Yogyakarta, 25 April 2025 – Penggalang Herpetologi Indonesia (PHI) sukses menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Teknis PHI 2025 dengan topik Desain Proyek, Metode Survei Herpetofauna, Bioakustik, dan Penulisan Proposal Grant. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, pada Kamis–Jumat, 24–25 April 2025, bertempat di Laboratorium Sistematika Hewan, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada dan kawasan Pengamatan Hidupan Liar, Dusun Turgo, Sleman.
Pelatihan ini diikuti oleh 12 peserta dari berbagai latar belakang, di antaranya mahasiswa, peneliti, dan penggiat konservasi yang berasal dari Universitas Mulawarman, Universitas Gadjah Mada, Katingan-Mentaya Project, Yayasan Ulin Nusantara Lestari, Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI), IUCN SSC Indonesia Species Specialist Group, serta Pusat Riset Primata Universitas Nasional.
Hari pertama pelatihan berlangsung di Laboratorium Sistematika Hewan, Fakultas Biologi UGM, yang diawali dengan sesi kelas mengenai: Analisis Bioakustik Amfibi oleh Ade Damara Gonggoli serta Desain dan Manajemen Proyek Konservasi oleh Herdhanu Jayanto. Peserta selanjutnya bergerak ke arah Dusun Turgo dan dilanjutkan dengan sesi pelatihan mengenai Metode Survei Amfibi dan Reptil yang dipandu oleh Ganjar Cahyadi, sebelum para peserta turun ke lapangan pada malam harinya untuk melakukan pengamatan herpetofauna di kawasan Dusun Turgo. Pengamatan dilakukan mulai pukul 19.00 hingga 21.00 WIB, dan berhasil mendata berbagai jenis amfibi dan reptil, seperti Philautus aurifasciatus (Katak-pohon emas), Rhacophorus reinwardtii (Katak-terbang jawa), Hylarana chalconota (Kongkang kolam), Pseudocalotes tympanistriga (Londok moncong), Gonocephalus kuhlii, Cyrtodactylus marmoratus (Cicak jari-lengkung jawa), Ahaetulla prasina (Ular gadung), dan masih banyak lagi.
Peserta dan panitia Pelatihan Teknis PHI 2025 dengan topik Desain Proyek, Metode Survei Herpetofauna, Bioakustik, dan Penulisan Proposal Grant di Laboratorium Sistematika Hewan, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada dan kawasan Pengamatan Hidupan Liar, Dusun Turgo, Sleman. Dokumentasi: Panitia.
Harapannya, pelatihan ini dapat menjadi pijakan awal bagi kolaborasi antar peneliti dan praktisi konservasi herpetofauna di Indonesia, sekaligus memperkuat jejaring ilmiah untuk menjaga kelestarian biodiversitas Indonesia.
Kegiatan ini juga sejalan dengan komitmen UGM dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 4: Quality Education; SDG 15: Life on Land; SDG 17: Partnerships for the Goals