SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan.
Pada tahun 2024 ini, tim MBKM Penelitian dengan anggota Muna Sa’adah dan Vincencio Valdy Putra Sasangka di bawah bimbingan Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes. mulai melaksanakan kegiatan penelitian dengan objek studi propolis lebah klanceng. Kegiatan MBKM ini merupakan lanjutan dari kegiatan penelitian tahun sebelumnya, sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas penelitian terhadap propolis lebah klanceng. Pada kesempatan ini, tim MBKM Penelitian juga dibantu oleh tim MBKM Pengabdian kepada Masyarakat yang beranggotakan Cinta Louisa, Rr. Liliane Gemma, dan Hasna Zuhaida. Adapun mitra penelitian yang telah diinisiasi pada semester genap 2024 ini ialah PKBM Ibnu Hajar, Sirahan, Salam, Magelang.
Dilakukan sosialisasi pertama secara online melalui platform Zoom oleh Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes. pada Selasa, 26 Januari 2024 yang membahas tentang luaran MBKM penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, jenis lebah yang akan dijadikan objek studi, serta berbagai macam produk yang dihasilkan oleh lebah tersebut. Sosialisasi kedua dilakukan pada Jumat, 12 Februari 2024 yang membahas tentang budidaya lebah klanceng yang meliputi pengenalan produk yang dihasilkan lebah klanceng, sumber bibit lebah klanceng, teknik pemindahan koloni, serta pengenalan tempat budidaya lebah klanceng.
Pada Sabtu, 9 Maret 2024, tim MBKM telah melakukan kunjungan ke mitra di “Kebon Pasinaon” PKBM Ibnu Hajar, Sirahan, Magelang untuk pengenalan tim MBKM. Mereka disambut oleh perwakilan dari PKBM Ibnu Hajar yaitu Bapak…, Bapak…, dan Ibu …yang antusias menyambut tim MBKM. Diskusi intensif dilakukan untuk merencanakan kegiatan MBKM yang akan datang. Tim MBKM memperkenalkan diri secara individual kepada perwakilan mitra, sekaligus mempelajari lebih lanjut tentang tujuan dan visi “Kebon Pasinaon” PKBM Ibnu Hajar. Selanjutnya, dilakukan observasi lingkungan di Kebon Pasinaon guna mengeksplorasi potensi-potensi yang ada.
Sebagai awal dari kegiatan MBKM, telah dilakukan pemecahan koloni lebah klanceng, kegiatan sampling raw propolis, dan pollen lebah klanceng. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 4 Mei 2024 di Stasiun Penelitian Sawitsari. Pemecahan koloni ini bertujuan untuk memantapkan proses budidaya lebah klanceng, sehingga jumlah koloni diharapkan bertambah dan menghasilkan produk yang bertambah juga pada akhirnya. Adapun raw propolis merupakan produk lebah berupa resin yang digunakan sebagai bahan dasar konstruksi sarang. Sementara itu, pollen merupakan serbuk sari dari bunga yang disimpan dalam kantung-kantung pollen sebagai cadangan makanan koloni lebah. Pemanenan raw propolis dan pollen dilakukan dengan mengambil kantung-kantung yang terletak pada dasar sarang. Pollen dapat dibedakan karena warnanya yang lebih terang dan lebih padat. Sementara itu, propolis diperoleh dengan memeras madu klanceng dan mengambil sisa sarang yang ada. Propolis ini masih tercampur dengan pollen, madu, dan kotoran-kotoran lainnya, maka dinamakan propolis mentah atau raw propolis. Setelah diperoleh propolis, pollen, dan madu sesuai dengan jumlah yang diperlukan, kemudian disimpan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut di kemudian hari.
#sawitsari
#biologiUGM
# SDGs 4 (Pendidiakn Berkualitas)
# SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur)
# SDGs 15 (Kehidupan di Darat)
Yogyakarta, 12 Mei 2024 – Fakultas Biologi UGM telah melaksanakan kunjungan ke kebun kelapa sawit yang dikelola oleh APKASINDO di Kalimantan. Kegiatan tersebut terdiri atas wawancara terhadap salah satu pengurus wilayah dari APKASINDO atau Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia, Bapak Laode serta kunjungan ke kebun kelapa sawit yang ditemani oleh Bapak Fauzul ‘Didiek’ Idhi. Kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada 10 Mei 2024.
Pada sambutan pembukaan kunjungan Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M. Agr. Sc.selaku Dekan Fakultas Biologi UGM menyampaikan maksud kedatangan Fakultas Biologi UGM ke Kalimantan untuk mengenal langsung permasalahan perkebunan sawit, seperti tantangan produksi dan kondisi yang sebenarnya terjadi di masyarakat dari narasumber berpengalaman dan terpercaya. Pak Dekan berharap dari Fakultas Biologi UGM memahami proses kelapa sawit dari mulai tumbuh hingga dimanfaatkan lagi sebagai produk bernilai guna terutama pada masyarakat daerah serta kerjasama pada sektor penelitian, pengabdian masyarakat, dan pendidikan.
Diskusi terjadi dengan Bapak La Ode Hitua Hubaisi atau kerap disapa Pak Laode selaku pelaku sawit berkecimpung langsung sebagai petani kelapa sawit mulai dari 2010, pengurus APKASINDO, dan ketua koperasi di kecamatan beliau. Beliau tergabung sebagai pengurus Kelompok Tani Setia Kawan yang beranggotakan 98 orang dengan total luas keseluruhan kebun sawit kurang lebih 317 hektar. Beliau menyatakan dengan adanya IKN tentunya berdampak langsung dengan perkebunan kelapa sawit yang ada di Kalimantan. Pelebaran area perkotaan mengakibatkan terjadinya kompetisi dengan perkebunan. Pak Laode menjelaskan pentingnya perkebunan rakyat memiliki koperasi yang menjembatani petani dengan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) secara langsung.
Koperasi pada daerah Penajam merupakan koperasi rakyat terbesar yang bermitra dengan PKS yang sudah berjalan selama 5 tahun semenjak sebelum Pandemi. Adanya koperasi ini membantu warga supaya PKS tidak semenang-menang membeli tandan dari petani kelapa sawit dan jerih payah petani dihargai. Saat ini koperasi telah dibentuk pada tiap kecamatan dengan dana yang dikumpulkan dari iuran pribadi dan petani dapat menikmati hasilnya bersama-sama. Pengelolaan keuntungan koperasi bermanfaat untuk petani dengan sebagian disisihkan untuk dana pendidikan. Sebanyak 3-4 anak dari petani atau buruh tani kelapa sawit, maupun non-petani kelapa sawit diberikan beasiswa kuliah dan mengenyam pendidikan perguruan tinggi melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Pak Laode prihatin terhadap kondisi bahwa banyak pihak yang menolak koperasi, tetapi koperasi sebenarnya menguntungkan petani kelapa sawit karena tidak semena-mena dimanfaatkan pengepul yang mengumpulkan keuntungan banyak. Apalagi dengan kebijakan ISPO 2025, PKS harus bermitra dengan koperasi dan dijalankan hingga dapat pemasaran lokal maupun ekspor.
“Kami tidak boleh patah arang. Sekali patah, tidak ada lagi yang memperjuangkan itu,” ujar Pak Laode
Dalam kesempatan ini membuka kemungkinan putra-putri pilihan yang berkontribusi memajukan kelapa sawit daerah dikirimkan untuk mengenyam pendidikan ke Universitas Gadjah Mada. Pak Laode juga menjelaskan mengenai proses penyemaian, penanaman, perawatan, proning, panen, penyakit, dan umur produksi kelapa sawit. Diskusi membahas salah satu program koperasi yang membahas penggunaan pupuk organik yang kombinasi pupuk anorganik. Penggunaan alat pencacah daun dan serasah skala kecil yang dilakukan di Fakultas Biologi UGM diharapkan dapat diterapkan pada petani kelapa sawit pada daun dan pelepah hasil proning. Kunjungan Lapangan ke Kebun diikuti oleh Fakultas Biologi dengan dipandu Pak Laode yang menjelaskan mengenai prosedur dan aturan penanaman kelapa sawit yang dilakukan oleh Kelompok Tani Penajam, Kalimantan Timur. Kegiatan ini diakhiri dengan foto bersama.
Kunjungan yang diselenggarakan Fakultas Biologi UGM ini juga diharapkan dapat berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDGs). Dengan mengadakan pelatihan ini, kami menargetkan empat poin krusial dari 17 poin SDGs : poin ke empat (quality education : Pendidikan bermutu), poin ke delapan (decent work and economy growth : pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), poin ke sembilan (industry, innovations, and infrastructure : industry, inovasi dan infrastruktur), dan poin ke tujuh belas (partnerships for the goals : kemitraan untuk mencapai tujuan). Selain itu kegiatan ini juga merupakan capaian IKU 6 bagi Fakultas Biologi UGM karena dari pelatihan ini juga merupakan penjajakan kerjasama Fakultas Biologi UGM dengan perusahaan swasta atau masyarakat umum. Selain itu kegiatan ini juga memberikan kontribusi pada pendidikan melalui pemberian rekomendasi terhadap calon penerima beasiswa BPDPKS, dan juga ide-ide penelitian yang dapat diajukan di hibah BPDPKS.
Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada Fakultas Biologi dan Petani Kelapa sawit melalui kegiatan diskusi bersama dan meningkatkan kerjasama dengan mitra dalam kontribusi pembangunan berkelanjutan yang bermanfaat bagi sesama. Selain itu juga diharapkan [Tim Riset Kelapa Sawit UGM]
Sampai Jumpa di acara Open House Fakultas Biologi UGM berikutnya !!, See you Sobat Biologi