Yogyakarta, 28 April 2025 — Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk “Menjaga Kekayaan Hayati di PT Freeport Indonesia”, menghadirkan narasumber Kukuh Indra Kusuma, S.Si., dari Tim Biodiversity Section, Environmental Division PT Freeport Indonesia. Kukuh merupakan alumni Fakultas Biologi UGM angkatan 2006 yang kini aktif dalam pengelolaan lingkungan di salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia.
Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Biologi Tropika ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, serta sivitas akademika Fakultas Biologi UGM. Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc., selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni, membuka kuliah tamu secara resmi. Dalam sambutannya, Dr. Eko menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Pak Kukuh serta pentingnya momen ini sebagai inspirasi bagi mahasiswa dan alumni dalam menjajaki peluang karier di sektor pertambangan.
Dipandu oleh Dr. Rury Eprilurahman sebagai moderator, kuliah tamu diawali dengan pengantar mengenai kiprah Pak Kukuh selama masa kuliah dan kontribusinya dalam berbagai kompetisi riset internasional.
Dalam paparannya, Pak Kukuh menjelaskan sejarah dan lingkup operasional PT Freeport Indonesia yang mencakup wilayah Grasberg, Tambang Bawah Tanah, Tembagapura, hingga Pelabuhan Amamapare. Ia menyoroti tantangan pengelolaan lingkungan di kawasan pertambangan yang luas dan kompleks, serta berbagai upaya perusahaan dalam menjaga keanekaragaman hayati.
Berbagai program konservasi dan rehabilitasi lingkungan telah dijalankan, mulai dari reklamasi lahan dan revegetasi pada area bekas tambang menggunakan spesies lokal seperti matoa dan angsana, pengelolaan tailing (SIRSAT), hingga restorasi ekosistem mangrove dengan target penanaman 500 hektare per tahun. Selain itu, PT Freeport juga mengembangkan fasilitas riset terpadu pasca tambang seperti peternakan sapi, lahan pertanian, hidroponik, akuakultur, hingga sistem pertanian terpadu (integrated farming).
Dalam aspek konservasi keanekaragaman hayati, perusahaan melakukan pemantauan spesies, suksesi ekosistem, dan membangun sarana konservasi seperti taman botani serta diorama ekosistem. Seluruh inisiatif ini dijalankan melalui kolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui BKSDA.
Sesi kuliah ditutup dengan diskusi interaktif yang disambut antusias oleh para mahasiswa. Acara ini diharapkan dapat menjadi pemicu semangat dan inovasi sivitas akademika dalam mendukung riset pelestarian ekosistem (SDG 4 dan 15), serta memperkuat kolaborasi lintas sektor menuju pembangunan berkelanjutan (SDG 17).