SDG 12 : Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
Pada Rabu, 17 September telah berlangsung pembuatan olahan makanan berbasis labu susu yang akan menjadi bingkisan pada acara Dies ke 70 dan Lustrum ke XIV Fakultas Biologi UGM. Pembuatan olahan labu susu ini diawali dengan praktek bersama pada Minggu, 14 September di rumah ibu Dyah Retno H. di Prenggan Kotagede, Yogyakarta. Kegiatan pengabdian dengan praktek olah “pie labu” ini diprakarsai oleh tim pengabdian dari Fakultas Biologi UGM, dengan koordinator Dr. Dra. Rr. Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, B.Sc., DAP&E, M. Biomed, beserta para mahasiswa Nelly Astiana, Shaila Revita, Dhiyaa Sekar, Agung Miftah, Trissa Amalia, Ghefira Nurrahima, dan Syavira Rizki.
Labu susu, atau dengan nama ilmiah Cucurbita moschata, mengandung antioksidan, vitamin A dan serat, yang bermanfaat bagi kesehatan, diantaranya adalah meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan mata dan jantung, menurunkan resiko kanker, menjaga kesehatan kulit, serta membantu melancarkan pencernaan. Selanjutnya, manfaat lainnya adalah dapat menjadi makanan pendamping ASI (MPASI) dan mengatasi gangguan pertumbuhan dan perkembangan balita (stunting).
Labu susu ini dapat diolah menjadi berbagai makanan, seperti bubur sumsum labu, kue lumpur labu, pudding labu, “pie labu”, dan olahan berbasis labu lainnya. Olah labu ini dipimpin oleh ibu Dr. Siti Hamidah, M.Pd. (Ketua KWT), yang didampingi ibu Masrurotun Pujiastuti SE., ibu Nurchayati, ibu Dyah Retno, ibu Reni dan ibu-ibu pengurus KWT. Hasil olah labu susu ini selanjutnya dikemas dan disajikan untuk tetamu saat upacara Dies ke 70 Fakultas Biologi UGM. Kegiatan ini mendukung komitmen global dan nasional dalam upaya untuk mensejahterakan Masyarakat melalui SDGs: (3) Kehidupan sehat dan sejahtera; (8) pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi; (12) Konsumsi dan Produksi yang bertanggungjawab; dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Pada hari Rabu, 24 September 2025 telah berlangsung kegiatan pengabdian dengan tema “Pemanfaatan tanaman buah dan sayur untuk obat keluarga” bagi Ibu-Ibu anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Rejosari di Balai Dusun Kledokan, Caturtunggal, Kapanewon Depok Sleman. Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan edukasi di tgl 20 Agustus lalu yang mengangkat tema tentang “empon-empon, Sejarah dan manfaatnya”. Sebagai narasumber pada kegiatan ini adalah Dr. Djoko Santosa, M.Si, yang didampingi oleh Dr.Dra.Rr. Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, B.Sc., DAP&E, M.Biomed, Dila Hening Windyaraini, S.Si., M.Sc., dan sejumlah mahasiswa Fakultas Biologi UGM, yaitu Nelly Astiana, Zahwa Khoirun Nisa, Syavira Rizki A., Shaila Revita, Dhiyaa Sekar A., dan Trissa Amalia.
Dr. Djoko menyampaikan agar kita senantiasa mengkonsumsi buah /sayur yang berwarna dari pekarangan/lahan sekitar rumah, seperti tomat (Solanum lycopersicum), wortel (Daucus carota) yang memiliki antioksidan tinggi. Tanaman tersebut memiliki bermanfaat untuk menangkal dan mengurangi risiko kanker, meningkatkan kesehatan jantung, mendukung sistem kekebalan tubuh, juga menjaga kesehatan mata. Selain itu juga dijelaskan manfaat dan cara konsumsi yang benar untuk bawang putih (Alium sativum) dan daun sukun (Artocarpus altilis) yang membantu mengkontrol gula darah, kolesterol, beserta manfaat lainnya.
Diskusi interaktif dan tanya jawab berlangsung secara baik dan kegiatan ini diakhiri dengan foto bersama. Kegiatan ini mendukung komitmen global dan nasional dalam upaya untuk mensejahterakan Masyarakat melalui SDGs: (3) Kehidupan sehat dan sejahtera; (8) pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi; (11) Kota dan Permukiman yang berkelanjutan, (12) Konsumsi dan Produksi yang bertanggungjawab; dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Pada Selasa, 16 September telah berlangsung pembuatan olahan makanan berbasis salak oleh ibu-ibu anggota KWT Surya Merapi, yang bertempat di rumah ibu Sumini selaku ketua KWT di Purwobinangun, Pakem, Sleman. Pembuatan olahan berbasis salak ini diawali dengan keprihatinan ketika panen salak melimpah, harga salak sangat rendah. Upaya untuk meningkatkan ekonomi keluarga ini telah dilakukan dan dirintis sejak tahun 2024 yang diawali dengan pembuatan minuman kesehatan berbasis salak, yang dilakukan oleh tim pengabdian Fakultas Biologi UGM dengan koordinator Dr. Dra. Rr. Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, B.Sc., DAP&E, M. Biomed., bersama Dr. Djoko Santosa, M.Si., dan Rusna Nuraini, AMd.
Salak, dengan nama ilmiah Salacca zalacca var. pondoh, merupakan komoditas pertanian yang penting di daerah Sleman, termasuk di Kelurahan Purwobinangun. Olahan berbasis salak yang telah dipraktekkan adalah bakpia salak, selai salak, dodol salak, geplak salak, strudel salak, coklat salak, manisan salak,dan olahan salak lainnya. Pada kegiatan ini dibuat olahan geplak, dodol dan coklat salak, yang selanjutnya di kemas secara higienis dan menarik. Hasil kegiatan ini disajikan sebagai bingkisan untuk tetamu saat upacara peringatan Dies ke 70 dan Lustrum ke XIV Fakultas Biologi UGM.
Kegiatan ini mendukung komitmen global dan nasional dalam upaya untuk mensejahterakan Masyarakat melalui SDGs: (3) Kehidupan sehat dan sejahtera; (8) pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi; (11) Kota dan Permukiman yang berkelanjutan, (12) Konsumsi dan Produksi yang bertanggungjawab; dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Tentang Integrated Genome Factory (IGF)
Mahasiswa Pascasarjana Biologi UGM Raih Medali Perunggu di Kompetisi Biologi Internasional MIBC 2025
PRIOSITY: Our Biodiversity is Priority
Yogyakarta, 14 September 2025 – Oleh: Oliv Nurul Kanaya
Contact Person:
Desi Anggarini (085261628142)
Instagram: @kmpfabiogama
YouTube: KMP Biologi UGM
Email: kmp.biologi@ugm.ac.id
Acara turut mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Desa Wedomartani melalui Bapak Carik
- Rohmad Gunawan Hardono, S.Pd., yang mewakili Lurah Desa Wedomartani. Beliau berperan penting dalam memfasilitasi serta menjembatani kolaborasi antara tim UGM dan masyarakat desa, sehingga kegiatan ini dapat terselenggara dengan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi warga.
Pelatihan diawali dengan sambutan dari Dr. Tri Rini Nuringtyas, M.Si., selaku Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat Desa Mitra Wedomartani. Dilanjutkan dengan materi utama yang disampaikan oleh Ibu Sarah Trisna Maisyaroh, S.Pd., selaku narasumber yang memberikan penjelasan inspiratif mengenai pentingnya pengelolaan limbah kertas serta peluang kreativitas dari kertas daur ulang.
Dokumentasi kegiatan:
Indonesia Research and Innovation Fair (IRIFair) 2025 merupakan kompetisi ilmiah riset tugas akhir bagi mahasiswa S1 dan S2. Ajang ini menjadi wujud komitmen Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam menjaring talenta riset dari jenjang Pendidikan Tinggi. Penyelenggaraan IRIFair bertujuan meningkatkan kualitas sekaligus kuantitas talenta riset dan inovasi Indonesia melalui misi scouting serta pembinaan yang komprehensif, berkelanjutan, dan inovatif. Tahun ini, IRIFair 2025 diselenggarakan pada 9–10 September di Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia, bertepatan dengan Dies Natalis ke-40 Poltek Nuklir.
Dalam ajang tersebut, Tiara Putria Judith, mahasiswi Magister Fast-Track Fakultas Biologi UGM angkatan 2024/2025, berhasil meraih penghargaan Poster Terfavorit dalam rangkaian Research Poster Competition (RPC). Tiara juga memperoleh bantuan riset untuk pengembangan hasil skripsinya berjudul “Variasi Genetik dan Hubungan Kekerabatan Tebu (Saccharum spp. hybrid) Berdasarkan Gen Kloroplas rbcL”.
Poster yang ditampilkan Tiara mengoptimalkan visualisasi informasi melalui perpaduan gambar dan teks singkat, sehingga mampu menyampaikan ide dan hasil penelitian secara efektif. Selain menjadi media komunikasi ilmiah, poster tersebut juga membuka ruang diskusi dengan audiens, menghadirkan wawasan baru mengenai keunggulan pendekatan DNA barcoding dalam mengatasi keterbatasan identifikasi konvensional pada kandidat parental hibridisasi potensial tebu di Indonesia.
Capaian ini mempertegas peran aktif Tiara sebagai mahasiswi Fakultas Biologi UGM dalam menghadirkan inovasi berbasis ilmu hayati dan teknologi untuk menjawab tantangan agrikultur berkelanjutan. Prestasi ini diharapkan menjadi tonggak awal bagi eksplorasi riset yang semakin inovatif dan berdampak di masa depan.
























































