Yogyakarta, 26 Mei 2024 – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM MBKM) Fakultas Biologi 2024 Dusun Sendari, yang dimotori oleh tiga dosen, yaitu Woro Anindito Sri Tunjung, Ph.D., Wahyu Aristyaning Putri, Ph.D., dan Novita Yustinadiar, M.Si., bersama dengan 10 mahasiswa sebagai panitia, telah melaksanakan program kedua dari rangkaian kegiatan PkM-MBKM Dusun Sendari. Program ini menitikberatkan pada tema pembuatan kompos dan pengenalan bank sampah, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri dan berkelanjutan.
Program pengabdian ini berlangsung di RT03, RW19, Dusun Sendari, Kelurahan Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Sleman, DI Yogyakarta, pada hari Minggu, 26 Mei 2024. Kegiatan sosialisasi dimulai dari pukul 09.00 hingga 11.30 WIB, di rumah Ketua RT.03. Tujuan utama kegiatan ini adalah memberdayakan masyarakat Dusun Sendari dalam pengelolaan sampah rumah tangga, baik organik maupun anorganik, melalui penerapan konsep pembuatan kompos dan pengelolaan bank sampah guna menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh 27 warga, termasuk Pak Dukuh (Pak Sumarta), Bu Dukuh, dan Pak RT (Pak Djijana). Acara dibuka dengan pengerjaan pre-test dan doa. Pematerian pertama diberikan oleh Novita Yustinadiar, S.Si., M.Si., yang menjelaskan mengenai teknik pembuatan kompos dari sampah organik rumah tangga. Dalam sesi ini, warga diajak untuk langsung mempraktikkan cara membuat kompos dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan di sekitar mereka. Semua peserta diberikan brosur mengenai petunjuk pembuatan kompos dan compost bag sebagai bekal peserta praktek pembuatan kompos di rumah masing-masing.
Selanjutnya, sosialisasi pengenalan bank sampah disampaikan oleh Pak Farid Fakhrudin dari Bank Sampah Rukun Makmur, yang menjelaskan pentingnya memilah sampah anorganik dan manfaat dari pengelolaan bank sampah dan sedekah sampah bagi ekonomi keluarga dan lingkungan. Peserta sosialisasi diberikan pemahaman tentang cara kerja bank sampah, cara pengumpulan sampah yang benar, dan bagaimana sampah anorganik dapat diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi.
Acara ditutup dengan pengerjaan post-test dan pembagian doorprize bagi warga yang aktif berpartisipasi. Doorprize diberikan kepada 10 warga yang beruntung melalui undian menggunakan fishbowl. Harapannya, kegiatan ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada masyarakat dan membantu mereka menerapkan pola hidup yang lebih bersih dan sehat melalui pengelolaan sampah yang baik. Kegiatan ini mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs atau Global Goals) dalam SDGs 11 mengenai kota dan komunitas berkelanjutan, SDGs 13 penanganan perubahan iklim, dan SDGs 15 Ekosistem daratan.