• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Kurikulum by research
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • SDG 4 : Pendidikan Berkualitas
  • SDG 4 : Pendidikan Berkualitas
  • hal. 85
Arsip:

SDG 4 : Pendidikan Berkualitas

Diskusi Lingkar I Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP)

Kegiatan MahasiswaRilis BeritaTajuk Sabtu, 20 Mei 2023

Pada hari Kamis tanggal 18 Mei 2023, Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) Fakultas Biologi UGM Kabinet Natha Abhipraya melaksanakan acara Diskusi Lingkar I. Acara ini merupakan salah satu program kerja dari Divisi Kajian Strategis dan Keilmuan (KASTRAK) KMP Fakultas Biologi UGM. Kegiatan ini mengangkat tema “ Research: Think It, Write It, Speak It”, dengan tujuan sebagai sarana diskusi dalam rangka meningkatkan kemampuan mahasiswa pascasarjana dalam menulis dan mempresentasikan hasil penelitian. Bertempat di ruangan Teaching Laboratory Lantai 2 Gedung Sinar Mas Fakultas Biologi UGM, acara Diskusi Lingkar I dihadiri oleh 30 peserta yang terdiri dari 15 mahasiswa pascasarjana angkatan 2022 gasal dan 15 mahasiswa pascasarjana angkatan 2022 genap.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6

Kegiatan ini dimulai pada pukul 07.50 WIB yang dipandu oleh Siska Noviana Dewi, S.Si. sebagai MC. Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Hymne Gadjah Mada, dan Mars Biologi UGM dengan Syefrina Rosyada S.Si. bertindak sebagai dirigen. Selanjutnya, acara Diskusi Lingkar I dibuka dengan sambutan dari Dr.rer.nat. Andhika Puspito Nugroho, S.Si., M.Si. selaku Kepala Program Studi Pascasarjana Fakultas Biologi UGM yang mewakili Prof.Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., selaku Dekan Fakultas Biologi UGM yang berhalangan hadir. Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan Diskusi Lingkar I yang pertama kali diselenggarakan sebagai bentuk acara yang inovatif dan kegiatan yang bermanfaat untuk menunjang penelitian. Acara ini diharapkan bisa memfasilitasi mahasiswa pascasarjana yang akan dan sedang melakukan penelitian dengan menghadirkan narasumber yang relevan. Dalam sambutannya, Pak Andhika Puspito Nugroho memberikan dorongan kepada mahasiswa Magister Biologi UGM untuk dapat menyelesaikan masa studinya secara tepat waktu, sehingga dibutuhkan suatu rancangan agar prosesnya lebih sistematis. Selain itu, beliau membuka kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi terhadap hal-hal yang menyangkut prosedural dalam kaitannya dengan rangkaian penelitian mahasiswa. Beberapa pertanyaan dan saran diberikan oleh peserta mengenai luaran penelitian dan pengadaan sosialisasi yang berkaitan dengan hibah. Sebagai penutup, Pak Andhika kembali menekankan untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya agar bisa menyelesaikan studi tepat waktu serta memotivasi mahasiswa untuk tidak memandang kompre sebagai hal yang menakutkan, namun sebagai sarana untuk mendapatkan masukan yang bermanfaat.

Acara dilanjutkan ke sesi I, yaitu pemberian materi dari dosen. Narasumber pertama yaitu Dr. Aprilia Sufi Subiastuti, S.Si. yang memaparkan materi tentang tips dan trik mempresentasikan proposal penelitian. Dalam penjelasannya, beliau menyampaikan kesulitan yang dialami sebagian besar mahasiswa adalah mempresentasikan riset secara singkat dan sistematik. Oleh karena itu, beliau memaparkan beberapa hal yang perlu diperhatikan agar presentasi menjadi sarana untuk menyampaikan informasi secara efektif. Beberapa hal diantaranya adalah penguasaan terhadap materi, tujuan, dan audiens. Selain itu, disampaikan pula mengenai cara menampilkan tulisan maupun data dalam suatu presentasi agar eye catching dan informatif. Desain presentasi menjadi penting karena dapat menjadi salah satu faktor keberhasilan apakah informasi dapat tersampaikan dengan baik kepada audiens. Materi kedua dipaparkan oleh Siti Nurleily Marliana, S.Si., M.Sc., Ph.D. yang membawakan materi mengenai tips dan trik menulis proposal penelitian. Beliau menjelaskan bahwa tidak semua peneliti bisa menulis secara kohesi dan koherensi. Selain itu, terdapat kebiasaan dalam menambahkan kalimat yang tidak substansial ke dalam tulisan. Hal-hal tersebut merupakan hasil dari kesalahan yang telah diajarkan secara turun-temurun. Sehingga, beliau memaparkan mengenai cara membuat tulisan ilmiah yang tidak bertele-tele agar informasi inti bisa langsung tersampaikan ke pembaca. Terakhir, beliau menekankan untuk selalu konsisten dan konstan dalam berlatih menulis karena dibutuhkan waktu yang lama untuk mengasah keahlian tersebut. Setelah pemaparan dari kedua narasumber, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Salah satu pertanyaan yang diajukan kepada Ibu Aprilia Sufi Subiastuti adalah cara untuk menghilangkan rasa gugup pada saat presentasi, yang kemudian dijelaskan bahwa banyak berlatih dan membiasakan diri adalah kunci. Sedangkan pertanyaan yang ditujukan untuk Ibu Siti Nurleily Marliana utamanya mengenai cara membangun motivasi untuk menulis, yang kemudian dijawab beberapa cara untuk membangun kebiasaan menulis adalah dengan cara disiplin berlatih, mendekatkan ke aktivitas yang bisa membangun kecintaan terhadap menulis, serta membuat proses menulis menjadi menyenangkan.

Kegiatan dilanjutkan ke sesi II, yaitu sesi sharing antara peserta dengan senior yang telah melakukan sampai pada tahap kompre. Tujuan dari sharing ini adalah memberikan gambaran bagi peserta mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian tesis. Peserta kemudian dibagi menjadi delapan kelompok berdasarkan minat penelitian dan setiap kelompok dipandu oleh satu senior. Tema kelompok terdiri dari: 1) Struktur Perkembangan Tumbuhan dengan Elvian Indah Nilamsari, S.Si., 2) Struktur Perkembangan Hewan dengan Desy Amelia Saputri, S.Si. 3) Genetika, Pemuliaan dan Biotek dengan Nuzlan Rasjid, S.Si., 4) Entomologi & Parasitologi dengan Canavalia Wedelia Arfentri, S.Si., 5) Biokimia dengan Helmi Hana Prinanda, S.Si., 6) Mikrobiologi dengan Anggiresti Kinasih, S.Si., 7) Sistematika dengan Faizah Nur Shabrina, S.Si., dan 8) Ekologi dengan Alfian Surya Fathoni, S. Pd.. Sesi sharing berlangsung secara interaktif karena tercipta diskusi yang menarik antara peserta dan senior yang saling berbagi pengalaman dalam hal penelitian.

Kegiatan Sharing ini memerankan peran penting dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) dengan menjadi platform yang memungkinkan pertukaran gagasan, kolaborasi dan pemahaman yang baik terkait “menulis dan mempresentasikan hasil” yang akan dilakukan oleh Mahsiswa Pascasarjana Fakultas Biologi UGM. Melalui diskusi interaktif ini dapat membantu mencapai target SDGs, seperti SDG 17, yaitu Kemitraan untuk Tujuan dan SDG 4 dengan memfasilitasi pembelajaran yang dibutuhkan oleh mahasiswa.

Sesi II berakhir pada pukul 11.30 WIB, kemudian acara ditutup dengan pembacaan doa oleh Lalu Edwin Arwana, S.Pd. agar kegiatan yang telah terlaksana dapat membawa keberkahan dan manfaat yang luas. Terakhir, dilakukan foto bersama antara peserta dan panita. Acara Diskusi Lingkar diharapkan menjadi kegiatan yang rutin diselenggarakan untuk menjawab kebutuhan mahasiswa Pascasarjana Biologi UGM akan penelitian dan publikasi. Selain narasumber dari dosen, sesi sharing dengan senior merupakan aspek penting untuk menciptakan relasi dan koneksi sehingga diharapkan diskusi tidak berakhir di dalam ruangan. Karena seperti kata pepatah ‘sharing is caring’. [Nor Liza, S.Si._22/508509/PBI/01884]

Angkat Kearifan Lokal dan Konservasi Biodiversitas Merapi, Tim Biologi UGM Borong 2 Penghargaan Nasional

PrestasiRilis BeritaTajuk Jumat, 19 Mei 2023

Tim dari Fakultas Biologi UGM berhasil menorehkan prestasi nasional dengan meraih 2 penghargaan sekaligus yaitu Best Presentation dan Juara 1 Nasional dalam Lomba Karya Tulis ILMIAH (LKTI) LOBI XX UNAND yang diselenggarakan oleh HIMABIO FMIPA Universitas Andalas Tahun 2023. Lomba ini  merupakan perlombaan penulisan ilmiah dalam bentuk LKTI dengan kategori Mahasiswa Perguruan Tinggi se-Indonesia dengan tema “One vision,  take action, for the ecosystem restoration”. Lomba yang diselenggarakan dari 1 Januari – 6 Mei 2023 ini diikuti oleh Fikri Ramadhan sebagai ketua tim (Biologi 2019), Ardan Putra Saleh Hutasuhut  (Biologi 2019), dan Maulida Meilana Dewi (Biologi 2019). Tim ini dibimbing oleh dosen Fakultas Biologi UGM yaitu Bapak Dr. Wiko Arif Wibowo, S.Si dengan judul karya ilmiah yaitu “Kajian Etnobiologi Masyarakat Adat sebagai Strategi Konservasi Biodiversitas yang Berkelanjutan: Studi Kasus Kearifan Lokal Masyarakat Lereng Gunung Merapi, Yogyakarta”.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Karya ilmiah yang diangkat membahas masyarakat lereng Gunung Merapi sebagai subjek utama penelitian. Gunung Merapi yang dikenal mempunyai tingkat biodiversitas tinggi ternyata menyimpan segudang kearifan lokal yang masih lestari sampai sekarang. Beberapa kearifan lokal yang masih dilestarikan oleh masyarakat bahkan sejalan dengan prinsip konservasi biodiversitas. Hal ini menjadi menarik untuk diteliti lebih lanjut, mengingat ancaman terhadap biodiversitas di kawasan lereng Gunung Merapi semakin meningkat seiring masifnya pembangunan, serta dampak perubahan iklim akibat ulah manusia. Kearifan lokal yang masih dilestarikan oleh masyarakat tanpa disadari ternyata turut berperan dalam menjaga keasrian alam di lereng Gunung Merapi. Pengetahuan lokal secara turun temurun berperan penting dalam mengatur tindak perilaku masyarakat termasuk bagaimana masyarakat mengelola lingkungannya. Sehingga masyarakat yang masih bertahan dengan kearifan lokal ini akan bijak dalam melakukan pengelolaan SDA di lingkungannya sendiri. Kearifan lokal ini memiliki ancaman utama yaitu modernisasi. Namun karena adanya dukungan dari pemerintah, antusias masyarakat, dan peran dari Keraton Yogyakarta akhirnya kearifan lokal ini tetap eksis dan ada keberlanjutan.

Berdasarkan penelitian, terdapat integrasi antara kearifan lokal masyarakat lereng Gunung Merapi dengan konservasi misalnya kearifan lokal Bersih Dusun dan Dandan kali yang berkaitan dengan upaya menjaga kebersihan lingkungan, Labuhan Gunung Merapi dan Merti Bumi dianggap sebagai bentuk ucapan rasa syukur kepada alam. Kearifan lokal ini didukung oleh beberapa hal lain yaitu terdapatnya keistimewaan Gunung Merapi, landasan etnobiologi, dan landasan filosofis. Gunung Merapi memiliki keistimewaan tersendiri oleh masyarakat sekitar karena sebagai sumber kehidupan dan bisa juga menyebabkan kehancuran karena bencana. Landasan etnobiologi sebagai suatu bidang ilmu menjelaskan bahwa kegiatan masyarakat (praxis), sistem turun temurun (corpus), dan kepercayaan lokal (cosmos)  saling berikatan sehingga bisa memiliki dampak biologis. Selain itu, Landasan filosofis masyarakat jawa yaitu “Memayu hayuning bawono, ambrasta dur hangkara” mengajarkan masyarakat sekitar lereng gunung merapi untuk berusaha menghindari sifat murka, serakah, dan tamak kepada alam atau hidup selaras dengan alam.

Pemerintah melalui Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) mendukung kearifan lokal melalui beberapa program misalnya: sosialisasi, masyarakat peduli api, masyarakat mitra polhut, dan pendanaan mitra. Selain itu, TNGM juga mengalokasikan wilayah hutan khusus sebagai penunjang kegiatan kearifan lokal yaitu pembuatan zona religi, budaya, dan sejarah. TNGM juga mendukung kegiatan komunitas masyarakat yang diinisiasi dari nilai kearifan lokal yang sejalan dengan konservasi biodiversitas yaitu kegiatan dari Forum Peduli Lingkungan Pencinta Alam Lereng Merapi (FPL-PALEM) dan juga hutan rakyat.

Terkait dengan strategi konservasi biodiversitas berbasis etnobiologi. Dalam bidang etnobiologi terdapat interaksi yang kuat antara sistem sosial dan sistem ekologi. Adanya persepsi masyarakat terhadap kesakralan gunung, mengakibatkan masyarakat mengambil seperlunya dari alam dan mengungkapkan rasa syukur ketika kebutuhannya telah terpenuhi dari alam. Rasa syukur ini dituangkan dalam bentuk mengembalikan apa yang sudah diambil ke alam misalnya sistem merumput yang berpindah-pindah yang mengakibatkan tumbuhan bisa memulihkan keadaannya lagi dan juga penanaman bibit pohon di hutan rakyat. Perilaku ini membentuk adanya lingkungan biologis yang berkelanjutan. Ketersediaan SDA yang berkelanjutan ini juga akan mendukung kesejahteraan manusia.

Topik kearifan lokal memiliki peran krusial dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam konteks konservasi biodiversitas. Kearifan lokal sendiri, mencakup pengetahuan dan praktik tradisional yang telah berkontribusi pada pelestarian lingkungan alam. Ketika kearifan lokal diakui dan dihormati, hal ini dapat mendukung SDG 15 (ekosistem daratan) dengan menjaga keanekaragaman hayati dan ekosistem alami. Selain itu, penggunaan sumber daya alam yang bijaksana sesuai dengan kearifan lokal juga dapat mendukung SDG 12, yaitu Produksi dan Konsumsi Bertanggung Jawab dengan mempromosikan praktik produksi yang berkelanjutan.

Kami berharap beberapa bagian penelitian yang masih rumpang seperti dampak perilaku yang ditimbulkan dari kearifan lokal terhadap kegiatan konservasi biodiversitas dan tingkat keberhasilan dari kearifan lokal terhadap konservasi biodiversitas dapat diteliti lebih dalam lagi. Selain itu, diharapkan masyarakat bisa teredukasi tentang peran dari kearifan lokal yang bisa mengakibatkan kelestarian alam. Sesuai dengan falsafah “Memayu hayuning bawana” bahwa untuk menjaga harmonisasi hubungan tuhan, alam, dan manusia maka bisa melalui instrumen kearifan lokal masyarakat. [FR]

Tim Swanting Menggelar Penyuluhan Eco-enzyme dan Microgreens bagi ibu-ibu PKK Pedukuhan Kedung Banteng, Sumberagung, Moyudan, Sleman, DIY

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Jumat, 19 Mei 2023

Setelah kunjungan perdana pekan lalu (Sabtu, 08 Mei 2023), Tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Biologi UGM dalam skema Hibah PkM-MBKM 2023 (Tim Swanting) kembali berkunjung ke Kampung Satwa pada Hari Sabtu tanggal 13 Mei 2023 untuk menggelar agenda penyuluhan “2-in-1”. Kegiatan ini merupakan kolaborasi Tim Swanting dengan dua komunitas sosial yang memiliki misi mempromosikan gaya hidup sehat melalui pemanfaatan sumber daya alam hayati dengan tetap mengedepankan perlindungan dan pelestarian lingkungan. Misi ini sesuai dengan tema kegiatan Tim Swanting yaitu inisiasi program Zero Waste di Kampung Satwa untuk mendukung Sustainable Development Goals di bidang ketahanan pangan, kesehatan dan kesejahteraan keluarga, serta kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Artikel terkait: Kegiatan perdana Tim Swanting

Selain dihadiri oleh ibu-ibu PKK Kampung Satwa, kegiatan ini juga dihadiri oleh Ibu Dukuh Kedung Banteng, Ibu RT 06 Kedung Banteng, dan ibu-ibu perwakilan RT 01-05 Kedung Banteng. Kegiatan penyuluhan ini diketuai oleh salah satu anggota Tim Swanting, yaitu: Nindi Putri Dwi Wardani. Selama persiapan kegiatan, Nindi aktif berkomunikasi dengan Ibu Laksmindra Fitria, S.Si., M.Si. selaku dosen pembimbing/ketua tim dan berkoordinasi dengan Ibu Warsiastuti selaku perwakilan pengurus Kampung Satwa. Dalam pelaksanaannya, Nindi dibantu oleh rekan-rekan anggota Tim Swanting yaitu: Diva Nurmalia Sentono, Adiva Aphrodita, Rendritio Bahar, Lisna Nur Aini, dan Fathur Syahrian Ramadhani.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Penyuluhan sesi pertama adalah tentang pemanfaatan Eco-Enzyme dengan narasumber Bapak Arief Wirawan dari Komunitas Enzim Bakti Indonesia. Sosialisasi Eco-Enzyme dan pelatihan/praktik pembuatannya sendiri telah dilaksanakan pada Hibah PkM-MBKM tahun 2022 yang lalu bersama Tim Komposter. Pak Arief memaparkan penggunaan Eco-Enzyme untuk keperluan rumah tangga (mencuci pakaian, mencuci piring, mengepel lantai, memasak, dll.), untuk kebersihan diri atau personal hygiene (mandi, mencuci rambut, menggosok gigi, menghilangkan bau badan, dll.), untuk terapi kesehatan, hingga pemeliharaan lingkungan sekitar (membersihkan saluran air, menyiram tanaman, menghilangkan bau busuk/sampah, menyegarkan udara, dll.). Penggunaan Eco-Enzyme dapat meminimalisir kerusakan lingkungan akibat bahan-bahan kimia berbahaya. Selain itu Eco-Enzyme merupakan metode daur ulang sampah organik sehingga dapat menghemat pengeluaran rumah tangga. Seusai pemaparan, Pak Arief berdialog dengan para hadirin untuk menyampaikan pengalaman mereka saat membuat Eco-Enzyme tahun lalu. Sesi diskusi disambut antusias oleh para hadirin dengan aktif bertanya dan menceritakan pengalaman masing-masing. Beliau mengapresiasi yang telah berhasil membuat Eco-Enzyme, sekaligus mengevaluasi dan memberikan solusi kepada yang masih gagal untuk mau mencoba kembali hingga berhasil.

 

Artikel terkait: Pelatihan Eco-Enzyme oleh Tim Komposter

 

Penyuluhan sesi kedua mengenai budidaya Microgreens oleh Ibu Yanuar Yudhawati Djau dari Komunitas Sahabat Sehat Jogja sekaligus owner Ayudia Natural Homemade. Microgreens merupakan metode budidaya tanaman sayuran yang akan dipanen pada umur yang masih muda yakni sekitar 7-14 hari setelah disemai. Menurut Bu Yudha, pada umur tersebut, tanaman memiliki kandungan nutrisi yang jauh lebih baik dan lengkap sehingga sangat baik untuk pemenuhan kebutuhan gizi keluarga, terutama bagi bayi (sebagai MPASI) dan anak-anak untuk antisipasi terjadinya stunting dan wasting. Budidaya microgreens tidak membutuhkan lahan yang luas, dapat dilakukan di rumah dengan kapasitas disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga, serta tidak menggunakan media tanam yang berpotensi mengandung mikrobia jahat maupun zat kimia berbahaya. Selain benih sayuran dedaunan (leafy greens), microgreens juga dapat dikembangkan dari bibit tanaman polong-polongan, bunga, rumput, dan berbagai jenis tanaman yang edible.

Selain pemaparan, Bu Yudha juga melakukan demonstrasi pembuatan microgreens dari biji kangkung, kacang tolo, dan kacang hijau. Beliau membawakan beberapa contoh microgreens siap panen untuk dicicipi bersama. Menurut ibu-ibu yang hadir, mereka menyukai rasa dan teksturnya sehingga berminat untuk mulai belajar menanam. Sebagian hadirin bahkan membawa pulang sebagai oleh-oleh untuk dinikmati bersama keluarga.

Di akhir acara dilakukan sesi foto bersama Tim Swanting dengan kedua narasumber dan para hadirin. Tim Swanting selanjutnya membagikan paket bahan dan alat budidaya microgreens kepada perwakilan Dasawisma Anggrek I-IV Kampung Satwa dan perwakilan RT 01-05 untuk dipraktikkan secara berkelompok. Selain itu, tim juga membagikan satu botol Eco-Enzyme sumbangan dari Pak Arief kepada semua hadirin untuk mulai diaplikasikan di rumah masing-masing sesuai dengan penjelasan yang telah diberikan. [SWT]

Makna dan Cerita Fabel pada Panel Relief Candi, Mahasiswa Biologi UGM Melakukan Identifikasi dan Inventarisasi Relief Satwa yang Tergambar pada Panel Candi Sojiwan

Kegiatan MahasiswaRilis Berita Senin, 15 Mei 2023

Yogyakarta, 13 Mei 2023 – Mahasiswa Biologi UGM yang tergabung ke dalam tim MBKM di bawah bimbingan Ibu Zuliyati Rohmah, S.Si., M.Si., Ph.D.Eng., melakukan identifikasi dan inventarisasi relief satwa yang tergambar di Candi Sojiwan berdasarkan kajian etnozoologi. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh informasi jenis-jenis relief satwa pada Candi Sojiwan dan makna dari panel relief yang tergambar. Kegiatan MBKM ini diawali dengan observasi di bagian luar candi utama Candi Sojiwan dan didampingi oleh Ibu Riris Purbasari, S.S., M.A. sang arkeolog sebagai mitra dari BPCB Jawa Tengah sekaligus narasumber terkait penjelasan panel relief cerita.

Candi Sojiwan merupakan candi peninggalan umat Buddha yang ditandai dengan adanya stupa di samping candi utama dan simbol bunga teratai pada salah satu panel candi. Kegiatan ini diawali dengan observasi dan identifikasi panel-panel relief cerita di bagian luar Candi Sojiwan, dimana penuh dengan beragam bentuk relief hewan dengan cerita fabel dibaliknya. Masyarakat yang hidup pada zaman dahulu membuat kisah cerita melalui fabel untuk menyampaikan pesan tertentu sehingga tidak menyinggung perasaan orang lain. Beberapa cerita fabel yang digambarkan pada panel candi tersebut antara lain garuda dengan kura-kura, banteng dengan singa, burung berkepala dua, seekor anjing dengan seorang perempuan, dan seorang pemburu dengan seekor singa.

Salah satu panel relief cerita di Candi Sojiwan yang menarik bagi para mahasiswa adalah seorang pemburu dan seekor singa yang ketakutan dan tidak jadi menyerang sang pemburu. Panel tersebut memiliki makna bahwa kita tidak perlu takut dengan hal-hal yang menghadang apabila kita berada di jalan yang benar. Hal ini mengajarkan bagaimana menghadapi tantangan dan situasi dengan berani dan kepercayaan diri sehingga hal tersebut tidak merugikan diri sendiri.

Para mahasiswa sangat antusias melakukan observasi tentang bagaimana candi dapat dibangun secara kokoh dan tetap bersih meskipun batu yang digunakan sudah berumur ratusan tahun. Ibu Zuliyati  menjelaskan tentang teknik kuncian batu candi yang dapat melekat satu sama lain. Menurut beliau, masyarakat Jawa terdahulu telah mengembangkan peninggalan yang mencerminkan kemakmuran pada pemerintahan pada masa itu. Ibu Riris, juga menjelaskan perawatan batu candi dilakukan dengan pencucian candi menggunakan tekanan air serta campuran sereh merah untuk mematikan lichen agar terlepas dari batu dan mudah dihilangkan.

Dilaksanakannya kegiatan MBKM ini, diharapkan para mahasiswa mendapatkan informasi dan gambaran mengenai satwa-satwa yang hidup berdampingan dengan masyarakat Jawa di abad VIII dan IX. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menumbuhkan skill mahasiswa dalam pengaplikasian ilmu Biologi di bidang Arkeologi.

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,sans-serif;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}

Kegiatan Identifikasi dan Inventarisasi Relief ini juga mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan melalui proses-proses transfer ilmu yang dilakukan oleh Ibu Zuliyati kepada para mahasiswa, sehingga akan
meningkatkan kualitas keilmuan dari mahasiswa tersebut dan dapat membantu pula meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan (SDG 4).

sojiwan 2
sojiwan 3
Sojiwan 4
Sojiwan 5

Mahasiswa Fakultas Biologi Gunakan Environmental DNA (eDNA) untuk membantu Monitoring Biodiversitas Rawa Pening

Kegiatan Mahasiswa Minggu, 14 Mei 2023

Perkembangan ilmu pengetahuan telah membawa monitoring biodiversitas menjadi jauh lebih mudah. Salah satu bukti kemajuan ilmu pengetahuan dalam monitoring biodiversitas ini adalah penggunaan environmental DNA atau lebih sering dikenal dengan istilah eDNA. Monitoring menggunakan eDNA merupakan metode baru berupa uji DNA yang memanfaatkan DNA yang dilepaskan oleh organisme ke lingkungan. Metode ini dinilai cukup efektif diterapkan untuk monitoring spesies langka ataupun spesies yang habitatnya berada pada lingkungan perairan. Penerapan eDNA pada lingkungan perairan seperti danau-danau di Indonesia menjadi hal yang cukup potensial sebab masih jarang digunakan. Terdapat begitu banyak danau di Indonesia dan beberapa danau tersebut masuk ke dalam danau prioritas nasional yang perlu diselamatkan karena kondisi lingkungannya yang kurang baik. Kondisi danau yang kurang baik tersebut tentunya dapat mempengaruhi keberlangsungan hidup biodiversitas di dalamnya  Mengangkat isu tersebut, tim Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Fakultas Biologi yang diketuai oleh Dr. Dwi Sendi Priyono, S.Si., M.Si melakukan monitoring biodiversitas ikan menggunakan eDNA di Danau Rawa Pening. Bekerja sama dengan Institut Bioinformatika Indonesia (INBIO), tim MBKM Fakultas Biologi akan mengolah data hasil Next Generation Sequencing untuk mengetahui komposisi biodiversitas ikan di Danau Rawa Pening yang merupakan danau prioritas nasional.

Gambar 1. Proses pengambilan sampel eDNA di Danau Rawa Pening (14/05/23)

Pada 14 Mei 2023, tim MBKM-Penelitian telah melakukan sampling air dan sedimen di Danau Rawa Pening, Semarang, Jawa Tengah. Sampling dilakukan di dua titik di Danau Rawa Pening dan proses pengambilan sampel air dan sedimen dilakukan dengan grab sampler serta botol kaca gelap. Selain itu, juga dilakukan pengukuran faktor abiotik berupa dissolved oxygen (DO) air, suhu udara, suhu air, dan juga pH air. 

Gambar 2. Proses ekstraksi DNA hasil sampling (14/05/23)

Sampel kemudian diekstraksi DNA-nya pada hari yang sama untuk menjaga kualitas DNA-nya. Tiga hari setelah ekstraksi DNA, dilakukan pengukuran kuantitas dan kualitas DNA dengan nanodrop untuk mengetahui kemurnian DNA. Hasil ekstraksi DNA yang kurang murni akan diulangi kembali dari awal untuk memastikan tidak ada kontaminan lainnya yang dapat mempengaruhi hasil identifikasi. Ekstrak DNA yang cukup murni kemudian dikirimkan ke PT. Genetika Science untuk proses sekuensing. Hasil dari sekuensing tersebut yang akan diolah datanya bersama INBIO Indonesia sehingga dapat diketahui komposisi biodiversitas ikan di Danau Rawa Pening.          

Studium Generale BiOSC: Menyongsong Sustainable Development Goals (SDGs) melalui Pemanfaatan Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan

Kegiatan MahasiswaRilis BeritaTajuk Jumat, 12 Mei 2023

Biology Orchid Study Club (BiOSC) telah sukses menyelenggarakan Studium Generale pada tanggal 6 Mei 2023 di Fakultas Biologi UGM. Kegiatan dipandu oleh Rishanty Yunyta Putri (XVI/32) selaku MC dengan pembicara dalam Studium Generale ini adalah Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. selaku dosen dan pakar di bidang bioteknologi. Materi yang dibawakan oleh Prof. Endang dalam acara ini adalah “Optimalisasi Pemanfaatan Teknik Kultur Jaringan Tanaman Anggrek Dalam Mendukung SDGs 2030 Melalui Sains dan Kewirausahaan”. Studium Generale dihadiri oleh anggota BiOSC sejumlah 36 orang. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas keilmuan anggota BiOSC serta memberikan motivasi dan insight baru seputar penelitian dan kultur jaringan. Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh MC, sambutan ketua pelaksana yang disampaikan oleh Muhammad Fityatul Haq (XV/27), sambutan ketua BiOSC yang disampaikan oleh Lisna Nur Aini (XV/24), pemaparan materi oleh Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc., sesi tanya jawab, dan penutupan.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

 

Sebagai salah satu hotspot biodiversitas di dunia, Indonesia menyimpan keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi. Salah satu famili tumbuhan dengan keanekaragaman tertinggi di Indonesia adalah anggrek (Orchidaceae). Kekayaan spesies anggrek di Indonesia memiliki potensi pemanfaatan yang besar di berbagai bidang. Walaupun demikian, eksploitasi anggrek tanpa memperhatikan keberlangsungan hidupnya akan menyebabkan jumlah anggrek di Indonesia terus berkurang bahkan dapat mencapai kepunahan. Oleh karena itu, perlu adanya pembaharuan dalam pemanfaatan anggrek, yaitu melalui teknik kultur jaringan anggrek.

Kegiatan Studium Generale yang diadakan oleh BiOSC bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan secara umum terkait pemanfaatan kultur jaringan untuk mendukung SDGs 2030 , khususnya dalam sektor pendidikan yang berkualitas (SDGs 4). Pengetahuan dan kemampuan teknik kultur jaringan saat ini mulai menjadi kebutuhan karena dapat memproduksi tumbuhan dalam jumlah yang besar dan dalam waktu yang relatif cepat. Selain itu, teknik kultur jaringan Melalui kegiatan ini, diharapkan anggota BiOSC termotivasi untuk mengembangkan kemampuan di bidang kultur jaringan dan mampu memanfaatkan anggrek secara bijak dan berkelanjutan. [BiOSC]

Fakultas Biologi UGM Laksanakan Uji Sertifikasi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati

Rilis BeritaTajuk Jumat, 12 Mei 2023

Dalam perjalanannya mempersiapkan Prodi baru, yaitu Prodi Pendidikan Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati (Prodi PPKKH), Fakultas Biologi UGM menyelenggarakan Uji Sertifikasi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati bidang Tumbuhan untuk beberapa dosen UGM yang memiliki kompetensi yang sesuai. Pada tanggal 11 Mei 2023 di Ruang Sidang KPTU Fakultas Biologi UGM, Uji Sertifikasi Kurator Keanekaragaman Hayati dilaksanakan melalui skema Portofolio/Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

Uji sertifikasi ini diikuti oleh 5 dosen UGM, yaitu Prof. Dr. Purnomo, M.S. (Fakultas Biologi UGM), Prof. Dr. Ratna Susandarini, M.Sc. (Fakultas Biologi UGM), Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D. (Fakultas Biologi UGM), Abdul Razaq Chasani, S.Si., M.Si., Ph.D. (Fakultas Biologi UGM) dan Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D. (Fakultas Kehutanan UGM).

Asesor pada uji sertifikasi profesi ini adalah Prof. Dr. Paul J.A. Kessler, Director Hortus botanicus Leiden, Universiteit Leiden yang dalam pelaksanaannya didampingi oleh Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc. sebagai Wakil Dekan bidang Akademik dan Kemahasiswaan serta Sukirno, S.Si., M.Sc.. Ph.D. sebagai Ketua Program Sarjana Prodi Biologi Fakultas Biologi UGM.

Setelah proses uji selesai dilakukan, dinyatakan bahwa kelima peserta lulus dan mendapatkan sertifikat profesi kurator keanekaragaman hayati. Saat acara penyerahan sertifikat, Dekan Fakultas Biologi UGM Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc. yang didampingi para wakil dekan, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. (Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni) dan Dr. Slamet Widiyanto, M.Sc. (Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan Sumber Daya Manusia), menyatakan kebanggaannya terhadap proses uji sertifikasi ini dan berharap hasil ini akan mendukung proses pendirian Program Studi Pendidikan Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati Fakultas Biologi UGM.

Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc. juga menyatakan bahwa berikutnya akan dilakukan uji sertifikasi profesi keanekaragaman hayati bidang hewan dan mikrobia sehingga prodi pendidikan profesi baru yang akan didirikan betul-betul siap dengan para dosen yang kompeten dan tersertifikasi secara internasional.

Sebelum acara ditutup, Prof. Paul J.A. Kessler dan Pimpinan Fakultas sempat berdiskusi tentang langkah-langkah strategis yang sangat bermanfaat untuk persiapan pendirian prodi baru. Proses uji sertifikasi ini diakhiri dengan foto bersama antara peserta uji, segenap Pimpinan Fakultas dan Prof. Dr. Paul J.A. Kessler.

Kegiatan Uji Sertifikasi Kurator Keanekaragaman Hayati ini sekaligus bentuk dukungan Fakultas Biologi UGM dalam menyongsong Sustainable Development Goals (SDGs) dalam peningkatan kualitas pendidikan (SDG 4) melalui dosen-dosen yang berpengalaman dan tersertifikasi secara internasional dan menjalin hubungan yang baik dengan mitra luar (SDG 17).

Gala Dinner, Fakultas Biologi Eratkan Hubungan Kerja Sama dengan Faculty of Science Universiteit Leiden

Kerja SamaTajuk Jumat, 12 Mei 2023

Kamis, 11 Mei 2023 telah dilaksanakan Gala Dinner antara Fakultas Biologi UGM dan Faculty of Science Universiteit Leiden bertempat Sasanti Restourant, Yogyakarta. Gala Dinner dihadiri Prof. dr. Paul J. A. Kessler (Director of Hortus Botanicus, Universiteit Leiden), Dekan Fakultas Biologi, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc., Wakil Dekan Bidang Keuangan Aset dan SDM, Dr. Slamet Widiyanto, S.Si., M.Sc., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Bambang Retnoaji, S.Si., M.Sc., Kepala Departemen Biologi Tropika, Abdul Razaq Chasani, S.Si., M.Si, Ph.D., Ketua Program Studi S1, Sukirno, S.Si., M.Si., Ph.D., Ketua Program Studi S3, Dr. Endah Retnaningrum, M.Eng., Head of Office of International Afair Fakultas Biologi, dan Dr.rer.nat. Abdul Rahman Siregar, S.Si., M.Biotech.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Gala Dinner dimaksudkan untuk mengeratkan hubungan kerja sama yang baik antara kedua pihak, Fakultas Biologi UGM dan Faculty of Science Universiteit Leiden setelah Selasa, 9 Mei 2023 lalu telah dilakukan perpanjangan MoU terkait kerja sama joint research programs, visiting professorships, resources for exchange, joint seminar, workshop, double degree programe, beasiswa pendidikan serta berbagai ruang lingkup kerja sama lainnya antara Fakultas Biologi dan Universiteit Leiden

Gala Dinner berlangsung dengan obrolan ringan hingga berbagi pengalaman melalui komparasi Indonesia secara umum dan Fakultas Biologi UGM secara khusus dengan Universiteit Leiden di Belanda seperti perbedaan kultur budaya, regulasi, kurikulum pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan sebagainya. Prof. Paul juga turun berbagi terkit bagaimana sistem pengajaran di Universiteit Leiden dan Belanda baik dari pengembangan sumber daya manusia, fungsi dan publikasi, koneksi dengan berbagai pihak salah satunya PBB, hingga bagaimana pengaruhnya terhadap perkembangan pendidikan terutama dalam lingkup universitas.

Pelaksanaan Gala Dinner ini menjadi suatu bentuk merekatkan hubungan kerja sama maupun personal dengan mitra kerja sama Fakultas Biologi. Diharapkan kerja sama yang baik dapat terus berlanjut antara Fakultas Biologi dan Faculty of Science Universiteit Leiden.

Fakultas Biologi UGM bekerjasama dengan Hortus botanicus Leiden selenggarakan Miniworkshop Basic Plant Identification Skills

Rilis BeritaTajuk Jumat, 12 Mei 2023

Pada hari Kamis, 11 Mei 2023, Laboratorium Sistematika Tumbuhan Fakultas Biologi UGM kembali bekerjasama dengan Hortus botanicus Leiden menyelenggarakan Miniworkshop Basic Plant Identification Skills. Atas banyaknya permintaan peserta, kegiatan yang direncanakan akan dilaksanakan secara luring akhirnya diselenggarakan hibrid secara luring di Auditorium Biologi Tropika dan secara daring menggunakan platform Zoom Meeting. Kegiatan yang dimulai pada pukul 08.00 WIB ini dihadiri oleh 42 peserta luring dan 62 peserta daring dari 2 balai litbang, 24 perguruan tinggi, 2 lembaga swadaya dan 3 umum.

Walaupun berupa materi pengetahuan dan keterampilan dasar, para peserta bersemangat mengikuti miniworkshop karena materinya dinilai penting dan menarik. Mereka meyakini bahwa hasil miniworkshop ini dapat digunakan untuk membuka pintu gerbang segala informasi tentang tumbuhan. Menurut Kepala Laboratorium Sistematika Tumbuhan, Prof. Ratna Susandarini, workshop dengan materi lanjutan akan diselenggarakan berikutnya sehingga peserta dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang lengkap tentang Identifikasi Tumbuhan.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Acara yang dipandu oleh Abdul Razaq Chasani, Ph.D. ini diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Himne Gadjah Mada dilanjutkan dengan foto bersama di panggung utama ruangan. Selanjutnya, dalam sambutan dan pembukaannya, Dekan Fakultas Biologi UGM Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. berpesan tentang perlunya keterampilan mengidentifikasi tumbuhan sekaligus menginformasikan bahwa Fakultas Biologi UGM akan membuka Prodi Pendidikan Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati.

Seluruh rangkaian acara berlangsung lancar dan para peserta sangat antusias. Acara ini terbagi menjadi 3 sesi, yaitu penyampaian materi 1 yang dilakukan oleh  Prof. Dr. Purnomo, M.S. dengan judul “Fundamentals of Plant Identification”. Kemudian dilanjutkan dengan pendampingan praktik “Plant Identification Practice” oleh Prof. Dr. Ratna Susandarini, M.Sc. Pada sesi ini peserta daring dibagi menjadi 10 kelompok untuk mengidentifikasi spesimen tumbuhan. Peserta daring juga dapat mengikuti sesi ini dengan baik dengan panduan materi dan foto yang sudah mereka terima. Sebelum menyampaikan materinya, Prof. Dr. Paul J.A. Kessler dari Hortus botanicus Leiden mendampingi para peserta saat praktik identifikasi tumbuhan serta melakukan tanya jawab tentang spesimen tumbuhan. Selanjutnya beliau menyampaikan materi tentang karakter morfologis sebagai bukti taksonomi dengan judul “Buds and Development”.

Kegiatan ini menunjukkan dukungan Fakultas Biologi UGM terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) dalam hal peningkatan kualitas pendidikan (SDGs 4) melalui transfer ilmu dan kerja praktik yang dipraktikan secara langsung oleh peserta. Selain itu, kerjasama yang terjalin antara Laboratorium Sistematika Tumbuhan dengan Hortus Botanicus Leiden (SDG 17) merupakan kerjasama yang baik dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kolaborasi-kolaborasi lainnya di masa yang akan datang.

Keseluruhan acara berjalan dengan lancar dan diakhiri pada pukul 12.00 WIB. Semoga kegiatan miniworkshop ini dapat bermanfaat dan memberikan banyak pengetahuan serta pembelajaran bagi peserta yang hadir secara luring maupun daring. Terima kasih para peserta yang sudah berpartisipasi secara aktif. Kami tunggu di workshop berikutnya!

Belajar Bersama Dr. Neil H. Tan Gana melalui Program Internasionalisasi Akademik “Analisis NGS” pada Mata Kuliah Bioinformatika

Rilis BeritaTajuk Kamis, 11 Mei 2023

Bioinformatika merupakan salah satu mata kuliah wajib minat di Fakultas Biologi UGM. Pada mata kuliah ini, dari awal diselenggarakan memiliki program mengundang dosen tamu dari luar Fakultas Biologi menjadi bagian Tim Teaching. Pada tahun ini, karena mengikuti Program Internasionalisasi Akademik, dengan mengundang Dr. Neil H. Tan Gana, dari Departement of Biochemistry and Molecular Biology University of the Philippines College of Medicine The Philippines. Beliau mengajar mengenai “Bioinformatics for NGS Data Analysis” dalam dua pertemuan, yang diikuti kurang lebih 130 mahasiswa Kelas Bioinformatika dan 20 peserta di luar Kelas Bioiformatika. Perkuliahan dilaksanakan secara hybrid di Ruang X (pertemuan pertama) dan di Ruang IV (pertemuan kedua) combine dengan Zoom Meeting.

4
2
3
1

Pertemuan pertama (26 April 2023), membahas dasar teori Next Generation Sequencing (NGS) dan berbagai aplikasi atau software yang digunakan dalam analisis NGS. Kemudian dilanjutkan pertemuan kedua pada tanggal 3 Mei 2023. Setiap pertemuannya berlangsung secara interaktif, Pak Neil penyampaian materi selaluu diawali dengan pertanyaan dasar terkait NGS. Mahasiswa dapat menjawab melalui kolom chat maupun secara langsung. Selain itu, mahasiswa juga diberi kebebasan untuk menginterupsi apabila ada pertanyaan di saat pematerian.

Pada pertemuan kedua, mahasiswa praktek langsung untuk analisis data. Pak Neil memberikan case untuk diselesaikan oleh mahasiswa. Beliau juga memberikan tips & tricks dalam melakukan analisis dan olah data. Beberapa software yang biasa digunakan seperti usegalaxy dan kbase juga dipraktekkan. Mahasiswa merasa puas dan mudah memahami penjelasan Pak Neil, karena beliau menjelaskan step by step dan pelan-pelan. Ulfah salah satu mahasiswa Bioiformatika menambahkan, “saya sangat tertarik mengikuti kelas beliau, selain mendapat pengetahuan baru terkait NGS, juga dapat mengikuti dan menyelesaikan soal yang diberikan Dr. Neil. Saat ini NGS sangat penting untuk dipahami oleh mahasiswa Biologi sesuai dengan perkembangan ilmu saat ini”.

Kegiatan ini juga sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) dalam peningkatan kualitas pendidikan (SDG 4) melalui transfer ilmu yang dilakukan oleh orang yang lebih berpengalaman dan mendukung kerja sama yang baik (SDG 17) antara Fakultas Biologi UGM dengan pihak mitra luar sehingga diharapkan kedepannya dapat terlaksana kolaborasi-kolaborasi lain yang dapat mensejahterakan masyarakat secara umum (SDG 3).

1…8384858687…94

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Serah Terima Jabatan Kepala Kantor Administrasi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada
  • Madrasah Aliyah Sayang Ibu NTB Kunjungi Laboratorium Struktur dan Perkembangan Hewan Fakultas Biologi, UGM
  • Mahasiswi Double Degree Program Doktor Fakultas Biologi UGM, Tiara Putri, Raih Beasiswa DAAD-STIBET
  • Akademisi UGM Berbagi Praktik Restorasi Ekologis dan Adaptasi Modul Pembelajaran dalam Kelas Internasional “Live From The Field”
  • PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM 2025: Sosialisasi Pengolahan Sampah Organik dan Pengenalan Biobriket Berbahan Dasar Limbah Organik Bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati dan Kelompok Tani Tunas Jaya, Dusun Kebondalem, Desa Madurejo, Prambanan, Sleman
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan
  • Izin Penelitian Skripsi/Tesis/Disertasi

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY