Sabtu, 25 November 2025 – Biology Orchid Study Club (BiOSC) Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada kembali melaksanakan kegiatan kunjungan divisi ke Kebun Budidaya Anggrek dan Kopi Turgo milik Bapak Musimin, yang berlokasi di Dusun Turgo, Kelurahan Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini menjadi agenda tahunan BiOSC sebagai bentuk pembelajaran lapangan bagi anggota dalam memahami teknik konservasi dan budidaya anggrek di lereng Merapi.
Kegiatan ini diadakan oleh tiga divisi Biology Orchid Study Club (BiOSC) sebagai bentuk kegiatan belajar anggota BiOSC langsung dengan pakar konservasi anggrek. Kegiatan ini diketuai oleh Sasi Dian Mutia dengan dukungan dari anggota divisi-divisi BiOSC lainnya.
Acara dimulai dengan sambutan dari ketua panitia, diikuti oleh sambutan dari Ketua BiOSC, Ramadhan Nur Khoiruddin, yang menyampaikan harapannya agar para peserta dapat memperdalam pengetahuan mengenai teknik konservasi anggrek khas Merapi serta menumbuhkan kepedulian terhadap keanekaragaman hayati Indonesia.
Sesi utama acara diisi dengan talkshow interaktif bersama Bapak Musimin, penggiat konservasi anggrek Merapi sekaligus pemilik kebun anggrek dan warung kopi Turgo. Melalui sesi bincang santai ini, beliau berbagi kisah inspiratif tentang bagaimana awal mula ketertarikannya dalam melestarikan anggrek spesies khas Merapi, terutama pasca-erupsi besar tahun 2010.. Beliau menceritakan bagaimana anggrek-anggrek yang tersisa pasca-erupsi diselamatkan, diperbanyak, dan sebagian dikembalikan ke habitat alaminya. Beragam tantangan dihadapi, mulai dari kondisi lingkungan yang ekstrem hingga kesadaran masyarakat yang masih terbatas terhadap pentingnya pelestarian anggrek. Meski begitu, semangat Bapak Musimin untuk menjaga kelangsungan hidup anggrek endemik Merapi tidak pernah padam.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi rekreasi dan eksplorasi hutan desa di Turgo, di mana peserta berkeliling bersama Bapak Musimin untuk melihat langsung berbagai koleksi anggrek khas Merapi seperti Vanda tricolor, Calanthe triplicata, dan Appendicula reflexa. Peserta juga belajar mengenali karakteristik habitat alami anggrek dan pentingnya menjaga ekosistem tempat tumbuhnya.
Acara diakhiri dengan penyerahan plakat dan kenang-kenangan kepada Bapak Musimin serta sesi dokumentasi bersama seluruh peserta. Melalui kegiatan ini, BiOSC berharap dapat terus memperkuat kolaborasi dengan para pegiat konservasi lokal, sekaligus menumbuhkan semangat generasi muda dalam menjaga kelestarian flora endemik Indonesia, khususnya anggrek Merapi.
BiOSC Tumbuh, Berkembang, Lestari! [Penulis: BiOSC]


