Tim lomba esai mahasiswa Biologi Angkatan 2019 yang diketuai oleh Fatika Soraya Taufik dengan 4 anggota yaitu Amelia Rifki Alifiah, Alodia Marisa Artamevia, Hasna Nur Aini, dan Alifa Amalia pada 10 Januari 2023 berhasil meraih bronze medal pada lomba esai berskala internasional dibawah bimbingan Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D. International Agriculture Technology Essay Competition (INTEGRATION) diadakan oleh Agritech Research and Study Club Universitas Brawijaya. Perlombaan ini berlangsung dari tanggal 12 Desember 2022 s.d. 10 Januari 2023. Tema yang diusung adalah “Innovation on Multidiscipline Integration for Agriculture Development” dengan 4 subtema, yaitu (1) Food Security and Innovation; (2) Bioinformatic Application on Agricultural Technology; (3) Agriculture for Human Welfare; dan (4) Sustainable Bioenergy. Dari ke-4 subtema tersebut, Soraya dan tim menyusun sebuah esai yang menjurus pada subtema Agriculture for Human Welfare, dengan judul “Phymose: Innovation of Eco-Friendly Organic Pesticide Using Leaf Extract of Cutleaf Groundcherry (Physalis angulata var. pendula (Rydb.) Waterf.) and Sensitive Plant (Mimosa pudica L.) as an Alternative for Controlling Pests and Diseases in Horticultural Plants to Increase Agricultural Productivity System”.
Esai tersebut disusun berdasarkan permasalahan yang terjadi akibat normalisasi penggunaan pestisida sintetis/kimia yang merugikan berbagai aspek kehidupan. Tanpa disadari, penggunaan pestisida sintetis dalam jangka panjang mampu menimbulkan berbagai penyakit pada manusia, mendorong pencemaran pada lingkungan, dan menyebabkan terjadinya resistensi pada hama dan penyakit tanaman. Berdasarkan hal tersebut, Soraya dan tim menggagas sebuah inovasi pembuatan pestisida organik yang berasal dari pemanfaatan tanaman gulma, yaitu ciplukan dan putri malu, yang ekstrak daunnya dapat digunakan sebagai bahan alami untuk mengontrol hama dan penyakit pada tanaman hortikultura. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan manusia dengan cara yang jauh lebih aman dibandingkan dengan penggunaan pestisida sintetis. Harapannya, karya esai ini dapat menjadi sarana tambahan bagi para pembaca mengingat akan urgensi kebutuhan pestisida organik yang diperlukan untuk menunjang kualitas produktivitas pertanian dan juga kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Inovasi pestisida organik tersebut juga menunjukkan partisipasi Soraya dan tim dalam pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDGs) terutama dalam konservasi dan pengelolaan ekosistem di air dan darat (SDG 14 dan SDg 15) dan menunjang pengembangan riset selanjutnya untuk peningkatan kualitas pendidikan (SDG 4). Hasil yang luar biasa tersebut juga sesuai dengan komitmen untuk menjalin kerja sama tim yang baik (SDG 17) untuk mendapatkan prestasi yang diharapkan.
Dari ± 200 tim yang turut serta dalam perlombaan ini, Soraya dan tim berhasil meraih bronze medal pada kategori Agriculture for Human Welfare dengan perolehan nilai total 8420 poin. Soraya dan tim berharap dengan mengikuti kompetisi ini, mahasiswa lain juga turut termotivasi untuk dapat menuangkan ide-ide kreatif dan inovatif dalam sebuah karya di bidang kepenulisan pada perlombaan lainnya. [FST]