
Yogyakarta, 28 April 2025 — Tim Gama Melon dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi dengan PT Konimex untuk mengembangkan kit ekstraksi DNA berbasis teknologi magnetik nanopartikel, yang dirancang khusus untuk kebutuhan riset dan industri dalam negeri.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat KPTU, Fakultas Biologi UGM ini, Tim Gama Melon diwakili oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., bersama mahasiswa bimbingannya, Azra Belva Naprilian. Sementara itu, PT Konimex diwakili oleh Berlian Prima (Research and Production Manager) serta Stanley Evander (Research Officer).
Kolaborasi ini bertujuan untuk menyelaraskan visi dan langkah strategis kedua belah pihak dalam penyempurnaan produk sebelum peluncuran resmi. Kit ekstraksi DNA ini dirancang untuk menjadi solusi praktis dan terjangkau bagi kebutuhan riset dan industri di dalam negeri, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.
Dalam diskusi yang berlangsung intensif, Prof. Budi memaparkan berbagai perkembangan inovasi dan hasil uji validasi produk, sedangkan tim Konimex memberikan masukan dari sisi produksi massal, kontrol kualitas, dan strategi pemasaran. Kit ini tidak hanya menawarkan efisiensi dan efektivitas tinggi dalam proses ekstraksi DNA, tetapi juga menggunakan bahan baku lokal serta teknologi rekayasa nanopartikel yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar nasional.
Azra Belva Naprilian sebagai mahasiswa yang akan terlibat langsung dalam proses riset dan pengembangan, turut menyampaikan insight mengenai uji coba lapangan serta optimalisasi performa kit di berbagai tipe sampel biologis. Koterlibatan mahasiswa dalam proyek ini menjadi bukti nyata peran pendidikan tinggi dalam mendorong hilirisasi riset ke sektor industri.
PT Konimex pun berkomitmen untuk mendukung produksi dan memperluas distribusi kit ini, menargetkan laboratorium pendidikan, penelitian akademik, industri kesehatan, dan pertanian sebagai pengguna utama. Kerjasama ini diharapkan mampu melahirkan produk lokal berdaya saing global, sekaligus memperkuat ketahanan Indonesia di bidang bioteknologi. Finalisasi dan pengujian mutu akan segera dilanjutkan, menargetkan peluncuran resmi ke publik pada tahun 2026.
Kolaborasi ini menjadi bukti nyata sinergi antara perguruan tinggi dan industri dalam mendukung program nasional kemandirian teknologi dan inovasi lokal. Lebih dari itu, kerja sama ini juga berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi melalui penguatan sektor industri berbasis inovasi lokal, SDGs 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dengan menghadirkan solusi teknologi dalam negeri, serta SDGs 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi antara dunia akademik dan dunia industri.