SRT (Single Rope Technique) atau teknik satu tali merupakan salah satu keahlian menggunakan satu tali untuk bergerak di lintasan vertikal maupun horizontal. Sebagai seorang yang sering berkegiatan di alam bebas seperti caver, climber, dsb haruss menguasai teknik ini, karena pada dasarnya alam ini memiliki bidang horizontal maupun vertical. SRT ini bisa digunakan dalam berbagai macam kegiatan seperti flying fox, ascending/descending prusiking, terdapat banyak sistem yang digunakan dalam SRT ini, khususnya di Indonesia yang paling popular yaitu Frog Rig. Terdapat beberapa macam alat untuk melakukan SRT ini sepeti helm, seat harness, chest harness, hand ascender, foot loop, mailon rapid, cowstail, dll. Alat tersebut digunakan agar menjamin zero percent error.
Pada 7 Mei 2023 Matalabiogama bersama dengan mapagama mengadakan latihan bereng teknik SRT di jembatan Babarsari. Kegiatan dimulai jam 09.00 WIB berkumpul di sekretariat Mapagama. Setelah sampai di sekretariat, peserta mengecek alat yang dibawa dan koordinasi perjalanan. Setelah semua peserta siap, jam 10.00 WIB bersama-sama berangkat menuju Jembatan Babarsari. Sekitar jam 10.30 WIB tim sudah sampai di jembatan Babarsari. Setelah sampai, anggota Mapagama dibantu oleh anggota Matalabiogama memulai menyiapkan dan memasang alat, seperti anchor, tali, dan lain sebagainya. Setelah terpasang, Mas Haki selaku perwakilan Mapagama mulai menjelaskan teknik dasar SRT dan hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan SRT. Setelah dijelaskan, latihan rutin Mapagama dimulai, anggota Mapagama dan Matalabiogama secara bergantian mencoba melakukan SRT.
Berkolaborasinya Mapagama dan Matalabiogama dalam latihan rutin sangat berguna karena di kedua belah pihak dapat sharing mengenai teknik SRT. Bergabungnya Matalabiogama dalam latihan rutin SRT Mapagama diharapkan dapat dilaksanakan lagi di lain waktu. Selain itu, seiring berkembangnya waktu, diharapkan tidak hanya belajar bareng mengenai SRT, namun dapat belajar bareng teknik-teknik kepencitaalaman lain seperti Rock Climbing, Gunung Hutan dan teknik-teknik lainya.
Kegiatan pelatihan SRT ini memiliki relevansi dengan Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu Pendidikan Berkualitas (SDG 4) dengan menyediakan pelatihan mengenai keterampilan yang relevan dengan keterampilan yang dibutuhkan. Kolaborasi yang dilakukan antara Matalabiogama dan Mapagama ini menunjukan dukungan yang besar terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu SDG 17 terkait dengan kerjasama kemitraan untuk mencapai tujuan. Kegiatan tersebut dapat menjadi jalan untuk kolaborasi-kolaborasi baik lainnya di masa yang akan datang.
[MATALABIOGAMA]