Tim Penelitian Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada yang terdiri dari Ocza Aradya Siwi Rumanti (Biologi 2021) dan Muhammad Naufal Dzakwan Luzen (Biologi 2021) berkesempatan untuk berpartisipasi dalam International Conference of Biological Science (ICoBioS) yang diselenggarakan oleh Institut Bioinformatika Indonesia (INBIO-Indonesia) pada tanggal 28-29 September 2024 di Universitas Brawijaya, Malang. Tahun ini, ICoBioS mengangkat tema “Recent Updates in Bioinformatics, Synthetic Biology, and Nanobio Science,” yang mencakup kompetisi presentasi makalah dan poster, lokakarya, serta membuka kesempatan bagi dosen, peneliti, praktisi, mahasiswa, hingga siswa sekolah menengah atas untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan memperluas jaringan. Acara ini juga menghadirkan pembicara-pembicara ternama dari Indonesia dan luar negeri.
Dalam kesempatan ini, tim MBKM Penelitian di bawah bimbingan Dr. Aprilia Sufi Subiastuti, S.Si. dari Fakultas Biologi UGM dan Afif Pranaya Jati, S.P., M.Sc., PhD dari INBIO-Indonesia memaparkan hasil riset mengenai profiling mikrobia pada tanaman cabai menggunakan teknologi sekuensing nanopore. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan profil virome pada tanaman cabai rawit dan cabai keriting yang terinfeksi penyakit keriting kuning menggunakan platform Oxford Nanopore Tecnologies. Sampel cabai diambil dari lahan budidaya Sleman dan Kulonprogo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesies virus dominan pada semua sampel adalah Tobacco vein clearing virus, Pepper yellow leaf curl Indonesia virus, dan Pepper yellow leaf curl Aceh virus.
Hasil riset ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam perencanaan mitigasi yang lebih efektif terhadap praktik pertanian dan kebijakan pertanian untuk mengatasi kendala produksi tanaman cabai akibat infeksi virus, mengembangkan pengetahuan mengenai analisis data virome untuk identifikasi spesies virus pada tanaman cabai merah keriting dan cabai rawit, serta memberikan wawasan tambahan mengenai keragaman, distribusi, dan filogenetik virus melalui analisis data virome.
Penelitian ini juga sejalan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 2 yang berfokus pada penghapusan kelaparan dan meningkatkan ketahanan sistem pangan. Dengan meningkatkan pemahaman tentang penyakit yang mempengaruhi tanaman cabai, diharapkan dapat mengembangkan solusi yang lebih efektif untuk meningkatkan hasil pertanian dan mengurangi kerugian yang disebabkan oleh serangan virus. Selain itu, penelitian ini juga mendukung SDG 9 mengenai industri, inovasi, dan infrastruktur, dengan menerapkan teknologi canggih seperti nanopore sequencing untuk mengidentifikasi patogen yang mempengaruhi tanaman secara lebih akurat dan efisien.