Arsip:
SDG 3 : Kehidupan Sehat dan Sejahtera Pembanguan Berkelanjutan
Yogyakarta, 15 Mei 2025 – Akbar Reza, dosen dari Lab Ekologi dan Konservasi, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), menjadi salah satu narasumber dalam sesi diskusi internasional bertajuk “Live from the Field: Restoring Tropical Forests” yang diselenggarakan oleh Organization of Biological Field Stations (OBFS) bekerja sama dengan jaringan OCELOTS (Online Content for Experiential Learning of Tropical Systems), Center for Environmental Inquiry Sonoma State University, dan didanai oleh National Science Fund (NSF).
Diskusi ini menghadirkan para peneliti dan akademisi yang bergerak di bidang ekologi dari berbagai negara, termasuk Kosta Rika, Hawai’i, Ekuador, dan Indonesia, yang berbagi tentang praktik, tantangan, dan pendekatan inovatif dalam restorasi ekosistem hutan tropis melalui video interaktif. Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif The Virtual Field, sebuah kolaborasi internasional yang lahir selama masa pandemi untuk menyediakan pengalaman lapangan virtual bagi mahasiswa biologi dari seluruh dunia.
Dalam diskusi yang dihadiri hampir 80 peserta mahasiswa dari berbagai kampus di negara tropis tersebut, Akbar mempresentasikan penerapan modul pembelajaran daring tentang restorasi ekosistem yang ia integrasikan ke dalam perkuliahan ekologi tingkat sarjana di UGM yang didukung hibah National Science Fund (NSF) melalui program Faculty Mentoring Network OCELOTS. Modul ini sebagai bagian dari upaya memperkuat pembelajaran berbasis konteks ekosistem tropis melalui pendekatan daring yang terbuka dan kolaboratif.
Diskusi juga menampilkan Dr. Becky Ostertag dari University of Hawai’i at Hilo, yang membahas pendekatan restorasi berbasis sifat fungsional tanaman (functional trait-based restoration), serta Dr. Rakan A. Zahawi, Direktur Eksekutif Charles Darwin Research Station, yang menyoroti efektivitas penanaman pohon berkelompok (tree clusters) sebagai strategi pemulihan hutan.
Kegiatan ini dimoderatori oleh Brittany Cavazos, Asisten Profesor Biologi di Stonehill College, Massachusetts, dan Miriam San José, peneliti dari Charles Darwin Research Station, serta disiarkan langsung dari Stasiun Biologi Las Cruces, Kosta Rika serta Hutan Biologi Universitas Gadjah Mada Indonesia.
“Melalui kegiatan ini, saya belajar bahwa restorasi hutan tropis bukan hanya soal teknik ekologi, tetapi juga tentang keterlibatan sosial, pendidikan, dan berbagi pengetahuan lintas wilayah tropis,” ujar Akbar. “Kesempatan untuk membandingkan konteks restorasi Indonesia dengan pengalaman dari Hawai’i dan Kosta Rika memberikan perspektif baru yang sangat berharga bagi saya dan mahasiswa.”
Kegiatan “Live from the Field” tidak hanya menghadirkan pengalaman belajar global bagi peserta didik, tetapi juga menyediakan panduan pengajaran, bahan bacaan sebelum acara, dan rekaman sesi yang dapat dimanfaatkan secara asinkron oleh dosen dan pendidik di seluruh dunia. Informasi lebih lanjut tersedia di thevirtualfield.org dan ocelots.nrem.iastate.edu.
Pada hari Jumat, 25 April 2025 dan Sabtu 26 April 2025 telah dilaksanakan kegiatan Paskah bersama yang merupakan kolaborasi antara Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) dan keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) Fakultas Biologi UGM. Paskah adalah salah perayaan yang setiap tahun diperingati oleh umat Kristiani untuk mengenangkan peristiwa wafat dan kebangkitan Kristus. Paskah tahun ini bertema “Seeds of Hope: Menumbuhkan Kehidupan, Menebar Kebaikan” yang dimaknai dari ayat Alkitab Galatia 6 : 9. Dengan diangkatnya tema tersebut diharapkan kita dapat senantiasa menyebarkan kabar baik dan berbagi dengan mereka yang membutuhkan, serta melestarikan ciptaan Tuhan sesuai dengan kehendak-Nya.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam 2 sesi yaitu sesi ibadah bersama yang dilaksanakan di Ruang 2 Gedung B Fakultas Biologi pada hari pertama dan sesi kunjungan yang dilaksanakan di Panti Asuhan Sayap Ibu pada hari kedua. Sesi ibadah pada hari pertama dihadiri oleh Ibu Prof. Dr. Kumala Dewi, M.Sc.St, Ibu Prof. Dr. Yekti Asih Purwestri, M.Si., Ibu Dr. Maryani, M.Sc., perwakilan dari UKK UGM, serta mahasiswa Kristen dan Katolik Fakultas Biologi UGM. Sesi ibadah diawali dengan pembukaan dan menyanyikan lagu-lagu pujian. Setelah menyanyikan lagu, kegiatan dilanjutkan dengan pendalaman iman. Sebelum sesi penutup ibadah, terdapat sesi istimewa, yakni sharing. Melalui kegiatan ini seluruh peserta dapat berbagi cerita tentang pengalaman dan makna dari Paskah yang merupakan peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Kegiatan diakhiri dengan doa bersama dan lagu penutup.
Pada sesi kunjungan di hari kedua, kegiatan diawali dengan seluruh peserta berkumpul di Fakultas Biologi untuk melakukan briefing setelah itu peserta berangkat bersama-sama ke Panti Asuhan Sayap Ibu yang berlokasi di Desa Condongcatur, Depok, Sleman. Kegiatan di Panti Asuhan Sayap Ibu diawali dengan pembukaan oleh MC dan penyerahan bantuan dari hasil donasi yang telah dikumpulkan. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi penanaman pohon bersama anak-anak Panti Asuhan Sayap Ibu. Kegiatan penanaman pohon dilakukan untuk mengenalkan tentang pentingnya menjaga lingkungan dengan cara merawat tanaman kepada anak-anak, sekaligus menjadi sarana interaksi antara mahasiswa yang terlibat dengan seluruh warga Panti Asuhan Sayap Ibu. Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan sesi dokumentasi.
Kegiatan Paskah Kolaborasi antara PMK dan KMK Fakultas Biologi UGM tahun 2025 berjalan dengan baik. Kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk berbagi sukacita Paskah dengan sesama makhluk ciptaan Tuhan serta diharapkan seluruh anggota yang terlibat dapat semakin memahami makna dari perayaan Paskah. Tuhan telah terlebih dahulu mengasihi kita dengan wafat-Nya di Salib untuk menebus dosa umat manusia, maka hendaknya kita juga menebarkan kasih kepada sesama sebagaimana yang telah dilakukan-Nya [Penulis: Panitia Paskah Kolaborasi PMKxKMK 2025].
Divisi Kerohanian KMP yang berkolaborasi dengan Jamaah Mahasiswa Muslim Biologi UGM kembali menyelenggarakan Kajian Rutin yang berlangsung pada hari Rabu, 30 April 2025 dan berlokasi di Masjid Al-Hayat, Fakultas Biologi UGM. Acara berlangsung mulai pukul 15.50 hingga 17.00 WIB, diikuti oleh 25 orang peserta putri dan 11 orang peserta putra. Selain sebagai agenda rutin, kajian ini juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar mahasiswa sarjana dan pascasarjana di Fakultas Biologi UGM.
Acara diawali dengan pembukaan oleh Salman Ali Nazar selaku pembawa acara, dilanjutkan oleh pembacaan tilawah Surah Al-Baqoroh oleh Badrun Mahera Agung.
Acara utama yaitu tausiyah dibawakan oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. dengan tema “Tak Ada Amalan yang Lebih Mulia Setelah Ramadhan Selain Menjaga Istiqomah dalam Kebaikan”. Pada akhir kajian, juga dipaparkan sedikit tentang sejarah dan dinamika dakwah Islam di Suriname, yang membuka wawasan baru tentang bagaimana sejarah dan perkembangan Islam di negara Latin tersebut.
Acara kemudian ditutup dengan sesi dokumentasi dan foto bersama. Diharapkan agenda Kajian Rutin ini dapat terus berlangsung dengan lancar untuk ke depannya, dan memberikan manfaat serta ilmu yang melimpah bagi peserta kajian, khususnya mahasiswa Fakultas Biologi UGM.
Dalam rangka penguatan fungsi kehumasan yang tanggap bencana di lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM), dua staf Humas Fakultas Biologi UGM, Annisa Mawarni, S.Si. dan Anysah Nur Fauziyah, S.Si., mengikuti kegiatan Pelatihan Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana yang diselenggarakan oleh Sekretariat Universitas UGM pada Rabu, 30 April 2025, pukul 07.45–12.00 WIB bertempat di Pos Pemadam Kebakaran UGM.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan kehumasan dari berbagai fakultas, sekolah, dan unit kerja di UGM. Pelatihan menghadirkan narasumber dari Tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) UGM dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Yogyakarta.
Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Kantor Kesehatan, Keselamatan Kerja, Keamanan, dan Lingkungan (K5L) UGM. Dalam sambutannya, beliau mengimbau seluruh peserta untuk berperan aktif menjaga keselamatan kerja dan infrastruktur gedung, serta turut menghemat sumber daya energi. “Mohon dukungan dan kerja sama untuk keselamatan di lingkungan UGM,” tegasnya.
Sebagai narasumber pertama, Hendricus Sujatmiko, S.T., selaku Ketua Tim Kerja Keselamatan Infrastruktur dan Kedaruratan UGM, memaparkan implementasi keselamatan kerja di lingkungan pendidikan. Ia menjelaskan mengenai peraturan keselamatan kerja, manajemen kedaruratan, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), jalur evakuasi, serta penggunaan alat pemadam api ringan (APAR). Hendricus juga menekankan pentingnya penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di perguruan tinggi, sebagaimana diamanatkan oleh Kemenristekdikti, untuk meminimalkan dampak risiko dalam situasi darurat.
Sesi dilanjutkan dengan materi dari Drs. Aris Yulianto dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta, yang memaparkan teknik penyusunan Rencana Kontinjensi sebagai pedoman penting dalam mitigasi bencana di institusi pendidikan.
Pelatihan ditutup dengan praktik langsung penggunaan APAR yang tepat dan aman dalam menangani kebakaran, termasuk memadamkan api akibat kebocoran gas serta demonstrasi pemadaman menggunakan mobil damkar oleh tim Damkarmat.
Keikutsertaan staf Humas Fakultas Biologi UGM dalam kegiatan ini sejalan dengan komitmen Universitas Gadjah Mada dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya:
- SDG 3: Good Health and Well-being, dengan memastikan lingkungan kerja yang sehat dan aman.
- SDG 4: Quality Education, melalui pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan bencana.
- SDG 11: Sustainable Cities and Communities, melalui peningkatan ketahanan dan kapasitas tanggap darurat di institusi pendidikan.
- SDG 13: Climate Action, dengan membangun sistem manajemen risiko bencana yang adaptif terhadap perubahan iklim dan situasi darurat.
Dengan mengikuti pelatihan ini, staf Humas Fakultas Biologi UGM semakin siap dalam mendukung komunikasi darurat dan penyebaran informasi kebencanaan yang cepat dan tepat di lingkungan kampus, sebagai bagian dari upaya peningkatan ketahanan institusi terhadap risiko bencana.
Bogor, 23 April 2025 — Dosen Laboratorium Ekologi dan Konservasi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Mukhlish Jamal Musa Holle, turut berpartisipasi dalam 2025 GLF Landscape Leadership Camp yang berlangsung pada 21–23 April 2025 di CIFOR/ICRAF Headquarter Office, Bogor, Jawa Barat. GLF Landscape Leadership Camp diselenggarakan oleh Global Landscapes Forum (GLF) dan bertujuan membangun kapasitas pemimpin muda di bidang pengelolaan lanskap melalui pelatihan, diskusi lintas disiplin, serta kunjungan lapangan di berbagai wilayah yang menjadi model keberlanjutan. Kegiatan ini juga mendukung generasi muda dalam menavigasi isu-isu kompleks terkait lanskap, keuangan, kebijakan, dan implementasi di lapangan, sekaligus mendorong kolaborasi lintas sektor dan negara.
Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta dari Indonesia, Filipina, Brunei Darussalam, India, Pakistan, Bangladesh, Taiwan, Vietnam, dan Nepal, yang merupakan para pemuda penggerak komunitas dengan latar belakang keilmuan dan pengalaman di bidang pengelolaan dan restorasi lanskap. Mereka berkumpul untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan, memperluas jejaring, serta membangun strategi dalam menghadapi berbagai tantangan di bidang lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Selama tiga hari, peserta mengikuti serangkaian sesi interaktif, termasuk lokakarya, diskusi panel, dan kunjungan lapangan ke Kebun Teh, kawasan agroforestri kopi, serta Telaga Saat di Desa Cibulao, Bogor. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang praktik pengelolaan lanskap yang berkelanjutan serta untuk membekali peserta dengan strategi implementatif yang dapat diterapkan di komunitas masing-masing.
Dalam kesempatan tersebut, Mukhlish Jamal Musa Holle tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi juga tampil sebagai pembicara dalam salah satu sesi utama terkait komunitas pemuda lingkungan. Jamal memperkenalkan YPARD (Young Professionals for Agricultural Development), organisasi global tempat ia menjabat sebagai National Coordinator YPARD Indonesia. Melalui presentasinya, Jamal berbagi pengalaman mengenai upaya pengembangan sistem pangan dan pertanian berkelanjutan yang berfokus pada keterlibatan generasi muda. Ia menekankan pentingnya inovasi berbasis komunitas, kerja sama lintas sektor, dan keberlanjutan lingkungan dalam memperkuat ketahanan pangan dan ekosistem lanskap.
“Partisipasi dalam GLF Landscape Leadership Camp ini merupakan kesempatan berharga untuk memperkuat peran generasi muda dalam membangun masa depan lanskap berkelanjutan, sekaligus memperluas jejaring kolaborasi internasional,” ujar Jamal.
Partisipasi Jamal dalam ajang ini mencerminkan komitmen Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada dalam mendukung pengembangan kapasitas akademisi muda dan memperluas kontribusi nyata dalam isu-isu keberlanjutan global. Universitas Gadjah Mada terus mendorong sivitas akademikanya untuk aktif berpartisipasi dalam forum-forum internasional, sebagai bagian dari peran strategis UGM dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan penguatan komunitas di tingkat lokal, nasional, maupun global.
Jakarta, 25 April 2025 — United in Diversity (UID) resmi meluluskan 57 praktisi muda dari berbagai sektor dalam Perayaan Kelulusan Program BEKAL (Bersama Kelola Alam Adil Lestari) Pemimpin 4.0 yang berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta. Salah satu peserta lulusan adalah Akbar Reza, akademisi dari Lab Ekologi dan Konservasi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), yang terpilih bersama dua akademisi lainnya dari Universitas Musamus Papua dan Universitas Sulawesi Barat.
Program BEKAL Pemimpin 4.0 dengan dukungan Packard Foundation berlangsung selama enam bulan, dimulai pada November 2024, dengan rangkaian kegiatan di Jakarta, Yogyakarta, Bali, dan kembali ke Jakarta. Dirancang untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan kolaboratif lintas sektor dalam pengelolaan sumber daya alam Indonesia, program ini berbasis Theory U yang menekankan bahwa perubahan sistemik yang berkelanjutan harus dimulai dari transformasi individu — individu yang mampu melihat sistem secara utuh, memahami keterhubungan antar elemen, serta berani menavigasi kompleksitas sosial-ekologis melalui kolaborasi lintas sektor.
Dengan pendekatan Theory U, program ini bertujuan membentuk pemimpin lingkungan yang memiliki kesadaran sistem dan dapat memimpin perubahan sistemik untuk mengatasi tiga jurang besar: ekologis, sosial, dan spiritual, serta mendorong pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, berkeadilan, dan berakar pada kearifan lokal.
Selama program, peserta menjalani proses pembelajaran yang beragam, meliputi diskusi kelompok kecil, kelas interaktif, pembelajaran lapangan, pembelajaran reflektif, metode kinestetik dan visual, serta ruang belajar mandiri. Akbar Reza, dalam perjalanannya, mengikuti pembelajaran lapangan ke Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, bersama tim dari Madani Berkelanjutan, Jaringan Gusdurian, Kitabisa, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dan Putussibau Art Community, untuk mempelajari pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat, termasuk tantangan yang dihadapi di tingkat tapak. Ia juga mendalami praktik kelembagaan adat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui wisata komunitas di Desa Kutuh, Bali. Mendekati kelulusan, peserta juga ditantang untuk mendesain sebuah prototipe pengelolaan sumber daya alam yang menjadi showcase dan bahan berjejaring saat proses wisuda.
Dalam sambutannya, President UID Tantowi Yahya menegaskan pentingnya membangun kolaborasi di tengah kompleksitas kepentingan pengelolaan SDA. “Kepemimpinan bukan soal menciptakan sesuatu secara individual, melainkan menyatukan niat dan membangun ruang kolaborasi lintas batas,” ujarnya.
Chancellor UID Suyoto juga menekankan bahwa pengelolaan SDA yang berkelanjutan dimulai dari investasi pada kapasitas manusia. “BEKAL hadir untuk melahirkan pemimpin yang mampu memimpin dengan empati, kesadaran sistem, dan keberanian menavigasi kompleksitas,” ungkapnya.
“Sebagai akademisi, saya melihat pentingnya mempertemukan ilmu pengetahuan dengan praktik lapangan melalui kolaborasi lintas sektor. BEKAL menjadi ruang belajar sekaligus laboratorium perubahan yang sangat berharga untuk membangun masa depan pengelolaan sumber daya alam Indonesia yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan,” ujar Akbar Reza.
Sejak diluncurkan pada 2019 dengan dukungan dari Packard Foundation, BEKAL telah meluluskan 171 pemimpin muda dari berbagai sektor. Dengan semangat gotong royong, para lulusan BEKAL diharapkan menjadi agen perubahan di komunitas dan sektor masing-masing, memperkuat keberlanjutan sosial-ekologi Indonesia.
Donor darah merupakan salah satu program kerja Divisi Sosial dan Masyarakat (SosMar) Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP). Pada tahun ini, kegiatan mengusung tema “Share Blood, Share Life with KMP”. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk membantu memenuhi kebutuhan darah bagi yang membutuhkan, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya donor darah bagi kesehatan dan kemanusiaan.
Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 April 2025, bertempat di Gedung B Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada. Acara dimulai pukul 08.00 WIB dan terdiri dari dua agenda utama yaitu donor darah dan pemeriksaan kesehatan mata. Donor darah dilaksanakan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman, sementara pemeriksaan mata dilakukan bersama Akur Optic 55.
Rangkaian kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Ketua Panitia, Felisitas Meli Podhi, S.Si., dan dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua KMP, Imran Sadewo, S.Si. Selanjutnya, proses donor darah dimulai dengan peserta melakukan registrasi dan mengisi formulir sebelum menjalani proses skrining kesehatan oleh petugas PMI. Peserta yang lolos skrining dapat langsung mengikuti proses donor darah, sedangkan peserta yang tidak lolos dapat mengikuti pemeriksaan kesehatan mata atau memilih untuk pulang. Setelah melakukan donor darah, peserta dianjurkan untuk beristirahat minimal 15 menit sebelum melanjutkan aktivitas lainnya.
Pemeriksaan kesehatan mata dilakukan dengan uji refraksi. Pada tahap pemeriksaan, peserta diminta membaca huruf dari jarak enam meter menggunakan alat bantu mirip kacamata. Pemeriksaan dilakukan secara bergantian dengan pendampingan dari petugas optik, dan peserta diberikan penjelasan mengenai hasil pemeriksaannya serta saran penggunaan kacamata jika diperlukan.
Kegiatan donor darah berlangsung hingga pukul 11.30 WIB, dengan batas waktu registrasi peserta hingga pukul 11.00. Hal ini dilakukan karena kualitas darah cenderung menurun setelah siang hari. Kegiatan donor darah ini berhasil menarik 75 pendaftar dan mengumpulkan 43 kantong darah. KMP mengucapkan terima kasih kepada PMI Kabupaten Sleman dan Akur Optic 55 atas kerja sama dan dukungan yang telah diberikan, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan bermanfaat bagi banyak pihak. Acara ditutup dengan sesi dokumentasi bersama para petugas PMI sebagai bentuk apresiasi dan kenang-kenangan.
Yogyakarta, 25 April 2025 — Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan rapat koordinasi bersama Yayasan Satriabudi Dharma Setia (YSDS) pada Jumat, 25 April 2025, bertempat di Ruang Senat Fakultas Biologi UGM. Rapat ini menjadi langkah penting dalam mematangkan peluncuran Program Revio Call, sebuah inisiatif strategis untuk mempercepat riset genomik berskala besar di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi sekuensing generasi terbaru.
Rapat ini dihadiri oleh Dr. Vincentius Simeon Weo Budhyanto, Erlina Vera Ratu, dan Ibu Rani selaku perwakilan dari Yayasan Satriabudi Dharma Setia. Dari pihak Fakultas Biologi UGM, rapat dihadiri langsung oleh Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan; Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni; serta para dosen dan tenaga kependidikan Fakultas Biologi UGM antara lain Dr. Wiko Arif Wibowo, Dr. Aprilia Sufi Subiastuti, Aditya Aryandi Setiawibawa, M.Sc., Dian Sartika, S.Si., M.Sc., Annisa Mawarni, S.Si., dan Anysah Nur Fauziyah, S.Si.
Program Revio Call merupakan hasil kolaborasi antara Fakultas Biologi UGM dan Yayasan Satriabudi Dharma Setia yang memungkinkan IGF UGM mengakses platform PacBio Revio, teknologi third-generation high-throughput sequencing yang mampu menghasilkan data genomik akurat dengan HiFi long reads. Sebanyak 196 flowcell PacBio Revio telah tersedia dan direncanakan untuk dimanfaatkan sepenuhnya dalam jangka waktu satu bulan sejak program ini diluncurkan.
Program ini dijadwalkan akan diluncurkan secara resmi pada bulan April 2025. Dengan peluncuran ini, para peneliti di seluruh Indonesia akan mendapatkan kesempatan mengajukan sampel genom untuk disekuensing secara gratis, sebagai bagian dari Program Revio Call (Open for Sequencing Submission): Program Pemanfaatan 196 Flowcell PacBio Revio untuk Riset Indonesia. Inisiatif ini tidak hanya membuka akses terhadap teknologi mutakhir, tetapi juga mendorong percepatan pembentukan basis data genom Indonesia yang komprehensif dan memperkuat kolaborasi antarpeneliti, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Program ini menjadi wujud nyata komitmen Fakultas Biologi UGM dan Yayasan Satriabudi Dharma Setia dalam mendorong kemajuan sains hayati Indonesia melalui riset berbasis data, keterbukaan ilmu pengetahuan, dan pemanfaatan teknologi genomik paling mutakhir.
Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, melalui Laboratorium Struktur Perkembangan Hewan (SPH) menyelenggarakan pelatihan mikroteknik hewan Batch 1 pada tanggal 22–24 April 2025. Kegiatan ini diikuti oleh lima peserta, terdiri dari tiga mahasiswa program doktor (S3) dan dua mahasiswa program sarjana (S1) dari Fakultas Biologi, UGM.
Kepala Laboratorium SPH Dr. Ardaning Nuriliani, S.Si., M.Kes. menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai wadah penguatan keterampilan laboratorium sekaligus sarana berbagi ilmu lintas jenjang pendidikan. “Pelatihan ini merupakan bentuk nyata kontribusi Fakultas Biologi, UGM dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan mikroteknik yang aplikatif dan relevan di bidang riset biologi, dan insya Allah setiap tahun kami berencana untuk mengadakan pelatihan ini dalam 2-3 batch” ujar Dr. Ardaning.
Pelatihan mencakup sesi materi dan praktikum yang berfokus pada pembuatan preparat histologis dengan metode parafin, salah satu metode penting dalam mikroteknik. Selama pelatihan, peserta dibimbing oleh tim pengajar yang terdiri atas tujuh dosen dan dua teknisi dari Laboratorium SPH. Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi, aktif berdiskusi, dan menunjukkan minat yang besar terhadap setiap sesi yang diberikan.
Selain menjadi sarana peningkatan kompetensi, kegiatan ini turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 4 tentang pendidikan berkualitas. Dengan pelatihan ini, Fakultas Biologi UGM berharap dapat terus mendorong peningkatan mutu pendidikan, khususnya dalam penguasaan keterampilan spesifik di bidang biologi. Selain itu, pelatihan mikroteknik ini diharapkan dapat menjadi contoh inspiratif bagi institusi pendidikan lainnya dalam mengembangkan pembelajaran berbasis praktik dan riset, guna mencetak lulusan yang unggul dan kompetitif di tingkat global.
Yogyakarta, 23 April 2025 — Integrated Genome Factory (IGF) secara resmi membuka rangkaian mini workshop IGF Primers – Back to Basic dengan sesi Plenary Talkshow bertajuk A Day in the Life of a Bioinformatician pada Kamis (17/4) di Auditorium Fakultas Biologi UGM. Acara ini diikuti oleh sekitar seratus peserta dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, peneliti, dosen, hingga siswa SMA yang ingin memahami lebih dalam tentang profesi bioinformatikawan. Talkshow dikemas dalam diskusi interaktif, membahas seputar dinamika, tantangan karier, dan prospek bioinformatika di Indonesia.
Prof. Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Biologi UGM membuka acara dengan menekankan pentingnya kesiapan kurikulum pendidikan tinggi untuk menghadapi era data-intensive genomics dan perlunya sinergi antara akademisi dan industri dalam menghadapi era genomik berbasis data. Turut hadir pula Erlina VF Ratu selaku Pembina Yayasan Satriabudi Dharma Setia yang telah memberikan dukungan besar terhadap pengembangan fasilitas riset genomik melalui CSR dari Panin Bank, termasuk pengadaan mesin next-generation sequencing yang kini dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan riset, pelatihan, dan juga jasa layanan sequencing.
Talkshow ini menghadirkan tiga pembicara: Dr. Luthfi Nurhidayat, M.Sc. (Dosen, Fakultas Biologi UGM), Alim El Hakim, S.Si. (Asisten Riset Bioinformatika, FKKMK UGM), dan Adhisa Fathirisari Putri, S.Si. (Bioinformatikawan, IGF), yang berbagi pengalaman tentang profesi bioinformatikawan. Dr. Luthfi membahas peran bioinformatika dalam riset pendidikan tinggi saat ini, Alim menjelaskan aplikasinya dalam riset kedokteran molekuler dan diagnostik klinis, sementara Adhisa mengulas tantangan unik di sektor industri melalui perjalanan kariernya.
“Melalui acara ini, kami ingin mengedukasi banyak orang, terutama mahasiswa, bahwa bioinformatika bukan bidang yang eksklusif—semua bisa belajar dan berkarier di sini, asal punya keinginan dan lingkungan yang mendukung,” ujar Matin Nuhamunada, M.Sc., Ph.D., selaku CTO IGF dan juga moderator acara. Diskusi berlangsung hidup dengan pertanyaan dari peserta yang menggali berbagai aspek, mulai dari pentingnya latar belakang biologi hingga keterampilan teknis seperti scripting dan data visualization yang kini wajib dikuasai.
Bioinformatika berperan penting dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam bidang kesehatan yang baik dan kesejahteraan (SDGs 3), serta pendidikan berkualitas (SDGs 4). Dengan memajukan riset dan teknologi dalam bioinformatika, diagnosis dan pengobatan penyakit dapat ditingkatkan serta kapasitas pendidikan tinggi dapat diperkuat supaya mampu menghasilkan tenaga ahli yang siap menghadapi tantangan global.
Acara ini menandai dibukanya rangkaian IGF Primers – Back to Basic yang akan dilanjutkan dengan tiga sesi hands-on workshop pada 25 April, 2 Mei, dan 9 Mei 2025. Seluruh kegiatan bertujuan memberikan pelatihan dasar yang aplikatif dalam pengolahan dan analisis data genomik dan OMICs dengan mengadopsi kurikulum data carpentry yang disesuaikan dengan konteks kebutuhan riset bioinformatika di Indonesia. [MN/FAA]