Arsip:
SDG 5 : Kesetaraan Gender
Pada hari Sabtu, 24 Mei 2025 telah dilaksanakan kegiatan Nusantara Orchid Biodiversity Show 2025 oleh Biology Orchid Study Club (BiOSC) dalam bentuk webinar berskala internasional. Agenda tahunan rutin ini mengangkat tema “Orchid As Puspa Pesona Indonesia: Locally Rooted, Globally Respected” yang bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi masyarakat mengenai keanekaragaman anggrek di Indonesia, serta upaya konservasinya dengan mengundang 2 narasumber hebat dari Fakultas Biologi UGM dan Antioch College. Kegiatan NOBiS 2025 dibuka oleh Fadhiilah Dzaky Janu Nugroho selaku Master of Ceremony, dilanjutkan dengan sambutan oleh Jovika Syifa Ananmaimuna selaku ketua pelaksana kegiatan, lalu sambutan oleh Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. selaku pembina BiOSC, dan sambutan oleh Prof. Dr. Bambang Retnoaji, S.Si., M.Sc. selaku wakil dekan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada.
Agenda utama pada NOBiS 2025 adalah pemaparan materi yang dipimpin oleh Dary Saka Fitrady selaku moderator. Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. memaparkan materi mengenai anggrek sebagai puspa pesona indonesia dan upaya pelestariannya melalui kultur jaringan, serta Richard Kraince, B.S., M.A., Ph.D. memaparkan materi mengenai konservasi habitat anggrek di Asia Tenggara sebagai pendidikan untuk masa depan yang berkelanjutan. Sesi presentasi dari kedua narasumber tersebut memiliki topik yang selaras yakni upaya konservasi anggrek untuk melestarikan keanekaragamannya. Setelah sesi presentasi selesai, dilanjutkan sesi tanya jawab oleh para partisipan web seminar dan pemberian sertifikat kepada para narasumber.
Acara NOBiS 2025 berkolaborasi dengan Lomba Fotografi Anggrek yang mengangkat tema “Whispers of Time: Native Orchids Through Light and Shadow”. Lomba fotografi anggrek tersebut telah memilih 3 pemenang utama dan 1 pemenang favorit dari 52 karya yang lolos seleksi melalui tahap penjurian. Semua karya yang lolos seleksi kemudian dipamerkan secara virtual. Di akhir sesi webinar, Master of Ceremony membacakan pengumuman pemenang yang disertai dengan penayangan hasil karya masing-masing. Acara ditutup dengan dokumentasi dan ucapan terima kasih kepada para peserta atas partisipasinya dalam webinar internasional ini. [Penulis: BiOSC]
Yogyakarta – Kelompok Studi Entomologi (KSE) Fakultas Biologi UGM sukses menggelar kegiatan Upgrading Skill pada Kamis, 29 Mei 2025. Kegiatan ini diadakan sebagai bentuk penguatan kapasitas anggota dalam berorganisasi. Selain itu, kegiatan ini turut memberikan ruang bagi para anggota aktif KSE untuk mengeksplorasi dan mengembangkan soft skills penting, seperti berpikir kritis, kepemimpinan, serta keberanian dalam berpendapat.
Dibuka dengan sambutan hangat dari ketua perwakilan ketua KSE, sesi utama diisi oleh Ibrahim Yusuf yang membawakan tema materi secara inspiratif dan relevan dengan dinamika organisasi kemahasiswaan saat ini, yaitu “Empowering Organization: Melatih Critical Thinking, Leadership, dan Keberanian Menyampaikan Pendapat”. Dalam penyampaiannya, beliau mengupas tuntas pentingnya berpikir kritis, menjadi pemimpin yang reflektif, serta keberanian menyampaikan pendapat secara konstruktif di lingkungan organisasi. Diselingi pengalaman pribadi dan studi kasus, materi yang disampaikan membangun suasana yang interaktif.
Tidak berhenti pada sesi pematerian, para anggota juga diajak berdiskusi secara kelompok dan mempresentasikan hasilnya secara aktif. Rangkaian kegiatan ini dirancang untuk menciptakan suasana belajar yang partisipatif dan reflektif sekaligus mempererat kebersamaan antaranggota. Dengan semangat kolaboratif dan atmosfer yang inklusif, Upgrading Skills 2025 diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan organisasi yang lebih tangguh, progresif, dan inspiratif bagi seluruh anggota KSE. [Penulis: KSE]
(Penulis: KSE Biologi UGM)
Tim dari Fakultas Biologi dan Pertanian yang beranggotakan Nelly Astiana Napitupulu (Biologi 2022), Puspita Nur Rahmawati (Biologi 2022), dan Yunita (Agronomi 2022) berhasil meraih Juara 2 pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Agriculture 2025 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Agroteknologi, Universitas Riau pada 23 Mei 2025 dengan tema “Inovasi Pertanian dan Teknologi: Mewujudkan Ketahanan Pangan dan Keberlanjutan Lingkungan”. Kolaborasi tim ini dibimbing oleh dosen Fakultas Biologi, yaitu Ibu Dr. Dwi Umi Siswanti dengan judul karya tulis “ Inovasi Biochar Three In One Dari Limbah Tebu untuk Peningkatan Produktivitas Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dalam Mendukung Swasembada Pangan 2030”.
Inovasi ini dilatarbelakangi adanya tantangan serius dalam bidang pertanian dan lingkungan, khususnya terkait dengan pencemaran tanah akibat akumulasi limbah industri serta penurunan produktivitas lahan pertanian akibat praktik budidaya yang tidak berkelanjutan. Berbagai sektor industri, seperti gula dan kelapa sawit, menghasilkan limbah padat maupun cair yang belum termanfaatkan secara optimal, padahal mengandung potensi bahan organik dan nutrien tinggi. Sayangnya, limbah-limbah ini juga berkontribusi terhadap pencemaran lingkungan karena mengandung senyawa toksik seperti H₂S dan amonia serta unsur hara seperti nitrogen dan fosfor yang dapat menyebabkan eutrofikasi. Di sisi lain, penggunaan pupuk kimia secara masif dalam sistem pertanian telah terbukti menurunkan kualitas tanah dan efisiensi serapan nutrien oleh tanaman, serta berdampak buruk bagi ekosistem jangka panjang.
Menjawab permasalahan tersebut, lahirlah inovasi Biochar Three in One yang menawarkan pendekatan holistik dan berkelanjutan dalam pengelolaan limbah serta perbaikan kualitas tanah. Inovasi ini menggabungkan tiga elemen utama dalam satu formula terpadu: limbah tebu sebagai bahan dasar biochar berpori tinggi, mikroorganisme pendegradasi polutan sebagai agen bioremediasi, dan pupuk organik cair sebagai sumber nutrien yang dapat langsung diserap tanaman. Proses aktivasi biochar menggunakan asam fosfat (H₃PO₄) menjadikannya mampu menahan dan melepaskan unsur hara secara perlahan selama berbulan-bulan, sekaligus memperbaiki kapasitas tukar kation tanah, meningkatkan ketersediaan fosfor, dan menstimulasi aktivitas mikroba tanah yang menguntungkan.
Penerapan Biochar Three in One telah menunjukkan dampak positif di lahan perkebunan kelapa sawit, terutama dalam peningkatan hasil tandan buah segar (TBS), perbaikan struktur tanah, dan pengurangan kebutuhan pupuk kimia yang selama ini hanya diserap sekitar 30–40% oleh tanaman. Selain itu, biochar ini berperan sebagai agen remediasi yang efektif terhadap tanah tercemar, karena porositasnya yang tinggi memungkinkan adsorpsi senyawa berbahaya serta menyediakan mikrohabitat bagi mikroorganisme pembersih polutan. Inovasi ini menjawab kelemahan biochar konvensional yang selama ini dinilai belum optimal dalam aspek bioremediasi dan pelepasan nutrisi.
Lebih jauh lagi, Biochar Three in One tidak hanya menjawab kebutuhan jangka pendek dalam meningkatkan produktivitas lahan dan pengelolaan limbah industri, tetapi juga menjadi fondasi bagi pembangunan sistem pertanian yang adaptif terhadap perubahan iklim. Inovasi ini mendukung agenda nasional dalam pengelolaan lahan suboptimal serta transisi menuju pertanian berkelanjutan berbasis teknologi lokal dan ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan limbah yang sebelumnya dianggap tidak berguna, inovasi ini merepresentasikan sinergi antara sains, teknologi, dan pemberdayaan sumber daya lokal untuk menjawab tantangan pangan dan lingkungan masa kini dan masa depan. [Penulis: Nelly Astiana dan Tim]
Tim Pengabdian kepada Masyarakat – Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM-MBKM) Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada 2025, di bawah bimbingan Prof. Dr. Kumala Dewi, M.Sc.St. telah melaksanakan rangkaian kegiatan edukatif di Dusun Blotan, Wedomartani, Sleman Yogyakarta. Dengan mengangkat tema “Implementasi Urban Agriculture Tanaman Pewarna Alami untuk Edukasi dan Ekonomi Kreatif Masyarakat Blotan, Wedomartani, Sleman, Yogyakarta”, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta pemanfaatan tanaman pewarna alami oleh masyarakat di dusun Blotan. Tim ini melibatkan empat mahasiswa aktif Fakultas Biologi, UGM Angkatan 2022 yaitu Karima Salsabila (22/497198/BI/11012), Ristya Nadaa Shabrina (22/498042/BI/11033), Ainu Lifah Windia Sari(22/494555/BI/20973), dan Salma Dwiyanti(22/502511/BI/11064).
Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penggunaan bahan alami yang aman dan ramah lingkungan baik untuk pewarna makanan ataupun pewarna kain, telah dilakukan penyuluhan pada tanggal 31 Mei 2025 dengan topik “Tanaman sumber pewarna alami ramah lingkungan”, di pendopo RT 01 Dusun Blotan dan dihadiri 25 peserta anggota PKK. Kegiatan yang dilaksanakan berupa sosialisasi berbagai jenis tumbuhan yang dapat menghasilkan pewarna alami, serta cara penggunaannya dalam berbagai bidang, seperti makanan, minuman, dan kain.
Dalam kegiatan ini, peserta diajak untuk mengenal sumber-sumber pewarna alami seperti daun suji, kunyit, bunga telang, daun pandan, dan lainnya yang mudah ditemukan di sekitar lingkungan. Manfaat kesehatan juga tidak kalah penting, pewarna alami bebas bahan kimia berbahaya dan mengandung antioksidan yang baik untuk tubuh. Secara sosial, program ini melestarikan pengetahuan tradisional tentang pewarna alami sambil memberdayakan masyarakat melalui transfer teknologi urban farming. Selain penyampaian materi, kegiatan ini juga diramaikan dengan melihat video demonstrasi pembuatan pewarna alami dan aplikasinya, mulai dari pewarnaan minuman herbal hingga teknik pewarnaan sederhana pada kain. Melalui sosialisasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih termotivasi untuk memanfaatkan kekayaan hayati Indonesia secara bijak, terutama dalam mengganti penggunaan pewarna sintetis dengan pewarna alami dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu kegiatan yang mendukung ekonomi kreatif melalui pemanfaatan tanaman pewarna alam diharapkan dapat mendukung makin berkembangnya wisata dusun Blotan yang ada yaitu Ledok Blotan dan Taman Doa Maria Oblat. Kegiatan pengabdian yang mengusung tema pewarna alam ini juga mendukung pelaksanaan SDGs terutama pilar 12 yaitu tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab serta pilar ke 15 yaitu tentang Ekosistem Daratan, dimana pada pilar ini ditekankan pentingnya upaya melindungi, memulihkan, dan meningkatkan penggunaan ekosistem bumi secara berkelanjutan yang dapat dimulai dengan tindakan mengelola hutan secara tepat, menjaga biodiversitas, dan keanekaragaman hayati.
Pakem, Yogyakarta — Dalam upaya memperkuat sinergi internal serta menyelaraskan visi kerja kepengurusan, Divisi PSDM Kabinet Winaya Adiwidia 2025 menyelenggarakan kegiatan Upgrading Pengurus Harian pada 24–25 Mei 2025 bertempat di Rumah Organik Pakem, Yogyakarta.
Kegiatan ini diikuti oleh 22 orang Pengurus Harian dan menjadi momentum penting untuk membangun kedekatan emosional antar anggota sekaligus memperkuat kapasitas individu dalam menjawab dinamika organisasi. Rangkaian kegiatan diawali dengan pemberangkatan peserta pada Sabtu, 24 Mei 2025 pukul 13.00 WIB, dilanjutkan sesi pematerian bertajuk “Energy Management” pada pukul 15.00–16.30 WIB. Materi disampaikan oleh Renada Oktavia, alumni Kelompok Studi Kelautan dan Koordinator KK Algae 2024. Materi ini menekankan pentingnya pengelolaan energi secara seimbang dalam menghadapi beban kerja organisasi, agar performa tetap terjaga tanpa mengabaikan kesehatan fisik dan mental. Sesi berlangsung interaktif, dengan peserta aktif berdiskusi dan mengajukan pertanyaan. Materi ini dinilai sangat relevan dan mampu membuka wawasan peserta, khususnya dalam masa-masa adaptasi dan penguatan ritme kerja organisasi.
Usai sesi pematerian, kegiatan dilanjutkan dengan momen kebersamaan berupa memasak dan makan malam bersama. Di tengah suasana sejuk kawasan Pakem, para Pengurus Harian bergotong royong menyiapkan hidangan sederhana seperti bakso bakar dan mie instan. Interaksi informal ini menciptakan suasana yang akrab dan menyenangkan, bahkan salah satu peserta menyampaikan bahwa “bonding-nya kerasa banget, rasanya pengin sering-sering main bareng PH kayak gini.”
Menjelang malam, suasana semakin meriah dengan permainan kelompok “Treasure Hunt”, yang menggabungkan tantangan pencarian stiker dan dokumentasi visual. Permainan ini berlangsung kompetitif namun penuh tawa, memperkuat kerja sama tim secara natural. Puncak acara hari pertama adalah sesi “Sharing dan Evaluasi Pengurus Harian”. Berdasarkan masukan yang dihimpun sebelumnya melalui Google Form, peserta diajak menyampaikan harapan dan masukan secara terbuka. Banyak peserta merasa bahwa sesi ini membantu mereka “melepaskan unek-unek,” sekaligus memantik semangat untuk memperbaiki pola kerja kabinet ke depan.
Keesokan harinya, Minggu, 25 Mei 2025, kegiatan dilanjutkan dengan tiga permainan kelompok yang dirancang untuk melatih kekompakan dan strategi. Setelah sarapan bersama, peserta turut melakukan kegiatan bersih-bersih area dan menutup upgrading dengan sesi dokumentasi. Semangat positif terhadap seluruh rangkaian acara tampak jelas dari beragam testimoni peserta “Games-nya keren, tempatnya nyaman dan affordable, pematerian tadi juga bermanfaat banget buat manusia-manusia stress ini. Love banget!”. Melalui upgrading ini, para Pengurus Harian Kabinet Winaya Adiwidia diharapkan tidak hanya semakin solid sebagai sebuah tim, tetapi juga lebih siap dalam menjalankan amanah kepengurusan dengan semangat yang diperbarui. Penyelarasan energi, penguatan relasi, dan kejujuran dalam evaluasi menjadi bekal penting dalam menghadapi berbagai tantangan organisasi. [Penulis: KSK]
Dalam rangka memperingati Hari Bumi Sedunia yang jatuh setiap 22 April, Departemen Sosial Masyarakat BEM Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan program bertajuk “Srawung Bumi: Lestarikan Bumi, Wujudkan Masa Depan Gemilang” di Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman pada tanggal 10 Mei 2025. Kegiatan ini berkolaborasi dengan Indonesian Climate Change Initiative (ICCI) sebagai bentuk aksi nyata pelestarian lingkungan melalui edukasi dan penanaman pohon.
Acara dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan pembukaan oleh MC dan sambutan dari perwakilan ICCI serta Departemen Sosial Masyarkat. Peserta kegiatan terdiri dari anggota Departemen Sosial Masyarakat BEM Biologi UGM dan perwakilan ICCI. Sesi pematerian disampaikan oleh narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta yang membahas urgensi peringatan Hari Bumi, teknik pemilihan serta penanaman bibit pohon, dan pentingnya pelestarian lingkungan di wilayah rawan bencana. Setelah sesi edukasi, dilakukan simbolisasi berupa papan kecil bertuliskan harapan sebagai simbol komitmen dan dukungan terhadap kelestarian alam. Kemudian penyerahan plakat sebagai bentuk apresiasi kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan berkontribusi dalam pelaksanaan program ini. Kegiatan diakhiri dengan melakukan penanaman pohon secara serempak di area yang telah disiapkan. Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk nyata aksi konservasi, tetapi juga simbolisasi harapan akan masa depan yang lebih hijau, sejuk, dan aman bagi generasi mendatang. Melalui “Srawung Bumi 2025”, diharapkan tumbuh semangat kolektif untuk menjaga bumi, dimulai dari langkah sederhana seperti menanam pohon. Program ini menjadi refleksi peran aktif mahasiswa dalam mewujudkan masa depan yang lebih lestari dan berkelanjutan
Pada tanggal 31 Mei 2025 telah dilaksanakan kegiatan KSATXperience di Auditorium Biologi Tropika Fakultas Biologi UGM. KSATXperience merupakan program kerja dari divisi kreatif KSAT yang bertujuan untuk mengenalkan ilmu pertamanan kepada masyarakat luas di luar anggota KSAT. Kegiatan ini berupa workshop yang dapat dihadiri oleh masyarakat umum serta mengundang narasumber dari pihak eksternal KSAT. Pada tahun ini, KSATXperience mengangkat tema Kokedama Galaxy X Floating Forest yang terinspirasi dari ruang angkasa dan pembuatan kokedama.
Pada era modern ini dengan semakin pesatnya kemajuan zaman, ketersediaan lahan hijau semakin berkurang. Namun, di tengah lahan yang terbatas ini, manusia tetap membutuhkan keberadaan ruang hijau di sekitarnya. Salah satu cara untuk tetap mempertahankan ruang hijau adalah dengan menggunakan kokedama. Kokedama merupakan teknik menanam dari Jepang, yaitu menanam tanpa menggunakan pot dengan membungkus akar tanaman menggunakan tanah dan lumut. Kokedama dapat tumbuh di ruang terbatas karena cara peletakannya adalah digantung menggunakan tali sehingga tidak memerlukan banyak tempat. Materi tentang pembuatan kokedama pada workshop ini disampaikan oleh tim dari Karplanter Plant House. Kegiatan ini bertujuan agar peserta bisa mendapatkan keterampilan teknis mengenai pembuatan kokedama serta mengetahui cara pemanfaatan tempat yang terbatas sebagai ruang hijau. Selain itu diharapkan melaui kegiatan ini KSAT bisa mendapatkan ilmu baru dan membangun relasi yang lebih luas dengan pihak-pihak eksternal.
KSATXperience pada tahun ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari berbagai instansi. Kegiatan ini diawali dengan Open Gate yang dimulai pada pukul 09.20 kemudian dilanjutkan oleh pembukaan oleh MC pada pukul 10.00. Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan dari Nisrina Kyla Mumtaz (KSAT 2024) selaku ketua pelaksana KSATXperience dan sambutan dari Johs Carlo Edison A. (KSAT 2022) selaku ketua KSAT. Setelah sambutan-sambutan dilakukan pengenalan tim dari Karplanter Plant House sebagai narasumber pada workshop tahun ini. Pematerian dilakukan oleh tim dari Karplanter Plant House dan Zahra Nur Farida (KSAT 2024) sebagai moderator dalam pematerian. Dalam sesi pematerian ini dilakukan demonstrasi pembuatan kokedama dan sesi tanya jawab terbuka bagi peserta untuk dapat semakin mengerti tentang pembuatan kokedama. Kegiatan workshop dilakukan setelah sesi pematerian. Pada sesi workshop ini dilakukan praktik pembuatan kokedama secara langsung oleh seluruh peserta workshop. Setelah sesi workshop dilakukan sesi Quiz berhadiah dan sesi pemberian kesan pesan oleh peserta workshop. Kegiatan diakhiri dengan penutupan dan sesi dokumentasi.
Kegiatan KSATXperience 2025 berjalan dengan sangat baik dan tepat waktu. Melalui kegiatan ini diharapkan peserta mendapatkan ilmu baru mengenai estetika pertamanan di ruang terbatas khususnya cara pembuatan kokedama. Diharapkan juga melalui kegiatan ini KSAT bisa menjalin kerjsama yang baik dengan pihak eksternal dan semakin dikenal oleh oleh masyarakat luas sehingga sesuai dengan slogan KSAT yaitu ‘Berakar Kokoh Menembus Peradaban’. [Penulis: Panitia KSATXperience 2025]
Pada hari Rabu, 28 Mei 2025, telah dilaksanakan Evaluasi Tengah Tahun Formasigen 2025 yang berlangsung di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada. Kegiatan tersebut ditujukan kepada mahasiswa anggota Formasigen. Kegiatan ini dihadiri oleh Ibu Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc., Ph.D. selaku dosen pembina Formasigen. Kegiatan ini dilakukan untuk mengevaluasi kabinet kepengurusan dan program kerja yang telah dilaksanakan selama setengah tahun kepengurusan. Kegiatan ini terdiri dari dua sesi, yaitu sesi presentasi program kerja yang telah terlaksana oleh para Pengurus Harian Formasigen 2025 dan tanya jawab dengan audiens.
Kegiatan diawali dengan presentasi dan evaluasi program kerja ketua dan wakil ketua. Selanjutnya, presentasi dan evaluasi program kerja dilanjutkan oleh Sekretaris, Bendahara, Kepala Divisi PSDM, Kepala Divisi Keilmuan, Kepala Divisi Kerumahtanggaan, Kepala Divisi Media dan Informasi, dan Kepala Divisi Humas dan Jaringan. Seusai presentasi, dilakukan sesi tanya jawab dan kesempatan evaluasi dari anggota yang hadir. Setelah dilakukan presentasi, kegiatan dilanjutkan dokumentasi dan makan siang. Dengan dilaksanakannya Evaluasi Tengah Tahun ini, diharapkan semua program kerja Formasigen Kabinet HomeoGenesis di setengah periode berikutnya dapat berjalan dengan lancar dan evaluasi dari program yang sudah berjalan bisa diterapkan. Pelaksanaan Evaluasi Tengah Tahun ini turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 4 dan 17 tentang pendidikan bermutu dan kemitraan untuk mencapai tujuan.
[Penulis: Formasigen]
Pada hari Sabtu, 31 Mei 2025, telah diselenggarakan kegiatan Bioconnect BEM Biologi UGM X Roadshow BEM FKM UNDIP dengan mengusung tema “Empowering Organizational Quality through Connection“. Tema ini mencerminkan semangat untuk meningkatkan kualitas organisasi melalui hubungan kolaboratif yang bermakna antar organisasi mahasiswa. Kegiatan ini berlangsung di Hall D Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (FKM UNDIP) dan dihadiri oleh 82 anggota BEM Biologi Universitas Gadjah Mada serta 123 anggota BEM FKM Universitas Diponegoro.
Bioconnect BEM Biologi merupakan salah satu program kerja yang diinisiasi oleh Departemen Humas dan Jaringan BEM Biologi UGM. Program ini meliputi kegiatan kunjungan serta penerimaan kunjungan dari berbagai lembaga, organisasi, maupun industri di luar Fakultas Biologi UGM. Tujuan utama dari program ini adalah untuk saling mengenal struktur, sistem kerja, dan budaya organisasi masing-masing pihak, sekaligus menjadi wadah untuk melakukan refleksi bersama, mempererat kolaborasi, serta memperkuat tali silaturahmi antara BEM Biologi UGM dengan organisasi-organisasi eksternal.
Rangkaian kegiatan dimulai pukul 11.00 WIB dengan sesi pembukaan dan pemutaran lagu Indonesia Raya, Mars UNDIP, Mars FKM, Hymne Gadjah Mada, dan Mars Biologi. Acara dilanjutkan dengan sambutan hangat dari Muhammad Wildan selaku Ketua BEM FKM UNDIP dan Muhammad Haidar Ali selaku Ketua BEM Biologi UGM. Setelah itu, masing-masing organisasi menyampaikan pemaparan mengenai program kerja, visi, dan misi. BEM FKM UNDIP diwakili oleh Ketua BEM dan Wakil Ketua, sementara BEM Biologi UGM menyampaikan presentasinya melalui Ketua BEM dan Koordinator Bidang.
Setelah sesi pemaparan, kegiatan berlanjut dengan Forum Group Discussion (FGD) selama 60 menit yang mempertemukan tiap-tiap bidang dari kedua organisasi untuk berdiskusi secara mendalam, bertukar pandangan, serta memperkaya wawasan satu sama lain. Sesi FGD ini menjadi inti dari kegiatan karena memberikan ruang dialog yang produktif dan membangun. Selanjutnya, suasana semakin meriah dengan sesi ice breaking melalui permainan yang interaktif dan menghibur yang dipandu oleh MC dan penanggung jawab games. Setelah itu, dilakukan penyerahan sertifikat kepada kedua belah pihak serta sesi foto bersama. Acara ditutup dengan sesi dokumentasi, pengisian link kesan dan pesan, serta penutupan resmi oleh MC.
Terima kasih kepada seluruh panitia dari BEM Biologi UGM dan BEM FKM UNDIP atas kerja keras, dedikasi, dan koordinasi yang solid sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan lancar dan penuh makna. Semoga kegiatan ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih erat dan berkelanjutan di masa mendatang. [Penulis: BEM]
Sleman, 9 Mei 2025 — Ridho Nur Alam, mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada angkatan 2022 yang akrab disapa Alam, berhasil meraih gelar Dimas Favorit Sleman 2025 dalam ajang dua tahunan Pemilihan Dimas Diajeng Sleman yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman. Gelar ini merupakan bentuk apresiasi terhadap dedikasi dan karakter kuat yang ditunjukkan Alam sepanjang proses seleksi, serta antusiasme dukungan publik yang luas terhadapnya.
Proses seleksi Dimas Diajeng Sleman 2025 dimulai dengan pembukaan pendaftaran yang menjaring 130 peserta dari berbagai latar belakang pemuda-pemudi di wilayah Sleman. Dari jumlah tersebut, 70 peserta mengikuti tes tulis sebagai tahap awal seleksi. Peserta yang lolos kemudian melanjutkan ke tahap wawancara melalui tujuh pos penilaian, meliputi aspek kepariwisataan, kebudayaan, creative event, minat dan bakat, psikologi, dan lainnya. Evaluasi dilakukan secara menyeluruh untuk menggali wawasan, kepribadian, serta potensi kontribusi peserta terhadap pengembangan Sleman ke depan.
Dari proses tersebut, terpilih 30 semifinalis yang diumumkan dalam momen Sugeng Rawuh Party, yang juga menjadi perkenalan resmi mereka kepada publik. Ke-30 semifinalis kemudian menjalani masa pembekalan dan karantina intensif. Selama periode ini, mereka dibekali dengan pelatihan public speaking, pengetahuan sejarah dan budaya lokal, advokasi sosial, pengembangan program kerja, hingga kemampuan diplomasi sebagai representasi resmi Sleman. Dalam masa ini, Alam dikenal sebagai pribadi yang konsisten, solutif, dan memiliki semangat kolaboratif tinggi. Ia aktif memperkenalkan pendekatan integratif antara konservasi lingkungan dan promosi pariwisata, memanfaatkan latar belakang keilmuannya sebagai mahasiswa biologi.
Dukungan masyarakat terhadap Alam mengalir deras selama proses ini. Melalui sistem voting publik yang dibuka menjelang Grand Final, Alam berhasil meraih suara terbanyak dan mendapatkan kepercayaan luas sebagai sosok muda yang inspiratif dan berdampak. Berdasarkan akumulasi penilaian selama proses seleksi dan hasil voting publik, Alam secara resmi dinobatkan sebagai Dimas Favorit Sleman 2025.
Bagi Alam, ajang Dimas Diajeng bukan sekadar kompetisi, melainkan ruang pengabdian yang mempertemukan semangat belajar, cinta daerah, dan dorongan untuk menciptakan perubahan positif. Ia berkomitmen untuk mengembangkan program literasi biodiversitas berbasis komunitas, yang memperkenalkan kekayaan alam Sleman kepada pelajar dan wisatawan dengan pendekatan ilmiah dan kultural. Visi ini lahir dari keyakinannya bahwa pariwisata Sleman harus tumbuh selaras dengan pelestarian lingkungan dan kearifan lokal.
Kemenangan ini tidak hanya menjadi tonggak pribadi bagi Alam, tetapi juga membanggakan bagi Fakultas Biologi UGM yang mendukung mahasiswa-mahasiswanya untuk berkontribusi di ruang sosial dan budaya. Dengan resminya ia menjadi bagian dari keluarga besar Dimas Diajeng Sleman, Alam siap melangkah sebagai representasi pemuda Sleman yang cerdas, adaptif, dan mengakar pada nilai-nilai pelestarian dan keberlanjutan.