SDG 9 : Industri Inovasi dan Infrastruktur
Sesi keynote speaker menghadirkan tiga ahli herpetologi:
- Dr. Irvan Sidik, M.Si. dengan topik “Penjelajahan, Koleksi, dan Penyimpanan Spesimen Herpetofauna di Indonesia”
- Dr. A. A. Thasun Amarasinghe dengan topik “Reptile Species Discoveries in Indonesia: Past, Present, and Future”
- Dr. Luthfi Nur Hidayat, M.Sc. dengan topik “Reptil sebagai Sistem Model dalam Studi Biologi Perkembangan: Tokek dan Regenerasi Ekor”
Sebagai penutup, diumumkan peserta poster dan pemakalah terfavorit:
- Poster Terfavorit: Tim Prof. Mirza D. Kusrini dengan poster berjudul “Pemanenan Telur Kura-kura Moncong Babi (Carettochelys insculpta) di Kali Kao, Boven Digoel, Papua Selatan, Indonesia”.
- Pemakalah Terfavorit: Nathan Rusli (Herpetological Conservation Breeding Laboratory – IPB University) dengan judul “Pendekatan One-Plan untuk Katak Merah (Leptophryne cruentata): Pengembangan Protokol Pemeliharaan Ex-situ melalui Jenis Mode”; dan Herdhanu Jayanto (Yayasan Kolaborasi Inklusi Konservasi/KONKLUSI) dengan judul “Ekologi Pergerakan dan Katalis Upaya Konservasi Senyulong (Tomistoma schlegelii)”.
Yogyakarta, 26 April 2025, Laboratorium Genetika dan Pemuliaan, Fakultas Biologi UGM melaksanakan praktikum lapangan mata kuliah Genetika Sel yang diampu oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. dan Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc. Ph.D. Kegiatan ini berlangsung di Stasiun Penelitian Sawitsari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada pada Sabtu, 26 April 2025 yang diikuti oleh 48 praktikan yang berasal dari mahasiswa IUP dan Reguler serta 10 asisten praktikum genetika sel. Praktikum lapangan ini membawakan dua tema yaitu pengamatan variasi genetik dalam hibridisasi pada tumbuhan dan hewan.
Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc. Ph.D. selaku koordinator praktikum Genetika Sel, dilanjutkan penjelasan alur praktikum lapangan oleh Muhammad Rafi Fairuza. Praktikan dibagi menjadi dua kelompok pematerian yang bertujuan untuk memudahkan pelaksanaan pengamatan, pengambilan data, serta pendalaman terhadap materi. Materi hibridisasi pada hewan disampaikan oleh Yusuf Febrianta, sedangkan materi hibridisasi pada tumbuhan disampaikan oleh Muhammad Meshal Ramdhayesa. Setiap kelompok pun turut didampingi oleh asistennya masing-masing untuk pendalaman materi lebih lanjut.
Tumbuhan yang diamati berupa kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima) dengan tiga variasi warna bunga yang berbeda dalam satu spesies. Praktikum lapangan ini bertujuan untuk menganalisis penyebab variasi genetik yang terjadi pada bunga tersebut melalui pengamatan pada warna bunga, warna daun, dan warna batang. Pengamatan fenotip tumbuhan ini menggunakan RHS color chart 2015 untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan warna pada ketiga tumbuhan tersebut. Sementara itu, pada praktikum hibridisasi hewan, praktikan diberi penjelasan singkat terkait hibridisasi pada hewan dan sejarah domestikasi ayam. Praktikan melakukan pengamatan terhadap variasi genetik melalui karakteristik fenotip anakan ayam MAHAR (Gallus gallus domesticus) yang merupakan hasil hibridisasi intraspesies antara ayam hibrida Mahkota dengan ayam Arab dalam rangka meningkatkan produktivitas telur ayam tersebut. Nantinya praktikan akan mengetahui variasi genetik dengan perhitungan frekuensi alel dari ayam MAHAR.
Kegiatan praktikum lapangan ini dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk memperoleh ilmu, pengalaman, dan pemahaman baru yang dapat meningkatkan kualitas pola pikir mahasiswa serta menjelajahi keanekaragaman hayati di sekitar. Hal ini memberikan kontribusi terhadap beberapa tujuan berkelanjutan seperti SDGs poin ke-4 (quality education/Pendidikan Berkualitas) dengan memberikan pengalaman belajar yang berkualitas dan mendalam kepada mahasiswa, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang biologi, khususnya dalam hibridisasi tumbuhan dan hewan. Selain itu, selaras dengan poin ke-9 (industry innovation and infrastructure/Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) yaitu penelitian dan inovasi dalam bidang hibridisasi dapat menghasilkan teknologi baru yang meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan dalam industri pertanian dan peternakan. Selain itu juga mendukung pada penerapan SDGs poin ke-15 (life on land/Kehidupan di Darat) dimana studi tentang hibridisasi membantu dalam konservasi biodiversitas, pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, dan perlindungan ekosistem darat. Praktikum yang berfokus pada interaksi antara spesies tumbuhan dan hewan diharapkan dapat mendukung upaya konservasi dan penggunaan lahan yang berkelanjutan. Kegiatan ini tidak hanya memperkaya pemahaman teoritis, tetapi juga membekali mahasiswa dengan pengalaman dan praktik langsung dalam menjelajahi keanekaragaman hayati dan implikasinya bagi sains modern [Laboratorium Genetika dan Pemuliaan].