SDG 8 : Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Pembanguan Berkelanjutan
Yogyakarta, 25 September 2024 – Tim mahasiswa dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada berhasil meraih prestasi gemilang dengan meraih Juara 3 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah ALCOFE XVIII 2024 yang diselenggarakan oleh Universitas Sebelas Maret (UNS) secara luring di Aula Gedung Werkudara Perpustakaan UNS. Lomba yang berskala nasional ini berlangsung dari tanggal 27 Juni hingga 17 Juli 2024 untuk tahap registrasi dan pengumpulan abstrak, tahapan pengerjaan full paper pada 27 Juli hingga 17 Agustus 2024 sebanyak 2 gelombang, pengumuman finalis setelah pengumpulan full paper pada 26 Agustus 2024, dan ditutup dengan presentasi Grand Final LKTI ALCOFE pada tanggal 24 September 2024, dilanjutkan dengan Fieldtrip hingga Awarding Session dan Farewell pada esoknya, 25 September 2024.
Tim yang bernama “CIRCEL US” atau permaknaan dari “Circular Economy of Edible for Us” terdiri dari K. William Hendri Panjaitan (angkatan 2021), K.H. Mahadhevy Ryrathna Vidhantyka (angkatan 2022), dan Adi Citra Prima Pranata (angkatan 2022), di bawah bimbingan dosen Tyas Ikhsan Hikmawan, S.Si., M.S., Ph.D. mengusung karya tulis berjudul “POTENSI EDIBLE PACKAGING BIOFILM DARI LIMBAH KULIT KAKAO SEBAGAI PENGGANTI PLASTIK KEMASAN MAKANAN”.
Dalam karya tulisnya, tim CIRCEL US mengangkat isu tentang 651 juta ton Kakao yang diproduksi tahun 2022 menjadi salah satu komoditas ekspor yang berkontribusi penting menyumbang devisa negara Indonesia selain minyak dan gas. Kebanyakan pemanfaatan buah kakao coklat hanya pada biji buahnya seperti untuk pembuatan coklat, sehingga menyisakan kulit buah kakao sebagai limbah. Limbah kulit kakao (LKK) merupakan salah satu limbah perkebunan yang jarang dimanfaatkan lagi. Padahal kulit buah kakao mengandung lemak dan karbohidrat kompleks (kadar selulosa) yang cukup tinggi sebesar 37% sehingga dapat dimanfaatkan sebagai biomaterial edible film, terutama di bidang industri makanan dan farmasi. Kandungan nutrien pada LKK cukup baik, yakni bahan kering sebesar 88%, protein kasar 11,71%, serat kasar 20,79%, lemak 11,80% dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) 34,90%.
Tercatat konsumsi plastik di Indonesia dapat disumbang per orangnya mencapai 22,5 kg/tahun (belum termasuk kalkulasi jumlah total penduduk yang besar di Indonesia), dengan paling banyaknya sampah kemasan plastik berasal dari konsumsi produk makanan dan minuman pada tahun 2022. Aplikasi edible biofilm atau EPB dengan memanfaatkan limbah organik merupakan salah satu upaya menggalakkan ekonomi sirkular dan usaha pelestarian lingkungan dengan meminimalisir penambahan kemasan plastik di alam. Edible Packaging Biofilm (EPB) ini bisa dimanfaatkan di berbagai sektor, seperti salah satunya untuk pembungkus makanan. Dengan upaya pengolahan limbah kulit kakao menjadi EPB yang bernilai guna lebih baik, diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan menciptakan kondisi lingkungan hijau dengan produk ramah lingkungan dan mudah terurai sehingga penggunaan kemasan plastik harian dapat lebih ditekan.
EPB dari LKK dapat menghasilkan kemasan makanan terbarukan yang bebas dari bahan plastik sehingga sampah yang didominasi oleh plastik mengalami penurunan yang signifikan bila diterapkan secara berkelanjutan. Dukungan dan pengawasan dari badan lingkungan dan pemerintah sepenuhnya mempengaruhi aliran produksi dan efek konsumsi EPB dan perubahan dampak yang terjadi saat dikembalikan ke lingkungan. Banyaknya masyarakat Indonesia yang menggantikan kemasan plastik menjadi kemasan berbasis EPB akan mempercepat siklus keberlanjutan dalam penurunan sampah plastik. Dalam hal ini, EPB dapat dimodifikasi seiring berjalannya waktu sehingga dapat dikembangkan dan diresmikan oleh pemerintah setempat bahwa kemasan alami yang diperoleh dari limbah organik memiliki standar keamanan untuk mengonsumsi makanan sekaligus dengan kemasan EPB.
Berdasarkan sumber penelitian yang telah dikaji, terbukti bahwa EPB berpotensi sebagai pengganti kemasan plastik dan mengurangi dependensi seseorang dalam penyumbangan limbah plastik. Pemrosesan kemasan EPB berdaya sumber organik dan mudah diterapkan melalui pemanfaatan limbah kulit kakao (LKK). Pasca konsumsi produk EPB tersebut, dapat dipertimbangkan sebagai landasan penting sebagai faktor penguat prinsip ekonomi sirkular dan sejalan dengan upaya global dalam pengembangan energi baru terbarukan dalam mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) poin 8, 12, dan 15, yaitu mendapatkan pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, dan menjaga ekosistem daratan.
Lomba ini diikuti oleh 84 tim pendaftar dari 51 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang berasal dari seluruh provinsi tersebar di Indonesia. Prestasi yang diraih oleh tim CIRCEL US ini menunjukkan komitmen kami dalam mengembangkan penelitian yang inovatif dan aplikatif. Prestasi ini juga menjadi bukti bahwa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada terus berupaya untuk berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkelanjutan, sesuai dengan tujuan SDGs UGM dalam membangun sinergi antarsektor untuk menghadapi tantangan ekonomi sirkular di era modern. [Penulis: K William Hendri Panjaitan]
Selain kuliahnya, Wildan bekerja sama dengan Dr. Espen Knutsen, Ilmuwan Senior dan Kurator Paleontologi di Museum Queensland di Townsville, untuk melanjutkan penelitiannya yang sedang berlangsung tentang fosil yang ditemukan di gua-gua bawah laut. Wildan berharap dapat menerapkan pengalaman dan wawasannya di masa depan. [Aulia]
Kegiatan ini merupakan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Berbasis Desa Mitra Tahun 2024 dari Fakultas Biologi UGM. PkM Desa Mitra dengan Kalurahan Sinduadi berkerjasama dengan Mitra Desa Gapoktan dan KWT Sinduadi dengan inovasi integrasi Kebun Budidaya Kelengkeng Lokal Unggul dengan polinator lebah untuk penguatan produktivitas desa. Ketua Tim Program Hibah Pengabdian Desa Mitra ini adalah Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes. dengan anggota 1 dosen Fakultas Biologi UGM yaitu Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M. Agr. Sc. dan 1 anggota pendukung dari Mitra Sawitsari Research Station Bpk Yusup Sulaiman dibantu dengan asisten-asisten lapangan dari mahasiswa.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program PkM Desa Binaan Tahun sebelumnya diawali dengan survey bulan Maret 2024 dan tindak lanjut monitoring perkembangan kebun buah Klengkeng dan Koloni Lebah Klanceng. Sambutan dari Kepala Desa Sinduadi yaitu Bpk. Senen Haryanto, S.E., sangat mendukung program lanjutan PkM ini dengan membuat MoU PkM antara Kelurahan Sinduadi dan Fakultas Biologi UGM.
Mengawali Kegiatan dilaksanakan diskusi tentang teknis pengelolahan dan perawatan kebun buah dan peran serangga polinator untuk optimalisasi penyerbukan pada bunga tanaman Kelengkeng oleh Bpk Ign. Sudaryadi dan Bpk Yusup Sulaiman dengan Desa Mitra yang diwadahi dalam Gapoktan dan KWT Sinduadi. Agenda berikutnya yaitu praktek langsung di kebun budidaya Kelengkeng Sleman dan koloni Lebah Klanceng mulai pendampingan dari bulan April 2024 sampai dengan bulan Juni 2024 dengan model percontohan beberapa tanaman yang benar-benar sudah siap untuk dinduksi dan bisa berhasil muncul fase pembungaannya. Monitoring Kegiatan lanjut bulan Juli 2024 telah menunjukkan hasil pembungaan dan penyerbukan mengarah ke hasil pembentukan buah yang berkualitas.
Kegiata ini menjadi bukti nyata bahwa program telah berhasil men-transfer ilmu dan praktek pengelolaan budidaya kebun buah kelengkeng dari awal pembibitan sampai dengan mem-program pembungaan tanaman kelengkeng denga didukung serangga penyerbuk yang bermanfaat yaitu lebah klanceng yang diharapkan juga mampu menghasilkan produk budidaya lebah yaitu madu dan propolis. Kegiatan pendampingan dengan Gapoktan dan KWT Sinduadi masing tetap berlangsung hingga sesuai periode masa panen buah kelengkeng yaitu akhir tahun ini bulan Desember. Salam lestari desa mitra Sinduadi~