KSK Mengajar untuk Menambah Wawasan Kelautan Anak-Anak di Desa Pengkol, Gunungkidul

Program KSK Mengajar merupakan salah satu bentuk kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh anggota Kelompok Studi Kelautan (KSK) Fakultas Biologi UGM. Program kerja ini merupakan program yang diselenggarakan dibawah divisi operasional KSK. Pada program ini KSK melakukan kerja sama dengan salah satu desa di daerah Gunungkidul. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada 22 Oktober 2023 di Balai Desa Pengkol, Nglipar, Gunung kidul. Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat khususnya anak-anak tentang kelautan meliputi, biota laut, upaya menjaga kelestarian dan kebersihan laut, serta keselamatan saat berada di pantai. Selain itu, dilaksanakannya kegiatan ini menjadi salah satu ajang untuk memperkenalkan Kelompok Studi Kelautan kepada masyarakat.

Kegiatan yang dihadiri oleh 19 anggota KSK dan 40 anak-anak Desa Pengkol dimulai dengan pembukaan oleh Kepala Desa Pengkol yaitu Bapak Agus Sunarjo yang menyampaikan bahwa sebagai warga Gunungkidul yang tidak terlalu jauh dengan pesisir pantai belum banyak mendapatkan informasi mengenai kelautan khususnya kepada anak-anak. Sehingga kami sebagai anggota KSK berharap dengan dilaksanakannya kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran anak-anak mengenai pentingnya menjaga kelestarian dan kebersihan lau sehingga dapat melakukan praktik tersebut dengan aktif secara berkelanjutan.

Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi dan sesi tebak-tebakan untuk mengetahui pemahaman anak-anak terhadap materi yang telah disampaikan. Anak-anak yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar diberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan fun games yaitu sesi pembuatan gelang dari manik-manik yang bertujuan untuk mengembangkan kreativitas serta media pembelajaran dengan konsep interaktif. Hasil kerajinan yang berhasil dibuat dapat dibawa pulang oleh anak-anak sebagai kenang-kenangan. Kegiatan diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan berupa plakat kepada Bu Dewi selaku perwakilan perangkat desa serta dilakukan sesi dokumentasi bersama dengan para peserta. [Penulis: KSK]

Fakultas Biologi UGM bersama KOBI mengikuti FGD Instrumen Implementasi Permendikbud Ristek No 53 Tahun 2023 untuk Program Studi Doktor dengan Majelis Akreditasi LAMSAMA

Fakultas Biologi UGM bersama dengan KOBI (Konsorsium Biologi Indonesia) mengikuti FGD Instrumen Implementasi Permendikbud Ristek No 53 Tahun 2023 dengan Majelis Akreditasi Lembaga Akreditasi Mandiri Sains Alam Dan Ilmu Formal (LAMSAMA). Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Ciputra Jakarta dari tanggal 7 Desember 2023 hingga 8 Desember 2023 bertujuan untuk membahas Implementasi Permendikbud Ristek No 53 Tahun 2023 terutama untuk akreditasi program studi Doktor. Untuk acara FGD ini LAMSAMA mengundang Konsorsium Biologi Indonesia, Himpunan Kimia Indonesia, Physics Society Indonesia, Indo MS, Himpunan Astronomi Indonesia, Himpunan Ahli Geofisika Indonesia dan MIPA Net. Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr. Sc., selaku Ketua KOBI menugaskan dosen Fakultas Biologi UGM Prof. Dr. Endah Retnaningrum, M.Eng dan Zuliyati Rohmah, M.Si., Ph.D.Eng. Kegiatan ini selaras dengan komitmen Fakultas Biologi UGM dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) untuk peningkatan kualitas pendidikan yang inklusif (SDGs 4) dan peningkatan kerja sama yang baik (SDGs 17) untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.


Acara dibuka oleh Direktur Dewan Eksekutif LAMSAMA, Prof. Dr.-Ing. Drs. Ir. Mitra Djamal, IPU dan dilanjutkan dengan penyamaan persepsi mengenai Implementasi Permendikbud Ristek No 53 Tahun 2023 oleh Prof. Drs. Roto, M.Eng., Ph.D. Pada hari kedua disampaikan mengenai Implementasi Permendikbud Ristek No 53 Tahun 2023 untuk Akreditasi Program Studi Doktor oleh Prof. Dr. L. Hartanto, M.Si dan Setyo Pertiwi, Dr. Ir. M.Agr. dalam dua sesi yang setiap sesinya diakhiri dengan diskusi. Peserta mendapatkan pemahaman dan penjelasan mendetail mengenai proses akreditasi Program Studi Doktor yang sesuai dengan Permendikbud Ristek No 53 Tahun 2023.

Acara dilanjutkan dengan pembahasan mengenai instrumen automasi akreditasi oleh Prof. Dr. Muktiningsih, M.Sc. dan pembahasan mengenai suplemen automasi akreditasi oleh Prof. Drs. Roto, M.Eng., Ph.D.. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2023 Pasal 81 dijelasakan bahwa status akreditasi dari BAN-PT dan LAM diperpanjang melalui mekanisme automasi. Mekanisme automasi merupakan mekanisme Akreditasi ulang tanpa asesmen oleh asesor dengan cara memantau dan mengevaluasi mutu program studi dan perguruan tinggi berdasarkan data dan informasi pada PD Dikti. Pada sesi ini peserta berdiskusi dan bertukar informasi mengenai automasi akreditasi sehingga memahami hal-hal yang harus disiapkan untuk proses automasi akreditasi. Kegiatan FGD ini diharapkan memberikan pemahaman mengenai implementasi Permendikbud Ristek No 53 Tahun 2023 sehingga mampu meningkatkan kualitas Pendidikan Tinggi di Indonesia.

Dekan Fakultas Biologi UGM Menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KOBI di ITB Bandung

Dekan Fakultas Biologi UGM sekaligus ketua Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI), Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI). Acara tersebut diselenggarakan pada 29-30 November 2023 di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB Bandung, yang menjadi tuan rumah pada kesempatan ini.



Rakernas ini dihadiri oleh 108 peserta dari berbagai Program Studi seperti Prodi Biologi, Pendidikan Biologi, Bioteknologi, Mikrobiologi, dan Biologi Terapan yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam acara ini, selain dihadiri oleh Dekan Fakultas Biologi UGM selaku ketua KOBI, turut hadir pula perwakilan lain dari Fakultas Biologi UGM, yakni Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc., Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D. (Kaprodi S1), Dr. rer. nat. Andhika Puspito Nugroho, S.Si., M.Si. (Kaprodi S2), dan Abdul Razaq Chasani, S.Si., M.Si., Ph.D. (Kepala Departemen Biologi Tropika).

Acara tersebut diawali dengan sambutan oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., selaku ketua KOBI yang mana dalam sambutannya beliau menyampaikan pentingnya peran KOBI dalam meningkatkan penjaminan mutu dan menjelaskan keberlanjutan biologi sebagai ilmu dasar yang fundamental di Indonesia. Selanjutnya acara dibuka oleh Dekan SITH ITB, Dr. Endah Sulistyawati, S.Si., Ph.D.

Rakernas KOBI ini berlangsung selama dua hari, dimana di hari pertama berfokus pada lima topik materi dan workshop yang dipandu oleh narasumber berkompeten. Pada hari kedua, kegiatan utama melibatkan workshop dan menjadi puncak acara Rakernas KOBI.

Berbagai materi dibahas selama acara ini, mulai dari penguatan rumpun MIPA Biologi yang dapat mempengaruhi kebijakan publik dalam perumusan Undang-Undang di Lembaga legislatif, hingga ilustrasi botani dalam aktivitas ilmiah. Selain itu, ada pula pemaparan materi berupa Pembelajaran Biologi di tingkat SMA serta Program Guru yang diimplementasikan melalui dosen mengajar di SMA.

Salah satu sesi penting dalam serangkaian acara ini adalah materi keempat yang disampaikan oleh Dosen Fakultas Biologi UGM, Dr. Slamet Widiyanto, S.Si., M.Sc., dengan topik SKKNI Kurator Hayati. Pada sesi ini membahas mengenai SKKNI Jabatan Kerja Kurator Koleksi Herbarium/Hewan/Mikroorganisme diharapkan dapat membantu proses manajemen sumber daya manusia di instansi pemerintah maupun non pemerintah dalam upaya memastikan SDM yang ada memiliki kompetensi sesuai dengan standar yang berlaku secara nasional.

Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi terakhir mengenai Pembaruan Database Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI) melalui Kegiatan Mahasiswa Kurator Data Hayati (MKDH) Tahun 2024 yang disampaikan oleh Oki Hadian Hadadi, M.Sc. dari WWF Indonesia.

Hari pertama Rakernas selanjutnya ditutup dengan Workshop Pengembangan dan Pengisian Template Kurikulum OBE dan MBKM dengan Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., Dr. Indra Wibowo, M.Sc., dan Dr. Rodiyati Azrianingsih, M.Sc sebagai narasumber. Workshop ini membantu peserta menganalisis kurikulum OBE untuk masing-masing program studi.

Selanjutnya, hari kedua diisi dengan Workshop Pengisian Borang Akreditasi Lamsama yang sekaligus menjadi puncak acara yang ditunggu bagi para peserta yang mengelola program studinya masing-masing. Workshop ini disampaikan oleh Prof. Dr. Tati Suryati Syamsudin, M.S., DEA., dan Prof. Dr. Diah Rachmawati, M.Si sebagai narasumber.

Rakernas KOBI ini bukan hanya menjadi forum pertukaran ilmu pengetahuan, tetapi juga menegaskan komitmen KOBI dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama peningkatan pendidikan inklusif (SDG 4) melalui kolaborasi yang berkelanjutan (SDG 17). Dengan demikian, Rakernas KOBI diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antar anggota dan mendukung keanekaragaman hayati Indonesia untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.

Mahasiswa Biologi UGM Raih Juara 2 Lomba Science Writing Competition Gebyar Ilmiah Science (GIS) 11th Version 2023 di Universitas Negeri Surabaya

Tim Mahasiswa S1 Fakultas Biologi UGM angkatan 2022 Nur Farah Susilowati bersama satu rekannya yaitu Iqlima Safitri berhasil memperoleh juara 2 pada Science Writing Competition Tingkat Perguruan Tinggi Gebyar Ilmiah Science (GIS) 11th Version Tingkat Nasional yang diselenggarakan Fakultas  Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya. Lomba ini dilaksanakan secara langsung (Luring) di Universitas Negeri Surabaya dengan presentasi tahap final pada 15 Oktober 2023. Pada kompetisi ini, Farah dan Iqlima menyusun karya tulis ilmiah berjudul membahas suh-tema Etnosains dengan judul “Kearifan Lokal Sarana Aksi:  Adaptasi Adat Mane’e dan Eha di Sulawesi Utara untuk Mengurangi Eksploitasi Sumber Daya Alam Laut”.

Penulisan karya tulis ilmiah ini dilatarbelakangi oleh banyaknya ekosistem perairan terutama laut, banyak mengalami eksploitasi berlebih dan tidak ramah lingkungan. Eksploitasi ini bisa mengakibatkan rusaknya habitat dan mendukung punahnya spesies. Penulisan karya tulis ilmiah ini bertujuan menganalisis penggunaan tradisi Eha dan Mane’e dalam penanganan eksploitasi di Sulawesi Selatan guna diadaptasi dalam sistem penangkapan ikan nelayan lainnya dan menjadikan tradisi Eha dan Mane’e sebagai instrumen yang efektif untuk diadaptasikan terhadap teknologi tangkap ikan modern dengan penanganan eksploitasi, mengintegrasikan pengetahuan tradisional dan kebijakan modern serta pendekatan yang berkelanjutan dalam jangka waktu panjang, sehingga dapat membantu menjaga lingkungan alam dan memperkuat kesejahteraan masyarakat.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan metode pendekatan kajian literatur atau kepustakaan. Metode yang dipakai akan menjelaskan topik dan permasalahan secara analisis studi kasus deskriptif. Bahwasanya ada Mane’e dan Eha sangat menjunjung tinggi larangan-larangan eksploitasi dengan memperhitungkan masa panen, serta penggunaan alat tangkap ikan yang sederhana atau disebut dengan Sam’mi. Dengan demikian, melibatkan masyarakat dalam pemanfaatan adat Mane’e dan Eha bukan hanya menjaga kearifan lokal, tetapi juga menjaga keberlanjutan sumber daya alam untuk generasi mendatang. Karena itu kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya penting untuk memastikan implementasi yang efektif dan berkelanjutan dari pemanfaatan adat ini dalam menunjang mutu dan hasil sumber daya alam. [Penulis: Nur Farah Susilowati, Iqlima Safitri]

Usung Potensi Agrowisata dengan Sistem Pendidikan Terpadu, Dosen Fakultas Biologi UGM Sabet Prestasi Outstanding Flagship Project dalam RCE Awards 2023

Angkat ide bertajuk “Smart Integrated Education System of Agrotourism Community Services”, dosen Fakultas Biologi UGM, Ganies Riza Aristya, Ph.D., berhasil menyabet penghargaan Outstanding Flagship Project dalam RCE Awards for Innovative Projects on Education for Sustainable Development (ESD) 2023. RCE Awards merupakan penghargaan yang mengapresiasi program dan proyek yang berfokus pada pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. Kontribusi ini sebagai wujud nyata dalam mengatasi tantangan pembangunan berkelanjutan di daerah. Program yang direkognisi adalah program yang melibatkan transformasi pengajaran dan penelitian serta menunjukkan kontribusi aktif masyarakat, hingga keterlibatan mitra maupun pemangku kepentingan terkait.


Berfokus pada pembangunan Desa Sendangsari dan Desa Sidomulyo, Pengasih, Kulon Progo, Ganies dan Tim KKN UGM yang ia bina menyoroti potensi agrikultur kedua desa tersebut dalam membangun Desa Wisata berbasis pertanian berkelanjutan. Potensi tersebut sekaligus tantangan, dimana produk lokal yang potensial, secara kualitas dan kuantitas, mengalami penurunan usai pandemi COVID-19 lalu. Dukungan teknologi dan pendidikan hingga pengembangan produk UMKM menjadi sorotan dalam pengembangan desa yang masyarakatnya masih bergantung pada sektor pertanian tersebut. Hal ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals; SDGs) dalam peningkatan pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi masyarakat (SDG 8). Ganies turut menyoroti keterlibatan Kelompok Wanita Tani yang berperan aktif dalam pengolahan dan pengelolaan hasil tani, mendukung kesetaraan gender dalam pembangunan ekonomi desa (SDG 5).

Agrowisata merupakan konsep yang menggabungkan aktivitas pertanian dengan pariwisata yang ramah lingkungan dan turut berkontribusi dalam ekonomi komunitas lokal di dalamnya. Smart Integrated Education System atau Sistem Pendidikan Cerdas Terpadu, oleh Ganies diaplikasikan dalam pengembangan agrowisata, berupaya untuk mengangkat potensi masyarakat lokal melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan (SDG 4), keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan, hingga penggunaan teknologi yang inovatif. Di samping itu, konsep tersebut turut mendukung kesadaran terhadap konservasi dan pelestarian lingkungan dan pertanian yang berkelanjutan, baik untuk masyarakat setempat maupun wisatawan (SDG 14 dan 15).

Ide ini diharapkan dapat mewujudkan sektor agrowisata yang berkelanjutan, meningkatkan kesadaran pelestarian lingkingan sekaligus mempromosikan budaya setempat dan memberikan manfaat ekonomi pada masyarakat setempat.