Kamis (14/8/25) Fakultas Biologi UGM menyelenggarakan sarasehan bagi purnakarya baik purnakarya dari unsur Dosen maupun Tenaga Kependidikan. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka Dies Natalis ke-70 yang sekaligus Lustrum XIV Fakultas Biologi UGM. Acara yang bertempat di Stasiun Penelitian Sawitsari dan dimulai pukul 08.00 ini dihadiri oleh para purnakarya dan pegawai yang masih aktif, serta perwakilan dari Dharma Wanita Persatuan Fakultas Biologi UGM.
Acara dibuka dengan jalan santai bersama yang diikuti oleh seluruh peserta. Jalan santai mengambil rute sepanjang jalan di sekitar Stasiun Penelitian Sawitsari dengan jarak tempuh sekitar 600 meter, diikuti oleh seluruh peserta dengan riang gembira dan saling melakukan obrolan di sepanjang perjalanan. Jalan santai ini dilakukan dalam upaya tetap menjaga kesehatan dan kebugaran, selaras dengan tema sarasehan kali ini yaitu Sehat dan Bugar Sepanjang Hayat.
Setelah jalan santai, acara dilanjutkan di lokasi di Stasiun Penelitian Sawitsari yang dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, hymne Gadjah Mada, dan mars Biologi.
Selanjutnya disampaikan sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama disampaikan oleh koordinator panitia sarasehan, Abdul Razaq Chasani, S.Si., M.Si., Ph.D. Dalam sambutannya Bapak Razaq yang juga menjabat sebagai Ketua Departemen Biologi Tropika Fakultas Biologi UGM menyampaikan harapan agar kegiatan sarasehan ini dapat dijadikan ajang bagi yang masih aktif dapat meneladani apa yang telah dikerjakan oleh Bapak/Ibu purnakarya. Sarasehan kali ini dihadiri oleh kurang lebih 70 Bapak/Ibu purnakarya dan 30 pegawai yang masih aktif. “Tempat duduk dibuat meja bundar dengan harapan Bapak/Ibu purnakarya dapat berbincang dengan pegawai yang masih aktif. Karena bagaimanapun kita semua dapat berhasil seperti sekarang ini adalah karena peran Bapak/Ibu yang sudah purnakarya”.
Sambutan kedua disampaikan oleh Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia Fakultas Biologi UGM, Dr. Slamet Widiyanto, S.Si., M.Sc. Dr. Slamet menyampaikan bahwa sarasehan bagi purnakarya ini adalah yang kedua yang diselenggarakan oleh Fakultas Biologi dalam rangka Dies ke-70 dan Lustrum XIV. “Sarasehan ini diselenggaralan dalam rangka menjalin silaturahmi yang lebih baik lagi antara Bapak/Ibu purnakarya dengan kami yang masih aktif, semoga Bapak/Ibu dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik dan bahagia”. Di akhir sambutannya, Dr. Slamet menyampaikan permintaan maaf jika dalam penyelenggaraan masih banyak kekurangan.
Sambutan ketiga disampaikan oleh perwakilan purnakarya, Drs. Trijoko, M.Si. Bapak Trijoko menyampaikan terima kasih atas undangan kegiatan yang sangat menyenangkan. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan imun tubuh dan dapat menjalani hidup dengan penuh kesehatan dan kebahagiaan. Pak Trijoko juga menyampaikan bahwa Fakultas Biologi UGM telah mencapai kiprah yang luar biasa dalam keilmuan dan keilmiahan serta prestasi yang lain, yang mana hal ini dapat dicapai karena peran serta para purnakarya.
Memasuki acara inti, disampaikan paparan materi oleh Dr. dr. Zaenal Muttaqien Sofro, Circ&Med, AIFM. Beliau merupakan dosen FKKMK UGM yang sekaligus sebagai pakar fisiologi. Mengawali paparannya, dr. Zaenal menyampaikan bahwa masa lalu adalah kunci bagi masa mendatang, kondisi sekarang tidak lepas dari para pendahulu kita. Sejak usia 30 tahun fisik kita mengalami penurunan, dan manusia ada yang cepat dan ada yang lambat mengalami penurunan. Hal ini dipengaruhi oleh salah satunya adalah pola makan dan aktifitas fisik. FFA (Fusiform Face Area) adalah area yang bisa menterjemahkan wajah orang, ketika misal seseorang sedang tersenyum, sedang marah dan sebagainya. Untuk sehat syarat utama adalah aman, tidak merasa terancam, tidak merasakan life rate. Dalam paparannya dr. Zaenal juga memberikan pelatihan singkat untuk menjaga kesehatan saat bangun tidur, yaitu miring ke kanan setengah menit, selanjutnya duduk setengah menit, kemudian berdiri jinjit delapan kali. Jantung tidak boleh dibebani beban tambahan saat bangun tidur langsung berdiri. “we are not human being having spiritual experience, we are spritual being having human experience”.
Peserta semakin bersemangat dan berbahagia dengan mengikuti games kecil yag dipandu oleh panitia. Semua peserta diminta untuk menebak foto-foto jaman dahulu, menebak nama berikut kegiatan apa yang sedang dilakukan di foto yang ditayangkan. Bagi yang dapat menebak, disediakan hadiah kecil dari panitia. Panitia juga membagikan doorprize bagi peserta, dan acara ditutup dengan makan siang sambil bernyanyi bersama.
Kegiatan sarasehan yang diisi dengan doa bersama, jalan santai, dan makan siang bersama ini juga dalam rangka mendukung Sustainable Development Goals (SDGs): 2. Tanpa Kelaparan, 3. Kehidupan Sehat dan Sejahtera, 16. Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh.














