Bagi Hilde Aris, mahasiswa Clinical Sciences dari Vrije Universiteit Amsterdam, Indonesia bukan sekadar destinasi pertukaran pelajar—ia adalah jawaban atas rasa ingin tahunya. Tertarik dengan keragaman budaya dan alamnya, ia memilih UGM dan Yogyakarta, kota yang dikenal sebagai pusat kehidupan mahasiswa di Indonesia.
Pergeseran Akademik yang Praktis
Di Belanda, studi Hilde sangat berfokus pada biologi manusia. Di Fakultas Biologi UGM, perspektifnya meluas ke arah alam dan keanekaragaman hayati. Ia merasa pendekatan “pembelajaran berbasis lapangan” sangat menyegarkan, melibatkan sesi di luar kelas dan praktikum mengenai isu-isu dunia nyata.
Mata kuliah favoritnya, Pencemaran Lingkungan dan Toksikologi, memungkinkannya membandingkan tantangan lingkungan antara Belanda dan Indonesia. Di luar kurikulum, ia sangat menghargai ukuran kelas yang kecil dan personal: “Hal ini mendorong partisipasi aktif. Saya sangat menyukainya dan menjadi lebih menikmati kelas karena itu.”
Koneksi di Luar Ruang Kelas
Pengalaman Hilde diwarnai oleh kehangatan orang-orang yang ia temui. Salah satu kenangan yang paling ia syukuri terjadi saat ia pergi bermain bulu tangkis. Ia diajak bermain oleh pasangan lokal, Ana dan Vino, yang kemudian menjadi rutin bermain setiap minggu dan makan malam bersama. “Mereka sudah seperti sosok orang tua bagi saya selama di Yogyakarta,” kenang Hilde.
Momen “hanya ada di Indonesia” lainnya yang berkesan adalah acara Bingo Lustrum di fakultas, yang berakhir dengan sesi karaoke bersama antara dosen dan mahasiswa menyanyikan lagu “Aku Cinta Jogja.” Baik saat membela tim hoki UGM di Stadion Pancasila atau ikut merayakan Hari Kemerdekaan di lingkungan rumahnya, Hilde merasakan suasana inklusif di mana pun ia berada.
Pesan untuk Mahasiswa Mendatang: “DO DO DO IT”
Saran Hilde bagi mereka yang mempertimbangkan UGM sangat sederhana: tempatkan Indonesia di urutan teratas daftar Anda. Meski teman-teman sesama mahasiswa pertukaran sangat menyenangkan, ia menekankan pentingnya menjalin hubungan dengan warga lokal.
“Investasikan waktu untuk bertemu orang lokal: teman sekelas orang Indonesia atau bahkan orang yang Anda temui di jalan. Semua orang sangat ramah dan ingin berbagi cerita mereka.”
Hilde menggambarkan enam bulannya di UGM dengan tiga kata: “Cinta, Beautiful, dan Special.” Baginya, ini bukan sekadar semester akademik, melainkan enam bulan terbaik dalam hidupnya.



























































