Laboratorium Entomologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada mengadakan kuliah tamu berjudul “Baculovirus untuk Pengendalian Hama Terpadu.” Acara ini berlangsung di Ruang Sidang Atas Gedung A dan dipandu oleh Aryo Seto Pandu Wiranto, S.Si., M.Sc. Acara diadakan pada hari Rabu, 31 Juli 2024, dimulai dengan sambutan dari Drs. Hari Purwanto, M.P., Ph.D., selaku Kepala Laboratorium Entomologi Fakultas Biologi. Beliau menekankan pentingnya strategi pengendalian hama yang inovatif dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan memastikan ketahanan pangan.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Prof. Said Ali Eid Elsalamouny dari Universitas Kairo, Mesir. Prof. Said menyampaikan presentasi yang mendalam tentang pentingnya penggunaan mikroba, khususnya virus entomopatogen, sebagai agen pengendalian hama dalam pertanian. Beliau menjelaskan bahwa beberapa genus virus, seperti Alphabaculovirus dan Betabaculovirus, dapat secara efektif menargetkan hama dari ordo Lepidoptera, yang mencakup banyak hama pertanian. Prof. Said juga menjelaskan penggunaan Gammabaculovirus untuk mengendalikan hama dari ordo Hymenoptera dan Deltabaculovirus untuk mengendalikan hama dari ordo Diptera. Presentasi beliau menekankan potensi virus-virus ini dalam sistem pengendalian hama terpadu (IPM), yang sangat penting untuk pertanian berkelanjutan.
Salah satu sorotan dari kuliah ini adalah pembahasan Prof. Said mengenai mekanisme isolasi virus dari larva Olive Leaf Moth, Palpita vitrealis. Beliau menjelaskan proses identifikasi yang terdiri dari pengamatan gejala secara langsung, pengamatan menggunakan mikroskop cahaya dan elektron, serta teknik molekuler. Penelitian ini menghasilkan identifikasi Nucleopolyhedrovirus jenis baru. Untuk meningkatkan efektivitas Baculovirus sebagai agen biokontrol, Prof. Said menjelaskan beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan yaitu pengamatan perilaku serangga, ketepatan waktu dalam aplikasi Baculovirus, penggunaan feeding stimulant, UV protectant, memastikan konsentrasi yang tepat, penggunaan surfaktan dan perekat. Beberapa faktor tersebut sangat penting untuk memaksimalkan dampak Baculovirus dalam pengendalian hama.
Sesi penyampaian materi diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana peserta berinteraksi secara aktif dengan Prof. Said, mencari wawasan lebih lanjut tentang aplikasi praktis Baculovirus dalam pertanian. Kuliah tamu ditutup dengan foto bersama dan peserta meninggalkan acara dengan semangat baru, memahami peran penting strategi pengendalian hama yang inovatif dalam mencapai ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan. Acara ini tidak hanya menunjukkan kemajuan dalam bidang Entomologi tetapi juga memperkuat komitmen Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada untuk berkontribusi pada tujuan global pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam bidang pertanian untuk mencegah kelaparan (SDG 2) dan kehidupan yang sehat dan Sejahtera (SDG 3) serta aman bagi  lingkungan (SDG 15).