Tim mahasiswa Fakultas Biologi UGM yang terdiri dari Sekar Jasmine Canitri (Biologi 2023), Pamastadewi Pryankha Hijrianto (Biologi 2023), dan Rahil Aufa Astagina (Biologi 2022) dibawah bimbingan Tyas Ikhsan Hikmawan, S.Si., M.S., Ph.D. berhasil meraih Juara 2 dalam kompetisi essay ilmiah SFE9: National Essay Competition 2024 subtema “Creative Industry” yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen Keuangan Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kompetisi ini terdiri dari babak penyisihan dan babak final yang diselenggarakan dari tanggal 21 September – 19 Oktober 2024 secara online dan offline.
SFE9: National Essay Competition 2024 merupakan lomba bagi mahasiswa aktif seluruh Indonesia di tingkat nasional yang bertujuan untuk meningkatkan critical thinking mahasiswa yang kreatif dan inovatif. Kegiatan ini mengangkat tema “Critical Thinking in Starting an Inclusive Economic System”. Dengan pendekatan ilmu Mikrobiologi, Tim Mahasiswa Biologi UGM mengusung konsep “Microbe-Bank Penyedia Strain, Super Strain, dan Preservasi Bakteri “Bionus” Menuju Stabilitas Industri Bioteknologi Nasional” yang dikemas dalam karya tulis essay ilmiah pada kompetisi ini. Karya ini dilatarbelakangi akan pentingnya peran biologi molekuler yang terintegrasi di abad ke 21 sebagai salah satu fondasi dalam kemajuan peradaban. Selaras dengan hal tersebut, kenaikan industri berbasis bioteknologi menyebabkan peningkatan permintaan terhadap produk dan layanan bioteknologi di Indonesia. Menurut Biotech Indonesia, pasar jasa bioteknologi meningkat dengan Compounded Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 7,7% pada tahun 2021 dan diperkirakan akan terus terjadi hingga tahun 2026, dengan CAGR sebesar 9.1%. Akan tetapi, hingga saat ini, solusi yang ditawarkan masih berupa layanan identifikasi dan penyediaan isolat melalui universitas-universitas di Indonesia. Sementara, masih terdapat permasalahan lain yang belum terselesaikan, seperti terbatasnya strain dan super strain bakteri yang dimiliki suatu instansi. Selain itu, strain dan super strain bakteri yang berasal dari luar negeri mayoritas dibeli secara eceran tanpa kerjasama mitra sehingga berpotensi dikenakan biaya ekstra, serta keterbatasan sumber daya manusia dan fasilitas laboratorium yang kurang memadai. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi yang selaras dengan perkembangan bioteknologi berbasis biologi molekuler sebagai solusi dari permasalah-permasalahan tersebut.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pengadaan layanan Microbe-Bank sebagai terobosan dalam penyediaan strain, super strain, dan preservasi bakteri di Indonesia. Dalam realisasinya, penggunaan IoT pada layanan tersebut penting agar dapat menjangkau berbagai daerah di Indonesia secara efisien dan terjangkau. Oleh karenanya, Bionus hadir sebagai jasa layanan penyedia strain, superstrain, dan preservasi bakteri yang mampu menyediakan berbagai spesies bakteri untuk berbagai keperluan spesifik menyesuaikan kebutuhan konsumen. Selain layanan preservasi dan penyediaan strain, Bionus mampu memenuhi kebutuhan konsumen dalam hal penyimpanan, pemurnian, karakterisasi, dan identifikasi strain melalui fasilitas laboratorium yang memadai terstandarisasi ISO/IEC 17025. Tentunya layanan ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai sektor industri seperti agrikultur, pertambangan, konservasi lingkungan, hingga sektor kesehatan dan farmakologi. Keberadaan Bionus tidak hanya mendukung perkembangan industri bioteknologi Indonesia, namun juga penyerapan tenaga kerja terutama lulusan biologi, peningkatan kelayakan fasilitas penelitian bagi peneliti Indonesia, dan berkomitmen dalam melengkapi database biodiversitas bakteri di Indonesia. [Penulis: Pamastadewi Pryankha Hijrianto.]