SDG 12 : Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
Sabtu, 11 Maret 2023, Tim Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat-Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM-MBKM) Fakultas Biologi UGM yang diketuai oleh Dr. Rarastoeti Pratiwi, M.Sc. (Ibu Raras), dengan anggota tiga mahasiswa yakni: Aisya Syam Mahanani, Lathifa Haya Nuraziza, dan Oktaviani Setiati, telah melaksanakan kegiatan “Sosialisasi Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produk Olahan Makanan dengan Pewarna Alam di Padukuhan Malangrejo, Kelurahan Wedomartani, Ngemplak, Sleman”. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di Warung Goeboeg Pentjeng, Jetis, Kelurahan Wedomartani, Ngemplak, Sleman, D.I.Yogyakarta. Sosialisasi ini dihadiri oleh Lurah Wedomartani (Bapak H. Teguh Budiyanto), Dukuh Malangrejo (Bapak Sarbini) yang didampingi Seksi Pendidikan Malangrejo (Lanjar S. Pd. SD), serta ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) yang terlibat dalam kegiatan ini.
Padukuhan Malangrejo dipilih kembali sebagai lokasi kegiatan PkM-MBKM 2023, dikarenakan antusiasme masyarakat yang tinggi untuk melanjutkan kegiatan PkM-MBKM 2022. Beberapa produk makanan telah dihasilkan antara lain puding BiTel, sirup bit dan sirup telang. Namun, produk yang dihasilkan pada kegiatan tersebut masih terbatas, sehingga perlu dilakukan diversifikasi kuantitas serta kualitas produk olahan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk memberdayakan masyarakat Padukuhan Malangrejo terkait dengan peningkatan kualitas dan kuantitas produk olahan makanan dengan pewarna alami melalui program MBKM.
Kegiatan sosialisasi diawali dengan pembukaan, sambutan dari tuan rumah pemilik warung Goeboeg Pentjeng yang memberikan fasilitas tempat, Ketua Kegiatan, Lurah Wedomartani yang mewakili pihak mitra, Dukuh Malangrejo, dan ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani (KWT). Menurut Bapak H. Teguh: “kegiatan PkM MBKM Fakultas Biologi UGM sangat penting dalam mendukung program pemerintahan desa terkait pemberdayaan masyarakat dalam memanfaatkan potensi yang ada di wilayahnya”. Selanjutnya, pemaparan materi oleh ketua kegiatan, yang berisikan tentang banyak hal, meliputi pemanfaatan berbagai jenis pewarna alami makanan yang lebih menyehatkan tubuh, membuat makanan lebih menarik untuk dikonsumsi, serta meningkatkan kualitas, kuantitas, legalisasi, dan diversifikasi jenis pewarna alami makanan dan produk olahannya. Selain itu, disampaikan juga tentang rincian kegiatan PkM-MBKM yang akan berlangsung selama dua semester pada tahun 2023 di Padukuhan Malangrejo dan didanai oleh Fakultas Biologi UGM. Sebelum pemaparan materi sosialisasi dimulai, peserta diminta mengisi kuisioner untuk mengetahui tingkat ketertarikan peserta terhadap kegiatan PkM-MBKM. Hasil menunjukkan bahwa peserta sangat tertarik dan ingin terlibat dalam PkM-MBKM tersebut.
Selain dilakukan kegiatan sosialisasi, dilakukan pula pengenalan dan pengamatan tanaman yang memiliki potensi sebagai pewarna alami yang ada di sekitar lokasi sosialisasi, yaitu tanaman telang dan pohon murbei. Kedua tanaman tersebut nantinya akan menjadi bahan pewarna alami utama dalam kegiatan ini. Selama kegiatan sosialisasi, disajikan beberapa prototipe produk olahan dari pewarna alami, yaitu berupa klepon bunga telang, gethuk bunga telang, roti dengan selai murbei, teh daun murbei, teh bunga telang, serta produk yang telah dihasilkan pada kegiatan tahun lalu, yakni puding BiTel Pelangi. Kegiatan dilanjutkan dengan agenda ramah tamah, jamuan makan, hidangan jajanan dan minuman telang serta murbei, disertai dengan penayangan video-video pemanfaatan tanaman murbei di beberapa negara berkembang, seperti Jepang, China, dan Korea.
Selain makanan, peserta sosialisasi juga dibekali dengan kit yang digunakan sebagai penunjang program PkM-MBKM. Kit kegiatan berisikan buku catatan, pena, dan booklet mengenai kegiatan PkM-MBKM Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produk Olahan Makanan dengan Pewarna Alami di Padukuhan Malangrejo. Kegiatan ditutup dengan pembagian prototipe produk olahan dari pewarna alami dan foto bersama peserta yang terlibat dalam kegiatan sosialisasi.
Jumat, 8 September 2023, Satgas Pengelola Sampah Organik Fakultas Biologi UGM mengunjungi Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang. Kunjungan ini bertujuan untuk menjajagi kerjasama pengelolaan sampah organik di TWC Borobudur dan Prambanan. Kunjungan ini dipimpin oleh Soenarwan Hery Poerwanto, S,Si.,M.Kes. didampingi oleh anggota Satgas diantaranya Dr. Sukirno, M.Si., Dwi Umi Siswanti., S.Si.,M.Sc., Mulyanto, ST.MM, Rujito dan Danang.
Keberangkatan Tim Satgas Pengelola Sampah Organik ini atas rekomendasi inisiator SONJO (Sambatan Jogja) WA Group, Rimawan, SE., M.Sc., PhD. kepada Dekan Fakultas Biologi, UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. Selanjutnya Dekan menugaskan Satgas Pengelola Sampah Organik untuk berrtemu dengan stakeholder TWC Borobudur, yaitu Kristiono Wibowo (Operasional Manager), Sumardi (Asisten Manager Merchant Area) dan Agus Susanto (Asisten Manager PAK Maintenance).
Satgas Pengelola Sampah Organik diajak mengunjungi Waste Management Area Borobudur dan Manohara yang setiap harinya mengelola sampah serasah sebanyak 10 ton. Sampah organik ini diolah menjadi kompos dalam waktu 30 hari. Hasil diskusi Satgas Pengelolaan Sampah Fakultas Biologi dan TWC Borobudur menyimpulkan bahwa proses dekomposisi serasah menjadi kompos masih terlalu lama. Satgas Pengelola Sampah Organik Fakultas Biologi UGM menawarkan penggunaan Bioferti 2023 untuk mempersingkat pemrosesan sampah organik di TWC Borobudur. “Saat ini Bioferti 2023 produksi Fakultas Biologi telah terbukti memberikan hasil dekomposisi sampah organik menjadi kompos dalam 14 hari”, ungkap Ketua Sagas, Soenarwan Hery Poerwanto. Selain memproduksi kompos, TWC Borobudur juga mempunyai peralatan yang cukup memadahi untuk pembuatan briket. Briket ini selanjutnya didistribusikan ke unit pembangit listrik di Cilacap, jawa Tengah hasil Kerjasama dengan CSR PLN Jateng.
Satgas Pengelola Sampah Organik Fakultas Biologi UGM pada dasarnya mempunyai misi untuk meningkatkan kualitas lingkungan Universitas Gadjah Mada yang bersih, rapi dan sehat yang bebas dari pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah organik. Misi ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 12, Konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab dan nomor 13, penanganan perubahan iklim sekaligus mewujudkan SDGs nomor 14 yaitu kota dan komunitas yang berkelanjutan (dus_bio, 2023)
Tiara Putri, mahasiswa program Doktor Fakultas Biologi UGM, telah berhasil meraih beasiswa keduanya dalam rangka program double degree dengan Universität Greifswald, Jerman, yakni beasiswa Landesgraduiertenförderungsverordnung, Mecklenburg-Vorpommern (LGFVO M-V). Setiap semester, Universität Greifswald memberikan beasiswa LGFVO M-V ini kepada para akademisi muda yang saat ini sedang menempuh studi doktoral dan memiliki prestasi serta latar belakang akademis yang menonjol. Tingkat seleksi dan peluang penerimaan beasiswa ini sangat ketat, karena tiap semesternya hanya sejumlah 7 mahasiswa doktoral di Universität Greifswald yang akan mendapatkan award tersebut. Kriteria seleksi diantaranya meliputi pencapaian akademik selama studi Bachelor dan Master, pengalaman penelitian sebelumnya, kualitas proyek riset doktoral yang akan dilakukan, serta surat rekomendasi dari Profesor dalam bidang penelitian yang serupa.
Sebelumnya pada tahun 2022, Tiara juga telah menerima award Bayer Foundation Fellowship in Drug Discovery (Germany). Sebagai penerima kedua beasiswa tersebut, saat ini Tiara tengah menjalankan studi double degree jenjang doktoralnya di Department of Molecular Genetics and Infection Biology, Universität Greifswald, di bawah bimbingan Prof. Dr. rer. nat Sven Hammerschmidt, dan juga di Fakultas Biologi UGM di bawah bimbingan Prof. Budi Setiadi Daryono. Proyek penelitian Tiara juga berkolaborasi dengan Pusat Riset Biologi Molekular Eijkman, BRIN, dengan co-promotor Dr. Dodi Safari, kepala laboratorium Molecular Bacteriology. Riset yang dilakukan Tiara mengusung topik “Viral-Bacterial Coinfection of Streptococcus pneumoniae and Influenza A Virus in the Upper Respiratory Tract.”
Berdasarkan penelitian sebelumnya, lebih dari 95% morbiditas dan mortalitas akibat pandemi influenza yang telah terjadi di dunia disebabkan oleh koinfeksi dengan bakteri. Streptococcus pneumoniae merupakan patogen bakteri yang paling banyak diisolasi dalam pandemi influenza tersebut. WHO juga melaporkan bahwa bakteri ini menyebabkan hingga satu juta kematian anak per tahun, sehingga merupakan isu khusus dalam sistem kesehatan global. Untuk meneliti lebih lanjut mengenai koinfeksi bakteri dan virus ini, Tiara menggunakan potongan jaringan paru-paru tikus sebagai pengganti hewan uji tikus.
Menurut Tiara, metode ini merupakan alternatif yang sangat bagus untuk memenuhi kebutuhan terhadap model hewan uji di laboratorium dan klinik. Manfaatnya sangat besar dalam memenuhi prinsip 3R (Replacement, Reduction and Refinement) untuk mengurangi jumlah hewan yang digunakan dalam eksperimen secara in vivo. Konsep 3R penting dalam rangka mengimplementasikan poin no.12 dalam Sustainable Development Goals (SDGs): “to ensure sustainable consumption and production patterns”, karena konsep ini mengedepankan konservasi energi dan sumber daya. “Irisan jaringan paru-paru ini dapat mempertahankan kompleksitas seluler dan arsitektur paru-paru, sehingga menyediakan platform yang hampir menyerupai kondisi aslinya untuk meneliti bakteri maupun virus patogen pada saluran pernapasan makhluk hidup. Oleh karenanya, sangat membantu dalam mengurangi penggunaan hewan uji dalam dunia riset maupun klinis,” papar Tiara.
Tim Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM)-Desa Binaan Fakultas Biologi UGM telah melaksanakan agenda lanjutan Program Pengabdian kepada Masyarakat berjudul “Budidaya Kelengkeng Lokal Unggul Dengan Polinator Lebah Berbasis Integrated Farm Guna Meningkatkan Produktivitas Masyarakat di Desa Sinduadi” pada hari Sabtu, 26 Agustus 2023. Program Pengabdian kepada Masyarakat berbasis desa binaan ini diketuai oleh Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes. dengan dosen anggota Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. dari Fakultas Biologi UGM dan Tri Joko, S.P., M.Sc., Ph.D. dari Fakultas Pertanian. Agenda yang dilaksanakan, yaitu penyuluhan dan pelatihan budidaya Kelengkeng Sleman dan Lebah Klanceng bertempat di Fakultas Biologi UGM dan Sawit Research Center. Kegiatan tersebut dihadiri oleh 26 yang terdiri dari anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Sinduadi, Kelompok Wanita Tani (KWT), narasumber, Penyuluh Pertanian Lapangan yaitu Syaiful Hadi, teknisi lapangan, dosen, dan mahasiswa.
Rangkaian kegiatan diawali dengan pematerian tentang Lebah Klanceng (Trigona sp.) oleh Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes. Dalam pemateriaannya, beliau menyampaikan pengenalan lebah klanceng, sumber pakan lebah klanceng, cara perkembangbiakan klanceng, serta produk hasil dari lebah klanceng. Lebah Klanceng (Trigona sp.) merupakan jenis lebah madu tanpa sengat yang dapat menghasilkan madu dan propolis. Sumber pakan dari lebah dapat berasal dari polen dan nektar. Polen merupakan serbuk sari yang digunakan oleh lebah untuk memproduksi madu. Sementara itu, nektar merupakan cairan manis sebagai bahan baku madu. Polen dan nektar dapat diperoleh dari berbagai jenis tanaman diantaranya, pisang, kelapa, bunga air mata pengantin, tanaman alpukat dan sebagainya. Cara perkembangbiakan lebah klanceng diawali dari pemilihan benih lebah yang dapat ditemukan di kayu yang sudah lapuk maupun celah bagian rumah. Bibit lebah klanceng yang berupa koloni selanjutnya perlu diidentifikasi adanya ratu lebah. Pemindahan koloni lebah klanceng dapat dilakukan apabila masih terdapat ratu lebah. Teknik pemindahan koloni lebah klanceng perlu memperhatikan tata letak telur, propolis, madu, dan pintu utama.
Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan budidaya Kelengkeng Sleman oleh Yusuf Sulaiman, S.I.P. Materi pelatihan teknik budidaya Kelengkeng Sleman meliputi cara tradisional yaitu okulasi dan cangkok serta teknik induksi hormon. Dalam penyampaian terkait teknik induksi hormon, dilakukan praktik langsung untuk mencontohkan tata cara induksi hormon melalui bagian perakaran tanaman Kelengkeng. Selain itu, dilakukan penyampaian terkait tata cara untuk menanggulangi hama yang dapat menyerang tanaman Kelengkeng Sleman.
Kegiatan sosialisasi dan pelatihan dalam Program Pengabdian kepada Masyarakat berbasis Desa Binaan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan serta mendorong semangat masyarakat untuk menerapkan sistem pertanian terpadu yang mengintegrasikan budidaya kelengkeng dengan budidaya lebah klanceng penghasil madu sehingga dapat terwujud diversifikasi produk serta penguatan ekonomi masyarakat.
BKSDA Jawa Timur menyerahkan material biologis untuk diperiksa menggunakan DNA Forensik
[Yogyakarta, 27 Juli 2023] – Sebuah kolaborasi untuk memberantas perdagangan satwa illegal dilakukan oleh dosen Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) dan berhasil mengidentifikasi asal geografis orangutan hasil selundupan dengan menggunakan teknologi DNA forensik. Keberhasilan ini merupakan kolaborasi antara Fakultas Biologi UGM dan Balai Konservasi Sumberdaya Alam Provinsi Jawa Timur. Bermula dengan BKSDA Jawa Timur meminta bantuan Dr. Dwi Sendi Priyono dari Lab Sistematika Hewan, Fakultas Biologi UGM untuk mengidentifikasi subspecies dan asal geografis orangutan hasil selundupan pada 14 Juli 2023.
Orangutan, sebagai salah satu primata besar yang terancam punah, menjadi target perburuan ilegal yang mengkhawatirkan bagi kelangsungan hidup spesies ini. Penyelundupan orangutan dan hasil dari perdagangan ilegal hewan liar ini telah mengancam kelestarian populasi orangutan di berbagai wilayah. Orangutan yang berhasil diselamatkan dari penyelundupan ini masih bayi dan petugas di lapangan sulit mengidentifikasi asal usul bayi orangutan tersebut. Dalam upaya untuk mengungkapkan informasi yang lebih akurat mengenai asal usul orangutan hasil selundupan, Dr. Dwi Sendi Priyono, Dosen Laboratorium Sistematika Fakultas Biologi UGM melakukan analisis DNA forensik untuk menyelesaikan permasalahan ini. Dr. Sendi juga dibantu fasilitas genetik oleh Bu Dra. Tuty Arisuryanti, M.Sc., Ph.D dari Lab Genetika dan Pemuliaan.
Dengan menggabungkan data dari sampel DNA orangutan dengan basis data genetik orangutan yang luas, Dr. Sendi berhasil mengidentifikasi dengan tepat asal geografis spesimen orangutan yang diselundupkan. Hasilnya menunjukkan orangutan tersebut adalah Pongo pygmaeus wurmbii, yang memiliki sebaran alami di Kalimantan bagian barat daya dan tengah.
Dr. Dwi Sendi Priyono, menyatakan, “Kami mengapresiasi banyak pihak yang berkontribusi dalam upaya melindungi keberadaan orangutan dan hewan-hewan liar lainnya. Hasil ini diharapkan dapat membantu para penegak hukum dan pihak berwenang untuk membantu proses pelepasliaran hingga melacak rute perdagangan ilegal yang lebih luas lagi, sehingga tindakan pencegahan lebih efektif dapat dilakukan.” Hasil ini menegaskan pentingnya kerjasama antara akademisi, pemerintah, dan lembaga konservasi untuk melindungi keanekaragaman hayati dan memitigasi perburuan ilegal yang merusak ekosistem. Dengan adanya hasil identifikasi asal geografis orangutan hasil selundupan, diharapkan penegakan hukum akan lebih efektif dan pelaku perdagangan hewan liar dapat diadili dengan lebih tegas.
Dokumentasi Foto orangutan oleh BKSDA Jawa Timur
Pada Selasa, 25 Juli 2023, Fakultas Biologi UGM menyelenggarakan kegiatan Kuliah Umum dan Pelatihan dengan pembicara Dr. Ahmed Abd El Wahed dan Prof. Uwe Truyen dari The Institute of Animal Hygiene and Veterinary Public Health, University of Leipzig, Jerman. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Ruang Sidang Atas, Gedung A Lantai 3, Fakultas Biologi UGM dan dihadiri oleh partisipan dari mahasiswa hingga dosen Fakultas Biologi UGM.
Acara diawali dengan pembukaan oleh moderator, Tyas Ikhsan Hikmawan, M.Sc., Ph.D. Prof. Uwe Truyen kemudian mengawali presentasi Beliau menjelaskan profil University of Leipzig secara umum hingga kurikulum yang ditawarkan terutama di Institute of Animal Hygiene and Veterinary Public Health. Prof. Truyen juga memaparkan berbagai proyek riset yang kolaborasi yang berlangsung yang bekerja sama dengan berbagai peneliti di seluruh dunia.
Dr. Ahmed selanjutnya memberikan Kuliah Umum dengan judul “Coming Together to Strenghten Global One Health”. Beliau menjelaskan pentingnya kolaborasi dan keberlanjutan riset yang dapat memberikan manfaat nyata. Leipzig sendiri sudah menjalin kolaborasi dengan berbagai universitas di dunia terutama di Benua Afrika, beliau menyebutnya sebagai Triangular Collaboration. Kolaborasi dengan Indonesia, terutama Universitas Gadjah Mada dan Fakultas Biologi juga menjadi kesempatan yang baik untuk mengeksplor lebih jauh potensi-potensi mkolaborasi penelitian yang dapat bermanfaat di masa depan.
Dalam penjelasannya terkait One Health, Dr. Ahmed juga menyinggung program WHO, FAO, WOAH dan UNEP yaitu The One Health Joint Plan of Action yang dibuat untuk menanggulangi dan mencegah pandemi serta mewujudkan kesehatan yang berkelanjutan. Perwujudan Global One Health juga memerlukan berbagai kolaborasi berupa capacity building, penerjemahan sains menjadi suatu aturan resmi untuk kesehatan masyarakat serta meningkatkan Triangular Collaboration, melibatkan berbagai pihak, peneliti dari berbagai belahan dunia untuk mengentaskan permasalahan kesehatan dunia.
Dr. Ahmed selanjutnya menjelaskan terkait Mobile Suitcase Lab, suatu paket alat yang memungkinkan pekerjaan laboratorium dikerjakan di lapangan. Alat tersebut bertujuan untuk meminimalkan batasan dalam riset sehingga sampel dapat diproses dalam rentang waktu yang lebih singkat. Penjelasan tersebut dikemas dalam Pelatihan Novel Isothermal Amplification. Dalam pelatihan tersebut digunakan SwiftX Nucleid Acid Kit dan dilakukan praktek kerja preparasi ekstraksi hingga amplifikasi yang dapat dilangsungkan dengan waktu yang lebih efisien.
Kunjungan Dr. Ahmed dan Prof. Truyen ke Fakultas Biologi UGM merupakan bentuk kolaborasi dengan tujuan peningkatan riset dan pendidikan. Harapannya kolaborasi tersebut dapat terus berlanjut dan menghasilkan karya-karya riset yang bermanfaat untuk pendidikan di Indonesia maupun masyarakat luas.
Yogyakarta, 22 Juli 2023 – Pada hari Sabtu, 22 Juli 2023, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses menyelenggarakan Seminar Nasional Biologi Tropika (SNBT) ke-7 dengan tema “Open Science dan Teknologi AI dalam Eksplorasi Biodiversitas Tropika.” Acara ini berlangsung di Ruang Auditorium Biologi Tropika, Fakultas Biologi UGM dan diikuti oleh 172 peserta dari berbagai kalangan dan instansi.
Dalam sambutan pembukaan, Dr. Dwi Sendi Priyono, S.Si., M.Si., selaku Ketua Panitia SNBT ke-7, menyampaikan laporan bahwa acara ini berhasil menarik perhatian peserta dari 75 instansi yang berbeda, termasuk universitas, industri, swasta, dan instansi pemerintah. Peserta berasal dari latar belakang yang beragam, mulai dari pelajar, dosen, peneliti, praktisi konservasi, hingga para ahli di bidang biologi tropika. Kehadiran yang begitu luas mencerminkan minat dan kepedulian yang tinggi terhadap isu-isu biodiversitas tropika.
Acara ini juga disemarakkan oleh kehadiran tiga keynote speaker terkemuka. Prof. Dr. Ir. H. Hadi Sukadi Alikodra, M.S. dari IPB University, Dr. Muhammad Yopan dari Amazon Web Services, dan Dra. Tuty Arisuryanti, M.Sc., Ph.D. dari Fakultas Biologi UGM berbagi wawasan dan pengetahuan mereka seputar pentingnya penerapan Open Science dan Teknologi AI dalam eksplorasi biodiversitas tropika.
Acara dibuka dengan sambutan dari Dr. Ririn Tri Nurhayati, S.IP., M.Si., M.A., selaku Plt. Kepala Subdirektorat Program Penelitian, Direktorat Penelitian UGM. “Tema seminar ini sejalan dengan prioritas penelitian di UGM, yaitu mengembangkan teknologi yang mendukung ilmu pengetahuan dalam menjaga kelestarian biodiversitas. Dengan adanya forum ini, diharapkan dapat menjadi wadah bagi para peneliti dan pemangku kepentingan untuk berdiskusi dan merumuskan kebijakan yang relevan untuk biodiversitas di Indonesia”, ungkap Dr. Ririn.
Sambutan selanjutnya datang dari Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko, S.Hut., M.Sc., selaku Direktur Jenderal KSDAE-Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang memberikan apresiasi atas upaya Fakultas Biologi UGM dalam menggelar seminar ini. Dilanjutkan dengan sambutan dari Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., selaku Dekan Fakultas Biologi UGM, yang dengan penuh semangat menyampaikan harapannya agar seminar ini dapat memperluas wawasan dan meningkatkan kolaborasi untuk bersama-sama menjaga biodiversitas di Indonesia.
Sesi pleno menjadi bagian utama dari acara ini dipandu oleh Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc., Ph.D. dengan Prof. Dr. Ir. H. Hadi Sukadi Alikodra, M.S., yang merupakan Guru Besar Ilmu Pelestarian Alam dan Pembinaan Margasatwa dari Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University, menyampaikan materi yang inspiratif mengenai “Masa Depan Manusia dan Biodiversitas.”, kemudian Dra. Tuty Arisuryanti, M.Sc., Ph.D., sebagai Kepala Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM, membahas pentingnya “Open Science untuk Akselerasi Pengungkapan Biodiversitas Tropika.” Tak ketinggalan, Dr. Muhammad Yopan, selaku Goverment Account Lead Amazon Web Services, menyampaikan potensi pemanfaatan AI dan Cloud Computing untuk “Eksplorasi Biodiversitas.”
Sesi paralel menjadi wadah bagi para pemakalah untuk menyampaikan materi dalam 7 topik berbeda. Bioinformatika dan Bioteknologi, Eksplorasi Biodiversitas Tropis, Bioprospeksi, Biomedis, Biofungsional Tropis, Genetika dan Biologi Molekuler, serta Biosistematika dan Evolusi menjadi topik menarik yang dibahas oleh para ahli dan peneliti di bidangnya.
Kegiatan ditutup dengan penuh kegembiraan melalui penyerahan doorprize bagi penanya terbaik serta penghargaan bagi “Best Presenter” dalam sesi paralel. Seminar Nasional Biologi Tropika ke-7 ini berhasil menciptakan atmosfer kolaboratif dan menjadi momentum penting bagi ilmu biologi tropika dalam menjaga kelestarian dan eksplorasi biodiversitas.
Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., menyatakan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam kesuksesan acara ini. Diharapkan keberhasilan SNBT ke-7 ini akan mendorong semakin banyaknya upaya kolaboratif untuk melindungi keanekaragaman hayati tropika dan penerapan teknologi canggih dalam eksplorasi biodiversitas. Semoga seminar ini menjadi pendorong bagi pemahaman dan kesadaran lebih dalam tentang pentingnya menjaga kekayaan alam Indonesia untuk masa depan yang berkelanjutan.