Yogyakarta (UGM) – Mahasiswa Program Studi Pascasarjana Biologi, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, menorehkan prestasi gemilang di ajang Internasional yaitu Indonesia International Invention Expo 2025 (IIIEX 2025) dengan meraih Gold Medal dan IYSA Special Award dalam kategori Bidang Bioteknologi yang berlangsung pada tanggal 1-4 Agustus 2025 di Politeknik Negeri Semarang.

Tim yang beranggotakan Anggistina Wulansari, Siti Zulaikha, Anisa Kurniati dan Maria Virgine Lilyana Manumanas di bawah bimbingan Dr. rer. nat. Abdul Rahman Siregar, S.Si., M. Biotech. mempresentasikan inovasi berjudul “Herbal Hand Soap ZIP” sebagai bentuk upaya dalam mencegah infeksi Nosokomial”.
Infeksi nosokomial adalah jenis infeksi yang umum terjadi di rumah sakit yang disebabkan oleh bakteri Proteus sp., Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Candida albicans, dan Pseudomonas aeruginosa. Pencegahan infeksi ini dapat dilakukan melalui kebiasaan mencuci tangan. Oleh karena itu, hand soap ZIP menawarkan solusi sebagai antimikroba alami.
Mengusung konsep “from nature to health”, inovasi ini meramu ekstrak rimpang bangle (Zingiber cassumunar), minyak atsiri bunga kamboja (Plumeria alba), dan ekstrak kulit jeruk menjadi formula sabun cuci tangan herbal dengan daya antibakteri tinggi. Dalam hasil pengujian membuktikan kemampuannya dalam menekan pertumbuhan bakteri penyebab infeksi nosokomial seperti Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan Escherichia coli. Lebih dari sekadar produk kebersihan, Hand Soap ZIP menawarkan solusi preventif yang alami, ramah lingkungan, sekaligus mengubah limbah organik menjadi inovasi bernilai untuk meningkatkan keamanan dan higienitas di fasilitas kesehatan serta guna mencegah infeksi nosokomial di Indonesia.
Hand Soap ZIP dinilai unggul karena mampu menjawab tantangan tingginya kasus infeksi nosokomial di fasilitas kesehatan, sekaligus berkontribusi terhadap beberapa poin utama SDGs seperti peningkatan kesehatan dan kesejahteraan (SDGs 3), inovasi dan infrastruktur industri (SDGs 9), konsumsi dan produksi berkelanjutan (SDGs 12), serta kemitraan untuk mencapai tujuan (SDGs 17). Produk ini hadir sebagai solusi nyata dengan memanfaatkan bahan alami dan limbah organik dan memiliki nilai guna untuk menghasilkan sabun cuci tangan antibakteri yang efektif, ramah lingkungan, dan mendukung upaya preventif kesehatan dan keselamatan pasien dan tenaga kesehatan.
“Infeksi nosokomial bukan hanya angka di laporan rumah sakit, tapi nyata mengancam keselamatan pasien dan tenaga kesehatan. Melalui Hand Soap ZIP, kami ingin menghadirkan perlindungan yang dimulai dari kebiasaan sederhana seperti mencuci tangan,” ujar Anggistina Wulansari, ketua tim.
Siti Zulaikha menambahkan, “Kami percaya bahwa solusi kesehatan tidak selalu harus mahal atau berbahan kimia dengan konsentrasi tinggi. Bahan alami dari alam Indonesia bisa menjadi tameng efektif melawan bakteri berbahaya, sekaligus ramah lingkungan.”
“Bagi kami, ini bukan sekadar lomba. Ini adalah bukti bahwa riset yang kami kerjakan di laboratorium bisa melahirkan inovasi nyata yang bermanfaat dan digunakan secara masif oleh masyarakat,” tutur Anisa Kurniati.
Maria Virgine Lilyana Manumanas menambahkan, “Hand Soap ZIP bukan hanya tentang membersihkan tangan, tapi juga tentang memberdayakan potensi alam dan mengubah limbah menjadi solusi kesehatan. Kami ingin membuktikan bahwa inovasi sederhana pun bisa memberikan dampak besar jika dikerjakan dengan riset yang tepat.”
Ajang Indonesia International Invention Expo 2025 (IIIEX 2025) menjadi wadah bagi inovator muda dari berbagai negara untuk menampilkan karya kreatif dan solutif berbasis sains dan teknologi terhadap berbagai tantangan global.
Keikutsertaan dalam kompetisi internasional ini menjadi bukti konkret kontribusi mahasiswa Pascasarjana Biologi UGM dalam mengintegrasikan ilmu biologi, bioteknologi, dan prinsip keberlanjutan untuk menjawab permasalahan kesehatan, khususnya dalam pencegahan infeksi nosokomial. Di masa mendatang, tim berharap riset ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan menjalin kemitraan dengan sektor industri maupun fasilitas kesehatan untuk mewujudkan implementasi nyata di lapangan. [Penulis: Anggistina Wulansari]