Yogyakarta, 17 Mei 2024 – Dr. Parvez Alam, A Reader (Professor without a Chair) dari School of Engineering, University of Edinburgh, United Kingdom sekaligus Adjunct Professor di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada menyampaikan kuliah umum bertajuk “Biology-Engineering Interface”. Kuliah umum tersebut berlangsung di Auditorium Biologi Tropika Fakultas Biologi UGM dan dihadiri oleh mahasiswa dan dosen Fakultas Biologi.
Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni Fakultas Biologi turut hadir untuk membuka sekaligus memoderatori kuliah tamu tersebut.
“Biologi memiliki tingkat diversitas yang ekstrim,” ungkap Dr. Parvez mengawali presentasinya, Jumat (17/5) lalu. Ahli Biomaterial dan Biomimetic dari University of Edinburgh itu menyebutkan bagaimana para ilmuan mencoba membuat tiruan dari diversitas organisme yang ada, yang selanjutnya ia sebut dengan bio-mimetic design.
Dr. Parvez menjelaskan contoh mekanisme sirip pesawat yang dirancang untuk menangkap udara dengan stabil yang selanjutnya berusaha dikembangkan kemungkinan sirip tersebut terletak di depan, stabil namun dengan laju kecepatan yang dapat dimaksimalkan. “But it is not working at the moment because as what I said, biology is beyond further,” Dr. Parves menambahkan.
Riset bio-mimetic telah dikembangkan oleh ilmuwan di penjuru dunia dari level makro hingga tingkat molekular. Pengembangan struktur bangunan yang terispirasi dari tulang manusia: kuat, kokoh, namun ringan; design sarung tangan yang mampu menempel pada permukaan kering yang terinspirasi dari cicak, hingga bagaimana jaring lama-laba lebih kuat 350 kali dibandingkan baja.
Dr. Parvez selanjutnya menjelaskan bagaimana design morfologi dan struktur organisme terbentuk menyesuaikan dengan cara bertahan hidup dan lingkungannya, termasuk bagaimana manusia mencoba untuk merancang ulang stuktur morfologi tersebut. Dr. Parvez menyebutkan beberapa penelitian bio-mimetic pada cakar hewan aboreal hingga riset kekuatan pada selubung telur laba-laba.
“How can biology help engineers?” Dr. Parvez mempresentasikan studi mahasiswanya yang mencoba merancang sayap yang terispirasi dari mekanisme sayap serangga. Studi tersebut berfokus pada mekanisme terbang dengan energi yang efisien berdasarkan pergerakan sayap serangga yang minim pergerakan otot.
“How can biology help engineers?” Dr. Parvez mempresentasikan studi mahasiswanya yang mencoba merancang sayap yang terispirasi dari mekanisme sayap serangga. Studi tersebut berfokus pada mekanisme terbang dengan energi yang efisien berdasarkan pergerakan sayap serangga yang minim pergerakan otot.
Sinergi antara bidang biologi dengan rekayasa ini diharapkan dapat mengeksplorasi lebih dalam mengenai bagaimana organisme terbentuk dan bekerja, serta mengimplementasikannya dalam teknologi masa kini.
Kuliah umum dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Peserta, baik mahasiswa maupun dosen, sangat antuasias mengikuti perkuliahan tersebut dan tertarik untuk mempelajari studi biommetic engineering kedepannya.
Kuliah umum ditutup oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi. Diharapkan kuliah umum tersebut dapat menjadi wadah inspirasi kolabrasi sekaligus menguatkan hubungan kerja sama terutama antara Fakultas Biologi UGM dengan University of Edinburgh di masa mendatang, sejalan dengan komitmen terhadap Sustainable Development Goals untuk peningkatan pendidikan yang inklusif dan perluasan kerja sama (SDG 4 dan 17).