• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Pos oleh
  • hal. 94
Pos oleh :

adminbio

Alumni Fakultas Biologi Mengaransemen Mars Fakultas Biologi

Rilis Berita Kamis, 2 Juli 2020

Tidak banyak Fakultas2 di Indonesia yang telah memiliki Lagu Mars Almamaternya dan Fakultas Biologi UGM beruntung karena telah lebih dari 20 tahun lalu, memiliki dan senantiasa menyanyikan lagu mars Fakultas nya pada setiap kegiatannya.

Pak Ari dan Prof. Suwarno Hadisusanto yang juga merupakan Alumni Fakulas Biologi UGM sebagai wujud kecintaaan terhadap almamaternya beliau berdua membuatkan lirik dan aransemen lagu khusus untuk Fakultas Biologi UGM pada tahun 90an dan mulai populer serta dinyanyikan oleh Paduan Suara Mahasiswa Fakultas Biologi UGM sejak pertengahan tahun 2000an pada upacara melepas wisudawan/wati di Fakultas.

Semoga civitas academica dan alumni Fakultas Biologi UGM, meskipun pada masa pandemi ini jarang mendengarkan dan menyanyikan lagu Mars Biologi UGM, tidak lupa dan masih mengingatnya.

https://biologi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/11/2020/07/WhatsApp-Video-2020-07-02-at-07.29.42-1.mp4

Partisipasi dan Peran Dosen Biologi Pada Pencanangan Kampung Tangguh Nusantara oleh Kapolresta Kota Yogyakarta

Rilis BeritaTajuk Senin, 29 Juni 2020

Tiga  dosen Biologi, Drs. Sudaryadi, M.Kes, Drs. Hari Purwanto, MP, Ph.D, dan Dr. Dra. Rr. Upiek Ngesti W. Astuti, M.Biomed, pada Rabu 24 Juni 2020 telah mengikuti dan berpartisipasi dalam Pencanangan Kampung Tangguh Nusantara oleh Kapolresta Kota Yogyakarta yang dipusatkan di Kalurahan Giwangan Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta. Pada acara ini juga dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Yogyakarta, Bapak Dandim Kota Yogtakarta, dan Bapak Walikota Kota Yogyakarta beserta jajarannya.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Kelurahan Giwangan terpilih sebagai Kampung Tangguh Nusantara karena kesiapan dan upaya warga masyarakatnya, yang dipimpin oleh Bpk Ir. Slamet Suharyanto selaku ketua LPMK Kelurahan Giwangan, selama 2 tahun terakhir bahkan dimasa pandemi Covid-19 dan masa New Normal mampu mendapatkan solusi terhadap berbagai permasalahan yang muncul. Slogan semangatnya adalah “Semangat tanpa Sambat, Peduli adalah Solusi”. Selain tangguh untuk bidang kesehatan, bidang pendidikan, bidang agro, juga tangguh di bidang Ekonomi.

Tangguh bidang ekonomi dimaksudkan adalah bahwa masyarakat setempat berperan aktif dalam upaya meningkatkan tingkat ekonomi keluarga dan masyarakat melalui perikanan, pemanfaatan lahan untuk tanaman obat, tanaman hias (anggrek), penanaman Klengkeng, pemeliharaan lebah madu klanceng, yang hasilnya di khususkan untuk masyarakat setempat. Upaya pemberdayaan masyarakat yang berhasil di Kalurahan Giwangan ini dibuktikan dengan peran serta dan kepedulian masyarakatnya yang tinggi.

Bersamaan dengan pencanangan Kampung tangguh Nusantara juga dilakukan panen raya buah Klengkeng dan menjelaskan potensi klanceng untuk menghasilkan madu yang sekaligus membantu penyerbukan tanaman, termasuk kelengkeng. Kegiatan ini juga diikuti oleh Mahasiswa KKN PPM UGM periode 6 tahun 2020.

Biotalk #2 : Peran Biolog dalam Pengelolaan Kekayaan Hayati dan Ekosistem Indonesia Pasca Covid19

Rilis BeritaTajuk Sabtu, 27 Juni 2020

Fakultas Biologi UGM kembali menyelenggarakan biotalks yang merupakan talkshow membahas isu biologi dalam perspektif multi sektor. Pada biotalks kedua ini diselenggarkan pada Kamis, 25 Juni 2020. Hadir dalam biotalks#2 ini sebagai narasumber yaitu Prof. Dr. Suharsono (Ahli Terumbu Karang LIPI/Alumni Biologi UGM 1974) , Prof. Dr. E.K.S Harini Muntasib M.S. (Fakultas Kehutanan IPB/Alumni Biologi UGM 1973), Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto (Fakultas Biologi UGM/Alumni Biologi UGM 1975) dan dipandu oleh Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. (Wakil Dekan P2MKSA Fakultas Biologi UGM) .

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

Prof. Dr. Suharsono menyampaikan materi strategi pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem laut. “Indonesia merupakan pusat megabiodiversitas, pusat evolusi dan tempat asal usul biota laut di dunia, sebagai ilustrasi dikepulauan Carribean hanya memiliki 3 jenis Acropora sedangkan indonesia sedikitnya telah dilaporkan memiliki 119 jenis” tukas Suharsono. Selanjutnya, hikmah adanya pandemi covid19 ini berdampak pada menurunnya aktivitas eksploitasi sumberdaya dan tekanan pada ekosistem sehingga memberi kesempatan pada ekosistem dan sumberdaya hayati untuk pulih kembali.
Narasumber kedua Prof. Dr. E.K.S. Harini Muntasid, M.S., membawakan materi pengeloaan kekayaan hayati di hutan, dalam paparannya beliau menyampaikan pandemi Covid19 terjadi karena meningktanya interaksi manusia dengan satwa liar sehingga virus menyebar luas. Selain itu, Harini juga menyampaikan bahwa memanfaatkan kekayaan hayati agar lestari perlu adanya keseimbangan antara ekonomi dan sosial budaya sehingga masyarakat disekitar serta pemda mendapatkan keuntungan dan juga bertanggung jawab dalam pelestariannya. Selanjutnya, narasumber yang ketiga Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto membawakan materi Danau: multi aspek-sektoral dan analisis risiko sisi biologi. Dalam paparannya, beliau menyampaikan perkembangan fungsi danau sebagai reservoir untuk mencegah banjir, irigasi, perikanan tangkap dan budidaya, PLTA serta juga wisata. Dalam konteks ini seorang biolog mampu bersinergi dengan bidang lainnya seperti insinyur dalam menganalisis dan merencanakan pemeliharaan kelestarian danau. Suwarno juga menyampikan lima studi kasus danau yaitu pendangkalan, pengkayaan nutrien, dataran banjir, miskin komunitas, dan salah urus. Selain itu, “diperlukan adaptasi kebiasaan baru pada pandemi Covid19 dalam pengelolaan danau setidaknya dalam bidang pariwisata, pelelangan ikan dan trasportasi untuk mencegah meluasnya penyebaran virus”, papar Suwarno.
Biotalks#2 sampai dengan diturunkannya berita ini telah disaksikan oleh lebih dari 673 penonton yang berasal dari dari berbagai institusi diantaranya, Universitas Syiah Kuala, Universitas Sriwijaya, Universitas Indonesia , Universitas Lambung Mangkurat, BRPSDI KKP dan PT Asco Prima Nusantara Papua dll. Bagi yang belum dapat menyaksikan live biotalks#2 dapat menonton pada tautan ini. Kedepannya, Biotalks series akan segera hadir dengan tema bioforensik yang dikemas lebih menarik serta menjadi sumber informasi yang mencerahkan sekaligus mencerdaskan masyarakat.

Ngobrol Santai ala Fakultas Biologi UGM, mengabdi untuk masyarakat dengan tema “Studi Lanjut Ke Inggris, Why Not?”

Rilis BeritaTajuk Kamis, 25 Juni 2020

Inggris atau United Kingdom (UK) merupakan salah satu negara Eropa yang cukup populer menjadi destinasi studi lanjutan (master atau doktor). Meskipun memiliki iklim yang berbeda dengan Indonesia, Inggris tetap menjadi primadona, sebagai negara tujuan untuk menimba ilmu bagi orang Indonesia. Kualitas dan standar pendidikan tinggi di Inggris sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Beberapa dosen di Fakultas Biologi UGM juga menempuh studi master atau doktoral di Inggris. Oleh karena itu, sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat dalam memberikan gambaran studi di Inggris, Fakultas Biologi UGM mengadakan acara Ngobrol Santai (Ngobras) yang kedua dengan tema “Studi Lanjut Ke Inggris, Why Not?”. Acara “ngobras” kali ini menggunakan platform baru dan lebih interaktif melalui kanal Youtube “Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi”. Acara “ngobras” yang digawangi oleh Lisna Hidayati, S.Si., M. Biotech dan Luthfi Nurhidayat, S.Si., M.Sc., dengan moderator Indra Lesama, S.Si., M.Sc., telah terselenggara dengan sukses pada hari Selasa, 23 Juni 2020 pukul 19.30 – 21.00 WIB. Antusiasme pemirsa terlihat sangat tinggi terbukti dari jumlah viewer nya mencapai 420 dalam dua jam, dan keesokan harinya sudah mencapai 1000 viewer. Video hasil rekaman acara “Ngobras” kali ini dapat dilihat di tautan ini. 

Dua orang narasumber hebat kami adalah Mukhlish Jamal Musa Holle, S.Si., M.Env.Sc., yang saat ini sedang berstatus sebagai Ph.D. student di The University of Oxford, UK dan Matin Nuhamunada, S.Si., M.Sc. yang telah mendapat gelar Master of Science dari The University of Edinburgh, UK.

Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., juga hadir dalam acara ini untuk memberikan sambutan. “Banyak ilmuwan yang lahir dari Inggris, misalnya di bidang Biologi adalah Charles Darwin Bapak Evolusi, semoga dapat menjadi motivator untuk melanjutkan studi di Inggris”, papar Budi.

Latar belakang audience yang hadir pada acara “ngobras” tidak hanya terbatas dari mahasiswa dan dosen di Fakultas Biologi UGM, namun diikuti oleh masyarakat umum, siswa SMA, mahasiswa, dosen, atau peneliti dari berbagai institusi, misalnya SMA Muhamadiyah 3 Jakarta, SMA Xaverius Bandar Lampung, UNY, UIN Malang, Universitas Lambang Mangkurat, UPI, Universitas Syiah Kuala Aceh, STKP Persada Khatulistiwa Sintang, Tunghai University, dan P2KTKR LIPI.

Baik Jamal maupun Nuha, memaparkan secara detail bagaimana melamar beasiswa, melamar profesor sebagai pembimbing, membuat proposal penelitian, menentukan topik penelitian, asuransi dan fasilitas kesehatan, bertahan hidup, dan hal-hal teknis agar dapat sukses menyelesaikan studi di Inggris. “Jangan takut mencoba, temukan value pada diri sendiri, karena dengan masuk ke dunia baru maka akan dapat ilmu baru, carilah pengalaman dengan kesempatan belajar di luar negeri”, pesan Nuha. “Sebelum mencoba, kita harus mempersiapkan dengan baik dan matang, studi lanjut tidak seperti membuat mie instan, perlu mempersiapkan dengan konsisten dan mulai dari sekarang”, tambah Jamal.

Melon Hikapel Dijadikan Contoh dalam Sosialisasi Katsinov

Rilis BeritaTajuk Rabu, 24 Juni 2020

Aktivitas penelitian memiliki peranan penting dalam kemajuan peradaban suatu negeri, tidak terkecuali di Indonesia. Berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo, kegiatan penelitian diharapkan menghasilkan inovasi riset yang dapat dikomersialisasikan pada masyarakat dalam kebermanfaatannya. Namun saat ini dirasa masih terdapat banyak gap dari setiap proses komersialisasi tersebut.

Tingkat keberhasilan hasil inovasi di pasar ditentukan tidak hanya aspek teknologi saja, tetapi juga ditentukan oleh aspek non-teknologi, seperti sertifikasi, regulasi, dan keberpihakan. Oleh karena itu, dibutuhkan platform untuk memitigasi proyek riset agar dapat sukses dan berakhir ke fase komersialisasi yang dimanfaatkan masyarakat. Platform tersebut disebut dengan KATSINOV (Tingkat Kesiapan Inovasi) yang disiapkan oleh Kemenristek/BRIN dan diperkenalkan dalam sosialisasi yang dilakukan oleh Direktorat Pusat Usaha dan Inbukasi (PUI) UGM pada hari Selasa, 23 Juni 2020 secara daring.

Penelitian yang dilaksanakan di Perguruan Tinggi tidak hanya mengembangkan ilmu semata, namun bagaimana penelitian yang dilakukan dapat meningkatkan ekonomi dan daya saing bangsa. Terdapat fase kritikal, terutama fase uji coba dan tahap penerjunan pasar. Maka dari itu KATSINOV diperlukan.

KATSINOV-meter sebagai tools dalam pengukurannya melihat tingkat kesiapan inovasi dari 7 aspek pengkuran, yaitu teknologi, pasar, organisasi, kemitraan, risiko, manufaktur, dan investasi. Dari aspek tersebut diharapkan dapat memetakan tingkat kesiapan inovasi yang mengelompokkannya kedalam 6 level.

UGM sendiri melalui STP (Science Techno Park) menjadikannya sebagai sarana/wadah untuk hilirisasi inovasi dari setiap fakultas/sekolah. Ada alur yg disiapkan dari identifikasi awal hingga pendampingan ke industri terkhusus pada tahapan krusial seperti pendampingan identifikasi potensi kekayaan intelektual yang terkandung di dalam produk inovasi. Selain itu dalam hilirasinya terdapat 3 cara alternatif yang disediakan, yaitu spin out melalui perusahaan holding dan investasi dari Universitas Gadjah Mada, academic license dengan menjual lisensi kepada pihak industi dan memperoleh royalti, dan terakhir membangun startup sebagai perusahaan sendiri dimana peneliti sebagai founder untuk mengembangkan inovasinya sendiri.

Dalam kesempatan sosialisasi tersebut, produk inovasi dari Fakultas Biologi UGM, yaitu melon Hikapel digunakan sebagai salah satu contoh pengukuran tingkat kesiapan inovasi melalui KATSINOV. Melon Hikapel memperoleh hibah inovasi dari Kemenristek/BRIN pada tahun 2018-2019 dan menjadi salah satu produk inovasi potensial yang ditunggu oleh pasar. Melalui sosialisasi KATSINOV ini diharapkan peneliti di lingkungan universitas dan khususnya di Fakultas Biologi UGM dapat mulai mempersiapkan pengukuran proyek penelitian yang tengah berlangsung untuk mendukung pengembangan inovasi di Indonesia

Diskusi Online Biology Orchid Study Club (BiOSC) Bertemakan “Budidaya Anggrek Alam dan Hybrid serta Manajemen Bisnis Anggrek” untuk Memberikan Wawasan Budidaya Anggrek yang Tepat kepada Masyarakat

Kegiatan MahasiswaTajuk Selasa, 23 Juni 2020

Diskusi online bertemakan “Budidaya Anggrek Alam dan Hybrid serta Manajemen Bisnis Anggrek” telah diselenggarakan oleh Biology Orchid Study Club (BiOSC) melalui divisi budidaya pada Sabtu, 13 Juni 2020. Webinar yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam ini diikuti oleh sekitar 130 mahasiswa, pelajar sekolah menengah dan masyarakat umum.dari seluruh daerah di Indonesia.

Slide 1
Slide 2

Diskusi diawali oleh Muhammad Rafli (Staff Divisi Budidaya BiOSC) selaku moderator dan sambutan dari pembina BiOSC, Dr. Endang Semiarti, M.S.,M.Sc. Sesi pertama diskusi dimulai dengan penyampaian Agung Cucun Setiawan alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM sebagai anggota Kagama Orchid tentang “Tips and Trick Memelihara Anggrek di Rumah”. Beliau menyampaikan materi mengenai cara merawat anggrek yang baik dan benar, serta menjelaskan bahwa pentingnya perawatan anggrek yang sesuai agar anggrek dapat tumbuh dan berbunga dengan baik. Diskusi dilanjutkan oleh pembicara kedua, Sri Supih Lestari sebagai penasehat Kagama Orchid sekaligus pengelola dari Titi Orchid dengan topik “5 Kiat Manajemen Anggrek dan Kewirausahaan”. Beliau menjelaskan bahwa dalam memulai bisnis anggrek harus diawali dengan niat yang ikhlas, perlunya pengetahuan dan dukungan dari orang sekitar. Setelah penyampaian dua materi dari kedua pembicara tersebut, diskusi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara peserta dengan kedua pembicara dan diakhiri dengan foto bersama.

Diskusi yang telah diselenggarakan ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai perawatan dan pembudidayaan anggrek yang baik dan benar. Berbekal pengetahuan yang telah diperoleh, tentunya dapat digunakan sebagai modal untuk membuka peluang bisnis bagi masyarakat yang berminat usaha bisnis anggrek.

Beberapa peserta mengungkapkan keseruan dan manfaat dari diskusi ini. Anindya Nimas Ayu Sekararum “Seru, sangat bermanfaat. Terutama bagi saya yang masih awam tentang pengetahuan mengembangbiakkan dan merawat anggrek. Terus semangat panitia, terimakasih sudah mengadakan acara yang bermanfaat dan informatif seperti ini. Hanis binti Azman “Informative and catchy with all the beautiful pictures of Anggrek shown by pak Cucun and also it felt good to be learning from Bu Titi knowing how amazing her background is!”.Afranetta Aulya Asri Wandita “Amat inspiratif untuk membudiyakan anggrek sembari memperhatikan kelestariannya di alam.”

Dosen Fakultas Biologi Mengikuti Sosialisasi Pemuliaan Varietas Tanaman (PVT) Secara Daring

Rilis Berita Selasa, 23 Juni 2020

Salah satu tantangan pembangunan pertanian di Indonesia adalah tuntutan konsumen akan produk berkualitas tinggi. Apalagi di era pandemi seperti ini, kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat dan bersih juga semakin tinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan kualitas produk lokal. Salah satunya dengan melakukan pemuliaan tanaman. Sayangnya, jumlah produk hasil pemuliaan yang terdaftar di Kementan masih sedikit.

Guna menjawab tantangan tersebut, Kementrian Pertanian mengadakan sosialisasi Pemuliaan Varietas Tanaman (PVT) kepada para peneliti khususnya di Universitas. UGM menjadi salah satu universitas yang diundang dalam kegiatan tersebut. Empat dari 10 dosen UGM yang hadir dalam acara tersebut merupakan dosen Fakultas BIologi UGM. Fakultas Biologi UGM merupakan fakultas pertama di UGM yang memiliki 2 hak PVT pada awal 2020 lalu. Keduanya dimiliki oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr, Sc., dekan sekaligus pemulia tanaman melon di UGM. Beliau memiliki hak PVT atas dua tanaman melonnya yaitu melon Hikapel dan Meloni.

Pada kegiatan tersebut, Kementrian Pertanian mendorong para pemulia tanaman untuk mendaftarkan varietas hasil pemuliaan yang dimilikinya. Pak Warsidi, selaku Kabid bidang PVT sekaligus menjadi pembicara pada kegiatan tersebut menyatakan bahwa pihaknya siap memberikan fasilitas ‘jemput bola’ bagi para pemulia yang memiliki varietas baru. Tim Kementrian Pertanian akan mendatangi pemulia tersebut dan mengawalnya hingga memperoleh hak PVT. Adapun syarat suatu varietas untuk bisa memperoleh hak PVT adalah harus memiliki sifat baru, unik, stabil, seragam, dan diberi nama. Mengapa sifat yang disyaratkan adalah unik bukan unggul? Hal ini karena untuk hak PVT suatu varietas hanya perlu memiliki kebaruan saja, tidak harus memiliki nilai ekonomis. Kebaruan tersebut dapat berupa satu saja sifat unik dibanding varietas yang sudah ada. Hak PVT diberikan kepada peneliti hingga jangka waktu 20 tahun untuk tanaman semusim dan 25 tahun untuk tanaman tahunan. Setelah itu, varietas baru tersebut akan menjadi public domain.  Pihak Kementrian Pertanian juga menekankan pentingnya hak PVT ini bagi para peneliti mengingat untuk menghasilkan suatu varietas baru diperlukan biaya yang besar dan waktu yang lama. Hak PVT merupakan bentuk perlindungan negara bagi varietas dalam negeri pasca ratifikasi WTO dan sebagai antisipasi dari kompetisi bisnis yang tidak sehat yang dapat merugikan peneliti.

Museum Biologi UGM Pada Masa Pandemi

Rilis BeritaTajuk Selasa, 23 Juni 2020

Sebagai upaya pencegahan penyebaran covid-19 semua destinasi wisata terpaksa tutup, salah satunya Museum Biologi UGM (Musbio). Musbio mulai menutup kunjungan langsung mulai 16 Maret 2020, guna memenuhi program pemerintah mengenai pembatasan fisik (Physical distancing). Penutupan tersebut juga seusai dengan Surat Edaran Rektor UGM Nomor 1683/UN1.P/HKL/TR/2020 tentang Pembatasan Maksimal Kegiatan di Kampus Universitas Gadjah Mada dan Surat Edaran Dekan Fakultas Biologi UGM Nomor 1080/UN1/FBI/SET/TR.02.02/2020.

Lihat berita selengkapnya di web mseum.biologi.ac.id

Penemuan Spesies Baru dan Upaya Konservasi Dalam Herpetofauna Talk Bersama KSH Fakultas Biologi UGM

Rilis BeritaTajuk Senin, 22 Juni 2020

Wabah pandemik Covid-19 tidak menghentikan semangat untuk belajar mengenai kekayaan alam Indonesia khususnya hewan reptil dan amfibi. Pada hari Sabtu 20 Juni 2020, KSH (Kelompok Studi Herpetologi) menyelenggarakan Herpetofauna Talk dengan judul “Penemuan Spesies Baru dan Upaya Konservasi”. Acara tersebut diadakan secara daring melalui platform Google Meet dalam dua sesi. Sebelum acara dimulai dilakukan sambutan oleh Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan dan dilanjutkan pengantar oleh Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing KSH.

Slide 1
Slide 2

Sesi pertama disampaikan oleh Vestidhia Yunisya Atmaja, S.Si. M.Sc. (Alumni KSH) dengan materi yang berjudul “Penemuan Katak Spesies baru Microhyla gadjahmadai Atmaja et al., 2018 (Anura : Microhylidae) dari Sumatra, Indonesia”. Sesi pertama membahas deskripsi, persebaran, macam jenis, dan sejarah taksonomi dari katak keluarga Microhylidae di Indonesia. Dalam sesi pertama juga dibahas penelitian yang dilakukan oleh mbak Vesti mengenai populasi katak genus Microhyla populasi Sumatra dan populasi Jawa sampai akhirnya dideskripsikannya satu jenis baru katak yaitu Microhyla gadjahmadai dari Sumatra. Di akhir sesi Vesti mengungkapkan katak genus Microhyla di Sumatra memiliki keanekaragaman yang tinggi sehingga peluang penelitian masih sangat besar.

Sesi kedua diisi oleh Rury Eprilurahman, S.Si. M.Sc. (Alumni KSH dan sekaligus Dosen Fakultas Biologi UGM) dengan materi “Status Taksonomis, Potensi Keanekaragaman, dan Konservasi Anura : Microhylidae”. Dalam sesi tersebut Rury menjelaskan mengenai penelitian taksonomi katak sebelum tahun 2006 masih bersifat morfologi hingga Frost et al. menerbitkan jurnal sehingga terjadi perombakan besar-besaran pada taksonomi classis Amphibia dengan menerapkan karakter molekuler. Rury mengungkapkan besarnya potensi penemuan jenis baru salah satunya dipengaruhi oleh adanya species kriptik yaitu beberapa kelompok individu yang secara morfologi sulit dibedakan, namun sebenarnya terdiri dari 2 atau lebih jenis yang berbeda.

Herpetofauna Talk ditutup oleh sesi tanya jawab oleh peserta dan narasumber. Peserta dengan antusias menuliskan pertanyaan pada kolom komentar yang kemudian dibacakan oleh moderator dan dijawab oleh narasumber. Sesi tanya jawab membahas berbagai hal seperti keberadaan spesies invasif hingga identifikasi amfibi menggunakan karakter suara. Sesi ini diikuti oleh berbagai peserta dari beberapa instansi yaitu dari UPH, UNDIP, ABP, UIN Malang, Biologi UGM, Pascasarjana Biologi UGM, dan PKBSI.

Prodi Biologi Terbaik di Indonesia Berdasarkan QS World Ranking dan Dekan Fakultas Biologi UGM Masuk Peneliti 500 Terbaik Versi Kemenristek/BRIN

Rilis BeritaTajuk Jumat, 19 Juni 2020

Pekan sebelumnya Quacquarelli Symonds (QS) telah mengumumkan hasil pemeringkatan universitas dalam QS World University Ranking 2021 dan secara umum Universitas Gadjah Mada berhasil memperoleh capaian terbaik dengan menempati peringkat 254 dunia atau dengan kata lain menempati peringkat nomor satu di Indonesia. Pemeringkatan ini tidak terlepas dari perkembangan berbagai unit/fakultas di Universitas Gadjah Mada, salah satunya yaitu Fakultas Biologi yang mencatatkan diri sebagai program studi/jurusan Biologi terbaik se-Indonesia dalam rumpun Ilmu Hayat. QS World University Ranking sendiri merupakan sistem yang menjadi rujukan utama dalam pemeringkatan perguruan tinggi di dunia. Sistem itu sendiri berdasarkan pada enam kriteria, yaitu academic reputation, employer reputation, citations per faculty, faculty students-ratio, international faculty, dan international students.

Selain dari kualitas Fakultas Biologi UGM yang terus dipertahankan setiap tahunnya, dari segi sejarah Fakultas Biologi UGM sendiri merupakan Fakultas Biologi pertama dan tertua di Indonesia. Terlebih lagi dalam beberapa tahun terakhir Fakultas Biologi UGM berbenah banyak dengan memperluas kerjasama internasional dengan ANU ((The Australian National University), Murdoch University, dan CDU (Charles Darwin University) Australia. Selain itu Fakultas Biologi UGM juga telah berhasil menjalin kerjasama dalam pelaksanaan student exchange di UTHM (Universiti Tun Hussein Onn Malaysia), Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Yamagata University Japan, dan Gottingen University (Jerman). “Kita terus berusaha meningkatkan kualitas dan mengembangkan Fakultas Biologi sebagai kampus Biologi terbaik di Indonesia setiap tahunnya, termasuk dengan mengembangkan International Undergraduate Program yang telah direalisasikan tahun lalu” ujar Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku dekan Fakultas Biologi UGM. Fakultas Biologi secara khusus juga menjadi institusi terdepan yang mengelola KOBI (Konsorsium Biologi Indonesia) untuk mengawal isu perlindungan biodiversitas melalui IBI (Indonesian Biodiversity Index) dan pelaksanaan SDGs (Sustainable Development Goals) di Indonesia.

Selain itu, dalam waktu yang berdekatan sekaligus Dekan Fakultas Biologi turut mengukir prestasi yaitu tergabung dalam 500 peneliti/ilmuwan terbaik berbasis SINTA oleh Kemenristek/BRIN pada beberapa waktu yang lalu. Hal ini diumumkan oleh Prof. Bambang Brodjonegoro, Ph.D. selaku Menteri Ristek/BRIN. Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc. pun mensyukuri ini sebagai sebuah capaian yang membanggakan ditengah-tengah kesibukannya sebagai dekan. “Kita patut bersyukur, namun kita harus tetap fokus pada langkah berikutnya dalam misi kita dalam dunia pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat” ujarnya. Saat ini Fakultas Biologi berada pada garda terdepan dalam menciptakan sistem pendidikan dan penelitian dalam era new normal dengan protokol kesehatan yang tetap agar aktivitas civitas akademika tetap berjalan produktif.

1…9293949596…126

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Nusantara Orchid Biodiversity Show 2025: Orchid as Puspa Pesona Indonesia, Locally Rooted Globally Respected
  • Upgrading Skills KSE 2025: Wujudkan Anggota yang Kritis, Tangguh, dan Kolaboratif
  • Pendampingan Kelompok Wanita Tani ‘Aisyiyah Berkah Lumintu Sebagai Desa Binaan Fakultas Biologi UGM Untuk Mensukseskan Gerakan Lumbung Hidup
  • Ujian Susulan UAS (Ujian Akhir Semester) Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025
  • Dukung Swasembada Pangan dengan Inovasi Biochar Three In One Berbasis Limbah Tebu, Tim Mahasiswa Fakultas Biologi dan Pertanian Raih Juara 2 pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Agriculture 2025
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY