Arsip:
SDG 4 : Pendidikan Berkualitas
Yogyakarta, 10 April 2025 — Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) terus memperkuat kapasitas riset di bidang biologi molekuler dan genomik melalui instalasi alat sequencer generasi terbaru Revio dari Pacific Biosciences (PacBio). Proses instalasi alat dimulai sejak tanggal 8 April 2025 dan ditargetkan selesai pada 12 April 2025.
Revio merupakan alat high-throughput sequencer berbasis long-read sequencing yang memungkinkan akuisisi data genomik secara menyeluruh dan presisi tinggi. Teknologi ini sangat relevan untuk analisis struktural genom, epigenetik, serta studi organisme non-model.
Dengan kehadiran alat ini, Fakultas Biologi UGM kini menjadi salah satu center of sequencing di Indonesia, memperkuat peran strategisnya dalam mendukung ekosistem riset genomik nasional. Sebelumnya, Fakultas Biologi juga telah mengoperasikan alat PromethION 24 dari platform Oxford Nanopore Technologies, menjadikan fasilitas ini unggul dengan kombinasi dua teknologi sekuensing terdepan dunia.
Sebagai bagian dari rangkaian instalasi, dilakukan pula training penggunaan alat Revio pada 10 April 2025, yang disampaikan oleh perwakilan dari DKSH selaku distributor resmi PacBio di Indonesia dan diikuti oleh staf Yayasan Satriabudi Dharma Setia (YSDS) sebagai mitra Fakultas dalam akselerasi teknologi genomik, serta tim Integrated Genome Facility (IGF) Fakultas Biologi UGM selaku spinoff yang mengoperasikan alat.
Acara pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama, dan Alumni (P2MKSA), Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi perkembangan teknologi yang sangat cepat, khususnya di bidang genomik. “Teknologi berkembang sangat cepat, khususnya teknologi sekuensing genom. Kita tidak hanya perlu mampu mengoperasikan alatnya, tetapi juga harus mampu memahami makna dari data yang dihasilkan. Buat apa kita bisa melakukan sekuensing, tapi tidak bisa mengetahui maknanya,” ujar Dr. Eko Agus Suyono.
Dengan penambahan Revio, Fakultas Biologi UGM semakin siap untuk mendorong riset-riset berbasis genomik, memperluas dan terbuka dengan kolaborasi nasional maupun internasional sebagai bentuk inklusivitas pemanfaatan dan hilirisasi teknologi genomik yang didukung oleh YSDS serta mempercepat pemanfaatan teknologi mutakhir untuk pengembangan ilmu pengetahuan, konservasi, dan aplikasi di berbagai sektor. Kegiatan ini diharapkan akan berkontribusi pada program SDGs (Sustainable Development Goals) nomor 4 (Quality Education), 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure), dan 17 (Partnerships for the goals).
Yogyakarta, 10 April 2025 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Workshop Kurikulum Program Studi Doktor Biologi pada Kamis, 10 April 2025. Kegiatan ini berlangsung secara bauran di Auditorium Biologi Tropika dan dihadiri oleh dosen Fakultas Biologi UGM. Workshop ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan kurikulum yang telah berjalan serta menghimpun masukan dari berbagai pemangku kepentingan untuk meningkatkan kualitas kurikulum di Fakultas Biologi UGM.
Kegiatan workshop dibuka secara resmi oleh MC, Faya Nur Annisa Damantya, A.Md.Sek yang kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Gadjah Mada, dan Mars Biologi. Dekan Fakultas Biologi, Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc., dalam sambutannya menekankan pentingnya evaluasi kurikulum secara berkala. Beliau juga menjelaskan secara singkat mengenai alur dalam penyusunan kurikulum yang sistematis.
Sesi inti workshop dipandu oleh moderator, Ibu Zuliyati Rohmah, S.Si., M.Sc., Ph.D.Eng. yang kemudian mengarahkan jalannya diskusi dan pemaparan materi. Ketua Program Studi Doktor Biologi, Prof. Dr. Endah Retnaningrum, M.Eng., memaparkan kurikulum Prodi S3 Biologi yang saat ini sedang berlangsung serta usulan-usulan perubahan kurikulum yang telah dibahas sebelumnya oleh Tim Kurikulum Prodi Doktor Biologi.
Dalam upaya menjaring masukan dan saran, workshop ini mengundang 3 narasumber (reviewer) yang pada kesempatan kali ini bergabung secaraa daring melalui zoom meeting. Narasumber berasal dari berbagai komponen seperti:
- Dr. Elvi Rusmiyanto Pancaning Wardoyo, M.Si., alumni Program studi Doktor Biologi yang saat ini menjadi dosen di Universitas Tanjungpura. Beliau memberikan masukan dari perspektif alumni dan juga akademisi
- Dr. Roberdi dari PT Sinarmas, mewakili komponen Industri, memberikan masukan mengenai keterkaitan kurikulum dengan kebutuhan industri dan juga tantangan di dunia kerja
- Dr. rer. nat. Mufti Petala Patria, M.Sc., dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, mewakili komponen Asosiasi, memberikan masukan dan arahan berdasarkan pengalaman dan praktik yang diterapkan di instansinya.
Sesi terakhir yaitu diskusi dan tanya jawab bersama dengan para dosen Fakultas Biologi. Sesi ini berlangsung produktif dan efektif. Dengan banyak pertanyaan, saran dan juga tanggapan yang disampaikan, menandakan antusiasme yang tinggi serta kepedulian para dosen terhadap pengembangan kurikulum Program Studi Doktor Biologi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh narasumber dan juga para dosen atas kontribusi dan partisipasinya dalam kegiatan ini. Workshop ini menjadi salah satu contoh komitmen Fakultas dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya pada poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas melalui evaluasi dan pengembangan kurikulum yang berkelanjutan, serta SDG 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, melalui kolaborasi antara akademisi, alumni, industri dan juga asosiasi.
Fakultas Biologi UGM menunjukkan komitmen kuat dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan ramah bagi seluruh mahasiswa, termasuk mahasiswa difabel. Sejak tahun 2022, Fakultas Biologi telah secara konsisten memfasilitasi mahasiswa difabel dalam melaksanakan kegiatan akademik seperti perkuliahan, praktikum, serta ujian, baik Ujian Tengah Semester (UTS) maupun Ujian Akhir Semester (UAS). Komitmen ini bertujuan menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan setara bagi seluruh mahasiswa.
Salah satu wujud nyata dari upaya ini adalah penyediaan meja khusus bagi mahasiswa difabel yang memiliki keterbatasan dalam menulis dengan menggunakan tangan. Fasilitas ini dirancang secara ergonomis agar mahasiswa dapat menjalankan aktivitas akademik dengan nyaman dan tanpa hambatan. Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang fakultas dalam membangun sistem pendidikan tinggi yang adaptif terhadap keberagaman kebutuhan mahasiswa. Fasilitas tersebut tidak hanya menunjang aspek akademik, tetapi juga menjadi wujud kepedulian dan penghargaan terhadap potensi setiap individu.
Fakultas Biologi UGM juga terus membuka ruang komunikasi dan evaluasi untuk memastikan bahwa seluruh kebutuhan mahasiswa difabel dapat terpenuhi secara optimal. Dengan pendekatan yang adaptif dan kolaboratif, fakultas berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan pendidikan yang inklusif di masa mendatang.
Fakultas BiologiUGM menyampaikan harapan agar inisiatif ini dapat menjadi acuan bagi institusi pendidikan lainnya dalam mengarusutamakan prinsip inklusivitas serta mendorong terwujudnya transformasi positif bagi masyarakat. Selain itu, Fakultas mengajak seluruh sivitas akademika untuk senantiasa memberikan dukungan yang konstruktif bagi mahasiswa difabel dalam upaya mereka meraih prestasi akademik yang unggul. Fakultas juga memiliki komitmen yang tinggi untuk melakukan pendampingan mahasiswa dengan buddy counselor, dosen konseling, dan psikolog. Fakultas berkomitmen untuk SDG’s 4 tentang Pendidikan Berkualitas, SDG’s 5 tentang Kesetaraan Gender dan SDG’s 10 untuk mengurangi ketidaksetaraan.
Pada hari Jumat, 21 Maret 2025 pukul 13.00-14.00 WIB, telah dilaksanakan Gentalk 4 yang berlangsung di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM. Kegiatan tersebut ditujukan kepada mahasiswa Formasigen dan umum. Kegiatan ini dihadiri oleh Ibu Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc., Ph.D. selaku dosen pembina Formasigen. Kegiatan ini menjadi tempat berbagi informasi mengenai genetika dan menjadi wadah diskusi aktif dan sharing antara alumni atau kakak tingkat terkait topik skripsi yang dikerjakan dengan anggota Formasigen dan umum. Pada kegiatan Gentalk keempat ini diisi oleh narasumber Laura Silka Karawina Rokhmat yang merupakan mahasiswi S1 Fakultas Biologi UGM angkatan 2021 di bawah bimbingan Prof. Dra. Tuty Arisuryanti, M.Sc., Ph.D sebagai dosen pembimbing skripsinya.
Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh MC, Ghefira Nurrahima Tsuraya selaku Divisi Humas Kabinet HomeoGenesis 2025, dilanjutkan sambutan oleh Pembina Formasigen 2025 Ibu Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc., Ph.D. Dari sambutan tersebut, Ibu Ganies berharap kegiatan Gentalk ini dapat terlaksana secara rutin dan semakin baik kedepannya sehingga dapat menjadi wadah ilmu pengetahuan bagi mahasiswa Fakultas Biologi UGM. Kegiatan dilanjutkan dengan pematerian oleh narasumber dengan topik yang berjudul “Keragaman Genetik Kepiting Biola, Gelasimus Borealis (Crane, 1975), Dari Kulon Progo, D.I.Yogyakarta Berdasarkan Gen Mitokondria 16s rRNA”. Pada pematerian ini telah disampaikan Laura Silka Karawina Rokhmat mengenai cara mengidentifikasi dan menganalisis keragaman genetik kepiting biola, Gelasimus borealis, yang terdapat di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan gen mitokondria 16S rRNA. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan audiens dan penutupan. Dengan dilaksanakan kegiatan Gentalk yang pertama pada tahun ini, diharapkan menjadi awal yang baik untuk menjadi wadah diskusi yang menarik dan bermanfaat agar menjadi gambaran tentang penelitian-penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa yang berada di bawah bimbingan dosen-dosen di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM. Penelitian ini diharapkan dapat membantu mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan nomor 15 yaitu Menjaga Ekosistem Darat.
[Penulis: Formasigen]
Pada hari Jumat, 14 Maret 2025 pukul 13.00-14.30 WIB, telah dilaksanakan Gentalk 3 yang berlangsung di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM. Kegiatan tersebut ditujukan kepada mahasiswa Formasigen dan umum. Kegiatan ini dihadiri oleh anggota Formasigen dan umum. Pada kegiatan Gentalk ketiga di tahun ini, diisi oleh narasumber Tan Rendy yang merupakan mahasiswi S1 Fakultas Biologi UGM angkatan 2022 di bawah bimbingan Ibu Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc., Ph.D. sebagai dosen pembimbing skripsinya.
Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh MC, Winda Lutfiana Hafidz selaku Divisi Humas Kabinet HomeoGenesis 2025. Kegiatan dilanjutkan dengan pematerian oleh narasumber dengan topik yang berjudul “Transformasi Genetik Tanaman dengan Agrobacterium tumifaciens”. Pada pematerian ini, narasumber membagikan pengalamannya selama menempuh program IISMA UBC (The University of British Columbia) yang memuat rekayasa genetika meliputi metode-metode dalam transformasi genetik guna pemuliaan tanaman. Dalam pematerian ini, narasumber juga memberikan penjelasan dan panduan mengenai desain primer dengan beberapa website seperti Phytozome untuk mencari sekuens gen target dan website Primer3Plus untuk menentukan primer forward dan reverse serta informasi lainnya. Selain itu, dijelaskan mengenai BLAST pada website NCBI untuk memastikan primer yang didesain spesifik terhadap target gen. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan audiens, dokumentasi kegiatan, dan penutupan. Dengan dilaksanakan kegiatan Gentalk yang ketiga pada tahun ini, diharapkan dapat terus menjadi wadah diskusi yang menarik dan bermanfaat agar menjadi gambaran tentang penelitian-penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa yang berada di bawah bimbingan dosen-dosen di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM. Penelitian ini diharapkan dapat membantu mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan nomor 2 yaitu mengakhiri kelaparan.
[Penulis: Formasigen]
Pada hari Sabtu, tanggal 22 Maret 2025, telah dilaksanakan kegiatan Small Group Discussion (SGD) oleh divisi keilmuan Ekologi Lanskap KSAT.yang diselenggarakan di Ruang 1 Gedung B Fakultas Biologi UGM. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan dasar-dasar dan penerapan dari ekologi lanskap. Pada kegiatan ini Seedling akan menerima pemaparan materi dan dibagi menjadi beberapa kelompok kemudian akan diberi studi kasus yang akan didiskusikan berasama teman sekelompoknya dengan dibimbing oleh anggota Sapling dan Tree.
Kegiatan Small Group Discussion diawali dengan pembukaan oleh MC, kemudian dilanjutkan dengan sesi pematerian. Pada sesi ini dijelaskan tentang pengertian dan gambaran umum ekologi lanskap, serta dijelaskan perbedaan ilmu ekologi dasar dengan ekologi lanskap yang mencakup struktur, elemen, dan prinsip dari ekologi lanskap. Selanjutnya Seedling dibagi menjadi beberapa kelompok dan studi kasus dilakukan secara outdoor di sekitar Gedung B dengan dibimbing oleh Sapling dan Tree. Pada sesi ini setiap kelompok mendapatkan 1 pos dan pada tiap pos terdapat soal yang harus diselesaikan. Diharapkan melalui sesi studi kasus dan games ini, Seedling dapat terlatih kemampuannya dalam mengenali struktur dan elemen ekologi lanskap secara langsung di lapangan. Kegiatan diakhiri dengan penutupan oleh MC dan dokumentasi.
Kegiatan SGD Ekologi Lanskap berjalan lancar dan tepat waktu. Diharapkan melalui kegiatan ini, seluruh anggota yang terlibat baik anggota Seedling, Sapling, maupun Tree dapat semakin memahami dan memperluas pengetahuan tentang ekologi, khususnya tentang implementasi struktur dan elemen ekologi lanskap di lapangan sehingga KSAT dapat memberikan kontribusi yang lebih kepada dunia akademik serta masyarakat luas dan lingkungan sekitar, sesuai dengan semangatnya yaitu ‘Berakar Kokoh Menembus Peradaban’. [Penulis: KSAT 2025]
PT Freeport Indonesia melaksanakan inhouse training untuk memperkuat kemampuan Sumber Daya Manusia di bidang teknik identifikasi satwa. Dr. Rury Eprilurahman, S.Si., M.Sc., dosen dan peneliti dari Laboratorium Sistematika Hewan, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, berkesempatan menjadi trainer dalam kegiatan bertajuk Pelatihan Teknik Identifikasi dan Pengawetan Satwa tersebut. Peserta pelatihan adalah staf dan karyawan Section Biodiversity, Environmental Division PT Freeport Indonesia yang telah mengikuti pelaksanaan acara pada tanggal 17–22 Maret 2025.
Pelatihan ini didesain khusus untuk staf dari subbagian Biodiversitas dan dirancang untuk meningkatkan kompetensi dalam identifikasi terutama empat kelompok utama takson hewan darat, yaitu Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia. Materi disampaikan secara komprehensif melalui sesi teori di kelas dan praktik lapangan langsung di wilayah kerja PT Freeport Indonesia.
Selain pengenalan taksonomi dan morfologi, pelatihan ini juga mencakup teknik sampling satwa liar, fotografi dokumentasi ilmiah, serta metode preservasi spesimen, baik berupa awetan basah maupun teknik dasar taksidermi. Kegiatan berlangsung secara interaktif dan partisipatif, dengan peserta menunjukkan antusiasme tinggi dalam diskusi dan praktik identifikasi spesimen lapangan.
Kegiatan ini menjadi bentuk kontribusi nyata Fakultas Biologi UGM dalam mendukung pengembangan SDM PT Freeport Indonesia dan juga pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia, khususnya di wilayah Papua yang memiliki kekayaan hayati luar biasa.
Melalui pelatihan ini, diharapkan staf biodiversitas di lapangan dapat semakin terampil dalam mengenali dan mendokumentasikan satwa liar di wilayahnya secara ilmiah, sehingga dapat mendukung kebijakan konservasi yang berbasis data.
Kegiatan ini juga sejalan dengan komitmen UGM dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 15 (Life on Land) yang menekankan pada perlindungan, restorasi, dan pemanfaatan ekosistem daratan secara berkelanjutan, serta SDG 4 (Quality Education) melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang ilmu hayati.
Pelatihan ini merupakan bagian dari inisiatif kolaboratif antara dunia akademik dan sektor industri dalam mendukung pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan berbasis ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 20 Maret 2025 – Laboratorium Entomologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan pelatihan tentang Identifikasi dan Rearing Serangga Hama Kayu dan Bambu di Laboratorium Entomologi, yang diikuti oleh mahasiswa, dosen Laboratorium Entomologi (Drs. Hari Purwanto, M.P.,Ph.D., Dr.Eng. Atikah Fitria Muharromah, S.Si., M.Eng., Aryo Seto Pandu W., S.Si., M.Sc.), dan Tendik Laboratorium Entomologi (Rio Tri Rahmawati, S.Si.) dalam rangka pelaksanaan hibah Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa dan hibah Penelitian Merdeka Belajar Kampus Merdeka 2025.
Acara ini menghadirkan Drs. Agus Ismanto, seorang peneliti hama kayu dan bambu yang berasal dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sebagai narasumber utama. Acara ini dibuka oleh Kepala Laboratorium Entomologi, dan dilanjutkan dengan pematerian oleh Drs. Agus Ismanto. Drs. Agus Ismanto memberikan pemaparan dan pelatihan mendalam mengenai teknik rearing dan identifikasi serangga hama yang sering menyerang kayu dan bambu, dua komoditas penting dalam industri kerajinan di Indonesia.
Menurut Drs. Agus Ismanto, identifikasi serangga hama menjadi langkah pertama yang sangat penting dalam pengelolaan hama secara efektif. Selama pelatihan, peserta diajarkan teknik-teknik identifikasi serangga menggunakan mikroskop dan peralatan lainnya seperti loop, serta bagaimana mengenali ciri khas fisik dari berbagai spesies hama yang sering ditemukan pada kayu dan bambu seperti Dynoderus sp., Lyctus sp., Mynthea sp. Selain itu, acara ini juga membahas berbagai solusi untuk mengatasi serangan hama yang dapat merugikan kualitas kayu dan bambu, baik dalam skala industri maupun sektor domestik contohnya dengan melakukan perendaman dan perebusan kayu atau bambu di dalam air.
Pelatihan ini juga bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara akademisi, peneliti, dan mahasiswa dalam upaya meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya perlindungan terhadap kayu dan bambu dari serangan hama yang dapat merugikan sektor ekonomi dan ekologi.
Acara ini diharapkan dapat memberi manfaat yang besar bagi semua peserta, serta memperluas pengetahuan terkait peran serangga sebagai hama dan pentingnya penelitian dalam bidang entomologi dalam meningkatkan kualitas komoditas produksi kerajinan kayu dan Bambu di Indonesia.
Pelatihan ini tidak hanya memberikan manfaat akademik tetapi juga mendukung pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), di antaranya: SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, serta SDG 15: Ekosistem Daratan.
Ilmu pengetahuan saat ini terus berkembang dengan pesat, salah satunya yaitu terkait anatomi tumbuhan yang menjadi parameter penting dalam kajian botani, termasuk sistematika, evolusi, hingga bioteknologi yang berhubungan dengan embriogenesis somatik tumbuhan. Proses pembentukan dan perkembangan embrio secara alami maupun secara in vitro dapat dianalisis salah satunya melalui pendekatan anatomi. Untuk menganalisis kajian anatomi tumbuhan, penentuan sampel membutuhkan perlakuan dan preparasi khusus, sehingga diperlukan wadah diskusi dan pelatihan sebagai salah satu ajang silaturahmi serta berbagi informasi dalam rangka pemutakhiran metode.
Laboratorium Struktur dan Perkembangan Tumbuhan (SPT) Fakultas Biologi UGM dalam rangka pengabdian masyarakat sekaligus membuka ruang kolaborasi, menerima tamu peneliti dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan sebagai ajang silaturahim sekaligus pelatihan. Peneliti dari PPKS terdiri atas satu orang yang secara khusus berasal dari Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan, yaitu Sri Mekar Melati, S.Agr.. Pelatihan ini dilaksanakan selama 8 hari, pada tanggal 10-19 Maret 2025.
Pembukaan agenda pelatihan sekaligus penyambutan peneliti dari PPKS dilakukan pada hari Senin, 10 Maret 2025 di Laboratorium Struktur dan Perkembangan Tumbuhan yang disambut dan dibuka langsung oleh Dr. Maryani, M.Sc. selaku kepala laboratorium SPT. Dalam sambutannya Dr. Maryani memaparkan pentingnya kolaborasi riset di era saat ini. Pelatihan yang dilaksanakan terdiri atas pematerian/diskusi tentang mikroteknik dan histokimia tumbuhan disertai dengan praktek pembuatan sediaan anatomi (praktikum/ hands on), dan analisisnya serta kerja mandiri di laboratorium. Pematerian dilakukan oleh dosen dari Laboratorium Struktur dan Perkembangan Tumbuhan, yaitu Utaminingsih, S.Si., M.Sc., Novita Yustinadiar, S.Si.,M.Si., dan Dr. Wiko Arif Wibowo. Kerja mandiri didampingi oleh laboran (Ibu Prapti).
Penutupan kegiatan secara resmi dilakukan oleh Dr. Eko Agus Suyono M.App.Sc.. pada hari Rabu, 19 Maret 2025. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa pelatihan ini diharapkan bisa menjadi sinergi antara ilmu dasar dengan ilmu aplikasi. Selain itu, beliau juga mengingatkan bahwa target kegiatan ini tidak hanya selesai dalam 8 hari, tapi menjadi awalan untuk kerja sama penelitian dan kolaborasi di masa yang akan datang.
Pelaksanaan Pelatihan yang dilakukan oleh Fakultas Biologi untuk peneliti luar Universitas Gadjah mada ini menunjang pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDGs) dalam menjalin kemitraan dan kerja sama yang baik dengan pihak luar (SDGs 17) dan dengan harapan bahwa hasil dari kegiatan ini dapat berguna bagi kesejahteraan masyarakat umum di Indonesia (SDGs 3). Tidak hanya itu, pelaksanaan pelatihan ini juga sejalan dengan program pemerintah dalam peningkatan pendidikan yang berkualitas (SDGs 4).
Pada tanggal 19 Maret 2025, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan program bina lingkungan di Pantai Porok, yang terletak di Kemadang, Gunung Kidul. Pada kesempatan tersebut dari Fakultyas Biologi di Wakili Oleh Mulyanto, S.T.,M.M, Program ini mencakup pembagian bingkisan lebaran kepada Masyarakat yang mencerminkan semangat berbagi dan solidaritas pada momen religius yang penting ini.
Acara ini dirancang tidak hanya untuk merayakan Idul Fitri tetapi juga untuk mempromosikan pendidikan dan kesadaran tentang praktik berkelanjutan di kalangan penduduk lokal. Dengan melibatkan masyarakat, Fakultas Biologi bertujuan untuk membangun kapasitas dalam konservasi lingkungan dan kehidupan berkelanjutan, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang terkait dengan pendidikan dan standar hidup dasar.
Pembagian bingkisan Idul Fitri disambut antusias oleh warga setempat. Banyak yang mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan dan kesempatan edukasi yang diberikan oleh Fakultas Biologi. Inisiatif ini tidak hanya membawa kebahagiaan selama musim perayaan tetapi juga memperkuat pentingnya solidaritas dan kerjasama komunitas.
Acara di Pantai Porok ini menjadi model untuk program pengembangan komunitas di masa depan. Ini menyoroti pentingnya mengintegrasikan pendidikan, keberlanjutan lingkungan, dan kesejahteraan sosial dalam memenuhi kebutuhan masyarakat lokal. Fakultas Biologi UGM berkomitmen untuk melanjutkan upayanya dalam mempromosikan praktik berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup warga di daerah tersebut.
Sebagai kesimpulan, program Bina Lingkungan di Pantai Porok menunjukkan bagaimana institusi pendidikan dapat memainkan peran penting dalam pengembangan komunitas. Dengan fokus pada pembangunan kapasitas, kemitraan masyarakat sipil, dan praktik berkelanjutan, Fakultas Biologi berkontribusi pada pencapaian SDGs dan mendorong komunitas yang lebih tangguh dan terinformasi.