Pemaparan dan diskusi hasil penelitian bioprospekting tumbuhan di Balai Taman Nasional Gunung Merbabu.

Dalam rangka implementasi perjanjian kerja sama antara Fakultas Biologi UGM dengan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, salah satu kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2023 adalah bioprospeksi tumbuhan obat. Salah satu spesies yang dipilih untuk dikaji potensinya adalah Centella asiatica (L.) Urb. yang dikenal dengan nama lokal pegagan. Tumbuhan ini merupakan herba perenial yang dapat tumbuh di berbagai tipe habitat, dan banyak dijumpai di kawasan Gunung Merbabu. Pada tahun ini kegiatan bioprospeksi diawali dengan penelitian profil metabolit sekunder, khususnya golongan terpene dan terpenoid. Penelitian ini menjadi langkah awal untuk menentukan tahapan selanjutnya dalam pemanfaatan pegagan, khususnya sebagai tumbuhan obat yang oleh masyarakat sekitar kawasan dikenal berfungsi dalam penyembuhan luka. Penelitian bioprospeksi ini berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals, khususnya pada tujuan ketiga yaitu Good Health and Well-being. Tim Fakultas Biologi UGM yang terlibat dalam kegiatan tersebut dikoordinir oleh Prof. Dr. Ratna Susandarini, M.Sc yang telah memaparkan hasil penelitian awal bioprospeksi pegagan pada Kamis, 21 Desember 2023. Kegiatan yang berlangsung di kantor Balai Taman Nasional Gunung Merbabu dipimpin oleh Plt. Kepala Balai yaitu Dr. Nurpana Sulaksono, S.Hut., M.T., koordinator kerja sama Kristina Dewi, S.Si., M.Eng., M.Sc., dan segenap staf Pengendali Ekosistem Hutan. Dalam kegiatan tersebut dipaparkan kandungan sejumlah senyawa golongan terpenoid yang berhasil diidentifikasi menggunakan metode GC-MS. Diskusi mengenai tindak lanjut program bioprospeksi tumbuhan menghasilkan kesepakatan bahwa penelitian tahao selanjutnya untuk mengungkap lebih detil potensi dan prospek produk pegagan akan dilaksanakan tahun depan.


Pemaparan dan diskusi hasil penelitian bioprospekting tumbuhan di Balai Taman Nasional Gunung Merbabu.

Fakultas Biologi UGM bersama KOBI mengikuti FGD Instrumen Implementasi Permendikbud Ristek No 53 Tahun 2023 untuk Program Studi Doktor dengan Majelis Akreditasi LAMSAMA

Fakultas Biologi UGM bersama dengan KOBI (Konsorsium Biologi Indonesia) mengikuti FGD Instrumen Implementasi Permendikbud Ristek No 53 Tahun 2023 dengan Majelis Akreditasi Lembaga Akreditasi Mandiri Sains Alam Dan Ilmu Formal (LAMSAMA). Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Ciputra Jakarta dari tanggal 7 Desember 2023 hingga 8 Desember 2023 bertujuan untuk membahas Implementasi Permendikbud Ristek No 53 Tahun 2023 terutama untuk akreditasi program studi Doktor. Untuk acara FGD ini LAMSAMA mengundang Konsorsium Biologi Indonesia, Himpunan Kimia Indonesia, Physics Society Indonesia, Indo MS, Himpunan Astronomi Indonesia, Himpunan Ahli Geofisika Indonesia dan MIPA Net. Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr. Sc., selaku Ketua KOBI menugaskan dosen Fakultas Biologi UGM Prof. Dr. Endah Retnaningrum, M.Eng dan Zuliyati Rohmah, M.Si., Ph.D.Eng. Kegiatan ini selaras dengan komitmen Fakultas Biologi UGM dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) untuk peningkatan kualitas pendidikan yang inklusif (SDGs 4) dan peningkatan kerja sama yang baik (SDGs 17) untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.


Acara dibuka oleh Direktur Dewan Eksekutif LAMSAMA, Prof. Dr.-Ing. Drs. Ir. Mitra Djamal, IPU dan dilanjutkan dengan penyamaan persepsi mengenai Implementasi Permendikbud Ristek No 53 Tahun 2023 oleh Prof. Drs. Roto, M.Eng., Ph.D. Pada hari kedua disampaikan mengenai Implementasi Permendikbud Ristek No 53 Tahun 2023 untuk Akreditasi Program Studi Doktor oleh Prof. Dr. L. Hartanto, M.Si dan Setyo Pertiwi, Dr. Ir. M.Agr. dalam dua sesi yang setiap sesinya diakhiri dengan diskusi. Peserta mendapatkan pemahaman dan penjelasan mendetail mengenai proses akreditasi Program Studi Doktor yang sesuai dengan Permendikbud Ristek No 53 Tahun 2023.

Acara dilanjutkan dengan pembahasan mengenai instrumen automasi akreditasi oleh Prof. Dr. Muktiningsih, M.Sc. dan pembahasan mengenai suplemen automasi akreditasi oleh Prof. Drs. Roto, M.Eng., Ph.D.. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2023 Pasal 81 dijelasakan bahwa status akreditasi dari BAN-PT dan LAM diperpanjang melalui mekanisme automasi. Mekanisme automasi merupakan mekanisme Akreditasi ulang tanpa asesmen oleh asesor dengan cara memantau dan mengevaluasi mutu program studi dan perguruan tinggi berdasarkan data dan informasi pada PD Dikti. Pada sesi ini peserta berdiskusi dan bertukar informasi mengenai automasi akreditasi sehingga memahami hal-hal yang harus disiapkan untuk proses automasi akreditasi. Kegiatan FGD ini diharapkan memberikan pemahaman mengenai implementasi Permendikbud Ristek No 53 Tahun 2023 sehingga mampu meningkatkan kualitas Pendidikan Tinggi di Indonesia.

Lakukan Upaya Konservasi Tanaman Nusantara, Tim Kedaireka Tanaman Nusantara Fakultas Biologi UGM Perkuat Kerjasama dengan Woody Park Borneo dan Zwageri Orchid Garden

Tim Kedaireka Matching Fund Tanaman Nusantara Fakultas Biologi UGM yang diketuai oleh Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc melakukan kunjungan ke Kalimantan Timur yaitu ke Woody Park Borneo dengan direktur Bapak Drs. Lalu Fauzul Idhi pada tanggal 7 hingga 9 Desember 2023 dalam rangka konservasi tumbuhan nusantara. Kerjasama ini berfokus pada pengembangan budidaya anggrek hitam (Coelogyne pandurata), Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri), dan kantung semar (Nephentes spp.). Tim Kedaireka Tanaman Nusantara melakukan diskusi terkait konservasi anggrek terutama anggrek endemik Kalimantan yang akan dilakukan di greenhouse Woody Park Borneo. Hal ini sejalan dengan tujuan ke 15 dan 17 Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu Ekosistem daratan dan Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Tim Kedaireka juga melakukan penyerahan bibit anggrek hitam (C. pandurata). Bibit tersebut berjumlah 10 botol yang masing-masing di dalamnya terdapat 30 bibit anggrek hitam yang sudah siap untuk aklimatisasi serta menerima bibit ulin yang akan ditanam pada greenhouse Karanggayam, Fakultas Biologi UGM.


Disamping kunjungan ke Woody Park Borneo, Tim Kedaireka Tanaman Nusantara juga melakukan diskusi dengan Mitra ke 2 yaitu Bapak Hari Purwito selaku pemilik Zwageri Orchid Garden dan tim petaninya terkait usaha pengembangan budidaya dan konservasi tanaman kantong semar dan anggrek hitam serta berkunjung ke Orchid House yang bertempat di Kebun Raya Balikpapan, Kalimantan Timur. Kerjasama yang baik dan berkesinambungan antara Tim Kedaireka Tanaman Nusantara UGM dengan Woody Park Borneo sebagai pihak Industri, dan Zwageri Orchid Garden sebagai petani/masyarakat lokal yang akan mengembangkan penangkaran tanaman-tanaman lokal akan sangat potensial dalam mendukung konservasi tumbuhan asli Kalimantan Timur ini di habitat aslinya. (Maureenayu dan Fityatul Haq)

Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Berperan Aktif dalam Konsultasi Publik Penyusunan Kebijakan Kehutanan Ibu Kota Nusantara

Yogyakarta, 08 Desember 2023 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) turut aktif dalam upaya penyusunan Kebijakan Penyelenggaraan Kehutanan Ibu Kota Nusantara. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc, mewakili fakultas tersebut dalam konsultasi publik yang diselenggarakan di Royal Ambarrukmo Hotel, Yogyakarta pada tanggal 08 Desember 2023.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Badan Otorita Ibu Kota Nusantara dan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, yang bertujuan memaparkan hasil rencana pengelolaan kehutanan Ibu Kota Nusantara serta naskah kebijakan peraturan penyelenggaraan kehutanan. Tujuan utama acara ini adalah untuk mendapatkan aspirasi dan perspektif multi-pihak terhadap rencana pengelolaan dan rumusan kebijakan yang telah disusun.

Sebagai nara sumber, hadir Dr. Ir. Hero Marhaento, S.Hut., M.Si. IPM, membahas “Rencana Pengelolaan Kehutanan IKN,” Dr. Totok Dwi Diantoro, S.H., M.A., LLM dengan topik “Rancangan Kebijakan Pengelolaan Hutan IKN,” dan Cantya Paramita Marhendra, S.T., M.Sc. menyajikan topik “Desain Lanskap Pengelolaan Kawasan Lindung IKN.” Prof Dr. Dra. Ratna Susandarini, M.Sc. dari Fakultas Biologi UGM memandu acara sebagai moderator.

Dalam kesempatan tersebut, Fakultas Biologi UGM memberikan lima poin masukan, meliputi:

  1. Human Environment Cross Interaction: Menekankan pentingnya interaksi antara manusia dan lingkungannya untuk keberlanjutan ekosistem.
  2. Bio-Prospecting: Menyoroti penjelajahan hayati sebagai sumber inovasi dan pemahaman lebih dalam terhadap keanekaragaman hayati.
  3. Konsep Circular Bio-Economy: Memperkenalkan konsep ekonomi berkelanjutan dengan memprioritaskan daur ulang sumber daya biologis.
  4. Community/Citizen Education Behavior: Menekankan peran penting pendidikan masyarakat dalam mendukung kebijakan kehutanan.
  5. Potency Invasive Species: Memberikan wawasan mengenai potensi dan risiko spesies invasif dalam konteks kehutanan Ibu Kota Nusantara.

Partisipasi aktif Fakultas Biologi UGM dalam konsultasi ini sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) ke-11, yaitu “Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan,” dan SDGs ke-17, yaitu “Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.”

KSH SRAWUNG #2: Sharing Ilmu Kelompok Studi Herpetologi (KSH) & Biologi Pecinta Alam Sunan Kalijaga (BIOLASKA)

Pada Minggu, 12 November 2023, Kelompok Studi Herpetologi (KSH) telah melaksanakan KSH Srawung #2, lanjutan dari KSH Srawung bersama KSAT pada bulan Juli lalu. Pada KSH Srawung yang kedua ini, KSH berkolaborasi bersama Biologi Pecinta Alam Sunan Kalijaga (BIOLASKA) dari UIN Sunan Kalijaga. Seperti pada KSH Srawung yang pertama, kegiatan ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan saling berbagi ilmu antar kedua organisasi. Partisipan pada kegiatan ini sendiri cenderung cukup banyak, yaitu 16 perwakilan anggota KSH dan 8 perwakilan anggota BIOLASKA.

Kegiatan KSH Srawung #2 ini dilaksanakan di ruang 2 Gedung Sinarmas Fakultas Biologi UGM mulai pukul 08.30 WIB hingga pukul 13.00 WIB. Kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi pematerian. Sesi pertama diisi dengan pematerian mengenai identifikasi dan teknik sampling herpetofauna yang disampaikan oleh perwakilan Dewan Senior KSH, yaitu Muhammad Afnisa’a Rozaqi dan Anthera Al Firdaus Prissandi. Sebelum memasuki sesi pematerian kedua, acara dilanjutkan dengan sesi games “Tebak Gambar Receh” yang telah disiapkan oleh panitia. Kemudian, sesi pematerian kedua diisi dengan pematerian dari perwakilan BIOLASKA, yaitu Dwi Fatmawati dan Isnaini Fitriana, yang membagikan ilmu mengenai persiapan dan teknik ekspedisi.

KSH Srawung #2 ini berhasil berjalan dengan lancar dari awal hingga akhir acara. Seluruh peserta yang hadir terlihat antusias dan aktif bertanya pada setiap pematerian yang ada. Acara lalu ditutup dengan sesi pemberian sertifikat untuk masing-masing narasumber dan dokumentasi bersama. Harapannya, dapat berlangsung kolaborasi yang lebih spektakuler antara KSH dengan BIOLASKA, maupun organisasi lain yang bergerak di bidang Herpetologi, di masa yang akan datang. [Penulis: KSH]

Dekan Fakultas Biologi UGM Menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KOBI di ITB Bandung

Dekan Fakultas Biologi UGM sekaligus ketua Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI), Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI). Acara tersebut diselenggarakan pada 29-30 November 2023 di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB Bandung, yang menjadi tuan rumah pada kesempatan ini.



Rakernas ini dihadiri oleh 108 peserta dari berbagai Program Studi seperti Prodi Biologi, Pendidikan Biologi, Bioteknologi, Mikrobiologi, dan Biologi Terapan yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam acara ini, selain dihadiri oleh Dekan Fakultas Biologi UGM selaku ketua KOBI, turut hadir pula perwakilan lain dari Fakultas Biologi UGM, yakni Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc., Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D. (Kaprodi S1), Dr. rer. nat. Andhika Puspito Nugroho, S.Si., M.Si. (Kaprodi S2), dan Abdul Razaq Chasani, S.Si., M.Si., Ph.D. (Kepala Departemen Biologi Tropika).

Acara tersebut diawali dengan sambutan oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., selaku ketua KOBI yang mana dalam sambutannya beliau menyampaikan pentingnya peran KOBI dalam meningkatkan penjaminan mutu dan menjelaskan keberlanjutan biologi sebagai ilmu dasar yang fundamental di Indonesia. Selanjutnya acara dibuka oleh Dekan SITH ITB, Dr. Endah Sulistyawati, S.Si., Ph.D.

Rakernas KOBI ini berlangsung selama dua hari, dimana di hari pertama berfokus pada lima topik materi dan workshop yang dipandu oleh narasumber berkompeten. Pada hari kedua, kegiatan utama melibatkan workshop dan menjadi puncak acara Rakernas KOBI.

Berbagai materi dibahas selama acara ini, mulai dari penguatan rumpun MIPA Biologi yang dapat mempengaruhi kebijakan publik dalam perumusan Undang-Undang di Lembaga legislatif, hingga ilustrasi botani dalam aktivitas ilmiah. Selain itu, ada pula pemaparan materi berupa Pembelajaran Biologi di tingkat SMA serta Program Guru yang diimplementasikan melalui dosen mengajar di SMA.

Salah satu sesi penting dalam serangkaian acara ini adalah materi keempat yang disampaikan oleh Dosen Fakultas Biologi UGM, Dr. Slamet Widiyanto, S.Si., M.Sc., dengan topik SKKNI Kurator Hayati. Pada sesi ini membahas mengenai SKKNI Jabatan Kerja Kurator Koleksi Herbarium/Hewan/Mikroorganisme diharapkan dapat membantu proses manajemen sumber daya manusia di instansi pemerintah maupun non pemerintah dalam upaya memastikan SDM yang ada memiliki kompetensi sesuai dengan standar yang berlaku secara nasional.

Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi terakhir mengenai Pembaruan Database Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI) melalui Kegiatan Mahasiswa Kurator Data Hayati (MKDH) Tahun 2024 yang disampaikan oleh Oki Hadian Hadadi, M.Sc. dari WWF Indonesia.

Hari pertama Rakernas selanjutnya ditutup dengan Workshop Pengembangan dan Pengisian Template Kurikulum OBE dan MBKM dengan Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., Dr. Indra Wibowo, M.Sc., dan Dr. Rodiyati Azrianingsih, M.Sc sebagai narasumber. Workshop ini membantu peserta menganalisis kurikulum OBE untuk masing-masing program studi.

Selanjutnya, hari kedua diisi dengan Workshop Pengisian Borang Akreditasi Lamsama yang sekaligus menjadi puncak acara yang ditunggu bagi para peserta yang mengelola program studinya masing-masing. Workshop ini disampaikan oleh Prof. Dr. Tati Suryati Syamsudin, M.S., DEA., dan Prof. Dr. Diah Rachmawati, M.Si sebagai narasumber.

Rakernas KOBI ini bukan hanya menjadi forum pertukaran ilmu pengetahuan, tetapi juga menegaskan komitmen KOBI dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama peningkatan pendidikan inklusif (SDG 4) melalui kolaborasi yang berkelanjutan (SDG 17). Dengan demikian, Rakernas KOBI diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antar anggota dan mendukung keanekaragaman hayati Indonesia untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.

Alumni Mengajar: Dr. Amir Hamidy Berbagi Pengetahuan di Kuliah Tamu Ekofisiologi Hewan

Pada Jumat, 17 November dan Jumat, 24 November 2023, telah diselenggarakan Kuliah Tamu Mata Kuliah Ekofisiologi Hewan secara daring melalui Zoom. Mata Kuliah Ekofisiologi Hewan adalah mata kuliah wajib minat bidang fungsional (hewan), yang diampu oleh dosen-dosen di Laboratorium Fisiologi Hewan. Pada kesempatan tersebut hadir sebagai pembicara Dr. Amir Hamidy, M.Sc. yang juga merupakan alumni Fakultas Biologi UGM. Saat ini Dr. Amir Hamidy, M.Sc bekerja sebagai Peneliti Ahli Utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan memegang jabatan sebagai Direktur Sekretariat Kewenangan Ilmiah Keanekaragaman Hayati BRIN.

Pada pertemuan pertama, Dr. Amir Hamidy membahas topik terkait ekofisiologi hewan untuk amfibi dan reptil di Indonesia. Penjelasan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa yang mengambil mata kuliah Ekofisiologi Hewan di kelas Reguler maupun kelas IUP terkait bidang riset yang ditekuni oleh Dr. Amir Hamidy. Setelah penyampaian materi, dilakukan sesi diskusi dan tanya jawab. Mahasiswa yang hadir aktif berpartisipasi dengan mengajukan pertanyaan dan mendiskusikan berbagai aspek yang telah disampaikan oleh pembicara. Diskusi ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan klarifikasi dan pemahaman lebih lanjut tentang topik yang dibahas. Pada pertemuan kedua, dijelaskan pula paparan kebijakan pemerintah terkait pemanfaatan sumber daya genetik untuk riset hewan, analisis peluang dan tantangan dalam riset ekofisiologi hewan, serta tata cara izin penelitian menggunakan hewan liar dan dilindungi di Indonesia.

Kuliah Tamu ini berhasil memberikan wawasan yang mendalam kepada mahasiswa tentang kekayaan biodiversitas di Indonesia dan potensi penelitian yang bisa dilakukan terkait bidang ilmu ekofisiologi hewan. Selain itu, kegiatan ini juga memfasilitasi interaksi antara mahasiswa dan pakar di bidang tersebut, sehingga diharapkan bisa membuka peluang untuk pengembangan pengetahuan dan kolaborasi di masa depan. Sebagai tindak lanjut, diharapkan adanya kegiatan lanjutan atau workshop yang lebih mendalam terkait dengan materi yang telah disampaikan. Hal ini dapat memberikan mahasiswa kesempatan untuk lebih terlibat dalam riset dan aplikasi konsep-konsep ekofisiologi hewan dalam konteks nyata. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini juga diharapkan dapat mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) no 15 (Life on Land) yang berfokus pada perlindungan dan konservasi biodiversitas terestrial.

Konservasi Tanaman Langka Indonesia dalam Pengembangan “Kebun Biologi UGM II” di Kedungpoh Kulon, Kalurahan Kedungpoh, Kapanewon Nglipar, Gunungkidul

Empat mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada yaitu Agastyo Pakusadewo Suwardi, Ririn Febrina Putri, Sherlina Oktavian Putri, dan Sherlita Oktavian Putri pada bulan Februari hingga November 2023 telah melakukan kegiatan Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) Pengabdian Masyarakat di Dusun Kedungpoh Kulon, Kalurahan Kedungpoh Kapanewon Nglipar, Gunung Kidul. Keempat mahasiswa tersebut dibimbing oleh ibu Ludmilla Fitri Untari, S.Si., M.Si dan bapak Dwi Yono (Lurah Kalurahan Kedungpoh) sebagai mitra MBKM PkM.

Kalurahan Kedungpoh terdiri dari 10 Padukuhan dengan luas wilayah sebesar  10.799.830 ha, merupakan Kalurahan yang terletak di wilayah utara Gunungkidul. Walaupun berbukit-bukit, wilayah tersebut relatif melimpah airnya dibandingkan wilayah selatan Gunungkidul. Sejalan dengan kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul untuk mengembangkan wilayah utara sebagai daerah tujuan wisata baru, Kalurahan Kedungpoh juga telah mencanangkan Kalurahan Kedungpoh sebagai desa wisata dengan visi desa yang mapan, tangguh dan sejahtera. Salah satu rencana pengembangan Kalurahan Kedungpoh adalah pengembangan Eduwisata Tanaman Langka Indonesia di Dusun Kedungpoh Kulon. Pengembangan “Hutan Biologi UGM II” ini selain merupakan upaya konservasi lahan dan mitigasi bencana, juga bertujuan untuk mengembangkan Eduwisata berbasis Mini Kebun Raya Tanaman Langka Indonesia.

Selama kegiatan MBKM para mahasiswa melakukan beberapa kegiatan diantaranya adalah melakukan karakterisasi dan identifikasi berbagai jenis tanaman langka endemik wilayah Yogyakarta dan sekitarnya serta tanaman-tanaman yang memiliki potensi. Untuk mendapatkan tanaman-tanaman tersebut para mahasiswa bekerjasama dengan Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Kehutanan (BBPPBPTH) dan koleksi pribadi dari salah satu dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada yaitu Dr. Ir. Nunuk Supriyatno, M.Sc.forest trop.

Menurut ibu Ludmilla Fitri Untari, S.Si., M.Sc selaku dosen pembimbing, kegiatan ini merupakan langkah awal untuk melestarikan keanekaragaman jenis tanaman langka di “Kebun Biologi UGM II” yang terletak di Dusun Kedungpoh Kulon. Konservasi ex-situ tanaman langka tersebut dapat mensupport program pemerintah dalam konservasi sumber daya alam untuk pembangunan yang berkelanjutan (EfSD), dan sebagai kelanjutannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dengan adanya eduwisata berbasis potensi lokal yaitu mini kebun raya (Kebun Biologi UGM II), serta meningkatkan kapasitas kemampuan budidaya tanaman masyarakat Kedungpoh Kulon.

Kegiatan MBKM ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya pelestarian tanaman langka serta menjadikan Kalurahan Kedungpoh sebagai desa wisata dengan visi desa yang mapan, tangguh serta sejahtera.