• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Adjunt Professor
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology
    • Berkala Ilmiah Biology
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Rilis Berita
Arsip:

Rilis Berita

Soroti Kasus Lingkungan Terkontaminasi Merkuri melalui Dual-System Biosensor dan Bioremoval, Mahasiswa Biologi Raih Juara 3 pada Lomba Esai Nasional CARBON 2025

PrestasiRilis Berita Kamis, 4 Desember 2025

Mahasiswa Fakultas Biologi UGM berhasil meraih penghargaan nasional berupa Juara 3 pada lomba Esai Nasional Chemical Industry Technology Biggest National Competition (CARBON) tanggal 26 November 2025. CARBON 2025 merupakan salah satu kegiatan yang diselenggarakan oleh Teknologi Industri Kimia Universitas Padjadjaran setiap satu tahun sekali. Kegiatan CARBON dilaksanakan secara offline pada jenjang siswa dan mahasiswa yang terdiri dari lomba esai, case competition, dan poster. Perlombaan ini mengusung tema “Bio-circular Innovation for a Sustainable Future Creating Impact through Science, Technology, and Youth Collaboration”.

Mahasiswa S1 Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Angkatan 2022, yaitu Winda Lutfiana Hafidz, Intan Nur Aprilia, dan Salsabila Arwa Maharani berhasil meraih prestasi berupa Juara 3 pada Lomba Esai yang diselenggarakan oleh Universitas Padjadjaran Tingkat Nasional 2025 di bawah bimbingan Bapak Arief Muammar, S.Si., M.Sc. Karya esai ini diajukan dengan subtema “Affordable Healthcare & Bio-Diagnostics” yang berjudul “Rekayasa Escherichia coli Rekombinan Berbasis merR-luxCDABE dan Metallothionein Sebagai Biosensor Bioluminesen dan Agen Bioremoval Merkuri (Hg) pada Perairan Tercemar”.

Adanya peningkatan pencemaran merkuri akibat aktivitas pertambangan emas di Indonesia, terutama pada wilayah dengan limbah tailing yang mengandung merkuri (Hg) hingga melebihi baku mutu lingkungan, mendasari pembuatan karya esai ini. Inovasi deteksi pencemaran merkuri berbasis biosensor mikroba rekombinan menawarkan solusi berkelanjutan dalam memantau dan mengurangi dampak toksisitas merkuri di area pertambangan emas. Dengan memanfaatkan Escherichia coli yang direkayasa membawa gen merR sebagai sensor, luxCDABE sebagai penghasil sinyal bioluminesen, dan Metallothionein sebagai agen pengikat ion Hg²⁺, teknologi ini mampu memberikan deteksi real-time sekaligus menurunkan kadar logam berat secara langsung. Inovasi yang ditawarkan tidak hanya menghadirkan metode pemantauan lingkungan yang ramah lingkungan dan berbiaya rendah, tetapi juga memiliki nilai aplikatif tinggi karena mampu menggantikan teknik konvensional yang mahal dan tidak praktis di lapangan. Diharapkan penggunaan biosensor rekombinan ini menjadi strategi berkelanjutan yang tidak hanya berkontribusi pada pengendalian pencemaran merkuri, tetapi juga mendukung perlindungan kesehatan masyarakat dan kelestarian ekosistem di sekitar area tambang emas. Dengan menerapkan teknologi biosensor ini, perairan dan lingkungan bekas aktivitas pertambangan dapat dipantau secara efektif sehingga risiko paparan merkuri bagi masyarakat dapat ditekan. Lingkungan yang pulih dan aman dari kontaminasi merkuri akan mendukung keberlanjutan ekosistem, meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar, serta mendorong pengelolaan sumber daya alam yang lebih bertanggung jawab di masa depan. [Penulis: Winda Lutfiana Hafidz]

KMP Biologi UGM Berbagi Ilmu Bersama Anak-Anak Jogoyudan melalui Program KMP Mengajar

Kegiatan MahasiswaRilis Berita Rabu, 3 Desember 2025

Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) Biologi UGM melalui Divisi Sosial Masyarakat resmi berpartisipasi dalam kegiatan KMP Mengajar yang berbasis pengabdian masyarakat di Kampung Jogoyudan, Kota Yogyakarta. Program ini dijalankan mulai 24 September hingga 28 November 2025, bekerja sama dengan yayasan Rumah Anak Pintar Indonesia (RAPI) dan Keluarga Mahasiswa Kristen Pascasarjana UGM (KMK Ps UGM) yang sudah membersamai kegiatan belajar mengajar di Joguyudan sejak kurang lebih 9 tahun berjalan.


Kampung Jogoyudan merupakan kawasan padat penduduk dengan mayoritas masyarakat berasal dari kalangan ekonomi kurang mampu. Banyak anak di wilayah ini yang mengalami keterbatasan akses pembelajaran dan kurang memiliki kepercayaan diri untuk bermimpi dan bersaing. Melihat kondisi tersebut, KMP Biologi UGM berkomitmen turrut hadir melalui kegiatan pendampingan rutin sebanyak dua kali setiap bulan, setiap hari Rabu pukul 18.00 sampai selesai. Setiap sesi berlangsung sekitar dua jam, berfokus pada membantu anak-anak usia sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama memahami kembali materi-materi dasar yang telah diajarkan di sekolah. Untuk menjaga kenyamanan proses belajar di rumah warga yang menjadi tempat kegiatan, jumlah volunteer dibatasi maksimal 12 orang setiap sesi.

Pada 28 November 2025, KMP Biologi UGM, KMK Ps UGM, dan Rumah Anak Pintar Indonesia mengadakan gathering penutup semester bersama 20 anak di Jogoyudan. Kegiatan diawali dengan sosialisasi hidup bersih dan sehat serta praktik mencuci tangan yang benar yang dibawakan oleh dr. Robertha Andreani. Edukasi ini disambut antusias oleh anak-anak, dilanjutkan dengan kuis, pembagian hadiah, serta games singkat. Melihat tingginya minat anak-anak terhadap pembelajaran bahasa Inggris, para volunteer juga membagikan flash card kosakata bahasa Inggris dan stiker motivasi untuk mendukung semangat belajar mereka.

Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Umum KMP Biologi UGM, Wakil Ketua Umum KMK Ps UGM, dan perwakilan dari Rumah Anak Pintar Indonesia, Kak Carol. Dalam sambutannya, Kak Carol menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kehadiran serta dedikasi para volunteer yang selama satu semester setia mendampingi anak-anak Jogoyudan untuk belajar, mengembangkan mimpi, dan membangun masa depan yang lebih baik.

Gathering ditutup dengan perayaan ulang tahun anak-anak yang lahir di bulan November, dilanjutkan dengan makan bersama, dan diakhiri dengan kepulangan volunteer setelah menghabiskan waktu penuh kebersamaan.

Melalui kegiatan KMP Mengajar, KMP Biologi UGM menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya anak-anak yang membutuhkan dukungan pendidikan. Program ini diharapkan dapat menjadi ruang yang mendorong tumbuhnya kepercayaan diri, motivasi belajar, dan semangat meraih mimpi bagi adik-adik di Jogoyudan.

Dari Desa untuk Desa: Optimalisasi Bibit Unggul Ayam Lokal dan Ikan Lele di Dusun Tegalrejo, Desa Ngresep, Kabupaten Boyolali

Pengabdian kepada MasyarakatRilis Berita Rabu, 3 Desember 2025

Kegiatan pengabdian masyarakat bertema “Produksi Bibit Unggul Ayam Lokal dan Ikan Lele Berbasis Masyarakat” telah diselenggarakan pada 29 November 2025 di Masjid Baiturrahim, Dusun Tegalrejo, Desa Ngesrep, Kabupaten Boyolali. Acara ini dibuka oleh Ibu Siti Fatonah selaku perwakilan PT Pertamina Patra Niaga. Program yang telah berjalan selama kurang lebih empat bulan ini merupakan hasil kolaborasi antara Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT. Pertamina Patra Niaga, yang menekankan pemberdayaan masyarakat dalam sektor peternakan dan perikanan. Kegiatan ini mendukung sejumlah tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu SDG 2 (Tanpa Kelaparan), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui implementasi pengetahuan, pendampingan, dan kemitraan multisektor.


Dalam kegiatan tersebut, Dr.med.vet.drh. Hendry Saragih, M.P. memberikan pemaparan terkait manajemen pemeliharaan ayam kampung yang baik dan benar. Beliau menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan ayam melalui pengelolaan pakan, sanitasi, dan pencegahan penyakit, serta teknik pembuatan kandang yang tepat. Selain itu, peserta dibekali pengetahuan mengenai cara memilih bibit ayam lokal unggul yang mampu meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha peternakan masyarakat. Program ini juga didampingi oleh Dr. Ardaning Nuriliani, S.Si., M.Kes. Sementara itu, Ibu Nur Indah Septriani, S.Si., M.Sc., Ph.D., turut berkontribusi dengan membagikan leaflet edukatif tentang tata cara budidaya ikan lele yang tepat, mulai dari manajemen kolam, pemilihan bibit lele unggul, pengaturan kualitas air, hingga teknik pemeliharaan yang efisien. Pengetahuan ini penting untuk mendukung praktik budidaya yang bertanggung jawab sesuai prinsip SDG 12.

Acara ini dihadiri oleh delapan warga perwakilan kelompok tani Dusun Tegalrejo, yang mengikuti kegiatan dengan antusias dan aktif bertanya seputar kendala serta strategi budidaya ayam dan ikan yang efektif. Sebagai penutup, para peserta bersama narasumber melakukan peninjauan lapangan ke kandang ayam dan kolam lele percontohan yang telah dibuat oleh warga. Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan mampu menerapkan praktik budidaya yang produktif dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat kemitraan lokal sebagai wujud nyata dukungan terhadap SDG 17 dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan ketahanan pangan desa.

Kontributor: Ardaning Nuriliani, Hendry Saragih, Nur Indah Septriani

Lestarikan Kekayaan Rempah Nusantara, Tim INUCoST Fakultas Biologi UGM Gelar Workshop Pembuatan Herbarium Bersama Pakar Leiden dan Praktisi Industri

Rilis Berita Rabu, 3 Desember 2025

Yogyakarta, 3 Desember 2025 — Tim INUCoST (Indonesia-Netherlands University Consortium on Sustainable Futures) Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses menggelar pelatihan bertajuk “Hands on Workshop: How to Make Herbarium and Identification of Nusantara Spices” pada Sabtu (29/11) lalu. Bertempat di Auditorium Biologi Tropika, acara ini menjadi wadah strategis dalam upaya melestarikan keanekaragaman hayati sekaligus mendalami potensi kekayaan rempah Indonesia.


Workshop ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., yang juga bertindak selaku Koordinator Work Package 2 Tim INUCoST. Dalam sambutannya, Prof. Budi menekankan pentingnya sinergi antara keilmuan botani dan kebutuhan industri untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam nusantara.

Kolaborasi unik antara perspektif akademisi internasional dan praktisi industri lokal menjadi daya tarik utama kegiatan ini. Hadir sebagai narasumber adalah Prof. Dr. rer.nat. P.J.A. Kessler dari Hortus Botanicus, IBL Plant Science – Instituut Biologie Leiden, Belanda, serta Asri Saraswati Iskandar, Founder Agradaya, sebuah wirausaha sosial yang fokus pada pengembangan rempah berkelanjutan di Yogyakarta.

Pada sesi pertama, Asri Saraswati Iskandar memaparkan wawasan mengenai rempah dari kacamata industri. Ia mengulas nilai ekonomis serta potensi besar rempah nusantara dalam pasar modern, memberikan gambaran nyata bagaimana komoditas hayati dapat dikelola secara profesional dan berdampak sosial.

Sesi selanjutnya beralih pada pendalaman teknis ilmiah bersama Prof. Kessler. Peserta tidak hanya dibekali teori identifikasi tanaman, tetapi juga diajak melakukan praktik langsung (hands-on) teknik preparasi herbarium menggunakan spesimen rempah nusantara. Prof. Kessler menegaskan bahwa pembuatan herbarium yang standar sangat krusial sebagai basis data taksonomi dan referensi valid bagi penelitian botani di masa depan.

Kegiatan ini juga selaras dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 15 (Ekosistem Daratan), dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Melalui transfer pengetahuan dari pakar internasional dan sinergi dengan sektor industri, Fakultas Biologi UGM berupaya memperkuat kapasitas sumber daya manusia dalam konservasi biodiversitas, sekaligus membangun jejaring kemitraan global yang inklusif dan berkelanjutan.

Antusiasme peserta terlihat dari diskusi yang berjalan sangat interaktif sepanjang acara. Melalui perpaduan materi teknis pembuatan herbarium dan wawasan industri ini, para peserta diharapkan memiliki bekal komprehensif untuk turut serta dalam pelestarian dan inovasi pemanfaatan rempah Indonesia.

Fakultas Biologi UGM dan Australian National University Perpanjang Kerja Sama Double Degree serta Bahas Peluang Kolaborasi Strategis Baru

Kerja SamaRilis Berita Selasa, 2 Desember 2025

Yogyakarta, 28 November 2025 — Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan delegasi dari Australian National University (ANU), Australia, dalam rangka perpanjangan kerja sama program Double Degree tingkat sarjana dengan Fakultas Biologi sekaligus penjajakan perluasan kolaborasi strategis dengan UGM. Pertemuan berlangsung di Ruang Tamu Rektor UGM. Delegasi ANU dipimpin oleh Professor Kiaran Kirk selaku Dean, College of Science and Medicine, bersama Professor Stephen Eggins selaku Dean, College of Systems and Society; Professor Maja Adamska selaku Associate Director Education, College of Science and Medicine, Research School of Biology; Associate Professor Jeremy Smith dari College of Systems & Society, School of Engineering; serta Leonardo Alfonzo selaku Regional Manager, International Relations and Partnerships – STEMM.


Dari pihak UGM, pertemuan ini dihadiri oleh Prof. Dr. Puji Astuti, S.Si., M.Sc., Apt., Direktur Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional UGM yang didampingi oleh Tyas Iksan Hikmawan, Ph.D., Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UGM. Hadir pula Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., Dekan Fakultas Biologi, bersama Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni, serta Nur Indah Septriani, Ph.D., selaku Kepala KUI Fakultas Biologi dan Matin Nuhamunada, Ph.D., Sekretaris KUI Fakultas Biologi. Selain itu, pertemuan turut dihadiri oleh Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH, Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan; Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, IPM, ASEAN Eng., Dekan Sekolah Vokasi; serta Prof. Ir. Ali Awaludin, S.T., M.Eng., Ph.D., IPU, ACPE, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Fakultas Teknik.

Dalam pertemuan tersebut, Prof. Puji Astuti selaku pimpinan rapat membuka diskusi dengan menyampaikan sambutan hangat serta apresiasi terhadap hubungan panjang antara UGM dan ANU sebagai mitra internasional yang telah lama berkolaborasi. Diskusi kemudian berlanjut pada pembahasan mengenai peluang penguatan dan perluasan kerja sama, termasuk melalui program Enhancing Quality Education for International University Impacts and Recognition (EQUITY WCU) , New Colombo Plan, serta skema kolaborasi akademik yang berpotensi memperoleh dukungan pendanaan LPDP.

Agenda utama pertemuan ini ditandai dengan penandatanganan perpanjangan kerja sama Double Degree Undergraduate Program antara Fakultas Biologi UGM dan College of Science and Medicine ANU. Kerja sama yang telah berjalan sejak 2018 ini kembali diperkuat setelah menghasilkan lulusan pertama, Vanessa dan Sabut, yang telah menyelesaikan studi di UGM dan ANU pada tahun 2025. Dalam kesempatan tersebut, Dekan Fakultas Biologi, Prof. Budi Setiadi Daryono, menyampaikan bahwa keberlanjutan program ini merupakan langkah strategis bagi UGM dalam membuka peluang global bagi mahasiswa, sekaligus memperkuat kompetensi akademik melalui pengalaman belajar internasional yang berstandar tinggi.

Selain perpanjangan kerja sama akademik tingkat sarjana, diskusi juga berkembang pada potensi kolaborasi riset dan program multidisiplin yang melibatkan Fakultas Biologi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Fakultas Teknik, serta Sekolah Vokasi. Kedua institusi membahas sejumlah topik riset potensial yang dapat dikembangkan secara bersama-sama, termasuk bidang biologi, kesehatan masyarakat, rekayasa sistem, hingga inovasi teknologi yang mendukung pembangunan berkelanjutan.

Agenda dilanjutkan dengan Faculty Tour ke Fakultas Biologi UGM khususnya pada kegiatan Research Day yang sedang berlangsung. Delegasi ANU diperkenalkan pada berbagai aktivitas, riset maupun kolaborasi yang sudah dijalin oleh Fakultas Biologi UGM.

Mengakhiri diskusi, UGM dan ANU menyampaikan harapan agar kerja sama yang telah terjalin ini tidak hanya memberikan manfaat akademik, tetapi juga berdampak nyata bagi masyarakat melalui kontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs). Kemitraan ini dinilai selaras dengan SDG 4 mengenai peningkatan kualitas pendidikan melalui mobilitas internasional dan penguatan kapasitas mahasiswa; SDG 9 mengenai pengembangan inovasi dan riset yang berdaya guna; serta SDG 17 mengenai penguatan kemitraan global yang berkelanjutan. Ke depan, kedua institusi berharap kolaborasi ini terus berkembang menjadi model kerja sama internasional yang mampu menghasilkan inovasi, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, serta memperkuat peran perguruan tinggi dalam menjawab tantangan global.

Tingkatkan Keamanan Pangan Melalui Inovasi BioGuard Coat Packaging Berbasis Limbah Kulit Pisang dengan Antosianin Telang sebagai Bioindikator Kesegaran Pangan, Tim Mahasiswa Fakultas Biologi dan Sekolah Vokasi Raih Juara 1 pada Lomba Karya Tulis Agriculture Expert Class 2025

PrestasiRilis Berita Jumat, 28 November 2025

Tim dari Fakultas Biologi dan Sekolah Vokasi yang beranggotakan Nelly Astiana Napitupulu (Biologi 2022), Puspita Nur Rahmawati (2022), dan Dewi Syifa Ainu (Pengembangan Produk Agroindustri 2023) berhasil meraih Juara 1 pada Lomba Karya Tulis Agriculture Expert Class 2025 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Agribisnis, Universitas Siliwangi pada 7 November 2025 dengan tema “Penggunaan Limbah Pertanian dari Industri Pangan Menuju Sirkular Ekonomi” dengan judul karya tulis “ BioGuard Coat Packaging: Inovasi Kemasan Aktif Berbasis Limbah Kulit Pisang dengan Antosianin Telang sebagai Bioindikator Kesegaran Pangan guna Mendukung Sirkular Ekonomi”


Green packaging merupakan konsep kemasan ramah lingkungan yang dirancang untuk mengurangi dampak ekologis dari proses produksi, penggunaan, hingga pembuangan. Dalam konteks Indonesia, urgensi green packaging semakin meningkat seiring maraknya kasus keracunan massal akibat konsumsi makanan yang menurun kualitasnya. Pemerintah merespons tantangan ini melalui Program Makanan Bergizi Gratis (MBG), yang membutuhkan sistem keamanan pangan lebih ketat, terutama di fase distribusi dan penyimpanan. Kemasan hijau yang mampu memantau kesegaran pangan secara langsung menjadi intervensi strategis untuk memastikan keamanan makanan bagi jutaan penerima manfaat program tersebut.

Prinsip utama green packaging adalah penggunaan bahan yang biodegradable, aman, dan berasal dari sumber terbarukan. Salah satu peluang besar terletak pada limbah pertanian, khususnya kulit pisang. Indonesia sebagai produsen pisang utama dunia menghasilkan 7,48 juta ton pisang per tahun, yang berpotensi memunculkan 2,6–3 juta ton limbah kulit pisang yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. Limbah ini kaya pektin, selulosa, dan senyawa bioaktif sehingga sangat potensial sebagai bahan dasar biokomposit kemasan ramah lingkungan. Pemanfaatan limbah tersebut tidak hanya mengurangi beban sampah, tetapi juga membuka peluang ekonomi sirkular yang bernilai tinggi.

Inovasi BioGuard Coat Packaging hadir sebagai implementasi konkret dari konsep green packaging. Teknologi ini memanfaatkan biopolimer kulit pisang dan ekstrak bunga telang untuk menciptakan kemasan cerdas yang mampu memberikan perlindungan fisik, biologis, sekaligus informasi visual mengenai kesegaran makanan. Sistem ini mengintegrasikan tiga mekanisme penting: (1) sifat antimikroba alami pektin kulit pisang yang efektif menghambat pertumbuhan bakteri patogen, (2) fungsi barrier matriks selulosa–pektin yang memperlambat laju kerusakan makanan, dan (3) indikator pH berbasis antosianin bunga telang yang berubah warna ketika makanan mulai mengalami degradasi. Kombinasi ini menjadikan BioGuard sebagai sistem perlindungan pangan berlapis yang inovatif dan efektif.

Implementasi BioGuard Coat Packaging dalam rantai pasok MBG memberikan manfaat signifikan. Indikator warna pada kemasan memungkinkan deteksi dini penurunan kualitas makanan secara real-time tanpa alat khusus atau keahlian teknis, sehingga guru, petugas logistik, hingga masyarakat umum dapat mengidentifikasi makanan yang tidak layak konsumsi hanya dengan melihat perubahan warna. Kemampuan coating untuk diaplikasikan pada berbagai jenis kemasan yang sudah ada membuat inovasi ini mudah diadopsi secara luas tanpa memerlukan investasi peralatan baru. Efisiensi ini sangat relevan untuk sistem distribusi besar seperti MBG yang menyalurkan makanan setiap hari.

Secara keseluruhan, BioGuard Coat Packaging menunjukkan bagaimana green packaging dapat menjadi solusi strategis bagi keamanan pangan, pengurangan limbah, dan penguatan ekonomi sirkular. Selain proses produksinya ramah lingkungan dan mudah terurai, inovasi ini turut mendukung pencapaian SDGs 2 (Zero Hunger), 3 (Good Health and Well-being), 12 (Responsible Consumption and Production), dan 13 (Climate Action). Dengan mengonversi limbah pertanian menjadi kemasan cerdas bernilai tinggi, teknologi ini tidak hanya mencegah risiko keracunan makanan, tetapi juga memberdayakan seluruh stakeholder dalam sistem pengawasan pangan yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan adaptif terhadap kebutuhan nasional. [Penulis: Nelly Astiana dan Tim]

Karsa Desa: Program Pengabdian Baru KMP Biologi UGM di Pedukuhan Geger

Kegiatan MahasiswaPengabdian kepada MasyarakatRilis Berita Jumat, 28 November 2025

Divisi Sosial Masyarakat Kabinet Satwika Cakra KMP Biologi UGM melaksanakan program pengabdian masyarakat bertajuk Karsa Desa pada 22–23 November 2025 di Pedukuhan Geger, Pundong, Bantul. Program ini merupakan inisiatif baru yang dirancang untuk menghubungkan mahasiswa dengan kebutuhan masyarakat melalui kegiatan edukatif yang relevan, khususnya terkait lingkungan.


Geger dipilih sebagai lokasi karena merupakan desa tadahan air yang memiliki peran penting bagi desa-desa sekitarnya. Survei lapangan yang dilakukan dua kali, pada Agustus dan awal November, menunjukkan bahwa edukasi lingkungan untuk kelompok dewasa telah beberapa kali diberikan sebelumnya. Oleh karena itu, Karsa Desa difokuskan bagi anak-anak sebagai kelompok yang belum banyak mendapat pendampingan terkait pelestarian lingkungan.

Sebanyak 15 volunteer berangkat dari Fakultas Biologi UGM pada Sabtu siang. Setibanya di balai desa, para volunteer melakukan pembersihan dan menata kembali bangunan yang lama tidak digunakan. Pada kesempatan ini, volunteer juga membuat Pojok Baca yang diisi dengan buku pelajaran SD-SMP, novel dan cerita anak, serta bacaan umum lainnya.

Kegiatan utama dilaksanakan pada Minggu, 23 November 2025. Acara dipandu oleh Intan Gayatri selaku MC dan dibuka oleh Koordinator Divisi Sosial Masyarakat, Felisitas Meli Podhi. Acara kemudian diresmikan oleh Muhammad Nandar, Dukuh Geger, yang menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya atas kontribusi KMP Biologi UGM serta harapannya agar kerja sama dapat terus berlanjut.

Anak-anak mengikuti sesi fun learning mengenai siklus air dan cara menjaga lingkungan, dilanjutkan demonstrasi mini eksperimen tentang daya serap tanah dan simulasi siklus hujan oleh Imran Sadewo dan Nur Azizah Ibrahim. Materi tambahan mengenai pengenalan ular serta langkah yang harus dilakukan ketika menemukannya disampaikan oleh Imran Sadewo dan Papuani Rumansara, mengingat kondisi wilayah Geger yang masih memiliki banyak vegetasi.

Kegiatan ditutup dengan permainan edukatif dan Lomba Cerdas Cermat yang diikuti 20 peserta dalam lima kelompok. Di akhir acara, KMP Biologi UGM menyerahkan  donasi buku bacaan untuk melengkapi Pojok Baca balai desa.

Setelah seluruh rangkaian kegiatan selesai, para volunteer kembali ke tempat menginap dan bersiap kembali ke Fakultas Biologi UGM. Program Karsa Desa diharapkan dapat menjadi awal kegiatan pengabdian berkelanjutan yang memperkuat hubungan antara mahasiswa pascasarjana Biologi UGM dan masyarakat Pedukuhan Geger.

PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM 2025: Sosialisasi Teknik Stek Batang dengan Induksi Auksin Bawang Merah Budidaya Stek Batang Tanaman Biduri (Calotropis gigantea) Sebagai Pestisida Alami Guna Mengatasi Hama pada Budidaya Ayam Mahar di KWT Srikandi, Mrican, Catur Tunggal, Yogyakarta

Pengabdian kepada MasyarakatRilis Berita Kamis, 27 November 2025

Dalam upaya mendorong pembangunan berkelanjutan melalui pemanfaatan sumber daya lokal, tim MBKM Fakultas Biologi UGM melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM-MBKM) dengan tema “Optimalisasi Potensi Daun Biduri sebagai Biopestisida untuk Mengatasi Hama pada Ayam Mahar”. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 26 November 2025 di demplot milik Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi di Dusun Mrican, Caturtunggal, Yogyakarta.


Kegiatan ini dihadiri oleh Dr. Eng. Atikah Fitria Muharromah, S.Si. dosen Fakultas Biologi UGM dan Dian Sartika, S.Si., M.Sc., yang membagikan materi tentang teknik stek batang untuk budidaya tanaman biduri (Calotropis gigantea) yang nantinya digunakan untuk pembuatan biopestisida sebagai upaya untuk mengatasi hama pada budidaya Ayam Mahar. Para anggota KWT Srikandi sangat antusias mengikuti pelatihan ini yang bertujuan meningkatkan kemandirian petani dalam mengelola hama secara alami.

Kegiatan ini diawali oleh pematerian dari Dr. Eng. Atikah Fitria Muharromah, M.Eng. dan mahasiswa Fakultas Biologi UGM terkait biopestisida dari daun biduri. Beliau memperkenalkan biopestisida dari daun biduri hasil temuan dari Institut Pertanian Bogor dan mengembangkan inovasi baru dalam penggunaannya yaitu dengan menggunakan metode semprot untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia. Setelah itu dilanjutkan dengan sosialisasi teknik budidaya stek batang dan auksin alami dari bawang merah (Allium ascalonicum) untuk memicu pertumbuhan akar.

Pada kesempatan kali ini, mahasiswa mengenalkan teknik budidaya tanaman Biduri untuk mengatasi hama gurem pada budidaya ayam Mahar. Gurem merupakan hama ektoparasit yang dapat menurunkan produktivitas dan dapat merugikan peternak. Penggunaan pestisida kimia yang berlebihan dapat meningkatkan resiko resistensi dan dapat meninggalkan residu pada daging dan telur. Daun Biduri merupakan tanaman liar yang sering diabaikan, padahal ia mengandung alkaloid, saponin, tanin, dan flavonoid.

Biopestisida dari Daun Biduri diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi serangan gurem pada budidaya ayam. Bawang merah dapat digunakan sebagai zat pengatur tumbuh alami untuk memacu atau mengalihkan fungsi fitohormon di dalam tanaman dan membantu pembelahan sel. Tunas-tunas muda pada bawang merah menghasilkan hormon auksin alami berupa IAA. Auksin adalah zat pengatur tumbuh yang berperan dalam proses pemanjangan sel, menghambat pertumbuhan tunas lateral, dan mencegah absisi dan buah.

Kegiatan ini secara langsung mendukung pencapaian beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), antara lain energi bersih dan terjangkau (SDG 7), mendorong pemanfaatan kembali limbah organik sebagai bahan baku produk energi (SDG 12), memberdayakan perempuan melalui pelatihan teknis dan penguatan kapasitas (SDG 5), serta membuka peluang usaha baru berbasis produk lokal berkelanjutan (SGD 8).

Fakultas Biologi UGM Meriahkan Festival Anggrek Vanda tricolor #8, Dorong Konservasi Flora Merapi

Rilis Berita Kamis, 27 November 2025

Yogyakarta, 23 November 2025 Festival Anggrek Vanda tricolor (FAVt) merupakan sebuah agenda tahunan yang digagas untuk merayakan kekayaan hayati lereng Merapi sekaligus memperkuat upaya konservasi anggrek endemik Indonesia. Festival yang berlangsung pada tanggal 18–23 November 2025 di Pendopo dan Alun-Alun Ambarukmo ini adalah Festival Anggrek Vanda tricolor #8. Kegiatan ini diinisiasi oleh Ibu Hj, Sri Suprih Lestari dan Yayasan Pelestarian Anggrek Merapi (YPAM). Pada penyelenggaraan tahun ini dipimpin oleh Ketua Panitia Ibu Endah Sri Widiastuti. Kegiatan ini juga terlaksana berkat dukungan kolaboratif dari berbagai lembaga, yaitu Dinas Koperasi dan UKM DIY, Pecinta Anggrek Indonesia (PAI), dan Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, yang menunjukkan sinergi kuat antara masyarakat, pemerintah, dan komunitas konservasi.


Dengan mengusung tema “Pesona Anggrek Vanda tricolor Warisan Hutan Merapi”, festival tahun ini berperan bukan sekadar sebagai ajang pameran anggrek, tetapi juga wadah edukasi publik dan advokasi konservasi. Kegiatan ini menjadi medium yang sangat relevan untuk memperkenalkan pentingnya pelestarian Vanda tricolor var. suavis, sebuah spesies anggrek yang habitat alaminya di kawasan Merapi terus menghadapi tekanan ekologis. Melalui pameran, dialog ilmiah, serta interaksi dengan komunitas budidaya, masyarakat mendapatkan pemahaman lebih dalam mengenai nilai ekologis dan urgensi perlindungan anggrek endemik.

Selama enam hari penyelenggaraan, festival menampilkan rangkaian agenda edukatif, termasuk workshop aklimatisasi anggrek, mindfulness on orchid, lukisan botani anggrek, hingga sesi talkshow tentang Anggrekpreneur, anggrek dan ekonomi kreatif, danpotensi anggrek dalam mendukung pariwisata DIY. Program-program tersebut memperluas literasi publik mengenai budidaya anggrek dan peluangnya yang besar sekaligus mempertemukan para peminat anggrek dengan ahli di bidangnya. Selain itu, terdapat klinik anggrek yang difasilitasi oleh YPAM dan PAI setiap hari, memberikan layanan konsultasi langsung bagi pengunjung terkait perawatan anggrek, teknik kultur, dan troubleshooting budidaya. Kehadiran klinik ini mempertegas orientasi festival pada transfer pengetahuan yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat.

Kompetisi anggrek yang menjadi inti festival berlangsung dengan empat kategori utama: kontes anggrek V. tricolor memperebutkan Piala Gubernur DIY, kontes anggrek spesies dengan piala dari PAI DPP Jakarta, kontes Best of Show memperebutkan Piala Rektor UGM, serta kontes anggrek hibrida dengan piala PAI DPD DIY. Penjurian dilakukan oleh juri kompeten dari berbagai kota seperti Jakarta, Tangerang, Malang, Salatiga, Semarang, dan Bandung, yang memastikan objektivitas sekaligus menaikkan kelas festival ini sebagai ajang kompetisi bertaraf nasional. Dalam kesempatan ini pemenang kategori Best of Show, Firmansyah Jauhari mendapatkan Piala Rektor UGM yang diberikan oleh Dr. Slamet Widianto, M.Sc (Wakil Dekan Bisang KASDM Fakultas Biologi UGM.

Selain rangkaian pameran dan kompetisi, FAVt ke-8 juga menghadirkan dua agenda edukasi yang melibatkan sivitas akademika Fakultas Biologi UGM. Pada sesi talkshow bertema “Anggrek: Potensi Pariwisata di DIY”, Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. menekankan pentingnya konservasi V. tricolor sebagai flora identitas Merapi serta peluang pengembangan wisata edukasi berbasis anggrek melalui teknologi kultur jaringan dan pemberdayaan masyarakat, bersama narasumber dari Dinas Pariwisata DIY dan ASITA yang menyoroti potensi jalur wisata tematik dan penguatan kampung wisata. Selanjutnya, melalui agenda Bedah Buku & Dialog Anggrek bertajuk “Merawat Anggrek dengan Hati dan Logika”, menghadirkan Sri Suprih Lestari dan Gunawan, S.P. sebagai narasumber sekaligus penulis buku yang turut berbagi pengalaman dalam praktik budidaya anggrek. Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. hadir sebagai pembedah sekaligus moderator, memberikan perspektif ilmiah yang melengkapi pengalaman para narasumber, sehingga diskusi berlangsung interaktif dan memberikan ruang tanya jawab mendalam mengenai teknik perawatan serta berbagai persoalan budidaya yang kerap dihadapi masyarakat. Kehadiran dua agenda ini memperkuat posisi FAVt ke-8 sebagai wadah berbagi pengetahuan antara akademisi, praktisi, dan komunitas anggrek, sekaligus memperkaya literasi publik mengenai konservasi dan pemanfaatan anggrek di DIY.

Pada gelaran tahun ini, Fakultas Biologi UGM turut menghadirkan satu tenant yang menampilkan berbagai produk inovasi, edukasi, serta hasil hilirisasi riset civitas akademika. Tenant Fakultas Biologi memperkenalkan tiga lini utama produk, yaitu Biofloragama, pupuk percepatan pembungaan berbasis hormon unggul yang telah terbukti efektif pada berbagai jenis anggrek; Pupuk Organik Cair (POC) “Dr. S”, formulasi organik terstandardisasi hasil pengembangan peneliti Fakultas Biologi untuk mendukung pertumbuhan tanaman secara ramah lingkungan; serta Bioscorp, lini merchandise edukatif berupa enamel pin, gantungan kunci, dan totebag yang dirancang oleh mahasiswa BiOSC sebagai media literasi publik. Selain itu, tenant Fakultas Biologi juga menyediakan anggrek botolan hasil kultur jaringan sebagai wujud penerapan bioteknologi tanaman dalam skala praktis dan edukatif bagi masyarakat.

Fakultas Biologi UGM mengapresiasi seluruh pihak yang telah berperan dalam menyukseskan FAVt ke-8. Kegiatan ini menunjukkan bahwa kerja sama antara penyelenggara, komunitas, akademisi, dan masyarakat dapat memberi manfaat nyata bagi upaya pelestarian anggrek dan peningkatan pengetahuan publik. Kami berharap semangat kolaboratif ini dapat terus berlanjut sehingga kegiatan serupa dapat semakin memperkuat kesadaran dan kepedulian terhadap kekayaan hayati Merapi dan Indonesia.

(Penulis : Elke Gildantia dan Pauline Destinugrainy Kasi)

Dekan Fakultas Biologi UGM Berikan Materi di FGD Konsorsium MIPAnet di IPB

Rilis Berita Rabu, 26 November 2025

Bogor, 25 November 2025 — Dekan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., turut berperan aktif pada Focus Group Discussion (FGD) Konsorsium Biologi dalam rangkaian Workshop Kurikulum MIPAnet–Industri 2025 yang diselenggarakan oleh Jaringan Kerja Sama Nasional Lembaga Pendidikan Tinggi Bidang MIPA (MIPAnet) di Sekolah Bisnis IPB, Kampus IPB Gunung Gede, Bogor. Kegiatan nasional ini dirancang untuk memperkuat relevansi kurikulum MIPA dengan kebutuhan industri modern berbasis otomasi, Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), serta untuk memperkuat hubungan antara perguruan tinggi, industri, dan lembaga penelitian.


Workshop berlangsung selama dua hari, 24–25 November 2025, dan menghadirkan berbagai pemangku kepentingan nasional. Pada hari pertama, Kepala BRIN, Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si. menekankan pentingnya penguatan peran Science Technopark sebagai pusat integrasi riset dan industri, sementara Sekjen MIPAnet, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. menggarisbawahi adanya mismatch antara kompetensi lulusan MIPA dan kebutuhan aktual dunia industri. Pandangan industri juga memperkaya diskusi melalui paparan Dr. Ir. Handito Hadi Joewono (Sekjen GAPMI, Chief Consultant ARRBEY, dan Kepala Sekolah Ekspor) dan Satya Nugraha, S.Kom. (Kepala Divisi IT PT BOSOWA) yang menyoroti perlunya kompetensi inti sains yang kuat serta penguatan soft skills seperti komunikasi, proaktivitas, dan kemampuan menjelaskan makna dibalik pekerjaan atau riset yang dilakukan lulusan MIPA.

Pada hari kedua, FGD Konsorsium dibagi berdasarkan bidang ilmu, termasuk Konsorsium Biologi yang dipimpin oleh Ketua Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) sekaligus Dekan Fakultas Biologi UGM. Dalam sesi ini, Dekan Fakultas Biologi UGM juga turut memberikan materi dan pandangan strategis terkait integrasi teknologi AI dalam kurikulum Biologi serta penguatan kompetensi pendukung yang dibutuhkan industri modern. FGD juga merespons rekomendasi pelaku industri mengenai pentingnya literasi keuangan, kemampuan manajerial, magang industri, serta keterlibatan praktisi dalam pengajaran.

Pembahasan FGD pada akhirnya menghasilkan sejumlah poin strategis yang akan menjadi dasar penyusunan arah baru kurikulum MIPA nasional agar lebih kompetitif dan sesuai tuntutan industri masa depan. Kegiatan ini kemudian ditutup dengan komitmen MIPAnet untuk melakukan rebranding FMIPA secara nasional sebagai pusat inovasi sains. Peserta juga melakukan kunjungan ke IPB Science Technopark untuk melihat secara langsung ekosistem inovasi terintegrasi yang mendukung hilirisasi riset dan pengembangan startup berbasis sains.

Keterlibatan aktif Fakultas Biologi UGM dalam FGD Konsorsium Biologi menguatkan perannya dalam penyusunan arah baru kurikulum nasional bidang Biologi. Melalui forum ini, Fakultas Biologi UGM menegaskan komitmennya untuk terus mendukung agenda transformasi MIPAnet dalam membangun kurikulum MIPA yang lebih relevan, visioner, dan siap menghadapi tantangan industri masa depan.

Seluruh rangkaian kegiatan ini sejalan dengan upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 (Quality Education) melalui peningkatan kualitas pendidikan tinggi, SDG 9 (Industry, Innovation and Infrastructure) melalui penguatan ekosistem technopark dan inovasi, serta SDG 17 (Partnerships for the Goals) melalui kolaborasi multipihak antara perguruan tinggi, industri, dan lembaga riset.
123…218

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Soroti Kasus Lingkungan Terkontaminasi Merkuri melalui Dual-System Biosensor dan Bioremoval, Mahasiswa Biologi Raih Juara 3 pada Lomba Esai Nasional CARBON 2025
  • KMP Biologi UGM Berbagi Ilmu Bersama Anak-Anak Jogoyudan melalui Program KMP Mengajar
  • Dari Desa untuk Desa: Optimalisasi Bibit Unggul Ayam Lokal dan Ikan Lele di Dusun Tegalrejo, Desa Ngresep, Kabupaten Boyolali
  • Lestarikan Kekayaan Rempah Nusantara, Tim INUCoST Fakultas Biologi UGM Gelar Workshop Pembuatan Herbarium Bersama Pakar Leiden dan Praktisi Industri
  • Fakultas Biologi UGM dan Australian National University Perpanjang Kerja Sama Double Degree serta Bahas Peluang Kolaborasi Strategis Baru
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan
  • Layanan Konseling Mahasiswa

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju