Yogyakarta, 2 Agustus 2024 – Hari terakhir dari rangkaian agenda The 7th International Summer Course in Sustainable Development: Sustainable Bioprospecting of Tropical Biodiversity Tahun 2024, partisipan berkeliling di salah satu desa wisata di Yogyakarta tepatnya di Desa Wisata Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul.
Agenda di Desa Wisata Nglanggeran dimulai dengan pemaparan singkat terkait desa wisata tersebut. Desa Wisata Nglanggeran merupakan salah satu Desa Wisata Terbaik/Best Tourism Village dalam penghargaan Desa Wisata Tingkat dunia yang diselenggarakan oleh badan pariwisata dunia UNWTO (United Nation World Tourism Organization) dengan konsep CBT atau Community Based Tourism. Daya Tarik utama dari desa wisata ini adalah keberadaan Gunung Api Purba sehingga disamping mengusung konsep desa wisata community based agrikulturnya, Desa Wisata Nglanggeran juga menjadi wisata maupun studi geologi oleh para ahli. Nglanggeran sendiri juga merupakan salah satu Geosite di area Gunung Sewu UNESCO Global Geopark, yang masuk dalam jaringan Geopark Internasional.
Para partisipan selanjutnya berkesempatan untuk belajar salah satu kerajinan berbahan dasar janur atau daun kelapa. Janur merupakan daun yang umum digunakan sebagai kerajinan dalam berbagai upcara maupun perayaan di Indonesia, kuliner seperti ketupat maupun digunakan dalam permainan. Kali ini, partisipan summer course belajar membuat kerjainan keris dari janur. Keris sendiri merupakan salah satu senjata khas tanah jawa dan kerajinan keris ini banyak digunakan dalam permainan maupun upacara. Seluruh partisipan antusias untuk melipat dan membuat kerajinan tersebut.
Agenda selanjutnya yaitu mengujui area perkebunan dan budidaya buah kakao. Kawasan perkebunan tersebut adalah perkebunan milih masyarakat yang terintegrasi dalam program wisata Desa Wisata Nglanggeran sehingga para partisipan belajar secara langsung terkait budidaya dan pengolahan buah kakao dari petani setempat yang tergabung dalam POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) Desa Nglanggeran. Para partisipan antusias dalam mendengarkan dan melihat secara langsung proses budidaya kakao setelah sebelumnya mengunjungi pabrik cokelat di Cokelat Monggo pada Selasa (30/7) lalu.
Setelah mempelajari budidaya kakao, peserta diajak untuk mengunjungi peternakan kambing yang dikelola oleh masyarakat setempat. Disana peserta diajak untuk turut memberi makan kambing maupun belajar secara langsung teknik memerah susu kambing. Peserta kemudian mengunjungi pabrik pengolahan susu kambing menjadi susu bubuk hingga produk lainnya seperti sabun, dan keripik susu kambing.
Mengakhiri perjalanan di Desa Nglanggeran, para partisipan menjelajahi Embung Nglanggeran, telaga buatan yang berfungsi sebagai penampung air hujan dan dimanfaatkan untuk mengairi perkebunan di musim kemarau. The 7th International Summer Course in Sustainable Development: Sustainable Bioprospecting of Tropical Biodiversity diakhiri dengan penutupan, bertempat di Rumah Makan Padiku. Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. menyampaikan apresiasinya pada seluruh peserta dan panitia yang telah berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan summer course daring maupun luring. Diharapkan kegiatan ini akan terus berlangsung sebagai upaya untuk memperluas jejaring di kancah internasional maupun berbagai pengalaman dan pemahaman di dunia biologi.