Arsip:
SDG 9 : Industri Inovasi dan Infrastruktur
Ayudya Pramesti Langgeng Maharani, mahasiswi Program Studi Biologi Universitas Gadjah Mada, terpilih sebagai salah satu Student Presenter dalam Indonesian Seagrass Symposium 2025, sebuah forum ilmiah nasional yang diselenggarakan pada 28–30 Oktober 2025 di Bali, Indonesia di mana peneliti, praktisi, dan mahasiswa saling berkolaborasi untuk memperkuat riset serta upaya konservasi ekosistem lamun di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Ayudya mempresentasikan penelitiannya berjudul “Integrated Remote Sensing and Field-Based Mapping of Seagrass Habitats to Support Climate-Responsive Coastal Conservation.” Ayudya mengintegrasikan citra satelit resolusi tinggi SPOT-7 dan Sentinel-2 dengan algoritma machine learning seperti Random Forest dan SVM, serta verifikasi lapangan melalui survei GPS-transek untuk menghasilkan peta distribusi lamun yang akurat dengan tingkat akurasi 78% hingga 90%. Penelitian ini memberikan baseline spasial penting bagi pemantauan dinamika habitat lamun serta mendukung kebijakan konservasi pesisir yang adaptif terhadap perubahan iklim.
Selama di Bali, Ayudya tidak hanya mempresentasikan risetnya, tetapi juga melakukan Field Visit di Pantai Sanur untuk mengamati langsung ekosistem lamun, melakukan pengukuran in situ, serta berdiskusi dengan para praktisi konservasi. Selain itu, Ayudya berpartisipasi dalam Student Training Workshop on Seagrass Blue Carbon Science and Data Applications yang diselenggarakan oleh International Blue Carbon Institute (IBCI), di mana ia memperoleh pelatihan mendalam mengenai konsep blue carbon, analisis data, dan aplikasi ilmiah dalam konservasi pesisir berbasis mitigasi perubahan iklim.
Partisipasi Ayudya dalam symposium menunjukkan komitmen kuatnya dalam pengembangan riset lingkungan, konservasi pesisir, dan penerapan teknologi ilmiah untuk mendukung keberlanjutan ekosistem Indonesia. [Penulis: Ayudya Pramesti Langgeng Maharani]
Laboratorium Biokimia Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada melanjutkan rangkaian Workshop Biokimia Analitik 2025 dengan penyelenggaraan Paket III pada tanggal 7–9 November 2025. Paket ini mengusung tema “Pengenalan Metabolomik dan GC-MS dalam Drug Discovery” sebagai tahap lanjutan dari dua paket sebelumnya yang berfokus pada preparasi, identifikasi awal, dan analisis bioaktivitas senyawa metabolit sekunder dari bahan alam. Kegiatan ini ditujukan untuk memperkenalkan peserta pada pendekatan analitik berbasis metabolomik, pengenalan dan operasional instrumen Gas Chromatography–Mass Spectrometry (GC-MS), serta analisis berbasis jejaring farmakologi yang menjadi bagian penting dalam pengembangan bioprospeksi modern dan penemuan obat dari bahan alam sumber daya hayati. Pelatihan diikuti oleh 27 peserta yang berasal dari berbagai wilayah dan lembaga, baik dari lingkungan internal (9 peserta) maupun eksternal UGM (18 peserta), yang salah satunya peserta internasional dari King Mongkut’s Institute of Technology Ladkrabang (Thailand). Peserta berasal dari berbagai jenjang dan profesi, mulai dari mahasiswa S1 dan S3, dosen, laboran, hingga peneliti aktif di bidang kimia, biologi, dan riset bahan alam.
Kegiatan Paket III dimulai dari 7 hingga 9 November 2025 dan dibuka secara resmi oleh Prof. Dra. Rarastoeti Pratiwi, M.Sc., Ph.D., selaku Kepala Laboratorium Biokimia Fakultas Biologi UGM. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa metabolomik merupakan pendekatan yang semakin krusial dalam riset multidisipliner karena mampu memberikan gambaran mendalam mengenai profil metabolit, karakter kimia, dan potensi bioaktif suatu organisme. Pembukaan dilanjutkan dengan sesi pre-test sebelum masuk ke pemaparan materi inti. Pada hari pertama, peserta mendapatkan tiga materi utama, yaitu Good Laboratory Practice oleh Prof. Dr. Yekti Asih Purwestri, M.Si, Pengantar Metabolomik oleh Dr. Tri Rini Nuringtyas, M.Sc., serta Pengenalan GC-MS oleh tim trainer dari PT Ditek Jaya, yang juga memberikan penjelasan langsung mengenai komponen dan prinsip kerja instrumen GC-MS di Laboratorium Biokimia. Sesi hari pertama diakhiri dengan pengenalan instrumen secara langsung serta asistensi persiapan praktikum untuk hari berikutnya. Hari kedua pelatihan sepenuhnya difokuskan pada praktik GC-MS yang dipandu oleh tim trainer dari PT Ditek Jaya bersama para asisten Laboratorium Biokimia. Kegiatan hari ke dua difokus pada pemrosesan dan analisis data metabolomik, serta praktik Analisis Multivariat yang dibimbing secara langsung oleh Dr. Tri Rini Nuringtyas, M.Sc. bersama para asisten. Hari ke tiga disi dengan materi dan praktik Analisis Jejaring Farmakologi untuk Bioprospeksi yang disampaikan oleh Prof. Dr. Eng. Wisnu Ananta Kusuma, S.T., M.T.. Selain itu, peserta juga diberi kesempatan untuk melakukan pengenalan eksplorasi menggunakan perangkat I-Prime untuk pemodelan network pharmacology yang lebih sederhana yang disampaikan oleh Dr. Heru Cahya Rustamaji. Kegiatan diakhiri dengan sesi post-test, diskusi, dokumentasi, serta penutupan oleh jajaran narasumber dan pengelola laboratorium.
Melalui rangkaian tiga hari pelatihan dibawah koordinasi Tyas Ikhsan Himawan, S.Si. M.S, Ph.D, telah berhasil menggabungkan antara teori, praktik laboratorium, analisis data, dan kajian interdisipliner, diharapkan pelatihan Paket III Workshop Biokimia Analitik 2025 ini mampu memberikan pengalaman komprehensif bagi peserta dalam memahami dan menerapkan metode-metode lanjutan dalam eksplorasi senyawa bahan alam. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya memperkuat kapasitas sumber daya manusia dalam bidang biokimia analitik, tetapi juga mendukung pengembangan riset metabolomik, bioinformatika, dan penemuan obat berbasis keanekaragaman hayati Indonesia.
Dalam perkuliahan Biologi sel dan molekuler level sarjana yang dilaksanakan pada semester gasal 2025/2026 dengan tim pengampu yaitu : Prof. Dr. Endang Semiarti M.S., MSc., Prof. Dr. Rarastuti Pratiwi MSc., Prof. Dr. Kumala Dewi MSc.St dan Dr. Maryani M.Sc. telah dilakukan kegiatan pengkayaan materi kuliah dengan mengundang salah satu alumni Fakultas Biologi yaitu Budi Santoso Sito Putro S.Si., MSc., yang memberikan sharing ilmu tentang “Teknik Mempelajari Sel”. Budi Santoso Sito Putro telah menyelesaikan studi master degree di Department of Plant Physiology and Plant Molecular Biology, Faculty of Science, Eötvös Loránd University, Budapest. Saat menempuh program S1 di Fakultas Biologi UGM tahun 2010 sampai 2014, Budi Santoso Sito Putro juga mencatat banyak prestasi diantaranya sebagai juara Juara 1 OSN Pertamina Bidang Biology (Best Theory) Tahun 2012 Tingkat Nasional dan salah satu penerima beasiswa Tanoto Foundation.
Kuliah tentang “Teknik Mempelajari Sel” dilakukan secara daring pada hari selasa tanggal 28 Oktober 2025 pukul 19.00 sampai 20.30 WIB. Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan ini ada sejumlah 90 orang yang kebanyakan dari peserta kuliah biologi sel molekuler kelas A dan selebihnya dari kelas B dan C. Dalam kuliah ini Budi Santoso Sito Putro berkesempatan untuk membahas tentang penggunaan tanaman model yaitu Arabidopsis mutan dalam studi fisiologi molekuler serta pengenalan teknik qPCR, isolasi protein, dan Western Blot dari jaringan maupun sel. Dalam paparannya Budi Santoso Sito Putro juga menjelaskan tentang autofagi pada tumbuhan yang merupakan jalur utama transpor intraseluler pada eukariota serta terlibat dalam degradasi vakuola, konstituen sitoplasma, protein yang salah lipat, dan organel yang rusak termasuk kloroplas (klorofagi). Dalam kaitannnya dengan proses autophagi, dijelaskan juga tentang protein ATG yang merupakan sekumpulan gen dan protein kunci yang mengatur proses autofagi, yaitu mekanisme “daur ulang” sel untuk menjaga keseimbangan dan kelangsungan hidupnya. Dalam konteks ini, protein ATG membantu membentuk dan mengarahkan autofagosom untuk menangkap komponen sel yang rusak lalu mengirimkannya ke lisosom agar diurai menjadi bahan baru. Dalam bidang pertanian, peran ATG menjadi menarik karena autofagi dapat mempengaruhi ketahanan tanaman terhadap stres, seperti kekeringan, serangan patogen, atau kondisi tanah yang kurang nutrisi. Dengan memanipulasi ekspresi gen ATG, peneliti dapat mengupayakan tanaman yang lebih tahan terhadap lingkungan ekstrem, tumbuh lebih efisien, dan meminimalkan kerusakan seluler saat menghadapi tekanan biotik maupun abiotik.
Dari paparan kuliah ini mahasiswa serta dosen pengampu memperoleh tambahan informasi terkini tentang peran protein ATG serta teknik penggunaan alat yang mendukung penelitian molekuler. Kuliah biologi sel dan molekuler dapat mendukung beberapa tujuan SDGs, tetapi yang paling jelas adalah SDG 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan), karena pemahaman tentang fungsi sel, gen, dan molekul dasar membantu pengembangan pengobatan, pencegahan penyakit, serta teknologi kesehatan. Selain itu, ilmu ini juga mendukung SDG 2 (Tanpa Kelaparan) melalui penerapan bioteknologi untuk meningkatkan ketahanan tanaman dan produktivitas pangan, serta SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) karena riset biologi molekuler mendorong inovasi dalam bidang farmasi, bioteknologi, dan teknologi medis. Jadi, kuliah ini pada dasarnya memberi fondasi ilmiah untuk meningkatkan kualitas hidup, ketahanan pangan, dan inovasi berkelanjutan.
Yogyakarta, November 2025 – Tim mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada dengan nama tim Kacamata Botanika telah meraih prestasi juara 2 dalam lomba media pembelajaran nasional yang diadakan oleh Universitas Siliwangi. Lomba tersebut diikuti oleh 11 tim lainnya dan diadakan dari 13 Agustus 2025 hingga 22 Agustus 2025. Tim Kacamata Botanika diketuai oleh Johs Carlo Edison Abon dan beranggotakan Roxaline Sih Tanwinilang dan Adika Pramudya Nugraha.
Plant blindness adalah permasalahan dalam bidang pendidikan yang tim Kacamata Botanika angkat. Pada dasarnya, plant blindness adalah kondisi ketidaksadaran dan ketidakacuhan terhadap keberadaan, keunikan, dan kegunaan tumbuhan bagi manusia dan lingkungan. Dengan itu Tim Kacamata Botanika telah menciptakan solusi dalam bentuk permainan kartu digital yang mengajarkan mengenai identifikasi tumbuhan pada tingkat famili. Kacamata Botanika dikode melalui software Godot dan juga memiliki versi fisik. Selain mengenalkan cara identifikasi tumbuhan, kacamata botanika juga mengajarkan pentingnya peran tumbuhan bagi manusia.
Pada saat ini, game kacamata botanika ini masih dalam tahap proses pengembangan. Untuk sekarang, permainan ini dapat dimainkan 1vs1 dengan computer (bot) yang dapat dimainkan pada pc. Pengembangan game ini diharapkan dapat menjangkau ke berbagai platform, terutama android dan dapat dimainkan secara multiplayer (online) dengan kolaborasi berbagai pihak, tidak hanya sebatas Biologi saja, dimana yang kita ketahui bersama bahwa Biologi merupakan bidang ilmu yang sifatnya multidisipliner dimana dengan adanya kolaborasi berbagai pihak dapat memberikan hasil yang lebih baik dan maksimal pula. [Penulis: Johs Carlo Edison Abon]
Changhua, Taiwan, 6 November 2025 — Sebagai bagian dari komitmen untuk memperkuat jejaring global dan meningkatkan kualitas akademik, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan kunjungan kerja ke Dayeh University, berlokasi di No.168, University Rd., Dacun, Changhua 515006, Taiwan (R.O.C.). Kunjungan ini bertujuan memperluas kerja sama internasional di bidang pendidikan, penelitian, dan mobilitas mahasiswa melalui berbagai program strategis bersama.
Delegasi Fakultas Biologi UGM dipimpin oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan, didampingi oleh Prof. Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. Delegasi dari Fakultas MIPA turut diwakili oleh Prof. Roto, Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, sementara dari Fakultas Geografi hadir Dr. Erliss Sulistyarini selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, bersama Dr. Andung Bayu Sekti serta Arif Misbahul, Director Taiwan Center UGM.
Sementara itu, pihak Dayeh University diwakili oleh jajaran pimpinan universitas, di antaranya Prof. Dr.-Ing. Shih-Jen Yeh selaku Vice President Dayeh University, Prof. Yi-Ching Chen, Ph.D. dari Department of Engineering, Prof. Yi-Lin Chen, Ph.D. dari Department of Environmental and Safety Engineering, Prof. Daniel Yuen-The Liu selaku Vice Dean, Office of Foreign Affairs, serta Asst. Prof. Wen-Kuang Hsu, Ph.D. dari Department of Medicinal Botanical and Food on Health Applications.
Pertemuan resmi diawali dengan pemaparan profil masing-masing institusi. Dalam presentasinya, Prof. Budi Setiadi Daryono menyoroti pencapaian dan visi Fakultas Biologi UGM dalam riset dan pendidikan biologi tropis, serta peluang kolaborasi di bidang biodiversitas, konservasi, bioteknologi, dan biomedis. Diskusi utama berfokus pada pengembangan program double degree, student exchange, co-supervisor, dan fast track, yang dilanjutkan dengan kunjungan ke fasilitas laboratorium Dayeh University. Kedua institusi juga membahas potensi kolaborasi riset di bidang biomedicine, khususnya studi kanker paru-paru dan kanker ovarium, serta penelitian di bidang food and nutritional sciences dan environmental sciences. Selain itu, dibahas pula riset terkait penggunaan model hewan zebrafish dan pengembangan kultur jaringan tanaman untuk berbagai komoditas seperti mawar, stroberi, dan pisang.
Sebagai bagian dari inisiatif penguatan kolaborasi, Dayeh University menawarkan beasiswa bagi mahasiswa Fakultas Biologi UGM dengan kuota awal sekitar 20 peserta untuk mengikuti program double degree di bidang biomedis dan ilmu lingkungan. Program ini membuka peluang bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman akademik internasional dan membangun jejaring profesional di Taiwan.
Kunjungan ini menandai langkah strategis Fakultas Biologi UGM dalam memperluas kerja sama lintas negara, memperkuat kapasitas riset kolaboratif, serta mendukung misi universitas menuju internasionalisasi pendidikan tinggi dan peningkatan daya saing global. Inisiatif ini juga sejalan dengan komitmen Fakultas Biologi UGM dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), SDG 15 (Menjaga Ekosistem Daratan), dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui peningkatan kualitas pendidikan biologi, penguatan riset inovatif lintas disiplin, serta kolaborasi internasional untuk pelestarian keanekaragaman hayati dan pengembangan ilmu pengetahuan berkelanjutan.
Yogyakarta, Indonesia — Tim International Genetically Engineered Machine (iGEM) UGM2025 merupakan delegasi dari Universitas Gadjah Mada dalam ajang kompetisi biologi sintetikinternasional yang dilangsungkan setiap tahunnya di Paris, Prancis. Tim iGEM UGM pertamakali dibentuk pada tahun 2021 dan terus berlangsung hingga saat ini. Di tahun ini, Tim iGEMUGM 2025 dibantu oleh Anandita Amalia (Biologi), Salma Rohmaniah (Biologi), Erwinda DwiChofifah (Biologi), Tsaqifa Zuhayra Emery Bagus (Biologi), Nauval Rajwaa Raysendria(Biologi), Geraldine Yara Amritarashmi (Biologi), Tan Rendy (Biologi), Shainna Nur Sharfina(Biologi), dan Pamastadewi Pryankha Hijrianto (Biologi) dengan berkolaborasi bersama 11 oranglainnya dari Fakultas Farmasi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan,Fakultas Biologi, Fakultas Sains dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan Fakultas Pertanian.
Meski Tim iGEM UGM 2025 telah berhasil meraih gold medal pada iGEMGrand Jamboree2025, perjalanan panjang telah dilalui sejak tahun 2024 melalui kompetisi biologi sintetik ditingkat nasional. Di tahun 2024, Tim iGEM UGM telah mengikuti perlombaanBioinformaticsand Synthetic Biology Competition (BIOS) 2024 yang diselenggarakan oleh synbio.id. Dalamperlombaan tersebut, Tim iGEM UGM mengirimkan dua tim yaitu Tim Phytovac dan TimGamanthrax, yang masing-masing juga memenangkan berbagai kategori. Tim Phytovac berhasilmemenangkan kategori Best Presentation, Best Website, dan Grand Prize Winner.
Tidak kalahhebatnya, Tim Gamanthrax juga memenangkan kategori Best Poster. Dalam perlombaan yangsama, kedua tim membawa pulang gold medal sebagai hasil kerja keras dan ketekunan mereka. Tidak hanya berhenti di tingkat nasional, Tim iGEM UGM juga mengikuti kompetisi GlobalOpen Genetic Engineering Competition (GOGEC) 2025 yang merupakan kompetisi biologisintetik di tingkat internasional. Melalui GOGEC 2025, Tim iGEM UGM berhasil menyabetberbagai penghargaan seperti runner-up dalam kategori Best Written CommunicationdanBestProject Value serta memenangkan kategori Best Computational Project.
Seluruh proses penelitian molecular farming untuk memproduksi vaksin Dengue kemudiandidokumentasikan serta dinarasikan dalam bentuk video diseminasi ilmu pengetahuan sehinggaTim iGEM UGM 2025 berhasil menerima insentif pengembangan konten pembelajaran daring ditahun 2025. Tim iGEM UGM 2025 mengusulkan video dengan judul “Tembakau, WarisanNusantara: Dari Ritual Budaya ke Inovasi Vaksin Dengu” yang diketuai oleh apt. SetyowatiTriastuti Utami, Ph.D. dari Fakultas Farmasi UGM.
Dengan berbagai prestasi yang berhasil ditorehkan, Tim iGEM UGM 2025 menjadi bentuksemangat dan kreativitas baru dalam perkembangan ilmu biologi sintetik yang harapannya dapatditerapkan di Indonesia secara inklusif dan ekstensif sehingga dapat memberikan dampak danmanfaat besar bagi kesejahteraan ilmu pengetahuan bangsa kita tercinta.
Yogyakarta, Indonesia — Tim UGM-Indonesia berhasil memenangkan Gold Medal pada topikbiomanufaktur dalam ajang iGEM Grand Jamboree yang digelar di Paris Convention Centre(Porte de Versailles), Prancis.
Projek UGM-Indonesia pada tahun ini adalah pengembangan biomanufaktur vaksin dengueDENV-2 Domain III yang terjangkau dengan menggunakan tanaman Nicotiana tabacum(tembakau). Dalam penelitian ini, digunakan pendekatan rekayasa ekspresi dengansalt-inducibleTYDV Rep/RepA untuk membuat produksi protein di tanaman lebih efisien. Tujuannya untukmembuat vaksin dengue lebih mudah dijangkau untuk daerah-daerah dengan sumber daya yangterbatas.
Projek UGM-Indonesia pada tahun ini adalah pengembangan biomanufaktur vaksin dengueDENV-2 Domain III yang terjangkau dengan menggunakan tanaman Nicotiana tabacum(tembakau). Dalam penelitian ini, digunakan pendekatan rekayasa ekspresi dengansalt-inducibleTYDV Rep/RepA untuk membuat produksi protein di tanaman lebih efisien. Tujuannya untukmembuat vaksin dengue lebih mudah dijangkau untuk daerah-daerah dengan sumber daya yangterbatas.
Fokus dari projek ini adalah untuk menyelesaikan masalah sehari-hari dengan dampak yangbesar: membuat perlindungan demam berdarah lebih mudah dijangkau dan diproduksi. Dengankata lain, kelompok ini ingin mengeksplorasi bagaimana cara merekayasa tanaman untukmenjadi industry obat kecil. Jika berhasil, pendekatan ini akan benar-benar membuat vaksindengue murah dan terjangkau.
Prestasi ini cukup berarti bagi masa depan Indonesia. Demam berdarah (dengue) menyerangbanyak keluarga setiap tahun, dan Solusi yang praktis, aman, dan mudah dapat menguatkanKesehatan Masyarakat. Mahasiswa-mahasiswa UGM ini menunjukkan bahwa innovator mudadapat berkontribusi untuk membuat perubahan nyata, hingga ke kancah global.
Projek bernama SALTY ini, atau Salt Activated with TYDV, dibantu oleh Anandita Amalia(Biologi), Salma Rohmaniah (Biologi), Erwinda Dwi Chofifah (Biologi), Tsaqifa Zuhayra EmeryBagus (Biologi), Nauval Rajwaa Raysendria (Biologi), Geraldine Yara Amritarashmi (Biologi),Tan Rendy (Biologi), Shainna Nur Sharfina (Biologi), dan Pamastadewi Pryankha Hijrianto(Biologi) dengan berkolaborasi bersama 11 orang lainnya dari Fakultas Farmasi, FakultasKedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Fakultas Biologi, Fakultas Sains dan IlmuPengetahuan Alam, dan Fakultas Pertanian.
Tentunya keberhasilan dari proyek ini tidak terlepas dari para pendamping, yang dikoordinasikanoleh Dr. Yekti Asih Purwestri, M.Si. (Biologi), serta dibantu oleh Widhi Dyah Sawitri, S.Si.,M.Agr., Ph.D. (Pertanian), M. Saifur Rohman, M.Eng., Ph.D. (Pertanian), apt. Setyowati TriastutiUtami, Ph.D. (Farmasi), Dewi Kartikawati Paramita, S.Si., M.Si., Ph.D. (Kedokteran), Prof. dr.Tri Baskoro Tunggul Satoto, M.Sc., Ph.D. (Kedokteran), Dr.rer.nat. Abdul R. Siregar, S.Si.,M.Biotech (Biologi), Indra Lesmana, S.Si., M.Sc. (Biologi), Afif Pranaya Jati, S.P., M.Sc.(Bioteknologi), Aries Bagus Sasongko, S.Si., M.Biotech. (Biologi), Imam Bagus N., S.Si., M.Sc.(Agroteknologi), Olivia Pangaribuan, S.Agr (Mahasiswi Magister Pertanian), Nayaka Bagus W.A. H., S. Ked. (Alumni Kedokteran), apt. I Made Rhamandana Putra, S. Farm (Alumni Farmasi),dan Adhityo W., M.Sc., Ph.D. (GSI).
Pendanaan dari penelitian ini juga didukung oleh Universitas Gadjah Mada, Panin Bank, YSDS,Rentokil, CropLife Indonesia, Forsains Edutech Indonesia, SnapGene, GSI Academy, IGF, PT.Indolab Utama, Merck, dan ScienceWerke.
Yogyakarta, 23 Oktober 2025 — Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Workshop bertajuk “Investing in the Future: Cultivating Excellence in Science and Biology Learning” di Auditorium Biologi Tropika. Kegiatan ini dihadiri oleh 130 Kepala Sekolah dan Guru dari 78 sekolah menengah atas yang tersebar di 19 provinsi di Indonesia, menandai komitmen Fakultas Biologi UGM dalam memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan pendidikan menengah dalam membangun generasi unggul di bidang biologi.
Acara dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., Dekan Fakultas Biologi UGM, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya peran ilmu biologi dalam menjawab berbagai tantangan global, dan kontribusi sains, khususnya biologi, yang sangat signifikan terhadap perkembangan riset dunia. Fakultas Biologi UGM terus berkomitmen membuka peluang kerja sama internasional, salah satunya melalui International Graduate Program yang telah menjalin kemitraan dengan berbagai universitas ternama di dunia, termasuk di Taiwan.
Sebagai bagian dari acara, turut dilangsungkan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) antara Fakultas Biologi UGM dengan 78 sekolah mitra. Kesepakatan ini menjadi langkah strategis dalam membuka peluang kolaborasi yang mendukung pengembangan kapasitas guru serta memfasilitasi siswa di bidang sains dan biologi.
Rangkaian workshop kemudian dilanjutkan dengan talkshow interaktif yang menghadirkan para narasumber dari dalam dan luar negeri dengan fokus pembahasan pada penguatan pembelajaran biologi dan sains di era transformasi global dan teknologi.
Pembicara pertama, Prof. Chen Yuh Wen, Director of Liberal Education Center and D Infinity College, Da-Yeh University, Taiwan, menyampaikan paparan mengenai pentingnya pendidikan sains dan biologi dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, bioteknologi, dan revolusi industri berbasis kecerdasan buatan. Melalui sesi daring, Prof. Chen juga berdiskusi dengan para guru mengenai strategi pembelajaran yang adaptif terhadap perkembangan teknologi mutakhir.
Pembicara kedua, Ganies Riza Aristya, Ph.D., dosen sekaligus peneliti di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM, berbagi pengalaman akademiknya selama menempuh studi di Tunghai University, Taiwan. Ia menyoroti iklim pendidikan di Taiwan yang mendukung kreativitas dan riset mahasiswa serta relevansinya dengan pengembangan riset biologi di Indonesia.
Selanjutnya, Arief Misbahul, MBM, Chairman of Taiwan Center Indonesia, memaparkan peluang studi lanjut di Taiwan serta kerja sama antara Universitas Gadjah Mada dengan Da-Yeh University melalui International Undergraduate Program (IUP) Biologi Industri, Fakultas Biologi UGM. Program tersebut membuka akses bagi mahasiswa Indonesia untuk memperoleh gelar ganda (double degree) serta magang dan jaminan kerja di industri Taiwan.
Dr. Eko Agus Suyono, sebagai Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni, menyatakan bahwa workshop ini merupakan sarana untuk menjalin kerjasama antara Fakultas Biologi UGM, Taiwan Center, Da Yeh University dan sekolah menengah atas di Indonesia dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia serta mengakselerasi jumlah mahasiswa dan employability alumni dari IUP Biologi Industri, Fakultas Biologi UGM.
Sebagai penutup, para peserta berkesempatan mengunjungi Integrated Genome Factory (IGF), salah satu laboratorium genomik terdepan di Fakultas Biologi UGM yang menyediakan fasilitas riset genomik dan molekuler berteknologi tinggi. Kunjungan ini memberikan pengalaman langsung mengenai bagaimana riset mutakhir berperan penting dalam mendorong inovasi bioteknologi.
Workshop ini mencerminkan kontribusi Fakultas Biologi UGM dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 9 (Inovasi dan Infrastruktur), dan SDG 17 (Kemitraan untuk Tujuan). Melalui kegiatan ini, Fakultas Biologi UGM berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam pendidikan sains yang inklusif, kolaboratif, dan berdaya saing global.
Mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Program MBKM Penelitian 2025 melakukan kegiatan puncak dari riset kolaboratif yang dipimpin oleh Prof. Dr. Endah Retnaningrum, S.Si., M.Eng, dengan anggota Astrid Rayna Afandi, Allyesa Putri Kridarianti, Nabil Putra Fajriana, dan Widya Galuh Rarakirana. Sosialisasi dilaksanakan pada hari Kamis, 16 Oktober 2025 yang berlokasi di SD Eksperimental Mangunan, Cupuwatu, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan edukasi inovatif ini melibatkan siswa kelas VI sekolah dasar dalam pematerian tentang pengembangan produk pangan fermentasi yogurt dan kombucha dengan penambahan ekstrak porang.
kegiatan ini, mahasiswa menghadirkan terobosan dalam industri pangan fungsional melalui inovasi minuman fermentasi berbasis porang. Terinspirasi oleh popularitas yogurt dan kombucha yang telah dikenal luas akan cita rasa asam segar dan manfaat kesehatannya, inovasi ini menghadirkan keunikan melalui integrasi porang sebagai bahan fungsional utama. Porang yang kaya akan serat glukomanan tidak hanya memberikan nilai tambah gizi, tetapi juga menciptakan karakteristik tekstur yang khas, menjadikannya alternatif minuman sehat yang inovatif dan menjanjikan. Pihak sekolah menyambut baik kegiatan sosialisasi ini karena dinilai mampu memperkenalkan sains dan penelitian secara menyenangkan kepada anak-anak. Guru-guru SD Eksperimental Mangunan mengapresiasi cara penyampaian materi yang ringan dan interaktif, sehingga membuat siswa mudah memahami konsep fermentasi serta manfaat minuman berbasis porang bagi kesehatan. Anak-anak pun terlihat antusias dan senang, mereka aktif bertanya serta mengungkapkan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap topik yang baru mereka kenal.
ini menegaskan peran aktif Fakultas Biologi UGM dalam mengimplementasikan hasil penelitiannya kepada masyarakat. Pengenalan inovasi yoghurt dan kombucha berbasis porang sebagai produk pangan fungsional diharapkan dapat menumbuhkan minat generasi muda terhadap bidang sains sejak dini. Kegiatan seperti ini perlu terus dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai upaya nyata UGM dalam mengembangkan produk lokal yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, tetapi juga mendukung kemandirian pangan nasional.
Yogyakarta, October 17–18, 2025 — The Faculty of Biology, Universitas Gadjah Mada, proudly hosts The 9th International Conference on Biological Science (ICBS) 2025 on October 17–18, 2025, at Main Ballroom Loman Park Hotel, Yogyakarta. This prestigious international conference brings together more than 200 participants from various national and international institutions, including academics, researchers, students, and professionals in the field of biological sciences.
The conference was officially opened by Prof. Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc., Vice-Rector for Research, Business Development, and Cooperation, Universitas Gadjah Mada, and Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., Dean of the Faculty of Biology, Universitas Gadjah Mada.
In his welcoming remarks, Dr. rer. nat. Abdul Rahman Siregar, S.Si., M.Biotech, as the Chair of ICBS 2025, explained that this year’s theme, “Unraveling Biodiversity through Multi-Omics Integration: From Genes to Ecosystems,” reflects the spirit of bridging molecular and ecological sciences to uncover the complexity of life on Earth. Through the integration of various omics approaches such as genomics, transcriptomics, proteomics, and metabolomics scientists aim to gain deeper insights into the vital roles of biodiversity in maintaining ecosystem resilience and supporting human well-being.
Dr. Abdul also expressed his appreciation to all partners and participants for their support in the organization of this event. He emphasized the importance of interdisciplinary and international scientific collaboration in addressing global challenges in the field of biology, including climate change, environmental degradation, and food security.
ICBS 2025 serves as a scientific platform for sharing research findings and discussing the latest developments in biotechnology, genomics, ecology, conservation, and the application of multi-omics approaches to understanding biodiversity across different levels of biological organization.
This year’s conference features two distinguished keynote speakers Prof. Dr. Thomas Sicheritz Ponten, Center for Evolutionary Hologenomics, The Globe Institute, Faculty of Health and Medical Sciences, University of Copenhagen, Denmark; and Prof. Thorunn Helgason, Chair in Ecology, School of Biological Sciences, University of Edinburgh, Scotland.
In addition, ICBS 2025 presents invited speakers from leading institutions across the world, including Assoc. Prof. Dr. Bent Petersen, Center for Evolutionary Hologenomics, The Globe Institute, University of Copenhagen, Denmark; Prof. Dra. Tuty Arisuryanti, M.Sc., Ph.D., Department of Tropical Biology, Faculty of Biology, Universitas Gadjah Mada; Prof. Chiharu Nakashima, Ph.D., Graduate School of Bioresources, Mie University, Japan; Prof. Madya Ts. Dr. Muhammad Abdul Latiff Bin Abu Bakar, Faculty of Applied Sciences and Technology, Universiti Tun Hussein Onn Malaysia; and Dr. Riza Arief Putranto, D.E.A., Indonesian Oil Palm Research Institute (IOPRI), RPN Holding PTPN III.
The conference is structured into three main sessions: Keynote Session, Plenary Session, and Parallel Session. Through these sessions, the 80 presenters share their research findings and engage in scientific discussions addressing the challenges and opportunities of applying multi-omics approaches to biodiversity conservation and ecosystem management.
Beyond its scientific objectives, ICBS 2025 also contributes to the advancement of the United Nations Sustainable Development Goals (SDGs), particularly SDG 13: Climate Action – promoting research on adaptation and mitigation to climate change, SDG 14: Life Below Water and SDG 15: Life on Land – supporting biodiversity conservation and sustainable management of terrestrial and aquatic ecosystems, SDG 3: Good Health and Well-being – advancing biotechnological and genomic research that benefits human and environmental health, and SDG 17: Partnerships for the Goals – fostering global scientific collaboration among Universitas Gadjah Mada, the Consortium of Indonesian Biologists (KOBI), and Universiti Tun Hussein Onn Malaysia.
The conference was officially closed by Dr. Eko Agus Suyono, S.Si., M.App.Sc., who serves as the Vice Dean for Research, Community Service, Collaboration, and Alumni Affairs of the Faculty of Biology, Universitas Gadjah Mada. In his closing remarks, he expressed his appreciation for the successful organization of ICBS 2025 and emphasized the importance of sustaining international scientific collaboration and cross-disciplinary partnerships in advancing biological sciences in the era of scientific and technological transformation. The closing ceremony also featured the presentation of awards to the Best Presenters in each session as a token of appreciation for their outstanding contributions and the high quality of their research presentations.
At the end of the event, it was officially announced that The 10th International Conference on Biological Science (ICBS) 2026 will be hosted by Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM). This upcoming event symbolizes the continuity of strong scientific collaboration among the Faculty of Biology Universitas Gadjah Mada, Indonesian Biology Consortium (KOBI), and UTHM Malaysia, in strengthening cross-border research and cooperation in tropical biology.
ICBS 2025 is expected to strengthen interdisciplinary and international collaboration in addressing global challenges such as climate change, ecosystem degradation, and biodiversity loss. With the spirit of innovation and cooperation, this conference reaffirms the Faculty of Biology, Universitas Gadjah Mada’s commitment to advancing tropical biology research and supporting sustainability initiatives in alignment with the university’s role as a Sustainability University.






















































