Yogyakarta, 27 Agustus 2024 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar diskusi penting bersama Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) untuk membahas kerja sama penelitian dalam pengembangan produk hilirisasi porang. Pertemuan ini diadakan pada hari Selasa, 27 Agustus 2024, dari pukul 15.30 hingga 17.30 WIB di Ruang Sidang KPTU, Fakultas Biologi UGM, dengan kehadiran perwakilan dari HKTI, Pak Pahotan Sitonang.
Diskusi ini difokuskan pada potensi besar porang sebagai komoditas strategis dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional. Tanaman Porang (Amorphophallus muelleri) adalah sejenis umbi-umbian yang banyak tumbuh di wilayah tropis, termasuk Indonesia. Porang dikenal karena kandungan glukomanan yang tinggi dalam umbinya, yang memiliki banyak manfaat, terutama dalam industri pangan, farmasi, dan kosmetik. Glukomanan dari porang sering digunakan sebagai bahan dasar untuk produk-produk seperti tepung, serta bahan pengental dan pengikat dalam berbagai produk. Pak Tohang menekankan pentingnya pengembangan porang yang lebih optimal dan bagaimana Fakultas Biologi UGM dapat menjadi mitra strategis dalam mencapai tujuan ini (SDGs 17).
Dari Fakultas Biologi UGM, diskusi dihadiri oleh dosen yaitu, Prof.Dr. Purnomo, M.S. Dr.; Aries Bagus Sasongko, S.Si., M.Biotech.; dan Dr. Eng. Thoriq Teja Samudra, S.Si., M.Sc., serta dua tenaga pendidik,yaitu Eka Mega Sampurna, A.Md., dan Annisa Mawarni, S.Si. Dalam pertemuan ini, pihak UGM menyatakan komitmennya untuk mendukung pengembangan porang melalui penelitian kultur jaringan dan penyimpanan benih unggul kultur in-vitro. Fokus penelitian ini adalah menghasilkan varietas porang berkualitas tinggi serta memastikan keberlanjutan ketersediaan benih bagi para petani (SDGs 8 dan SDGs 9).
Kolaborasi ini bertujuan untuk tidak hanya meningkatkan produktivitas dan kualitas porang, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di pasar global sebagai produsen utama porang berkualitas. Fakultas Biologi UGM dan HKTI berkomitmen untuk mempercepat hilirisasi hasil penelitian, sehingga manfaatnya dapat segera dirasakan oleh petani dan masyarakat luas.