul 10.00-12.00 WIB. Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Pajangan mengenai penyakit degeneratif, faktor yang mempengaruhi penyakit degeneratif, serta potensi beberapa tanaman untuk mencegah datangnya penyakit tersebut. Penyuluhan tersebut dihadiri oleh 17 warga Dusun Pajangan dan mendapat respons positif. Selain itu, tim kami juga melakukan inventarisasi beberapa tanaman obat dan sayur yang ada di Dusun Pajangan. Inventarisasi ini bertujuan untuk mengetahui tanaman obat dan sayur apa saja yang sering digunakan masyarakat. Berdasarkan hasil inventarisasi diketahui bahwa terdapat beberapa tanaman obat dan tanaman fungsional yang banyak ditanam masyarakat di Dusun Pajangan, misalnya jahe, lengkuas, sirih, lidah buaya, mengkudu, pepaya, pisang, jambu biji, bunga telang, daun pandan, daun keladi, dan masih banyak lagi.

Kaji Potensi Belimbing Endemik Indonesia, Mahasiswa Biologi Melakukan Kegiatan MBKM di BRIN Kebun Raya Bogor

Rilis BeritaTajuk Senin, 5 Juni 2023

Empat mahasiswa Biologi dari Universitas Gadjah Mada yakni Hilman Wahyu Pratama, Ane Tefvy Styorini, Abimanyu Cahyo Setyanto, dan Risqi Rahmawati pada 8-15 Mei 2023 telah melakukan kegiatan Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) penelitian di Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya, dan Kehutanan – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Keempat mahasiswa ini dibimbing oleh ibu Woro Anindito Sri Tunjung, M.Sc., Ph.D. dan ibu Frisca Damayanti S.Si., M.Sc. sebagai pembimbing mitra MBKM selama di BRIN.

Kebun Raya Bogor memiliki karakteristik dan keunikan yang luar biasa karena menyimpan belasan ribu jenis tumbuhan, dimana diantaranya merupakan jenis – jenis langka, endemik, dan berpotensi. Salah satu tanaman yang menarik perhatian para mahasiswa adalah buah belimbing endemik yaitu Averrhoa dolicocarpa dan A. leucopetala yang merupakan buah belimbing endemik dari Papua dan Gorontalo. Kedua spesies ini belum banyak diteliti oleh para peneliti di Indonesia dan baru dideskripsikan pada tahun 2008 oleh ibu Rugayah dan ibu Sunarti. Ibu Rugayah sendiri merupakan alumnus Fakultas Biologi UGM.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6
Slide 7
Slide 8

Selama kegiatan MBKM di Kebun Raya Bogor, para mahasiswa melakukan beberapa kegiatan diantaranya adalah melakukan karakterisasi dan identifikasi buah belimbing Papua dan belimbing Gorontalo serta membandingkannya dengan buah belimbing manis (A. carambola) dan belimbing wuluh (A. bilimbi). Para mahasiswa juga melakukan ekstraksi dengan metode maserasi yang akan digunakan untuk analisis kandungan fitokimia dengan GC-MS dan LC-MS. Para mahasiswa juga mengukur aktivitas enzim antioksidan (SOD,APX dan Cat) serta mengukur aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Selain itu, para mahasiswa juga belajar mengecambahkan biji belimbing endemik tersebut ke dalam media kultur jaringan. Pengalaman yang didapatkan selama kegiatan MBKM ini dapat dijadikan bekal mahasiswa dalam melakukan riset tugas akhir mereka selanjutnya.

Menurut Dr. Woro selaku dosen pembimbing, kegiatan ini merupakan langkah awal dalam penelitian lebih lanjut terhadap potensi khasiat dari buah belimbing Papua dan belimbing Gorontalo. “Saya berharap hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan obat-obatan dari bahan alam tanaman endemik di Indonesia,” ujar Bu Woro. Kegiatan MBKM ini juga diharapkan dapat membuka kesadaran masyarakat mengenai kekayaan alam Indonesia dan potensinya dalam pengembangan obat-obatan. Dengan penelitian ini, diharapkan dapat tercipta inovasi baru untuk kesehatan dan kesejahteraan manusia.

Creative Session KSAT 2023

Kegiatan MahasiswaRilis BeritaTajuk Senin, 29 Mei 2023

Pada hari Sabtu, 27 Mei 2023 pukul 08.00 WIB, telah dilaksanakan kegiatan Creative Session, yaitu salah satu program kerja dari Divisi Kreatif KSAT. Kegiatan Creative Session ini berupa kelas menjahit dan berkreasi dengan membuat gantungan kunci dari kain flanel. Kegiatan Creative Session dilaksanakan secara luring di ruang Biologi Dasar Atas Timur dengan peserta anggota internal KSAT dari jenjang seedling hingga tree. Kegiatan Creative Session bertujuan untuk meningkatkan skill dari anggota internal KSAT, khususnya skill kreativitas.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

 

Kegiatan Creative Session diawali dengan pembukaan dan doa oleh MC, yaitu Nabil Putra Fajriana dan Safina Suci Samara (KSAT 2022) dari panitia Creative Session. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari ketua panitia Creative Session oleh Tsaabita Ronaa Atsiila H. (KSAT 2021). Selanjutnya, dilanjutkan dengan kegiatan utama yaitu sesi penjelasan umum kegiatan, praktik menjahit, dan pembuatan gantungan kunci oleh beberapa anggota dari divisi kreatif, yaitu Hanifah Trihastuti, Ardiah Pramesti Cahyani, Tsaabita Ronaa Atsiila H., Aufa Amila Nawafila, dan Anggi Nada Khoirul Ummah (KSAT 2021), serta Nabil Putra Fajriana, Safina Suci Samara, Awanda Nurvi Adifa, dan Samantha Sonya Putri (KSAT 2022). Setelah kegiatan utama selesai, kegiatan dilanjutkan dengan review hasil kreasi oleh beberapa anggota KSAT yaitu Sefilla Musdalifah (KSAT 2021), Roxaline Wilang, dan Samantha Sonya Putri (KSAT 2022). Setelah itu, kegiatan Creative Session ditutup dengan apresiasi anggota, doa penutupan, dan dokumentasi.

Kegiatan Creative Session berupa kelas menjahit dan berkreasi ini memiliki potensi untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDGs). Kegiatan ini dapat berkontribusi pada SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan memberikan keterampilan menjahit kepada peserta dan dapat digunakan untuk menciptakan peluang pekerjaan mandiri atau meningkatkan keterampilan mereka dibidang kerajinan. Penggunaan kain flannel untuk membuat gantungan kunci juga dapat mengurangi limbah tekstil dan mendukung SDG 12 (Produksi dan Konsumsi Bertanggung Jawab) dengan mengedukasi peserta tentang praktik daur ulang dan penggunaan sumber daya yang lebih bijaksana. Creative Session ini juga dapat mempromosikan kreativitas dan inovasi, yang merupakan bagian dari SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan meningkatkan pembelajaran melalui pengalaman praktik.

Kegiatan Creative Session berjalan dengan lancar dan tepat waktu. Dengan terlaksananya Creative Session KSAT Biologi UGM, diharapkan anggota KSAT mampu mengembangkan skill kreativitasnya dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama-sama. Selain itu, semoga KSAT dapat semakin mengakar kuat agar Berakar Kokoh Menembus Peradaban sehingga dapat menjadi kelompok studi yang memiliki kebermanfaatan bagi lingkungan sekitar, akademisi, hingga ke masyarakat luas. [Panitia Creative Session 2023, KSAT]

Penyuluhan tentang Microgreen dan Minuman Fermentasi oleh dosen Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Bersama ibu-ibu kelompok PKK di dusun Blotan, Wedomartani. Sleman

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Rabu, 24 Mei 2023

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat serta implementasi kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Pengabdian Kepada Masyarakat yang melibatkan mahasiswa, dua orang dosen dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, yaitu Prof. Dr. Kumala Dewi MSc.St dan Dr. Endah Retnaningrum M.Eng. menjadi narasumber dalam penyuluhan tentang Microgreen dan Minuman Fermentasi. Kegiatan  dilakukan pada  tanggal 18 Maret  2023  di pendopo  milik  bapak  Suwardi  yang berlokasi di RT 01 dusun Blotan, Wedomartani, Sleman. Ibu-ibu anggota kelompok PKK yang hadir dalam kegiatan tersebut ada 25 orang yang mewakili RT 01 dan RT 02 dusun Blotan. Acara dimulai pukul 13.00 dengan mahasiswa dari Fakultas Biologi yaitu Estherina dan Alfina Meta sebagai pembawa acara, dilanjutkan dengan sambutan oleh ibu Dukuh dan acara inti yaitu penyuluhan serta praktik membuat microgreen. Topik tentang microgreen disampaikan oleh Prof. Dr. Kumala Dewi MSc.St. Dijelaskan bahwa microgreen merupakan salah satu alternatif budidaya sayuran yang cukup mudah dan cepat dipanen. Biji- biji tanaman yang bisa digunakan diantaranya bayam merah, bayam hijau, kangkung, kacang-kacangan, rumput alfalfa dan sebagainya. Biji sayuran ini bisa ditanam menggunakan wadah-wadah plastik maupun kaleng-kaleng bekas yang sudah dibersihkan. Media tanam dapat menggunakan campuran tanah dan pupuk organik ataupun menggunakan rock wool. Penggunaan rock wool lebih baik karena hasil microgreen bisa lebih bersih. Manfaat microgreen diantaranya bisa sebagai sumber vitamin dan antioksidan yang baik untuk mendukung kesehatan tubuh. Sayuran microgreen dapat dikomsumsi secara mentah sebagai salad atau trancam, selain itu juga dapat ditumis. Budi daya microgreen dapat dilakukan dirumah dan panen sayuran dapat dilakukan hanya dalam watu 2 atau 3 minggu. Apabila penanaman dilakukan secara professional, sayuran microgreen juga dapat dijual dan harga di supermarket mencapai Rp. 15.00 per pack sayuran. Kegiatan penanaman microgreen juga dapat digunakan sebagai usaha rumah tangga.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Topik penyuluhan selanjutnya tentang minuman fermentasi disampaikan oleh Dr. Endah Retnaningrum M.Eng. Dalam paparannya disampaikan bahwa bunga telang atau rosella dapat diproses menjadi minuman fermentasi (kombucha). Minuman kombucha ini selain menyegarkan juga mengandung vitamin yang bermanfaat untu kesehatan. Pembuatan minuman fermentasi memerlukan starter berupa biakan bakteri Acetobacter dan Gluconobacter serta kelompok ragi Saccharomyces, Schizosaccharomyces, dan Zigosaccharomyces. Manfaat minuman fermentasi atau kombucha ini diantaranya dapat untuk menjaga sistem pencernaan, menurunkan risiko penyakit aterosklerosis, dan membantu mengeluarkan racun dari tubuh.

Kegiatan dilanjutkan dengan praktik pembuatan microgreen yang dilakukan oleh peserta dipandu oleh kedua mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini. Masing-masing peserta mencoba menanam microgreen dan diharapkan mereka memelihara di rumah- masing-masing serta melaporkan hasilnya dalam bentuk foto microgreen yang sudah tumbuh. Peserta juga mendapatkan leaflet tentang microgreen yang telah disusun oleh mahasiswa yang terlibat dalam MBKM pengabdian kepada masyarakat ini. Peserta mengikuti semua acara dengan baik dan kegiatan ini juga akan dilanjutkan dengan penyuluhan lain terkait pemanfaatan lahan pekarangan. Kegiatan ini juga mendukung program ibu-ibu PKK dalam persiapan lomba inovasi desa.

 

Angkat Kearifan Lokal dan Konservasi Biodiversitas Merapi, Tim Biologi UGM Borong 2 Penghargaan Nasional

PrestasiRilis BeritaTajuk Jumat, 19 Mei 2023

Tim dari Fakultas Biologi UGM berhasil menorehkan prestasi nasional dengan meraih 2 penghargaan sekaligus yaitu Best Presentation dan Juara 1 Nasional dalam Lomba Karya Tulis ILMIAH (LKTI) LOBI XX UNAND yang diselenggarakan oleh HIMABIO FMIPA Universitas Andalas Tahun 2023. Lomba ini  merupakan perlombaan penulisan ilmiah dalam bentuk LKTI dengan kategori Mahasiswa Perguruan Tinggi se-Indonesia dengan tema “One vision,  take action, for the ecosystem restoration”. Lomba yang diselenggarakan dari 1 Januari – 6 Mei 2023 ini diikuti oleh Fikri Ramadhan sebagai ketua tim (Biologi 2019), Ardan Putra Saleh Hutasuhut  (Biologi 2019), dan Maulida Meilana Dewi (Biologi 2019). Tim ini dibimbing oleh dosen Fakultas Biologi UGM yaitu Bapak Dr. Wiko Arif Wibowo, S.Si dengan judul karya ilmiah yaitu “Kajian Etnobiologi Masyarakat Adat sebagai Strategi Konservasi Biodiversitas yang Berkelanjutan: Studi Kasus Kearifan Lokal Masyarakat Lereng Gunung Merapi, Yogyakarta”.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Karya ilmiah yang diangkat membahas masyarakat lereng Gunung Merapi sebagai subjek utama penelitian. Gunung Merapi yang dikenal mempunyai tingkat biodiversitas tinggi ternyata menyimpan segudang kearifan lokal yang masih lestari sampai sekarang. Beberapa kearifan lokal yang masih dilestarikan oleh masyarakat bahkan sejalan dengan prinsip konservasi biodiversitas. Hal ini menjadi menarik untuk diteliti lebih lanjut, mengingat ancaman terhadap biodiversitas di kawasan lereng Gunung Merapi semakin meningkat seiring masifnya pembangunan, serta dampak perubahan iklim akibat ulah manusia. Kearifan lokal yang masih dilestarikan oleh masyarakat tanpa disadari ternyata turut berperan dalam menjaga keasrian alam di lereng Gunung Merapi. Pengetahuan lokal secara turun temurun berperan penting dalam mengatur tindak perilaku masyarakat termasuk bagaimana masyarakat mengelola lingkungannya. Sehingga masyarakat yang masih bertahan dengan kearifan lokal ini akan bijak dalam melakukan pengelolaan SDA di lingkungannya sendiri. Kearifan lokal ini memiliki ancaman utama yaitu modernisasi. Namun karena adanya dukungan dari pemerintah, antusias masyarakat, dan peran dari Keraton Yogyakarta akhirnya kearifan lokal ini tetap eksis dan ada keberlanjutan.

Berdasarkan penelitian, terdapat integrasi antara kearifan lokal masyarakat lereng Gunung Merapi dengan konservasi misalnya kearifan lokal Bersih Dusun dan Dandan kali yang berkaitan dengan upaya menjaga kebersihan lingkungan, Labuhan Gunung Merapi dan Merti Bumi dianggap sebagai bentuk ucapan rasa syukur kepada alam. Kearifan lokal ini didukung oleh beberapa hal lain yaitu terdapatnya keistimewaan Gunung Merapi, landasan etnobiologi, dan landasan filosofis. Gunung Merapi memiliki keistimewaan tersendiri oleh masyarakat sekitar karena sebagai sumber kehidupan dan bisa juga menyebabkan kehancuran karena bencana. Landasan etnobiologi sebagai suatu bidang ilmu menjelaskan bahwa kegiatan masyarakat (praxis), sistem turun temurun (corpus), dan kepercayaan lokal (cosmos)  saling berikatan sehingga bisa memiliki dampak biologis. Selain itu, Landasan filosofis masyarakat jawa yaitu “Memayu hayuning bawono, ambrasta dur hangkara” mengajarkan masyarakat sekitar lereng gunung merapi untuk berusaha menghindari sifat murka, serakah, dan tamak kepada alam atau hidup selaras dengan alam.

Pemerintah melalui Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) mendukung kearifan lokal melalui beberapa program misalnya: sosialisasi, masyarakat peduli api, masyarakat mitra polhut, dan pendanaan mitra. Selain itu, TNGM juga mengalokasikan wilayah hutan khusus sebagai penunjang kegiatan kearifan lokal yaitu pembuatan zona religi, budaya, dan sejarah. TNGM juga mendukung kegiatan komunitas masyarakat yang diinisiasi dari nilai kearifan lokal yang sejalan dengan konservasi biodiversitas yaitu kegiatan dari Forum Peduli Lingkungan Pencinta Alam Lereng Merapi (FPL-PALEM) dan juga hutan rakyat.

Terkait dengan strategi konservasi biodiversitas berbasis etnobiologi. Dalam bidang etnobiologi terdapat interaksi yang kuat antara sistem sosial dan sistem ekologi. Adanya persepsi masyarakat terhadap kesakralan gunung, mengakibatkan masyarakat mengambil seperlunya dari alam dan mengungkapkan rasa syukur ketika kebutuhannya telah terpenuhi dari alam. Rasa syukur ini dituangkan dalam bentuk mengembalikan apa yang sudah diambil ke alam misalnya sistem merumput yang berpindah-pindah yang mengakibatkan tumbuhan bisa memulihkan keadaannya lagi dan juga penanaman bibit pohon di hutan rakyat. Perilaku ini membentuk adanya lingkungan biologis yang berkelanjutan. Ketersediaan SDA yang berkelanjutan ini juga akan mendukung kesejahteraan manusia.

Topik kearifan lokal memiliki peran krusial dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam konteks konservasi biodiversitas. Kearifan lokal sendiri, mencakup pengetahuan dan praktik tradisional yang telah berkontribusi pada pelestarian lingkungan alam. Ketika kearifan lokal diakui dan dihormati, hal ini dapat mendukung SDG 15 (ekosistem daratan) dengan menjaga keanekaragaman hayati dan ekosistem alami. Selain itu, penggunaan sumber daya alam yang bijaksana sesuai dengan kearifan lokal juga dapat mendukung SDG 12, yaitu Produksi dan Konsumsi Bertanggung Jawab dengan mempromosikan praktik produksi yang berkelanjutan.

Kami berharap beberapa bagian penelitian yang masih rumpang seperti dampak perilaku yang ditimbulkan dari kearifan lokal terhadap kegiatan konservasi biodiversitas dan tingkat keberhasilan dari kearifan lokal terhadap konservasi biodiversitas dapat diteliti lebih dalam lagi. Selain itu, diharapkan masyarakat bisa teredukasi tentang peran dari kearifan lokal yang bisa mengakibatkan kelestarian alam. Sesuai dengan falsafah “Memayu hayuning bawana” bahwa untuk menjaga harmonisasi hubungan tuhan, alam, dan manusia maka bisa melalui instrumen kearifan lokal masyarakat. [FR]

1…12131415

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Fakultas Biologi Menerima Kunjungan Tim Kesehatan Mental Fakultas Teknologi Pertanian
  • Internasionalisasi Pembelajaran Fisiologi Tumbuhan Semester Genap 2024/2025 Kelas A Melalui Inovasi Team Teaching
  • Alumni Biologi UGM Diterima Enam Beasiswa Internasional, Pilih Vrije Universiteit Amsterdam untuk Dalami Teknologi Kesehatan
  • Angkat Inovasi Pipa Air Sehat, Mahasiswa Biologi Raih Juara 3 Kompetisi Esai Nasional
  • Fakultas Biologi UGM Lakukan Kunjungan ke Rumah Mahasiswa Baru Kembar Inspiratif: Misi Humanis di Pegunungan Pemalang
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY