Tim “Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Membangun Desa” dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat di Kebun Buah Tlatar, Manisrenggo. Kegiatan ini diketuai oleh Nurhayati, bersama anggota timnya yaitu Tiara Syifa Wididevani, Putri Ramadhanti, dan Mirmastu Lintu Nirmala Wasti, di bawah bimbingan dosen pendamping Bapak Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D.
Program yang dirancang untuk berlangsung selama satu tahun ke depan ini berfokus pada penguatan ketahanan pangan masyarakat melalui pemanfaatan tanaman lokal. Pada kegiatan ini, tim menyerahkan dan menanam bibit kelor (Moringa oleifera), cincau hijau (Cyclea barbata), dan air mata pengantin (Antigonon leptopus) di lahan Kebun Buah Tlatar. Ketiga jenis tanaman tersebut dipilih karena mudah dibudidayakan, memiliki kandungan nutrisi tinggi, serta dapat diolah menjadi berbagai produk pangan sehat.
Penanaman bibit ini juga menjadi langkah awal dalam pengembangan kawasan edukasi dan pelatihan budidaya tanaman yang akan terpusat di greenhouse Kebun Buah Tlatar. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat, khususnya bagi kelompok perempuan dan kelompok rentan, agar mampu meningkatkan pengetahuan tentang pertanian dan bisa mengaplikasikannya di pekarangan rumah sebagai sumber pangan mandiri.
Selain penanaman bibit, tim juga menyelenggarakan pelatihan teknik pemupukan dan perangsangan buah (booster) pada tanaman klengkeng yang dipandu oleh praktisi pertanian, Yousuf Sulaiman, S.IP. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman buah lokal dan memperkenalkan metode budidaya sederhana yang aplikatif bagi masyarakat.
Ketua tim, Nurhayati, menyampaikan bahwa pendekatan program yang diusung menitikberatkan pada edukasi berbasis kearifan lokal dan keterlibatan komunitas. “Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berdampak pada aspek ekonomi, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 2 tentang penghapusan kelaparan dan pencapaian ketahanan pangan,” ujarnya.
Program ini menjadi bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam membangun desa melalui inovasi berbasis ilmu biologi terapan, serta memperkuat peran perguruan tinggi dalam menjawab tantangan masyarakat secara langsung dan berkelanjutan.