Kondisi pandemi Covid-19 yang berlangsung selama lebih 2 tahun belakangan ini telah memberikan dampak yang nyata terhadap penurunan kemampuan dan ketrampilan mahasiswa dalam mengenali hewan dan lingkungannya. Kegiatan pembelajaran baik kuliah dan praktikum yang dilaksanakan secara on line selama 4 semester menyebabkan mahasiswa kurang faham mengenai karakter biologis hewan yang akan digunakan sebagai obyek pada penelitiannya, terutama hewan nyamuk.
Selama 2 hari berturut-turut, pada hari Selasa dan Rabu, 27 dan 28 Desember 2022 di Bagian Parasitologi Laboratorium Sistematika Hewan telah berlangsung pelatihan intensif “Identifikasi Stadium Larva dan Dewasa Nyamuk” untuk menunjang penelitian, baik untuk skripsi maupun riset lainnya”. Kegiatan ini dilaksanakan secara terbatas, terutama untuk mahasiswa yang akan menempuh skripsi dan mereka yang menjadi asisten riset untuk penelitian Disertasi Doktor beberapa dosen, selain itu juga untuk mengisi waktu libur agar lebih bermanfaat. Pelatihan ini diikuti oleh 2 orang mahasiswa Program Sarjana program Studi Biologi, 2 orang mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada, dengan nara sumber materi dan praktikum oleh Dr.Dra.Rr. Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, DAP&E, M.Biomed yang dibantu oleh Atikah Fitria Muharromah, S.Si, M.Sc. yang saat ini tercatat sedang menempuh program Doktor di Ehime-Jepang.
Seri pertama pada pelatihan ini dengan materi tentang cara koleksi / surveilan (stadium telur, larva, dewasa nyamuk), mengenal karakter dan ciri penting identifikasi nyamuk baik pada stadium telur, larva, maupun dewasa pada tingkat kategori takson genus dan spesies. Selain itu juga dilakukan pelatihan pembuatan sediaan untuk menunjang identifikasinya. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini para mahasiswa mampu secara mandiri mengerjakan dan menyelesaikan tugas akhirnya secara baik dan benar. Untuk pelatihan seri berikutnya akan dilakukan dengan materi rearing (pemeliharaan di laboratorium), tehnik uji resistensi (untuk stadium larva dan dewasa) juga uji dan analisa keberadaan parasit pada nyamuk, baik virus, protozoa, maupun helmin.
Riset-riset yang lain juga terus dilakukan, seperti: Keragaman Tikus di pemukiman dan ditempat-tempat umum, deteksi keberadaan bakteri pathogen Leptospira interrogans, juga ektoparasit pada tikus yang dapat menularkan berbagai parasit pathogen lainnya; selanjutnya juga riset tentang keragaman nyamuk dan potensi penyakit yang akan ditularkan di wilayah asal mahasiswa, dengan harapan bahwa hasilnya akan memberi manfaat bagi pemerintah daerah setempat dan masyarakat sekitar tempat tinggal asal mahasiswa yang bersangkutan.
Pelatihan Intensif Identifikasi Nyamuk ini sekaligus menunjang pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDGs) dalam menunjang riset Entomologi dan Parasitologi untuk peningkatan kualitas riset dan pendidikan (SDG 4) dan secara tidak langsung hasil-hasil riset di masa depan tersebut akan menunjang peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat (SDG3) dalam mengatasi berbagai penyakit dan patogen endemik. Di samping itu, kegiatan ini juga mendukung riset-riset konservasi dan biodiversitas darat (SDG 15). Kegiatan tersebut juga dapat memberikan kontribusi kepada pemerintah, masyarakat dan berbagai pihak melalui kerja sama yang baik (SDG 17) dan harapannya akan memberikan dampak lebih luas di masa depan.
Semoga bermanfaat, Salam Lestari dari Biologi