• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • SDG 4 : Pendidikan Berkualitas
  • SDG 4 : Pendidikan Berkualitas
Arsip:

SDG 4 : Pendidikan Berkualitas

[PkM-MBKM 2025] Pelatihan Budidaya Tanaman Sayuran dan TOGA dalam Polybag di Dusun Geger, Seloharjo, Pundong, Bantul

Pengabdian kepada MasyarakatRilis Berita Kamis, 19 Juni 2025

Pada Hari Ahad, tanggal 15 Juni 2025 Tim Pengabdian kepada Masyarakat dalam Skema Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (PkM-MBKM) yang menamakan dirinya “Greenfinity” berkunjung ke Padukuhan Geger, Kalurahan Seloharjo, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta selaku Mitra Kegiatan untuk menyelenggarakan Program Periode I yang bertajuk “Pelatihan Budidaya Tanaman Sayuran dan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dalam Polybag“. Tim Greenfinity diketuai oleh Ibu Dr. Laksmindra Fitria, S.Si., M.Si. dan beranggotakan sembilan mahasiswa/i Fakultas Biologi UGM yang terdiri atas: Natansa Adi Sukma, Rima Arvisya Natania Putri, Muhamad Ridho Arum Ndalu, Gafra Favian Ratmoro, Adinda Annisa Diva Pratiwi, Achmad Aththariq Firmansyah, Izdihar Al Dzahabiyyah, Erwinda Dwi Chofifah, dan Amira Vida Desyana.


Peserta pelatihan adalah perwakilan ibu-ibu PKK dari empat Rukun Tetangga (RT) yang terdapat di Padukuhan Geger.  Acara yang bertempat di Balai Padukuhan Geger dimulai dengan presensi (Winda dan Amira). Dari 40 undangan, hadir sebanyak 25 orang atau 62,5%. Ketidakhadiran disebabkan ada kegiatan mendadak yang berbarengan dan beberapa datang terlambat (langsung bergabung saat praktik di kebun sehingga melewatkan presensi). Acara dibuka oleh MC (Ridho) dilanjutkan sambutan oleh Dosen Pembimbing (Ibu Laksmindra), dan pematerian tentang Tanaman Sayuran (Gafra) dan TOGA (Rima). Materi mencakup pengenalan jenis-jenis tanaman yang akan dibudidayakan, manfaatnya bagi kesehatan keluarga dan ketahanan pangan desa, serta metode budidaya dalam polybag. Metode polybag dipilih karena kondisi tanah di Dusun Geger yang kurang mendukung untuk penanaman secara langsung di lahan. Untuk itu, pada Periode II Tim Greenfinity akan melakukan rekayasa untuk meningkatkan kualitas tanah menggunakan kompos yang dikemas dalam bentuk pelatihan untuk pemuda karang taruna setempat.

Sebelum pematerian dilakukan foto bersama untuk dokumentasi, dilanjutkan dengan survey terkait pengetahuan dan pengalaman warga terkait budidaya tanaman sayuran dan TOGA (Izdihar dan Amira). Meskipun sebagian besar warga mengaku telah memiliki pengalaman sebelumnya, namun mereka belum puas dengan hasil yang diperoleh. Oleh karena itu mereka sangat antusias untuk belajar bersama Tim Greenfinity dengan harapan memperoleh hasil yang maksimal. Usai pematerian dilakukan diskusi dan tanya jawab kemudian dilanjutkan dengan praktik di lahan yang telah disiapkan, yaitu di belakang Balai Dusun Geger.

Kegiatan praktik dimulai dengan kerja bakti gotong royong membersihkan area dari tanaman liar yang rimbun menutupi lahan. Setelah itu warga dikelompokkan menjadi empat sesuai RT masing-masing. Setiap RT didampingi oleh dua mahasiswa/i: RT 1 (Adinda dan Winda), RT 2 (Rima dan Ridho), RT 3 (Izdihar dan Natansa), RT 4 (Amira dan Gafra). Meskipun cuaca cukup terik, namun ibu-ibu sangat bersemangat mulai dari mengemas media tanam dalam polybag, menyemai benih, menanam bibit, hingga menyiram sembari bercanda dan bersahut-sahutan menciptakan suasana yang guyub, akrab tanpa sekat. Salah satu antusiasme ditunjukkan dengan secara alami mereka berlomba menata dan menghias lokasi masing-masing serta berupaya supaya tanaman mereka tumbuh paling baik.

Setelah menyelesaikan tugas praktik, peserta kembali ke Balai Dusun untuk beristirahat dan menikmati makan siang prasmanan yang disediakan oleh Dusun Geger. Sambil bersantai, Tim meminta kesan dan pesan dari perwakilan RT. Keempat RT merasa sangat senang dengan kegiatan yang dilakukan karena mendapat ilmu baru. Selain memanfaatkan lahan di Balai Dusun, mereka juga akan mempraktikkan di pekarangan rumah masing-masing dengan harapan jika tanaman dapat tumbuh baik maka akan mengurangi biaya belanja sehari-hari. Mereka juga menantikan kegiatan pelatihan selanjutnya.

Di penghujung acara, Bapak Muhammad Nandar Wicaksono selaku Kepala Dusun Geger memberikan sambutannya. Beliau menyatakan sangat berbahagia dengan kegiatan Tim Greenfinity dan berharap dapat menjalin kerja sama yang lebih erat dengan Fakultas Biologi UGM untuk kegiatan penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat. Kepada Ibu Laksmindra beliau menyampaikan beberapa potensi sumber daya alam hayati, potensi wisata, dan keterampilan warga yang dapat dikembangkan melalui kegiatan wirausaha untuk menunjang perekonomian dan ketahanan pangan di Dusun Geger. Hal ini selaras dengan beberapa tujuan SDGs (Sustainable Development Goals), yaitu: SDG 2 (Tanpa kelaparan), SDG 3 (Kehidupan sehat dan sejahtera), SDG 4 (Pendidikan berkualitas), SDG 5 (Kesetaraan gender), SDG 12 (Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab), SDG 15 (Ekosistem daratan), dan SDG 17 (Kemitraan untuk mencapai tujuan).

TAGS

  • SDG 2: Zero Hunger
  • SDG 3: Good Health and Well-being
  • SDG 4: Quality Education
  • SDG 5: Gender Equality
  • SDG 12: Responsible Consumption and Production
  • SDG 15: Life on Land
  • SDG 17: Partnerships for the Goals

PKM-MBKM Fakultas Biologi UGM dan Pokdarwis Alam Agung Lestari Selenggarakan Pelatihan Tanaman Hias dan Taman Obat Keluarga (TOGA)

Pengabdian kepada MasyarakatRilis Berita Rabu, 18 Juni 2025

Pada Kamis, 29 Mei 2025, Tim Pengabdian kepada Masyarakat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM-MBKM) Sekolah Ekologi Fakultas Biologi UGM, bekerja sama dengan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Alam Agung Lestari, menyelenggarakan Pelatihan Tanaman Hias dan Taman Obat Keluarga (TOGA). Kegiatan perdana ini dipimpin oleh Bapak Abdul Razaq Chasani, S.Si., M.Si., Ph.D., bersama empat mahasiswa, yaitu Ramadhan Nur Khoiruddin, Putri Nurhaliza, Vina Nuraini, dan Dyah Afifah Ningrum.


Pelatihan yang berlangsung di Kalurahan Sumberagung, Kapanewon Moyudan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ini dihadiri oleh puluhan warga, tokoh masyarakat, serta anggota POKDARWIS Alam Agung Lestari. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anggota Pokdarwis dan masyarakat Kalurahan Sumberagung mengenai potensi tanaman liar yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias, serta manfaat taman obat keluarga (TOGA). Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan keterampilan praktis dalam penanaman dan pemanfaatan tanaman hias dan TOGA, mendukung pengembangan desa wisata berbasis tanaman hias dan TOGA, serta mendorong pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sumber keindahan dan kesehatan keluarga.

Pematerian pada sosialisasi ini disampaikan oleh narasumber, Dr. Djoko Santosa, S.Si., M.Si., dari Fakultas Farmasi UGM yang memberikan penjelasan mengenai berbagai jenis tanaman hias dan Taman Obat Keluarga (TOGA), teknik budidaya, serta pemanfaatan tanaman obat untuk kesehatan sehari-hari. Selama sesi berlangsung, peserta diajak untuk berdiskusi secara aktif mengenai tanaman hias dan tanaman obat. Sebagai bentuk apresiasi, panitia memberikan doorprize berupa tanaman hias kepada tiga peserta yang berhasil menjelaskan kembali salah satu poin materi yang telah disampaikan. Kegiatan kemudian ditutup dengan sesi dokumentasi bersama dan pembagian bibit tanaman obat kepada seluruh peserta.

Kegiatan sosialisasi ini mendapat apresiasi positif dari masyarakat dan diharapkan mampu menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan serta pemanfaatan tanaman lokal untuk kesehatan keluarga. Kegiatan ini selaras dengan beberapa tujuan SDGs (Sustainable Development Goals), di antaranya SDGs nomor 3 (Good health and well-being), nomor 4 (Quality education), nomor 12 (Responsible consumption and production), dan nomor 15 (Life on land).

Dosen Fakultas Biologi UGM Selesaikan Program Inkubator untuk Kembangkan Modul Daring Ekologi Tropis

Rilis Berita Senin, 16 Juni 2025

Yogyakarta, 16 Juni 2025 – Akbar Reza, akademisi dari Lab Ekologi dan Konservasi, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, telah menyelesaikan partisipasinya dalam program internasional bertajuk “OCELOTS Incubator: Creating an Online Module in Tropical Biology”, yang diselenggarakan oleh jaringan OCELOTS (Online Content for Experiential Learning of Tropical Systems) dan didukung pendanaan oleh U.S. National Science Foundation (NSF) melalui skema RCN-UBE (Research Coordination Network – Undergraduate Biology Education).


Program ini bertujuan mengubah publikasi ilmiah menjadi modul pembelajaran terbuka (open-access learning module) yang dapat digunakan untuk meningkatkan pembelajaran berbasis riset dengan konteks ekosistem tropis secara digital, terbuka, dan lintas institusi.

Akbar mengembangkan modul berjudul “Seagrass and Humans: A Tangled Tale – How do humans and seagrass interact in complex connections in Indonesia?” bersama Elisabeth Astari dari YAPEKA. Modul ini mengangkat interaksi kompleks antara manusia dan padang lamun di Indonesia, dan kini tersedia secara daring di Platform Gala https://www.learngala.com/cases/human-seagrass dan QUBESHub https://doi.org/10.25334/BWWF-N024

Selama periode September 2024 hingga April 2025, peserta mengikuti rangkaian workshop daring, sesi kolaborasi intensif, dan networkshop—sebuah forum untuk berbagi modul dan membangun jejaring pengajar ekologi tropis. Akbar Reza dalam prosesnya dimentori oleh pengajar dari Iowa State University, University of Michigan School for Environment and Sustainability, Thomas Jefferson University, serta jejaring 4DEE (Four-Dimensional Ecological Education) Ecology Society of America.

Dalam prosesnya, pengembangan modul dilakukan dengan mengintegrasikan empat pendekatan utama:
  • Backward Design, yang menekankan perumusan tujuan pembelajaran, perancangan aktivitas belajar, dan metode asesmen secara terstruktur dan terarah;
  • 4DEE (Four-Dimensional Ecology Education) Framework dari Ecological Society of America, yang menekankan empat dimensi pembelajaran: proses ilmiah, prinsip-prinsip ekologi, hubungan manusia–ekosistem, serta penerapan lintas skala dan konteks sosial-ekologis;
  • DIEJ (Diversity, equity, inclusion, and justice), untuk mendorong ruang kelas yang egaliter, aman untuk berpendapat, serta bertumbuh dari proses pembelajaran;
  • Pengenalan praktik terbaik dalam penggunaan media, hak cipta, dan lisensi terbuka untuk pendidikan;
  • Pedagogi dan metode penilaian digital, yang mengeksplorasi strategi pembelajaran dengan integrasi media interaktif, asesmen formatif-sumatif berbasis teknologi, serta penyusunan publikasi pendidikan dari modul yang dikembangkan.
“Program ini mempertemukan publikasi ilmiah, pedagogi digital, dan kolaborasi lintas budaya dalam satu ruang belajar yang sangat kaya,” ujar Akbar. “Saya belajar untuk mendesain pengalaman belajar yang kontekstual, reflektif, dan terbuka bagi siapa pun.”

Partisipasi ini mencerminkan komitmen Fakultas Biologi UGM dalam mendukung transformasi pendidikan biologi yang kolaboratif, berbasis keterbukaan pengetahuan, dan terhubung dengan tantangan global dalam ekosistem tropis.

Program Studi Magister dan Doktor Biologi Fakultas Biologi UGM Meraih Akreditasi Unggul dari LAMSAMA

Rilis Berita Senin, 16 Juni 2025

Yogyakarta, 3 Juni 2025— Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada kembali memperoleh pengakuan atas komitmennya dalam menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi. Dua program pascasarjana, yaitu Program Studi Magister Biologi dan Program Studi Doktor Biologi, berhasil meraih status Akreditasi Unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Sains Alam dan Ilmu Formal (LAMSAMA) berdasarkan Surat Keputusan Nomor 134/SK/LAMSAMA/Akred/D/VI/2025, yang berlaku sejak 3 Juni 2025 sampai dengan 2 Juni 2030 untuk Program Studi Doktor Biologi dan Surat Keputusan Nomor 144/SK/LAMSAMA/Akred/M/VI/2025, yang berlaku sejak tanggal 5 Juni 2025 sampai dengan 4 Juni 2030.


Capaian ini merupakan hasil dari proses evaluasi menyeluruh terhadap berbagai aspek penyelenggaraan program studi, antara lain: tata kelola institusi, kualitas sumber daya manusia, kurikulum berbasis capaian pembelajaran, sistem penjaminan mutu internal, publikasi dan kinerja riset, relevansi luaran, serta kontribusi program studi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan penyelesaian masalah strategis nasional maupun global.

Asesmen lapangan oleh tim asesor LAMSAMA dilaksanakan pada tanggal 25–28 Mei 2025, dan melibatkan penilaian langsung terhadap pelaksanaan akademik, fasilitas pendukung pembelajaran dan penelitian, serta keterlibatan para pemangku kepentingan, termasuk alumni dan mitra kerja sama.

Akreditasi ini memperkuat posisi Program Studi Magister dan Doktor Biologi sebagai program studi unggulan di bidang biologi tropis, serta mendukung upaya Fakultas Biologi UGM dalam mencapai visi sebagai institusi pendidikan tinggi berbasis riset yang unggul, berkelas dunia, dan berakar kuat pada potensi keanekaragaman hayati Indonesia. Keberhasilan ini juga selaras dengan komitmen Universitas Gadjah Mada dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs No.4 tentang pendidikan berkualitas.

Open House “Sosialisasi Program Magister & Doktoral Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada: Jalur Rguler, By Research dan Double Degree Batch 1 2025”

Kegiatan Mahasiswa Senin, 16 Juni 2025

Yogyakarta, 31 Mei 2025 — Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) Fakultas Biologi sukses menyelenggarakan kegiatan Open House “Sosialisasi Program Magister & Doktoral Fakultas Biologi  Universitas Gadjah Mada: Jalur Rguler, By Research dan Double Degree Biologi Batch 1 Tahun 2025”. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube resmi Fakultas Biologi UGM. Tujuan utama dari acara ini adalah untuk memberikan sosialisasi menyeluruh terkait program-program Magister dan Doktoral Fakultas Biologi UGM kepada calon mahasiswa untuk periode akademik 2024/2025.


Penyelenggaraan Open House ini ditujukan untuk memperkenalkan berbagai jalur pendidikan pascasarjana yang tersedia di Fakultas Biologi UGM, baik reguler maupun berbasis riset. Dalam kesempatan ini, peserta memperoleh informasi lengkap seputar struktur kurikulum, persyaratan pendaftaran, peluang beasiswa, hingga potensi kolaborasi riset dan akademik lintas institusi. Kegiatan ini juga menjadi media interaktif antara calon mahasiswa dengan dosen, pimpinan fakultas, serta alumni untuk membantu pengambilan keputusan yang matang dalam memilih program studi.

Rangkaian acara dimulai sejak pukul 08.00 WIB dan dibuka secara resmi oleh pembawa acara, Sri Garcinia Lathifah, S.Si., yang merupakan mahasiswa pascasarjana Fakultas Biologi UGM. Pembukaan ditandai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Gadjah Mada, dan Mars Biologi UGM sebagai simbol semangat nasionalisme dan kebersamaan sivitas akademika. Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Prof. Dr. Bambang Retnoaji, S.Si., M.Sc., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, yang menekankan pentingnya pengembangan program pascasarjana yang unggul dan berdaya saing internasional.

Dalam sesi materi utama, Prof. Dr. Bambang Retnoaji memaparkan secara rinci berbagai jalur masuk program pascasarjana, termasuk jalur reguler dan by Research, beserta kebijakan akademik yang berlaku. Beliau juga menjelaskan tentang skema pembiayaan pendidikan dan peluang beasiswa dari dalam maupun luar negeri yang tersedia bagi mahasiswa. Lebih lanjut, beliau menekankan pentingnya penguasaan biologi modern untuk menjawab tantangan global dan lokal, khususnya dalam konteks pembangunan berkelanjutan.

Paparan dilanjutkan oleh Dr. Eko Agus Suyono, S.Si., M.App.Sc., selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian, Kerja Sama, dan Alumni, yang memperkenalkan profil Fakultas Biologi UGM secara menyeluruh. Beliau menyampaikan capaian fakultas dalam pemeringkatan internasional seperti QS World University Rankings 2024 serta memaparkan peluang kolaborasi riset di tingkat nasional dan internasional. Hal ini menunjukkan komitmen fakultas dalam membuka akses riset global bagi mahasiswa pascasarjana.

Sementara itu, Prof. Dr. Endah Retnaningrum, S.Si., M.Eng., selaku Ketua Program Studi Doktor Biologi, memberikan pemaparan komprehensif mengenai program doktoral yang ditawarkan. Beliau menjelaskan visi, misi, dan struktur kurikulum program doktor, termasuk kriteria pendaftaran dan jadwal pelaksanaannya. Selain itu, beliau juga memaparkan fasilitas akademik dan laboratorium yang mendukung pengembangan riset para mahasiswa doktoral.

Kemudian, informasi mengenai Program Magister Biologi disampaikan oleh Prof. Dr. rer. nat. Andhika Puspito Nugroho, S.Si., M.Si., selaku Ketua Program Studi Magister. Beliau menjelaskan struktur perkuliahan, mata kuliah yang ditawarkan, hingga peluang riset dan pengembangan karier akademik maupun non-akademik bagi mahasiswa. Penjelasan ini mempertegas fleksibilitas dan kekayaan akademik yang dimiliki oleh program magister di Fakultas Biologi UGM.

Setelah sesi pemaparan, acara dilanjutkan dengan sesi berbagi pengalaman dari alumni pascasarjana. Rita Rahmayanti, M.Sc., menceritakan perjuangannya beradaptasi dari latar belakang S1 di bidang pendidikan menuju studi lanjut di biologi murni serta manfaat jejaring alumni dalam mendukung kariernya. Selain itu, Dr. Junaidi, S.P., M.Sc., Ph.D., alumni Program Doktor, berbagi kisah inspiratif menempuh program Double Degree antara UGM dan Universitas Leiden, serta pengalamannya memperoleh beasiswa riset internasional yang memperluas cakrawala akademiknya.

Sesi tanya jawab berlangsung sangat dinamis dengan partisipasi aktif peserta yang mengajukan beragam pertanyaan melalui fitur chat Zoom. Beberapa topik yang diangkat antara lain prosedur pendaftaran program double degree, persyaratan jalur by Research, pemilihan promotor, serta dukungan beasiswa dan strategi belajar yang efektif selama studi. Sesi diskusi ini dipandu oleh moderator Cindy Fadli Wulandari H., S.Si., hingga acara ditutup dengan resmi oleh pembawa acara.

Open House Biologi Batch 1 Tahun 2025 ini diharapkan menjadi sarana strategis dalam menjembatani komunikasi antara Fakultas Biologi UGM dengan calon mahasiswa pascasarjana. Melalui kegiatan ini, fakultas tidak hanya menyampaikan informasi akademik, tetapi juga membangun motivasi dan semangat untuk melanjutkan pendidikan tinggi di bidang biologi. Kegiatan ini sekaligus menjadi wujud nyata komitmen Fakultas Biologi UGM dalam mendukung kemajuan pendidikan dan riset yang berdampak bagi masyarakat dan lingkungan global.

[Zahrotin Saleha]

Informasi Kontak
Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Biologi UGM
Email: kmp.biologi@ugm.ac.id
Narahubung: Zahrotin Saleha (083174112662)
Alamat: Fakultas Biologi UGM, Jl. Teknika Selatan, Sekip Utara Bulaksumur, Yogyakarta 55281

Mengikuti Jejak L.B. Holthuis, Dosen Fakultas Biologi UGM Deskripsikan Tujuh Spesies Lobster Air Tawar Endemik Papua

Rilis Berita Senin, 16 Juni 2025

Di tengah hamparan hutan hujan Papua yang masih alami, tersembunyi kekayaan hayati yang belum sepenuhnya terungkap. Bagi para peneliti krustasea, perairan sungai dan danau di pulau ini adalah harta karun ilmiah yang terus memanggil untuk dieksplorasi.


Lebih dari 50 tahun setelah maestro biologi krustasea dunia, Lipke Bijdeley Holthuis (1921 – 2008), menggambarkan puluhan spesies lobster air tawar di berbagai belahan dunia, tim peneliti masa kini kembali melanjutkan pencarian itu.

Dalam sebuah studi terbaru yang dipublikasikan secara online di jurnal Arthropoda (MDPI) pada 6 Juni 2025, peneliti Christian Lukhaup (Peneliti Independen – Jerman), Rury Eprilurahman (Universitas Gadjah Mada – Indonesia), dan Thomas von Rintelen (Museum für Naturkunde, Berlin – Jerman) berhasil mendeskripsikan tujuh spesies baru lobster air tawar dari genus Cherax yang seluruhnya endemik di kawasan perairan Papua Barat.

Papua memiliki keanekaragaman lobster air tawar terbesar di dunia untuk familia Parastacidae, tapi ironisnya, masih banyak yang belum terdeskripsikan secara ilmiah. Tim peneliti memiliki tujuan memperkuat dasar taksonomi yang valid, sekaligus mendorong perlindungan bagi spesies-spesies ini yang makin rentan, terutama di Tengah ancaman di berbagai bidang.

Temuan Baru dari Sungai-Sungai Tersembunyi Papua

Ketujuh spesies baru yang berhasil dideskripsikan masing-masing berasal dari wilayah yang berbeda di Papua Barat:

  1. Cherax veritas — Pulau Misool, Raja Ampat
  2. Cherax arguni and Cherax kaimana — Wilayah Kaimana Utara
  3. Cherax nigli — Wilayah Kaimana Selatan
  4. Cherax bomberai — Fakfak
  5. Cherax farhadii and Cherax doberai — Teluk Bintuni

Setiap spesies memperlihatkan ciri morfologi yang unik. Mulai dari bentuk capit (chelae) yang beragam, panjang dan bentuk rostrum (moncong), perbedaan warna tubuh yang mencolok, hingga proporsi tubuh secara keseluruhan.

“Spesies-spesies ini dapat dengan jelas dibedakan satu sama lain, baik secara morfologi maupun genetik,” tulis tim peneliti dalam publikasinya.

DNA Mengungkap Garis Keturunan

Untuk memperkuat temuan, tim juga melakukan analisis DNA mitokondria menggunakan fragmen 16S.

Hasil analisis menunjukkan bahwa ketujuh spesies baru memiliki garis keturunan genetik yang jelas terpisah, mendukung keabsahan deskripsi sebagai spesies yang berbeda.

Hal ini menjadi penting, karena secara visual kadang ada spesies yang tampak mirip. Tanpa analisis molekuler, kita berisiko salah menafsirkan hubungan antar spesies. Dengan pendekatan kombinasi morfologi klasik dan genetika molekuler, tim peneliti memastikan bahwa penamaan spesies dilakukan secara ilmiah dan bertanggung jawab.

Perdagangan Lobster Hias Jadi Pintu Masuk Penelitian

Salah satu sisi menarik dari studi ini adalah bagaimana sebagian spesimen justru diperoleh dari jalur perdagangan lobster hias.

Banyak spesimen yang pertama kali muncul di pasar hobi akuarium di Eropa atau Jakarta. Mulai dari situ, tim melacak asal-usulnya, mencari kontak di Papua, hingga akhirnya bisa mendapatkan informasi habitat alaminya.

Meskipun bukan cara ideal, jalur ini kadang menjadi petunjuk awal bagi peneliti tentang keberadaan spesies yang belum tercatat secara formal. Namun, tim peneliti menegaskan bahwa proses pengambilan data di lapangan dilakukan secara beretika dan sesuai izin konservasi yang berlaku.

Penting untuk Konservasi Air Tawar Papua

Penemuan ini tidak hanya penting dari sisi ilmu taksonomi, tetapi juga memiliki implikasi konservasi yang signifikan.

Papua Barat merupakan salah satu pusat keanekaragaman hayati air tawar dunia. Namun, ekosistem air tawar di kawasan ini menghadapi ancaman dari:

  • deforestasi,
  • aktivitas pertambangan,
  • pembangunan infrastruktur, dan
  • perdagangan spesies liar.

Dengan memperkuat basis data spesies, temuan ini diharapkan bisa membantu perencanaan konservasi yang lebih tepat.

Rury menyampaikan, “Kalau kita tidak tahu spesies apa yang ada di suatu wilayah, bagaimana kita bisa melindunginya?”

“Dengan pengetahuan ini, kita bisa mendorong pengelolaan habitat yang lebih berkelanjutan.”

Masih Banyak yang Belum Terungkap

Meski tujuh spesies baru telah berhasil dideskripsikan, para peneliti meyakini bahwa daftar keanekaragaman Cherax Papua masih jauh dari lengkap.

Rury menyatakan bahwa Papua itu luar biasa luas. Banyak sungai, danau, dan sistem gua yang belum pernah diteliti. “Di masa depan, saya yakin kita akan menemukan lebih banyak spesies baru.” tambahnya.

Penelitian sebelumnya oleh tim yang sama juga telah mendeskripsikan spesies lain seperti:

  • Cherax warsamsonicus (2017)
  • Cherax alyciae dan Cherax mosessalossa (2018)
  • Cherax wagenknechtae (2022)
  • Cherax rayko dan Cherax phing (2024)

Hal ini memperkuat posisi Papua sebagai hotspot global untuk keanekaragaman lobster air tawar.

Jejak Holthuis yang Terus Dilanjutkan

Sejak Holthuis mempelopori studi lobster air tawar dunia di pertengahan abad ke-20, perkembangan teknologi seperti Next Generation Sequencing (NGS) dan kemajuan dalam sistematika molekuler memungkinkan ilmuwan masa kini untuk melihat detail yang dulu tidak terlihat.

Namun, lapangan tetap menjadi kunci.

“Tidak ada pengganti untuk eksplorasi langsung di alam,” ujar Rury.
“Papua masih menyimpan banyak misteri, dan kami baru menyentuh permukaannya.”

Dengan kombinasi kerja lapangan, kolaborasi global, dan pendekatan ilmiah yang ketat, para peneliti masa kini — mengikuti jejak L.B. Holthuis — terus membuka lembaran baru dalam pemahaman kita tentang kekayaan hayati air tawar Indonesia.

Penemuan tujuh spesies lobster air tawar endemik baru di Papua mendukung beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 15 (Kehidupan di Darat) dengan berkontribusi pada pelestarian keanekaragaman hayati dan menyoroti pentingnya ekosistem air tawar. Penelitian ini juga sejalan dengan SDG 14 (Kehidupan di Bawah Air) melalui perlindungan dan pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati perairan darat, serta SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim) dengan menyediakan data dasar yang penting untuk menilai kerentanan ekosistem terhadap perubahan iklim. Selain itu, studi ini mencerminkan SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) melalui penerapan metode ilmiah modern dalam taksonomi, dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi antara peneliti internasional dan institusi lokal.

Referensi:

Lukhaup C., Eprilurahman R., von Rintelen T. (2025). Seven New Species of Crayfish of the Genus Cherax (Crustacea, Decapoda, Parastacidae) from Western New Guinea, Indonesia Arthropoda 3(2):10. https://www.mdpi.com/2813-3323/3/2/10

Nusantara Orchid Biodiversity Show 2025: Orchid as Puspa Pesona Indonesia, Locally Rooted Globally Respected

Kegiatan Mahasiswa Jumat, 13 Juni 2025

Pada hari Sabtu, 24 Mei 2025 telah dilaksanakan kegiatan Nusantara Orchid Biodiversity Show 2025 oleh Biology Orchid Study Club (BiOSC) dalam bentuk webinar berskala internasional. Agenda tahunan rutin ini mengangkat tema “Orchid As Puspa Pesona Indonesia: Locally Rooted, Globally Respected” yang bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi masyarakat mengenai keanekaragaman anggrek di Indonesia, serta upaya konservasinya dengan mengundang 2 narasumber hebat dari Fakultas Biologi UGM dan Antioch College. Kegiatan NOBiS 2025 dibuka oleh Fadhiilah Dzaky Janu Nugroho selaku Master of Ceremony, dilanjutkan dengan sambutan oleh Jovika Syifa Ananmaimuna selaku ketua pelaksana kegiatan, lalu sambutan oleh Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. selaku pembina BiOSC, dan sambutan oleh Prof. Dr. Bambang Retnoaji, S.Si., M.Sc. selaku wakil dekan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada.


Agenda utama pada NOBiS 2025 adalah pemaparan materi yang dipimpin oleh Dary Saka Fitrady selaku moderator. Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. memaparkan materi mengenai anggrek sebagai puspa pesona indonesia dan upaya pelestariannya melalui kultur jaringan, serta Richard Kraince, B.S., M.A., Ph.D. memaparkan materi mengenai konservasi habitat anggrek di Asia Tenggara sebagai pendidikan untuk masa depan yang berkelanjutan. Sesi presentasi dari kedua narasumber tersebut memiliki topik yang selaras yakni upaya konservasi anggrek untuk melestarikan keanekaragamannya. Setelah sesi presentasi selesai, dilanjutkan sesi tanya jawab oleh para partisipan web seminar dan pemberian sertifikat kepada para narasumber.

Acara NOBiS 2025 berkolaborasi dengan Lomba Fotografi Anggrek yang mengangkat tema “Whispers of Time: Native Orchids Through Light and Shadow”. Lomba fotografi anggrek tersebut telah memilih 3 pemenang utama dan 1 pemenang favorit dari 52 karya yang lolos seleksi melalui tahap penjurian. Semua karya yang lolos seleksi kemudian dipamerkan secara virtual. Di akhir sesi webinar, Master of Ceremony membacakan pengumuman pemenang yang disertai dengan penayangan hasil karya masing-masing. Acara ditutup dengan dokumentasi dan ucapan terima kasih kepada para peserta atas partisipasinya dalam webinar internasional ini. [Penulis: BiOSC]

Pendampingan Kelompok Wanita Tani ‘Aisyiyah Berkah Lumintu Sebagai Desa Binaan Fakultas Biologi UGM Untuk Mensukseskan Gerakan Lumbung Hidup

Pengabdian kepada Masyarakat Kamis, 12 Juni 2025

Bertempat di rumah Ibu Dyah Retno di Trunojayan Kotagede Yogyakarta, pada Minggu, 8 Juni 2025 telah berlangsung pertemuan dalam upaya konsolidasi sekaligus evaluasi kegiatan pengabdian yang telah dilakukan sejak bulan September 2024. Evaluasi dan perencanaan kegiatan ke depan sebagai bentuk memperdalam dan pengkayaan pengetahuan, juga sebagai kegiatan yang dapat memberikan pertambahan nilai ekonomi bagi keluarga. Pada kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua ‘Aisyiyah Ibu Siti Hamidah , yang didampingi oleh Ketua KWT ibu Masrurotun Pujiastuti beserta pengurus, ibu Dyah Retno, ibu Yuliana  Noor Azizah, Ibu Sri Lestari , dan Ibu Sri Sulandari, dan dari fakultas Biologi UGM adalah ibu Dr. Dra. Rr. Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, B.Sc., DAP&E, M.Biomed.

KWT ‘AISYIYAH Berkah Lumintu telah berdiri sejak Agustus 2024, dan sampai saat ini telah menunjukkan prestasinya, yaitu sebagai Juara I di tingkat Kota Yogyakarta, Juara II Tingkat Provinsi DIY, dan Juara Harapan I di Tingkat Nasional sebagai “Gerakan Lumbung Hidup” berdasarkan hasil penjurian yang dilaksanakan oleh Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. Sebagai lumbung hidup, saat ini telah menghasilkan beberapa produk unggulan yang bernilai jual, seperti stick dan pie Labu. Selain itu, KWT ini juga menginisiasi pemanfaatan lahan kosong, pekarangan dan halaman untuk penanaman sayur dan TOGA yang dapat dimanfaatkan keseharian terutama oleh anggotanya. Selanjutnya, KWT juga telah melakukan inovasi olah limbah organik menjadi pupuk cair, pembuatan rumah bibit untuk keberlanjutan ketersediaan sayur, buah, serta TOGA.

Pendampingan sebagai bentuk pembinaan akan terus berlanjut seiring dengan kebutuhan Masyarakat untuk hidup sehat. Pendampingan yang dilakukan seperti, pembuatan kemasan produk yang higienis dan bernilai jual, penanaman dan optimalisai manfaat TOGA, pemanfaatan bahan alam/ minyak atsiri untuk aroma terapi dan sekaligus pengusir nyamuk atau serangga lain yang merugikan.

Kegiatan ini mendukung komitmen global dan nasional dalam upaya untuk mensejahterakan Masyarakat melalui SDGs: (3) Kehidupan sehat dan sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (11) Kota dan Permukiman yang berkelanjutan, dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Buah labu dibuat kue enak rasanya,

Jangan lupa untuk mencicipinya,

KTW berkah lumintu terus berkarya,

Bersinergi untuk hidup sehat dan sejahtera.

Implementasi Urban Agriculture Tanaman Pewarna Alami untuk Edukasi dan Ekonomi Kreatif Masyarakat Blotan, Wedomartani, Sleman, Yogyakarta melalui PKM-MBKM Fakultas Biologi UGM

Pengabdian kepada MasyarakatRilis Berita Rabu, 11 Juni 2025

Tim Pengabdian kepada Masyarakat – Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM-MBKM) Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada 2025, di bawah bimbingan Prof. Dr. Kumala Dewi, M.Sc.St. telah melaksanakan rangkaian kegiatan edukatif di Dusun Blotan, Wedomartani, Sleman Yogyakarta. Dengan mengangkat tema “Implementasi Urban Agriculture Tanaman Pewarna Alami untuk Edukasi dan Ekonomi Kreatif Masyarakat Blotan, Wedomartani, Sleman, Yogyakarta”, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta pemanfaatan tanaman pewarna alami oleh masyarakat di dusun Blotan. Tim ini melibatkan empat mahasiswa aktif Fakultas Biologi, UGM Angkatan 2022 yaitu Karima Salsabila (22/497198/BI/11012), Ristya Nadaa Shabrina (22/498042/BI/11033), Ainu Lifah Windia Sari(22/494555/BI/20973), dan Salma Dwiyanti(22/502511/BI/11064).


Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penggunaan bahan alami yang aman dan ramah lingkungan baik untuk pewarna makanan ataupun pewarna kain, telah dilakukan penyuluhan pada tanggal 31 Mei 2025 dengan topik “Tanaman sumber pewarna alami ramah lingkungan”, di pendopo RT 01 Dusun Blotan dan dihadiri 25 peserta anggota PKK. Kegiatan yang dilaksanakan berupa sosialisasi berbagai jenis tumbuhan yang dapat menghasilkan pewarna alami, serta cara penggunaannya dalam berbagai bidang, seperti makanan, minuman, dan kain.

Dalam kegiatan ini, peserta diajak untuk mengenal sumber-sumber pewarna alami seperti daun suji, kunyit, bunga telang, daun pandan, dan lainnya yang mudah ditemukan di sekitar lingkungan. Manfaat kesehatan juga tidak kalah penting, pewarna alami bebas bahan kimia berbahaya dan mengandung antioksidan yang baik untuk tubuh. Secara sosial, program ini melestarikan pengetahuan tradisional tentang pewarna alami sambil memberdayakan masyarakat melalui transfer teknologi urban farming. Selain penyampaian materi, kegiatan ini juga diramaikan dengan melihat video demonstrasi pembuatan pewarna alami dan aplikasinya, mulai dari pewarnaan minuman herbal hingga teknik pewarnaan sederhana pada kain. Melalui sosialisasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih termotivasi untuk memanfaatkan kekayaan hayati Indonesia secara bijak, terutama dalam mengganti penggunaan pewarna sintetis dengan pewarna alami dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu kegiatan yang mendukung ekonomi kreatif melalui pemanfaatan tanaman pewarna alam diharapkan dapat mendukung makin berkembangnya wisata dusun Blotan yang ada yaitu Ledok Blotan dan Taman Doa Maria Oblat. Kegiatan pengabdian yang mengusung tema pewarna alam ini juga mendukung pelaksanaan SDGs terutama pilar 12 yaitu tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab serta pilar ke 15 yaitu tentang Ekosistem Daratan, dimana pada pilar ini ditekankan pentingnya upaya melindungi, memulihkan, dan meningkatkan penggunaan ekosistem bumi secara berkelanjutan yang dapat dimulai dengan tindakan mengelola hutan secara tepat, menjaga biodiversitas, dan keanekaragaman hayati.

Sampling Rutin Kelas Keilmuan Crustacea, Kelompok Studi Kelautan (KSK)

Kegiatan Mahasiswa Selasa, 10 Juni 2025

Kulon Progo, Yogyakarta — Sebagai bentuk inovasi sekaligus langkah progresif dalam kegiatan keilmuan, Kelas Keilmuan Crustacea sukses melaksanakan sampling krustasea di perairan payau (brackish) pada tanggal 12–13 Mei 2025, berlokasi di kawasan Hutan Mangrove Wana Tirta, Kulon Progo.


Kegiatan ini menandai perluasan wilayah studi KSK yang sebelumnya lebih terfokus pada perairan laut (saltwater), dan kini kembali menjajaki ekosistem payau setelah sempat vakum sejak pandemi COVID-19. Upaya ini menjadi gebrakan penting dalam memperkaya spektrum kajian keilmuan, sekaligus menghidupkan kembali semangat eksplorasi yang sempat dilakukan oleh generasi KSK sebelum tahun 2019. Sebanyak 16 peserta turut terlibat, terdiri dari lima anggota ahli, enam anggota madya, serta lima anggota muda dan magang. Peserta menginap di Sekretariat Wana Tirta, kediaman dari Pak Warso, yang juga dikenal sebagai tokoh lokal pendukung konservasi ekosistem mangrove sekaligus pengelola Hutan Mangrove Wana Tirta.

Sampling dimulai pada pukul 20.30 WIB tanggal 12 Mei, dengan bimbingan dari Bapak Riantoro, salah satu pengelola kawasan. Sepuluh buah trap dipasang secara tersebar di sekitar jembatan mangrove, tepat di area dengan karakteristik air payau. Metode trap-line ini dipilih agar hasil tangkapan merepresentasikan variasi spesies yang hidup di zona transisi antara laut dan darat tersebut.

Pada keesokan harinya, trap diambil pukul 06.00 WIB. Hasil tangkapan menunjukkan keragaman spesies yang khas dari ekosistem payau, yakni Scylla serrata (kepiting berukuran besar), Scylla paramamosain (kepiting berukuran kecil), dan Clibanarius sp. (kelomang). yang selanjutnya diidentifikasi, dipreservasi dan didokumentasikan di Sekretariat Wana Tirta. Proses ini memberi pengalaman langsung kepada anggota KK Crustacea dalam prosedur identifikasi awal fauna krustasea.

Kegiatan ini merupakan tahap awal dari rangkaian sampling yang direncanakan akan dilakukan secara berkala di lokasi serupa. Data yang diperoleh dari pengambilan sampel pertama ini akan diolah lebih lanjut sebagai bahan penyusunan paper ilmiah, yang diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan studi keanekaragaman krustasea di wilayah perairan payau.

Melalui kegiatan ini, Kelas Keilmuan Crustacea tidak hanya memperluas jangkauan kajiannya, tetapi juga menguatkan kapabilitas anggota dalam pengambilan data lapangan, pengelolaan spesimen, dan observasi taksonomi. Di sisi lain, keberadaan kawasan mangrove sebagai habitat alami perairan payau memberikan sudut pandang baru mengenai adaptasi dan distribusi organisme krustasea di lingkungan marginal. Dengan semangat eksplorasi dan kolaborasi, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pijakan awal untuk kajian lebih mendalam di kawasan estuari dan payau, serta menginspirasi regenerasi KSK untuk terus mendorong inovasi dalam riset keanekaragaman hayati perairan. [Penulis: KSK]
123…98

Akreditasi

Berita Terakhir

  • [PkM-MBKM 2025] Pelatihan Budidaya Tanaman Sayuran dan TOGA dalam Polybag di Dusun Geger, Seloharjo, Pundong, Bantul
  • Mendukung Pertanian Berkelanjutan, Tim MBKM Biofermed Tanam Krisan dan Aplikasikan Biofertilizer-Asam Humat di Lumbung Mataraman Kedungpoh
  • Sinergi UGM dan KWT Kedungpoh: Pelatihan Produksi Chrysant Teabomb – Chrysant Hard Candy- Chrysant Syrup sebagai Diversifikasi Pangan Inovatif Berbasis Krisan Organik
  • Mahasiswa Pascasarjana Biologi UGM Raih Silver Medal pada National Essay Competition 2025 dengan Inovasi Teh Pencegah Anemia yang Ramah Lingkungan
  • Workshop Pembuatan Kaos Ramah Lingkungan dengan Teknik Ecoprint” bersama Anggota PKK RT 01 dan RT 02 Dusun Blotan, Wedomartani, Sleman, Yogyakarta
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY