Yogyakarta, 15 Juli 2024 – The 7th International Summer Course on Tropical Biodiversity and Sustainable Development terus memberikan inspirasi dan edukasi dengan mengangkat topik “Prospeksi Bioprospeksi Berkelanjutan pada Keanekaragaman Hayati Tropis.” Rangkaian kegiatan dimulai dengan pembukaan yang berlangsung pada Senin (15/7) siang yang dilanjutkan dengan kuliah daring.
International Summer Course on Tropical Biodiversity and Sustainable Development (ISC) merupakan kegiatan tahunan yang rutin diselenggarakan oleh Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Pada tahun ketujuh nya kali ini, sebanyak 37 mahasiswa dari 6 negara (Indonesia, Malaysia, Filipina, Jepang, Pakistan, dan Thailand) dan 12 universitas akan berpartisipasi dalam keseluruhan kegiatan dan 18 peserta dari 5 negara lainnya (Myanmar, Belanda, Algeria, India, dan Mesir) berpartisipasi dalam rangkaian kuliah daring. ISC juga melibatkan para ahli dari berbagai negara untuk berpartisipasi sebagai pembicara diantaranya dari Malaysia, Britania Raya, Jepang, Australia, Korea Selatan, Thailand, Filipina, Mesir, dan Indonesia.
Ketua pelaksana ISC, Mukhlis Jamal Musa Hole M.Env.Sc., D.Phil., memberikan sambutan pada pembukaan daring Rabu (15/7). Beliau turut memaparkan rangkaian kegiatan secara daring dan luring yang akan dilaksanakan hingga awal agustus nanti. Kegiatan akan berfokus pada edukasi brioprospeksi berkelanjutan dan keanekaragaman hayati tropis di Indonesia.
Agenda dilanjutkan dengan kuliah daring dengan moderator Nur Indah Septriani, S.Si., M.Sc., Ph.D. dan pembicara Ts. Dr. Noor Jannatun Naim Binti Jemali dari Universitas Malaysia Kelantan. Dr. Jan memberikan kuliah yang berfokus pada prospek sumber daya hutan. Dalam kuliahnya, Dr. Jan menyoroti beragam fungsi hutan yang menghasilkan produk kayu dan non-kayu. Ia menekankan tantangan penting dalam degradasi dan deforestasi hutan tropis, dan mencatat hilangnya hutan sebesar 90% dalam enam dekade terakhir. Laju deforestasi yang mengkhawatirkan ini menggarisbawahi pentingnya upaya bioprospeksi dan konservasi yang berkelanjutan.
Kuliah pertama ini diharapkan dapat memberikan ilmu mengenai urgensi konservasi dan pelestarian hutan dan ekosistem dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Upaya dukungan terhadap isu pelestarian hutan dan perubahan iklim turut digalakkan melalui diskursus kolaborasi antara negara dan universitas yang berlangsung.