Nusantara Orchid Biodiversity Show (NOBiS) merupakan serangkaian acara lomba fotografi anggrek dan seminar tahunan yang diselenggarakan oleh kelompok studi Biology Orchid Study Club (BiOSC) Fakultas Biologi UGM. Lomba fotografi anggrek pada tahun ini bertema “Optimasi Potensi Keanekaragaman Anggrek Nusantara melalui Prinsip Pembangunan Berkelanjutan”. Sebanyak 48 peserta mengikuti lomba fotografi anggrek dengan mengirimkan karyanya pada tanggal 2 – 15 Mei 2023. Hasil karya fotografi peserta kemudian ditampilkan dalam bentuk pameran virtual melalui ArtSteps yang dapat diakses oleh seluruh peserta. Pemenang lomba fotografi anggrek pada acara NOBiS adalah Muhammad Daffa ‘Irvani sebagai Juara I, Muhammad Hafid Avriliano sebagai Juara II, Kinanti Ayurahmawati Pranatami sebagai Juara III, dan Fitra Faradina Agil sebagai Juara Favorit, yang diumumkan pada acara puncak seminar NOBiS 2023.
Lomba fotografi anggrek memiliki dampak positif terhadap pembangunan berkelanjutan. Lomba fotografi dapat berkontribusi pada apresiasi terhadap keanekaragaman hayati, yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) 15 yaitu Ekosistem Daratan. SDG tersebut memiliki tujuan untuk melestarikan dan menggunakan sumber daya alam secara berkelanjutan. Fotografi sendiri dapat digunakan sebagai alat untuk memvisualisasikan keanekaragaman hayati dan membantu mengingatkan kita akan keindahan alam dan pentingnya menjaga lingkungan.
Acara seminar NOBiS pada tahun 2023 mengangkat tema “Upaya dan Strategi dalam Memaksimalkan Potensi Keanekaragaman Anggrek melalui Prinsip Pembangunan Berkelanjutan” dengan waktu pelaksanaan pada tanggal 20 Mei 2023 pukul 12.45 secara daring. Webinar NOBiS 2023 bertujuan untuk memberikan sarana bagi masyarakat untuk mempelajari dan memahami terkait pelestarian anggrek yang ada di Indonesia melalui konservasi anggrek. Oleh karena itu, pada tahun ini, BiOSC mengundang dua narasumber wanita yang telah menjadi pakar dalam bidang konservasi anggrek di Indonesia, yaitu Prof. Dr. Ir. Yusnita, M.Sc. dan Dra. Sri Rianawati.
Prof. Dr. Ir. Yusnita, M.Sc. merupakan Guru Besar Bioteknologi Pertanian Universitas Lampung serta peneliti konservasi anggrek di Sumatera. Pada kesempatan ini, beliau berbagi wawasan terkait konservasi anggrek melalui pemuliaan anggrek dengan teknik modern. Teknik modern yang dapat dilakukan di antaranya yaitu kultur jaringan maupun teknologi rekayasa genetika. Dalam penerapannya, terdapat beberapa hal yang juga perlu diperhatikan seperti etika dan regulasi pemanfaatan sumber daya genetik yang berlaku di Indonesia serta pemuliaan yang dilakukan secara passionate agar berkelanjutan.
Tak hanya melalui pemuliaan, langkah lain yang dapat dilakukan yaitu komersialisasi anggrek sebagai bagian dari konservasi ex situ. Komersialisasi anggrek sendiri pun juga harus diiringi dengan budidaya yang kemudian disampaikan oleh Dra. Sri Rianawati. Beliau berbagi wawasan mengenai teknik budidaya anggrek untuk skala rumahan yang dapat dilakukan dengan mengenali lingkungan hidup anggrek, media tanam, pemupukan, dan nutrisi tambahan, serta prosedur pelepasan anggrek varietas hasil pemuliaan di masyarakat. Materi yang kaya ini diharapkan mampu menambah wawasan bagi pecinta anggrek sekaligus mengenalkan BiOSC ke luar sebagai kelompok studi yang berfokus pada anggrek dengan jargon Tumbuh, Berkembang, dan Lestari.
Seminar dengan tema “Upaya dan Strategi dalam Memaksimalkan Potensi Keanekaragaman Anggrek melalui Prinsip Pembangunan Berkelanjutan” ini dapat mendukung SDG 4 yaitu Pendidikan Berkualitas dengan menyebarkan pengetahuan tentang pentingnya keanekaragaman hayati dan menjalankan kegiatan-kegiatan yang mendukung lingkungan.[BiOSC]