• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Rilis Berita
  • hal. 156
Arsip:

Rilis Berita

Scientific Writing 101: Inovasi Teknologi Kromosom Paprika Fakultas Biologi UGM Sabet Juara Satu dalam LKTI Nasional STC KSE 2019

PrestasiRilis BeritaTajuk Senin, 25 November 2019

(24/11)

Dua mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada berhasil meraih juara 1 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Student Technology Competition Karya Salemba Empat (STC KSE) 2019 yang diselenggarakan di Universitas Indonesia (UI), pada tanggal 23-24 November 2019.

STC KSE 2019 adalah kompetisi ilmiah yang diselenggarakan oleh Karya Salemba Empat (KSE) se-Jabodetaser yang meliputi paguyuban KSE UI, UIN Syarif Hidayatullah, UNTIRTA, IPB, dan UNJ yang terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional, lomba poster ilmiah dan talkshow yang diselenggarakan pada tanggal 24 November 2019. Mengusung tema “Technology for Transformation” penyelenggaraan Student Technology Competition (STC), diharapkan dapat menjadi platform bagi buah pemikiran anak bangsa untuk dapat tersampaikan dalam sebuah karya yang selanjutnya dapat berkontribusi secara luas kepada masyarakat. Acara ini juga diharapkan dapat merangsang daya kreativitas mahasiswa untuk berkarya dan berinovasi guna menemukan solusi kreatif dalam memecahkan berbagai problematika bangsa Indonesia di berbagai bidang salah satunya agrikultur. Manfaat nyata dari agenda ini adalah terbentuknya generasi muda Indonesia yang berkualitas dan memiliki karakter yang dapat menjadi motor penggerak kemajuan demi masa depan Indonesia yang lebih baik. “Kolaborasi dan inovasi adalah bagian terpenting dalam kemajuan,” cetus Nadiem Makarim (Mendikbud RI).

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Peserta yang lolos dalam tahap Final Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional STC KSE 2019 berjumlah 10 tim dari berbagai universitas di Indonesia meliputi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Indonesia, Universitas Halu Oleo, Universitas Sriwijaya, Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, serta Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan kali ini, tim Universitas Gadjah Mada mengirim perwakilan dua mahasiswa Fakultas Biologi yaitu Bartolomius Renaldy (2016) dan Dyah Prakasita Monisa Hapsari (2017). Keduanya berhasil meenyabet juara 1 dalam Lomba KTI tingkat Nasional dengan penelitian yang berjudul Karakterisasi Kromosom Dua Kultivar Paprika Guna Meningkatkan Produktivitas Hortikultura Nusantara dibawah bimbingan Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc. Laboratorium Genetika dan Pemuliaan.

Bartolomius sendiri merupakan anggota Formasigen dan terlibat dalam pengembangan penelitian mengenai sitogenetika tanaman sayuran tropis khususnya kromosom paprika.  Penelitian ini merupakan suatu inovasi baru yang belum pernah dilakukan di Indonesia dan merupakan bagian dari dari roadmap penelitian di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan, Fakultas Biologi UGM tentang sitogenetika tanaman sayuran tropis di Indonesia. “Paprika merupakan salah satu sayuran dengan kadar vitamin dan antioksidan yang tinggi serta termasuk kedalam komoditas bernilai jual tinggi di Indonesia, tetapi dari tahun ke tahun produksinya justru menurun dan tidak dapat memenuhi permintaan pasar,” tutur Bartolomius.

“Penelitian ini menggunakan metode pemuliaan tanaman guna meningkatkan produktivitasnya melalui rekayasa kromosom khususnya dengan teknik poliploidisasi. Untuk dapat melakukan hal tersebut maka diperlukan informasi dasar berupa karakterisasi kromosom dari tanaman target,” Dyah.

“Penelitian sitogenetika terutama tentang kromosom merupakan dasar awal untuk proses pemuliaan tanaman. Harapannya, hasil penelitian mengenai sitogenetika ini dapat dimanfaatkan oleh para pemulia tanaman sebagai dasar acuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman budidaya bernilai jual tinggi,” tutup Pembina Formasigen sekaligus Dosen pembimbing, Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc.

A VISIT: Mengiringi Kerjasama Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada dan Göttingen University Jerman

Kerja SamaRilis Berita Sabtu, 23 November 2019

23/11)

Kerjasama antara Fakultas Biologi UGM dan beberapa universitas di berbagai bidang telah terjalin hingga ke beberapa negara diantaranya Australia, Jepang dan universitas di wilayah Asia Tenggara. Dekan Fakultas Biologi, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. beserta jajaran pimpinan yaitu Dr. Eko Agus Suyono, S.Si., M.App.Sc. dan Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D. mengadakan kerjasama di daratan Eropa tepatnya di Göttingen University, Jerman.

Kerjasama yang dijalin seputar penguatan kolaborasi akademik dan riset antara Fakultas Biologi UGM dan Göttingen University. Bersama dengan Dr. Uwe Muss (Director of Gottingen Internasional Office) dan Netra Bhandari (Director of India and Asian Regional Coordinator) beberapa kesepakatan yang tercapai adalah kerjasama dengan International Undergraduate Program (IUP) Fakultas Biologi UGM, riset dan publikasi serta program dual-degree Pascasarjana (Master dan Ph.D) Fakultas Biologi UGM. Beberapa bidang yang menjadi fokus kerjasama yaitu biodiversitas, agrikultur, konservasi, molekular dan biosains.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Dalam bidang biodiversitas, agrikultur dan konservasi pertemuan dan kerjasama dilakukan bersama dengan Dr. Simone Pfeiffer (Coordinator for Center of Biodiversity and Sustainable Long Use Tropical and Subtropical Agriculture and Forestry) dan Prof. Dr. Henner Simianer (Dekan Fakultas Pertanian, Kehutanan dan Kedokteran Hewan). Kesepakatan yang tercapai salah satunya kerjasama dalam bentuk proyek riset Climate Change dan Tropical Biodiversity. Dalam bidang biosains pertemuan dan kerjasama dilakukan bersama dengan Director of Gottingen Graduate School for Neuroscience, Biophysics and Molecular Bioscience (GGNB), Prof. Rolf Daniel dan Prof. Dr. Dieter Heineke (Faculty of Biology and Psychology Gottingen University). Kerjasama yang tercapai dalam bentuk MoU terkait akademik dan riset untuk pengembangan program Pascasarjana S2 dan S3 Fakultas Biologi UGM.

Sinergi dan kerjasama kolektif intitusional dalam bidang akademik dan penelitian merupakan kunci dalam pengembangan keilmuan itu sendiri. Pengembangan sumber daya manusia yang unggul di bidang Biologi dapat dicapai dengan optimalnya implementasi kerjasama yang telah dibangun. Sumber daya manusia yang unggul secara langsung akan dapat memberikan kontribusi maksimal bagi kemajuan Indonesia dan dunia melalui inovasi dan sinergi antar tiap elemen masyarakat. Universitas Gadjah Mada sebagai World Class University secara rutin terlibat dalam kegiatan sinergi kelembagaan dan kerjasama keilmuan bertaraf internasional. Sebagai wujud kerjasama keilmuan bertaraf internasional Fakultas Biologi UGM telah berpartisipasi dalam sekian banyak kunjungan dan kegiatan seminar internasional baik di dalam maupun luar negeri.

Beberapa kerjasama yang terjalin tentunya diharapkan dapat ditindaklanjuti pelaksanaannya dan membawa angin perubahan yang mendorong perkembangan Fakultas Biologi UGM secara akademik, riset dan pengabdian masyarakat. “Bekerja Bersama, Bersama Bekerja sebuah kekuatan organisasi terletak pada kebersamaan dan kekeluargaan untuk bersama-sama mewujudkan visi dan misi organisasinya,” tutup Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.

A Legacy: Kick-off Penyusunan Indonesia Biodiversity Index (IBI) dan Penganugerahan Biodiversity Award 2019 KOBI

Rilis BeritaTajuk Kamis, 14 November 2019

(05/11)

Bertepatan dengan momentum Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN), Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) mengadakan “Kick-off Penyusunan Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI) dan Penganugerahan Biodiversity Award 2019 – Legacy in Biodiversity” bertempat di Kebun Raya Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat. Dalam acara tersebut hadir Presiden Ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono didampingi keluarga. Turut hadir Dekan Fakultas Biologi UGM sekaligus Ketua Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI), Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. beserta jajaran KOBI.

Slide 1
Slide 2

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) telah menyepakati 17 tujuan pembangunan global sebagai arah menuju pembangunan berkelanjutan nasional. Secara khusus, tujuan ke-14 (Menjaga Sumber Daya Laut) dan tujuan ke-15 (Menjaga Ekosistem Darat) ditujukan untuk menjawab tujuan pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati darat, air tawar, dan laut secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Untuk ini diperlukan satu indikator pengukuran yang konsisten, demi memastikan efektifitas pengelolaan aset keanekaragaman hayati Indonesia.

KOBI merancang suatu pendekatan untuk pengukuran Indeks Biodiversitas Indonesia atau Indonesia Biodiversity Index (IBI). Melalui komite IBI yang merupakan bentuk kerjasama KOBI dengan kementerian dan lembaga terkait diantaranya Bappenas, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi, BKF-Kementerian Keuangan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan Badan Pusat Statistik.

“Komite IBI merupakan kerja kemitraan pemerintah, akademisi, dan organisasi masyarakat madani untuk mewujudkan tercapainya target tujuan TPB di Indonesia, khususnya IBI akan berkontribusi  pada pencapaian Indonesia Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP) dan target tujuan ke 14 dan ke 15 TPB. Metode yang akan kami kembangkan mengacu pada Living Planet Index, yang telah digunakan sebagai alat ukur keanekaragaman hayati global,” tutur Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.

Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. turut mengungkapkan bahwa inisiasi kerangka Komite-IBI dilucurkan pada The 2nd KOBI International Conference (KOBI_ICON) di Universitas Tanjungpura, Pontianak Kalimantan Barat pada 6 September 2019 yang lalu. Harapannya dalam dua tahun ke depan yaitu tahun 2021, Komite IBI sudah menyusun indeks resmi yang akan diluncurkan oleh Pemerintah Indonesia, sehingga bisa menggambarkan kekayaan dan keanekaragaman hayati Indonesia secara terintegasi.

“Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, Akademisi siap mendukung dan bekerja bersama melalui Komite-IBI. Akademisi memiliki peran strategis yaitu menetapkan metode dan pengumpulan data untuk memastikan Indeks Biodiversitas Indonesia dapat berkontribusi sebagai indikator TPB dalam pengelolaan keanekaragaman hayati; pengembangan sumber daya, teknologi dan kearifan lokal dalam pengelolaan keanekaragaman hayati; dan peningkatan konservasi dan rehabilitasi keanekaragaman hayati” tutup Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.

Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi di dunia, oleh karenanya sangat dibutuhkan sistem pengelolaan informasi dan data keanekaragaman hayati yang mumpuni. Keberadaan IBI diagendakan menjadi salah satu dasar rekomendasi bagi pengambilan keputusan terhadap arah pembangunan keanekaragaman hayati Indonesia dan penyusuan sub-bab konservasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024.

Pada kesempatan ini, turut diselenggarakan penganugerahan Biodiversity Award 2019, yaitu sebuah inisiatif untuk memberikan apresiasi kepada tokoh masyarakat yang berkontribusi pada pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia. Biodiversity Award 2019 pertama ini dianugerahkan kepada Ibu Negara RI ke-6, (almarhumah) Ani Yudhoyono atas dedikasi beliau mendokumentasikan keanekaragaman hayati di Indonesia dalam bentuk buku berjudul “3.500 Plant Species of The Botanic Gardens of Indonesia” dan “Koleksi Tanaman Herbalia Istana Cipanas”. Presiden Ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono hadir menerima penghargaan ini, didampingi keluarga dan kerabat dekat Almarhumah.

Lengkapi Program Pengembangan Labu Susu, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Biologi Gelar 3 Event Bersamaan

Rilis BeritaTajuk Jumat, 1 November 2019

(01/10)

Bersama Kelompok Tani Tunas Jaya dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati Dusun Kebondalem, Desa Madurejo, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada lengkapi rangkaian Program TTG yang telah berjalan selama 7 Bulan terhitung Maret 2019. Program Teknologi Tepat Guna (TTG) dirampungkan dengan panen bersama, kunjungan Biomart, dan pemaparan mengenai branding dan pemasaran produk.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Panen labu susu diadakan tanggal 27 Oktober 2019 diikuti oleh 10 anggota kelompok Tani Tunas Jaya. Dalam acara tersebut, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M. Agr Sc. selaku ketua Tim ikut mendampingi sekaligus memberikan arahan mengenai kualifikasi labu susu yang siap panen, pemasaran labu susu secara sekilas, hingga beberapa rencana ke depan terkait pengembangan sentra budidaya labu susu agar tetap berjalan dan dapat membantu perekonomian warga.
Acara panen tersebut juga dihadiri oleh Didit S. Munandar selaku manager Biomart Fakultas Biologi. “Bahwasanya budidaya labu susu merupakan budidaya yang berpotensi memiliki profit yang tinggi karena labu susu sendiri memiliki berbagai manfaat seperti mampu menjadi alternatif Makanan Pendamping ASI (MPASI), hasil olahannya cocok untuk para penderita diabetes, dan terlebih apabila dapat diolah menjadi tepung labu kemungkinan akan banyak dicari orang-orang terutama bagi mereka yang memiliki alergi terhadap gluten,” tutur Didit S. Munandar. Gluten merupakan protein yang ditemukan pada padi-padian dan serealia. Gluten mampu membuat adonan elastis, dan memberikan kemampuan untuk roti mengembang saat dipanggang, serta memberikan tekstur yang kenyal.

Rangkaian program dilanjutkan dengan kunjungan ibu-ibu anggota KWT Melati ke Biomart, Fakultas Biologi UGM. Dalam kunjungan tersebut turut dilakukan penyampaian materi terkait branding dan pemasaran hasil produk. Bersamaan dengan kunjungan tersebut, Ibu-Ibu KWT Melati turut memasok hasil olahan labu susu yang siap jual. Terdapat 3 jenis olahan yang disetorkan yakni olahan mie, bolu, dan pudding yang bahan baku utama pembuatannya adalah labu susu.

Diharapkan Pengabdian Masyarakat berbasis Teknologi Tepat Guna Labu Susu, dapat menjadi alternatif hasil pertanian dan diversifikasi hasil pertanian khususnya bagi masyarakat Kebondalem, Jamusan. Pemberdayaan masyarakat melalui bidang pertanian dan budidaya labu susu beserta olahannya diharapkan dapat meningkatkan taraf perekonomian warga setempat.

Malam Puncak BIOPHORIA#10 Fakultas Biologi UGM “Sesuatu Yang Luar Biasa”

Rilis BeritaTajuk Senin, 28 Oktober 2019

(27/10)

Malam Puncak BIOPHORIA #10 merupakan bagian rangkaian perhelatan tahunan  Biology’s Euphoria in Science and Art (BIOSPHERE #2) dalam Dies Natalis Fakultas Biologi UGM sebagai bentuk apresiasi karya dalam bidang keilmuan, olahraga, dan seni. BIOSPHERE #2 yang dikemas dalam tiga bentuk kegiatan yaitu BIOPHORIA, Biology Brianiac Competition, dan Malam Puncak BIOPHORIA itu sendiri.

Dengan mengusung tema utama The Greatest Werifesteria, Malam Puncak BIOPHORIA #10 mengusung sub-tema Lollapaloza yang bermakna Sesuatu Yang Luar Biasa. Sebagai sebuah penutup dari acara BIOSPHERE #2, Malam Puncak BIOPHORIA #10 ini diharapkan dapat memberikan atmosfer yang baik untuk kita lebih mencintai dan menjaga lingkungan di sekitar kita. Malam Puncak BIOPHORIA dikemas dalam bentuk malam apresiasi dan seni dengan menampilkan berbagai bentuk pertunjukan hiburan dari musisi dan penggiat seni di Yogyakarta.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6
Slide 7
Slide 8

Malam Puncak BIOPHORIA #10 bersifat umum dengan tiket masuk gratis, tanpa memungut biaya sepeserpun bertempat di Fakultas Biologi UGM. Dipandu oleh Ariq dan Sonya sebagai pembawa acara semaraknya Malam Puncak BIOPHORIA turut, terselenggara atas dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak. Penampilan pembuka diberikan kepada Ratoe Koemalahayati sebagai komunitas tari Saman Aceh Mahasiswa Fakultas Biologi UGM.

Dionisius Widjayanto selaku Ketua Panitia BIOSPHERE #2 memberikan sambutan dilanjutkan dengan sambutan oleh Perwakilan Dekanat Fakultas Biologi UGM, Rury Eprilurahman, S.Si., M.Sc. BIOPHORIA #10 turut diramaikan oleh penampilan Biotimbre, Paradisaea Dance Crews, The Dean Band 1621, SASTROMOENI, Korekayu, The Kandang .  Sebagai bentuk komitmen Fakultas Biologi UGM dalam meminimalisir polusi lingkungan akibat sampah plastik, BIOPHORIA #10 turut berusaha mengajak masyarakat untuk saling menjaga lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastik, diwujudkan dengan pemberian sedotan bambu bagi pengunjung acara. Kemeriahan Malam Puncak BIOPHORIA #10 turut diramaikan dengan beberapa stand Kelompok Studi Fakultas Biologi UGM diantaranya Kelompok Studi Kelautan (KSK), Kelompok Studi Entomologi (KSE), Kelompok Studi Herpetologi (KSH), Kelompok Studi Arsitektur Taman (KSAT) dan Biology Orchid Study Club (BiOSC). Penganugerahan Juara BIOPHORIA #10 oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono M.Agr.Sc. kepada Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Biologi UGM sebagai Juara Umum KS/Lembaga dan Mahasiswa Angkatan 2017  sebagai Juara Umum Angkatan.

Mengakhiri Malam Puncak BIOPHORIA #10, panitia mempersembahkan sebuah tarian dan penanaman tanaman pucuk merah secara simbolik sebagai bentuk jawaban teka-teki dari rangkaian BIOSPHERE #2. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu suksesnya Malam Puncak BIOPHORIA #10 ini. BIOSPHERE #2? EXPLORE THE UNSEEN!,” tutup Panitia BIOSPHERE #2.

Antusiasme Civitas Akademik Fakultas Biologi UGM Dalam Implementasi “Kamis Pahing, Traditional Clothing”

Rilis Berita Kamis, 24 Oktober 2019

(24/10)

Penggunaan pakaian adat nusantara (traditional clothing) mulai diterapkan oleh seluruh civitas akademika Universitas Gadjah Mada secara rutin bertepatan dengan Kamis Pahing (35 hari sekali). Jika pada hari biasa para civitas akademika Fakultas Biologi UGM menggunakan kemeja Batik maupun kemeja biasa, namun hari ini Kamis Pahing, 24 Oktober 2019 seluruh civitas akademik Fakultas Biologi UGM diwajibkan untuk mengenakan pakaian adat nusantara.

Antusiasme civitas akademika Fakultas Biologi tehadap pakaian adat nusantara dapat terlihat dari partisipasi dosen dan tenaga kependidikan Fakultas Biologi UGM. Dengan pakaian adat, penggunaan aksesoris yang senada, harmoni dan kekayaan budaya Indonesia terekspresikan dengan jelas dalam setiap jenis pakaian adat yang digunakan. Hal ini pun mulai tertular kepada beberapa mahasiswa Fakultas Biologi UGM yang turut mengenakan pakaian adat nusantara mencirikan setiap daerahnya masing-masing.

Pakaian adat menghambat kinerja dan perkuliahan?

Sebaliknya penggunaan pakaian adat nusantara seolah membangkitkan semangat kinerja baru dan tidak menyurutkan semangat para dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa dalam berkegiatan. Perlu disikapi pentingnya peran masyarakat khususnya civitas akademika UGM dalam upaya pelestarian budaya Indonesia salah satunya dengan penggunaan pakaian adat nusantara.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Jati diri Universitas Gadjah Mada adalah universitas Pancasila, universitas Perjuangan, universitas Nasional, universitas Kerakyatan, dan universitas Pusat Kebudayaan

Dengan semboyan Locally Rooted Globally Respected sudah sepantasnya UGM menunjukkan komitmen tersebut salah satunya dengan penggunaan pakaian adat nusantara. Berlandaskan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta nomor 75 Tahun 2016 tentang Pakaian Dinas Pegawai Aparatur Sipil Negara yang meliputi penggunaan pakaian tradisional pada hari kamis pahing alias 35 hari sekali. Hal ini sesuai dengan tradisi weton yaitu peringatan hari kelahiran dalam tanggalan Jawa yang terjadi setiap 35 hari sekali. Penetapan kamis pahing disesuaikan dengan hari perpindahan keraton dari Ambar Ketawang ke lokasi keraton sekarang. Kamis Pahing adalah hari berdirinya Keraton Yogyakarta (Dikutip dari: Surat Edaran Penggunaan Baju Adat Oleh Universitas Gadjah Mada).

Sebagai salah satu bentuk pelestarian budaya dan tradisi Indonesia diharapkan peraturan ini menjadi sebuah kebiasaan dan dapat diikuti oleh segenap civitas akademika Universitas Gadjah Mada

Program Pascasarjana Fakultas Biologi UGM Cetak Master dan Doktor Biologi Indonesia 2019

Rilis Berita Kamis, 24 Oktober 2019

(23/10)

Prosesi pelepasan wisudawan dan wisudawati program pascasarjana Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada bermula di Grha Sabha Pramana dan berakhir di Auditorium Fakultas Biologi. Master dan Doktor Biologi Indonesia berjumlah 18 orang dari Program Pascasarjana Fakultas Biologi UGM resmi diwisuda.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Pembukaan upacara pelepasan dimulai dengan persembahan tari pejuang yang dibawakan oleh 4 orang mahasiswi dari unit Seni Pascasarjana HMP UGM dan resmi dibuka oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiyadi Daryono, M.Agr.Sc. Dalam acara tersebut hadi segenap jajaran pimpinan Fakultas, Kepala Program Pascasarjana, dosen dan tamu undangan orangtua/wali setiap wisudawan/i. Pembacaan laporan wisuda Program Master dan Doktor Program Pascasarjana Fakultas Biologi UGM dilakukan oleh Dr. Diah Rachmawati, S.Si., M.Si. dilanjutkan oleh Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D. yang membacakan hasil kelulusan wisudawan dan wisudawati.

Dalam sambutannya Dr. Dra. Rr. Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, DAP., M.Kes., perwakilan wisudawan/i mengungkapkan rasa syukur dan turut berpesan agar senantiasa bergiat diri dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang didapatkan. “Saya mengingatkan kepada teman-teman dan diri saya untuk jangan berbangga diri. Marilah kita teladani filosofi padi semakin berisi semakin merunduk,” tutur Dr. Dra. Rr. Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, DAP., M.Kes di akhir sambutan.

Senada dengan sambutan perwakilan wisudawan/I, Sainul, S.Pd. selaku perwakilan orangtua wisudawan/i mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaan terhadap segenap lulusan dan civitas akademika Fakultas Biologi UGM. “Dengan latar belakang saya yang notabene adalah orang pedesaan di Marauke Papua yang mana, mungkin banyak orang berfikir kami dari desa, namun dengan saya mengatakan anak saya kuliah di UGM kepada teman saya adalah suatu hal yang membuat saya bangga,” tutur Sainul, S.Pd.

Penyematan secara simbolis tanda keanggotaan KABIOGAMA dilakukan oleh wakil dekan bidang penelitian, pengabdian masyarakat dan kerjasama, Dr. Eko Agus Suyono, S.Si., M.App.Sc. kepada Syafrizal Ulum S.Si., M.Si. dan Endah Permatasari S.Si., M.Si. Diikuti dengan pemberian kenang-kenangan antara Fakultas Biologi UGM dan Keluarga Program Pascasarjana (KMP) diwakilkan oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiyadi Daryono, M.Agr.Sc., dan wakil ketua KMP Ariel Hanaya, S.Si.

Dalam sambutan penutup Dr. Eko Agus Suyono, S.Si., M.App.Sc. mengungkapkan bahwa dengan peningkatan akreditasi ASIIN 2018-2023 diharapkan lulusan Program Pascasarjana  Fakultas Biologi UGM mampu bersaing dan menempati beberapa posisi strategis yang sesuai dengan aras keilmuan Biologi. Dengan dicetaknya Master dan Doktor Biologi baru Indonesia diharapkan dapat meningkatkan pengembangan, penerapan dan inovasi riset Biologi khususnya ditengah era industri 4.0 dan terbitnya era industri 5.0.

Peneliti Anggrek Fakultas Biologi UGM Raih Penghargaan Paten Terbaik Dalam Penghargaan Insan Berprestasi UGM 2019

PrestasiRilis BeritaTajuk Rabu, 23 Oktober 2019

(23/10)

Dalam malam Penghargaan Insan Berprestasi UGM 2019 yang dihadiri oleh sejumlah mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan dan alumni, dihadirkan beberapa kategori penghargaan meliputi, mahasiswa berprestasi, dosen berprestasi, pustakawan terbaik dan beberapa kategori bidang penelitian. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. peneliti Anggrek Fakultas Biologi meraih penghargaan dalam kategori paten terbaik 2019. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. merupakan pakar Anggrek Indonesia dengan rekam jejak penelitian mengenai konservasi dan pengembangan teknik budidaya Anggrek Indonesia selama kurang lebih 20 tahun.

Mengawali penelitian Anggrek Indonesia semenjak tahun 2001, setelah menuntaskan studi di Jepang, Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. fokus dalam penerapan teknik transformasi genetik dan identifikasi fungsi gen-gen tertentu pada tanaman dengan metode insersi gen. Diawal penelitian tanaman model yang digunakan adalah spesies tanaman subtropis Arabidopsis thaliana. Dengan penyesuaian terhadap tanaman asli Indonesia dan berbekal pengetahuan mengenai teknik transformasi genetik maka Dr. Endang Semiarti M.S., M.Sc. dibawah bimbingan Prof. Muso memilih Anggrek sebagai tanaman model yang tepat untuk dikembangkan di Indonesia. Prof. Muso sendiri merupakan pakar kultur jaringan tumbuhan dan pendiri Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI). “Teknik transformasi genetik pada Anggrek menggunakan gen ES2 dan NAT1 dengan medium kultur menunjukkan pertumbuhan optimal,” tutur Dr. Endang Semiarti M.S., M.Sc.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Keberhasilan aplikasi transformasi genetik pada Anggrek dilanjutkan dengan kolaborasi penelitian internasional terutama peneliti Jepang. Beberapa grant penelitian berhasil didapatkan dengan luaran pertama berbentuk publikasi mengenai transformasi genetik Anggrek pada jurnal internasional di tahun 2007. Karakteristik Anggrek sendiri yaitu memiliki protocorm (embrio anggrek) dengan banyak biji namun tidak memiliki endosperma sehingga dikulturkan menggunakan medium tumbuh. “Metode yang digunakan menggunakan protocorm utuh (intact protocorm) dilengkapi dengan medium kultur. Metode ini dikembangkan dengan tujuan mempersingkat jangka waktu pertumbuhan, dimana umumnya menggunakan kalus. Keberhasilan insersi gen ditunjukkan dengan observasi pertumbuhan transforman sebesar ±1,7% yang masih tergolong kecil,” terang Dr. Endang Semiarti M.S., M.Sc. Metode tersebut dipatenkan pada tahun 2009 di World Intellectual Property Organization (WIPO). Peningkatan efisiensi insersi pada tanaman transforman lebih tinggi meski masih tergolong rendah. Penggunaan intact protocorm merupakan inovasi baru dimana pada umumnya insersi gen dilakukan pada kalus dengan resiko rentan mutasi dan memakan waktu lama. “Penggunaan intact protocorm dan gen NAT1 menghasilkan satu biji dengan banyak embrio sehingga dapat dikatakan sangat potensial bagi upaya konservasi dan pengembangan Anggrek budidaya,” tutur Dr. Endang Semiarti M.S., M.Sc. Terobosan terhadap metode dalam paten sebelumnya didapatkan dengan penambahan ekstrak tomat dan air kelapa. Penambahan tersebut meningkatkan efisiensi transformasi genetik sebesar 10 kali lipat atau ± 17%. “Kandungan Likopen pada tomat dan air kelapa yang mengandung beberapa hormon dan protein dapat meningkatkan efisiensi pertumbuhan. Protocorm tumbuh jauh lebih cepat dan responsif dengan peningkatan 10x lipat,” tutur Dr. Endang Semiarti M.S., M.Sc.

Terobosan tersebut dipatenkan tahun 2014 dengan harapan dapat mendukung konservasi dan budidaya Anggrek, khususnya spesies Anggrek endangered atau langka di Indonesia.

Dalam perjalanan penelitian mengenai Anggrek beberapa hambatan yang ditemui adalah banyaknya spesies Anggrek itu sendiri. Laboratorium Bioteknologi sendiri menggunakan Phalaenopsis amabilis, spesies Anggrek asli Indonesia serta beberapa Anggrek dengan status endangered atau langka. Penggunaan beberapa metode terbaru salah satunya CRISPR-Cas9 diharapkan dapat meningkatkan efisiensi transformasi dan gene editing pada Anggrek.

Beberapa hal yang menjadi fokus perhatian dalam diskusi tersebut salah satunya adalah pengembangan teknik transformasi yang lebih mudah dan akomodatif. Disamping itu juga keberlangsungan penelitian Anggrek Indonesia oleh peneliti-peneliti muda, khususnya Fakultas Biologi UGM. Penerimaan masyarakat Indonesia terhadap tanaman Anggrek hasil transformasi diharapkan akan semakin lebih baik. Dalam penuturannya Dr. Endang Semiarti M.S., M.Sc. mengungkapkan adanya kekhawatiran terhadap tanaman hasil transformasi genetik yang seharusnya dapat ditanggulangi dengan pemahaman yang lebih baik mengenai transformasi genetik. “Anggrek transformasi dapat dilepasliarkan secara luas dan tidak mengancam plasma nutfah Anggrek liar karena adanya segregasi,” tutur Dr. Endang Semiarti M.S., M.Sc.

Dalam penutup beliau turut memberikan beberapa tips bagi peneliti muda yang sedang atau akan memulai sebuah penelitian agar konsisten dan menikmati penelitiannya. “Enjoy!. Enjoy dengan landasan yang jelas, rancangan roadmap dan target capaian yang jelas. Ilmu berdinamika. Perkembangan keilmuan atau metode terbaru dapat dihubungkan dengan penelitian terkait. Sebagai contoh di bidang Anggrek sendiri teknik terbaru yang diaplikasikan adalah genome editing dengan CRISPR-Cas9. Jika ingin eksis dan mendalami suatu penelitian maka harus enjoy dan memulai dengan sesuatu yang jelas dan berlandaskan kuat bertujuan jelas dengan kajian dasar yang jelas. Bukan tanpa alasan, namun agar ketika publikasi atau menyebarkan informasi tersebut di masyarakat dapat diterima dan dipertanggungjawabkan,” tutur Dr. Endang Semiarti M.S., M.Sc.

Diharapkan akan lebih banyak paten yang dihasilkan dari hasil penelitian peneliti Fakultas Biologi UGM yang berdampak signifikan terhadap kemajuan Biologi dan Indonesia.

Produk Hikapel Hasil Riset Pangan Fungsional Fakultas Biologi UGM Dalam Hari Pangan Sedunia 16th Asean Food Conference Bali 2019

Rilis BeritaTajuk Minggu, 20 Oktober 2019

(16/10)

Tertinggal dengan negara Asia Tenggara dan beberapa negara di dunia Indonesia mengejar ketertinggalan tersebut ditandai dengan peningkatan signifikan animo riset dan angka publikasi riset berstandar Scopus mengenai pangan fungsional Indonesia. Beberapa produk riset yang berhasil ditelurkan salah satunya adalah melon Hikapel hasil riset Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Fokus utama pangan fungsional Indonesia meliputi antioksidan, diet serat, probiotik dan prebiotik (Harian Kompas Pangan Fungsional Menjadi Tren Global –Kompas, 2019). Dalam konferensi internasional 16th Asean Food Conference 2019 yang diselenggarakan di Denpasar, Bali 2019  hadir perwakilan dari beberapa negara di dunia diantaranya Jepang, Korea, China, Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa. Bertajuk Outlook and Opportunities of Food Technology and Culinary for Tourism Industry konferensi tersebut menjadi ajang diskusi dan tukar informasi terkait beberapa topik riset, inovasi dan aplikasi pangan di wilayah Asia Tenggara. Dalam konferensi tersebut turut hadir Presiden International Union of Food Science and Technology, Prof. Dr. Mary K Schmidl sebagai salah satu dari pembicara kunci. Dikutip dari Harian Kompas Prof. Dr. Mary K Schmidl mengungkapkan bahwa diperkirakan di tahun 2024 permintaan konsumen terhadap pangan sehat, fungsional, suplemen dan nutraceuticals akan tumbuh secara pesat dengan nilai pasar mencapai 670 milliar dolar AS.

Indonesia sebagai negara megabiodiversitas sebenarnya telah terlebih dahulu mengembangkan pangan fungsional dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk jamu tradisional. Beberapa faktor pendukung diantaranya riset dan revisi beberapa aturan guna meningkatkan pengembangan pangan fungsional perlu dilakukan. Fakultas Biologi telah berhasil mengembangkan beberapa produk pangan fungsional salah satunya melon Hikapel hasil riset Guru Besar Genetika Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono M.Agr.Sc. Dalam pameran produk riset pangan fungsional, Hikapel hadir menjadi satu diantara beberapa produk yang dipamerkan dalam konferensi tersebut. Hikapel merupakan varietas melon dengan beragam kelebihan salah satunya memiliki tingkat antioksidan yang tinggi dan dapat berperan sebagai sumber pangan suplemental guna memenuhi kebutuhan nutrisi dalam diet harian. Produk olahan berbasis Hikapel yaitu minuman jus buah dengan kemasan botol yang memudahkan konsumen dalam mengkonsumsi Hikapel.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6
Slide 7

Hikapel sendiri merupakan melon yang dikembangan dengan memanfaatkan kekayaan biodiversitas Indonesia melalui riset dan inovasi yang terukur. “Biodiversitas merupakan sumber penting dalam implementasi pengembangan konsep Green Economy di banyak negara. Namun, Indonesia yang notabene sebagai negara megabiodiversitas dengan berbagai macam potensinya untuk dieksplorasi belum dikelola secara optimal oleh pemerintah maupun praktisi sebagai media untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian. Disisi lain revolusi industri 4.0 dan 5.0, menciptakan kondisi yang mengharuskan adanya inovasi dari setiap lini kehidupan untuk dapat bertahan dan eksis dari berbagai macam bentuk disrupsi,” tutur Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono M.Agr.Sc. Konsep Green Economy secara visual dapat ditunjukkan dengan Hikapel sebagai bentuk nyata kemampuan peneliti Indonesia dalam berinovasi secara nyata berlandaskan kekayaan biodiversitas Indonesia.

Diharapkan akan lahir lebih banyak produk pangan fungsional Indonesia yang dapat dirasakan secara nyata di lapisan ekonomi masyarakat. Disamping itu secara tidak langsung akan mendukung upaya konservasi dan pemberdayaan biodiversitas di Indonesia.

Dari Hobi Hingga Juarai Trail Run Mahasiswa Pascasarjana Biologi UGM Raih Peringkat Ketiga

Rilis Berita Rabu, 16 Oktober 2019

(13/10)

Universitas Gadjah Mada menggelar UGM Internasional Trail Run 2019 di Wanagama Eco Edu Forest. Acara tersebut diselenggarakan dalam rangka Dies Natalies UGM yang Ke-70. Acara yang berbentuk kompetisi lari tersebut diikuti oleh banyak peserta dengan tiga kategori jarak tempuh, yakni kategori 7 km, 14 km dan 21 km. Salah satu peserta yang menjuarai kompetisi Internasional tersebut pada posisi ke-3 adalah mahasiswa Pascasarjana Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, yakni Windy Sahar angkatan 2017 (ganjil) pada kategori lari 7 km (Wanita).

Slide 1
Slide 2

Wanita yang aktif sebagai mahasiswa Pascasarjana Fakultas Biologi ini menceritakan bahwa dirinya memang hobi berolahraga, bahkan olahraga keseharian yang dia tekuni adalah jogging. Kompetisi Internasional Trail Run UGM 2019 sengaja diikuti Windy agar bisa bertemu dengan orang-orang yang memiliki hobi sama dengan dirinya, yakni lari. Windy juga menceritakan bahwa dirinya baru pertama kali mengikuti kompetisi lari. Selama kompetisi berlangsung, Windy menuturkan bahwa medan yang dilaluinya selama berlari cukup berat. Dia harus berlari naik turun bukit dan melewati sungai. Selama berlari Windy tidak banyak berhenti dan konsisten terus berlari sehingga dirinya finis pada posisi ke-3 pada kategori lari 7 km, walaupun medan yang dilalui pada kompetisi tersebut lumayan berat dan harus bersaing dengan pelari lainnya.

Windy tidak menyangka dirinya bisa menyelesaikan lari pada posisi ke-3 dan naik podium dan Windy merasakan perasaan senang dan bangga bisa menjuarai kompetisi yang baru pertama kali diikutinya. Hal ini mengingatkan kita kendati padatnya kegiatan perkuliahan memang sudah seharusnya kondisi jasmani tetap dijaga baik melalui olahraga dan kegiatan fisik lainnya

 

1…154155156157158…202

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Sinergi UGM dan Masyarakat Karangmojo, Perkuat Ketahanan Pangan Lokal dan Dukung Program Gizi Anak Sekolah
  • [Hibah PkM-Desa Mitra] Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kampung Satwa dalam Rangka Mendukung Kegiatan Edu-Ekowisata
  • Pembukaan dan Courtesy Dinner Summer Course Internasional: Kolaborasi Fakultas Biologi UGM dan University of Technology Sydney Yogyakarta, 30 Juni 2025
  • Fakultas Biologi UGM dan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu Sahkan Rencana Kerja Tahunan 2025 dan Perkuat Kolaborasi Konservasi Berkelanjutan
  • Kemajuan PkM Desa Mitra Sinduadi : Sosialisasi, Studi Lapang, dan Pemantauan “Pemberdayaan Produktivitas Kebun Budidaya Kelengkeng Lokal Unggul dan Polinator Klanceng di Kebun Sawetsari Fakultas Biologi UGM”
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY