Kelompok Studi Kelautan (KSK) Selenggarakan Kegiatan Gali Informasi Seputar Instansi (Liputan) ke Museum Bahari Yogyakarta

Kelompok Studi Kelautan, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada mengadakan kunjungan edukasi ke Museum Bahari Yogyakarta sebagai bagian dari upaya memperdalam pengetahuan mengenai sejarah, budaya, dan keberagaman ekosistem laut Indonesia. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari Divisi Eksternal KSK Biogama yaitu Gali Informasi Seputar Instansi (Liputan), yang bertujuan untuk memberikan wawasan langsung mengenai pentingnya pelestarian lingkungan laut serta meningkatkan kesadaran akan potensi sumber daya laut yang sangat besar bagi Indonesia. Kegiatan ini diikuti oleh 23 mahasiswa yang merupakan anggota KSK Biogama. Museum Bahari Yogyakarta sendiri dikenal sebagai salah satu destinasi edukasi yang memiliki koleksi lengkap terkait kebudayaan maritim Indonesia.


Dalam kunjungan ini, mahasiswa berkesempatan berinteraksi langsung dengan pemandu museum yang memberikan penjelasan mengenai sejarah Museum Bahari serta apa saja yang terdapat di Museum Bahari. Museum Bahari Yogyakarta didirikan oleh bapak Laksamana Madya TNI Yosafat Didik Heru Purnomo. Sebagian besar koleksi yang berada di Museum Bahari adalah milik Bapak Yosafat Didik Heru Purnomo dan ada beberapa koleksi pemberian dari rekan-rekan kerja di TNI AL yang diberikan sebagai hibah. Museum Bahari memiliki 4 ruang utama, yaitu ruang koleksi dan souvenir yang terletak di lantai pertama, ruang koleksi yang terdapat di lantai kedua, ruang anjungan dan terakhir ada ruang audio visual untuk pemutaran video dokumenter. Pada ruang koleksi dan souvenir yang terletak pada lantai pertama terdapat berbagai macam koleksi dan souvenir di antaranya ada MARK “V” MOD 1 merupakan koleksi helm selam yang biasa digunakan untuk para penyelam profesional, kemudian ada beberapa peralatan makan dan cinderamata yang berasal dari luar negeri. Selanjutnya, pada ruang koleksi juga terdapat berbagai macam koleksi, koleksi yang paling terkenal ialah sebuah torpedo Rusia. Selain itu, juga terdapat miniatur miniatur pesawat dan kapal yang ada di Indonesia, kemudian juga terdapat manekin yang berseragam pakaian dinas TNI AL beserta macam macam pangkat yang ada di TNI AL, dan masih banyak koleksi koleksi lainya yang berhubungan dengan angkatan laut. Ruang selanjutnya ada ruang anjungan. Anjungan adalah replika dari kemudi kapal, tempat ini dibuat semirip mungkin dengan aslinya. Selain itu, di JALES VEVA JAYA KSK KELOMPOK STUDI KELAUTAN FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA Sekretariat: Jalan Teknika Selatan Sekip Utara Yogyakarta E-mail: kskelautan.biologi@ugm.ac.id anjungan sendiri juga terdapat berbagai macam alat seperti alat-alat navigasi, teropong, pelampung renang, alat komunikasi dan lain lain. Ruang terakhir ada ruang audio visual untuk pemutaran video dokumenter. Pada ruang ini disajikan dua buah video dokumenter, video dokumenter yang pertama berisi mengenai sejarah awal didirikannya Museum Bahari serta koleksi-koleksi apa saja yang ada di dalam Museum Bahari dari awal didirikan hingga hingga sekarang. Untuk video dokumenter yang kedua berisi mengenai penjelasan kelautan serta TNI angkatan laut. Selain keempat ruang diatas, Museum Bahari juga menyediakan tempat atau spot-spot foto yang menarik yang dapat diabadikan sebagai sebuah kenang-kenangan bertemakan kelautan. [Penulis: KSK]

Mahasiswa Fakultas Biologi UGM Presentasikan “Inovasi Teknologi Long-read Sequencing untuk Deteksi Molekuler Penyakit Herediter” di Konferensi InaSHG 2024

Mahasiswa Program Sarjana Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada yaitu Alifia Nur Hidayah, Ardiza Puspa Rahmaningtyas, Farah Ayu Kamayani, Hana Magista Qathrunnada, Tazkia Mahsya Syavira, dan Luisa Ramyahastri Paramatatya telah berpartisipasi dalam konferensi internasional genetika manusia. Konferensi ini merupakan The 3rd Indonesian Society of Human Genetics (InaSHG) Conference yang diselenggarakan secara bersamaan dengan The 2nd Indonesian Society of Genetic Counselors (ISGC) Annual Meeting 2024. Berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, acara berlangsung pada tanggal 21-23 November 2024 di Hotel Grand Mercure, Malang. Dengan tema “Genomics Medicine: Translational from Bedside to Bench to Business“, konferensi ini menekankan pendekatan komprehensif dalam perkembangan genetika medis. Program konferensi mencakup sesi presentasi penelitian yang memfasilitasi diseminasi kemajuan penelitian terkini, inovasi praktik klinis, serta perkembangan kebijakan di bidang genetika. Sesi ini dirancang untuk mengoptimalkan pertukaran pengetahuan, memperkuat kolaborasi interdisipliner, dan meningkatkan kompetensi profesional peserta. Konferensi ini juga menghadirkan simposium dengan pembicara dari pakar genetika nasional dan internasional yang terkemuka.


Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa yang berada di bawah bimbingan Prof. Dr. Niken Satuti Nur Handayani, M.Sc. dan Indra Lesmana, S.Si., M.Sc., mempresentasikan hasil penelitian mereka mengenai pengembangan Aplikasi Long-read Sequencing untuk Genotyping Penyakit Herediter pada Manusia. Penelitian ini bertujuan mengembangkan metodologi skrining genetik yang efisien untuk mendeteksi berbagai penyakit herediter, dengan fokus pada hemofilia A, obesitas, thalassemia, dan dermatitis atopik menggunakan teknologi long-read sequencing yang dikembangkan oleh Oxford Nanopore Technologies. Para mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman berharga dalam mempresentasikan hasil penelitian di forum ilmiah internasional dan melatih kemampuan komunikasi ilmiah, tetapi juga mendapatkan inspirasi untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut serta memperluas wawasan terkait perkembangan terkini di bidang genomik.

Penelitian ini memiliki implikasi yang signifikan, tidak hanya dalam konteks akademis tetapi juga dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ketiga mengenai Good Health and Well-being. Kontribusi penelitian ini terhadap pengembangan layanan kesehatan berbasis genetika merepresentasikan langkah strategis dalam memajukan sistem kesehatan. Implementasi teknologi yang dikembangkan diproyeksikan akan memberikan dampak substansial dalam beberapa aspek: optimalisasi upaya preventif dan manajemen penyakit genetik, peningkatan ekspektansi hidup populasi, serta pemerataan akses berkelanjutan terhadap teknologi kesehatan modern. [Penulis: Ardiza Puspa Rahmaningtyas]