Penelitian mengenai keanekaragaman hayati dan status konservasi biota perairan umum termasuk ikan dan krustasea, khususnya biota perairan gambut di Kalimantan Timur, masih kurang terdata dengan baik. Terkait hal tersebut, maka teman-teman dari Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) merencanakan kegiatan penelitian biota air tawar di Danau Siran yang terletak di Desa Muara Siran, Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Penelitian tersebut melibatkan beberapa dosen, mahassiwa dan alumni dari Fakultas Biologi UGM. Dosen yang terlibat dari Laboratorium Sistematika Hewan, yaitu: Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc., dan Rury Eprilurahman, S.Si., M.Sc. Sementara itu mahasiswa yang terlibat adalah Muhamad Afnisa’a Rozaqi (mahasiswa program sarjana) dan Maula Haqul Dafa, S.Pd. (mahasiswa program pascasarjana) serta Hastin Ambar Asti, S.Si., M.Sc. (alumni S1 Fakultas Biologi UGM) dan dibantu oleh Pak Susilo Irwanjasmoro (Yayasan Wagleri). Staf YKAN yang turut terjun sampling di lapangan adalah Eka Cahyaningrum, S.Si. (alumni S1 Fakultas Biologi UGM dan posisi di YKAN sebagai Biodiversity and High Conservation Value Specialist) dan Mohamad Arif Rifqi, S.Si. (Posisi di YKAN sebagai Endangered Species Conservation Specialist).
Kegiatan ini dilakukan karena lanskap Muara Siran sejauh ini merupakan ekosistem lahan gambut terbesar di Kalimantan Timur. Lanskap tersebut meliputi sekitar 30.000 hektar dan menyediakan mata pencaharian bagi masyarakat sekitar serta habitat bagi banyak spesies endemik. Namun, Muara Siran terancam oleh praktik pertanian dan pemanenan biota perairan yang tidak berkelanjutan. Terkait hal tersebut, untuk mendukung pembentukan rencana aksi konservasi perairan di Desa Muara Siran, perlu dilakukan survei keanekaragaman hayati biota perairan tersebut guna memahami peran biota air tawar terhadap kebutuhan ekonomi masyarakat.
Penelitian dilakukan selama 6 hari di lanskap Muara Siran, mulai dari Sungai Kani yang merupakan air gambut sehingga disebut air hitam ke Danau Siran hingga ke Sungai Siran. Sampling biota air tawar dilakukan dua kali sehari, yaitu pagi hari dan malam hari. Data biota air tawar kami dapatkan dengan dua cara, yaitu: sampling langsung menggunakan perangkap, mencatat jenis-jenis biota air tawar yang ditangkap dan atau tertangkap oleh jala maupun perangkap nelayan, serta jenis-jenis ikan dari pasar ikan di Kecamatan Muara Kaman. Data yang didapatkan adalah 56 spesies ikan, 3 spesies udang, 1 spesies kepiting, 2 spesies ular air, 1 spesies ular sanca dan 1 spesies biawak air. Hasil kegiatan ini masih perlu dilakukan analisis lanjutan guna mengetahui keanekaragaman hayati biota perairan tawar serta memahami jenis ikan dan krustasea yang penting secara komersial dan jumlah tangkapan untuk nilai ekonomi jenis tersebut.