Tim Pengabdian kepada Masyarakat – Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM-MBKM) Fakultas Biologi UGM 2025 yang dipimpin oleh Woro Anindito Sri Tunjung, S.Si., M.Sc., Ph.D. telah melaksanakan rangkaian kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Dusun Joho, Desa Jambidan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul. Tim ini melibatkan empat orang mahasiswa yaitu Lusiyana Prihatini, Zahra Karimah Nuha, Kholish Naufal Pamungkas, dan Elisabeth Kurniawati, dengan mengusung tema Pemanfaatan Tanaman Penghasil Minyak Atsiri sebagai Biopestisida dan pembuatan pengharum ruangan dari tanaman penghasil minyak atsiri. Program PkM-MBKM ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 9 Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta SDG 12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. Program ini direncanakan berlangsung selama dua semester, yaitu pada Semester Genap TA 2024/2025 dan Semester Gasal TA 2025/2026.
Kegiatan sosialisasi dan praktik dilaksanakan pada Sabtu, 10 Mei 2025 pukul 15.30–17.00 WIB bertempat di rumah workshop pembuatan sabun di Dusun Joho. Kegiatan ini dihadiri oleh 22 ibu-ibu PKK mitra GEMI, Ketua RT setempat (Bapak Sentot), serta dua pengurus dari GEMI (Gerakan Ekonomi Kaum Ibu). Antusiasme warga terlihat jelas sejak awal kegiatan, yang diawali dengan sosialisasi mengenai minyak atsiri, mulai dari pengertian, jenis tanaman penghasil minyak atsiri, hingga mekanisme kerjanya dalam mengusir nyamuk.
Selanjutnya dilakukan sesi praktik demonstratif. Para peserta dibagi menjadi empat kelompok beranggotakan 5–6 orang, masing-masing didampingi oleh 2–3 mahasiswa. Dalam kelompok ini, peserta melakukan dua jenis demo yaitu menggunakan bahan kering dan basah. Pengharum ruangan dari bahan kering yaitu memasukkan rempah-rempah kering berupa kapulaga, kencur, adas, sereh merah, daun pala, bunga cengkeh, bunga lawing, dan jahe ke dalam kantong goni. Sedangkan demo bahan basah, yaitu memasukkan potongan kulit jeruk dan sereh wangi yang baru saja digunting ke dalam wadah khusus yang telah disediakan oleh tim.
Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab serta kuis yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan. Ibu-ibu peserta tampak sangat antusias bertanya dan juga menjawab pertanyaan yang diajukan. Sebagai bentuk apresiasi, peserta yang aktif diberikan hadiah berupa tanaman. Setelah itu, sisa tanaman dibagikan dengan undian kepada peserta lainnya. Acara kemudian ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dari masyarakat kepada dosen, dilanjutkan dengan sesi dokumentasi bersama.
Sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap praktik berkelanjutan, setiap warga mendapatkan souvenir berupa kantong goni yang telah diisi dengan rempah-rempah kering, yang dapat langsung digunakan sebagai pengusir nyamuk alami di rumah masing-masing. Selain itu, peserta mendapatkan tanaman pengusir nyamuk berupa kenikir dan keladi mini, juga tanaman buah tomat cherry dan markisa.