Dalam rangka meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan tanaman atsiri, Fakultas Biologi UGM mengadakan pelatihan pembuatan pengharum ruangan yang berfungsi sebagai pengusir nyamuk (repellent) di Dusun Kledokan, Kelurahan Caturtunggal, Sleman, DI Yogyakarta. Kegiatan yang merupakan bagian dari program Desa Mitra Fakultas Biologi ini berlangsung pada Jumat, 20 September 2024, di Balai Dukuh Kledokan, dengan peserta pelatihan terdiri dari ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Rejosari. Hampir 30 peserta hadir dengan antusias, mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
Materi pelatihan mencakup pemanfaatan tanaman minyak atsiri, seperti sereh, jeruk purut, lavender, Zodia, dan kemangi, sebagai bahan alami repellent dan bioinsektisida. Tanaman-tanaman ini dapat ditanam di pekarangan rumah sebagai solusi alami pengusir nyamuk. Peserta juga belajar membuat pengharum ruangan berbasis bahan alami yang dapat ditempatkan di berbagai sudut rumah untuk meningkatkan sirkulasi aroma yang efektif mengusir nyamuk.
Dalam sesi praktik, para peserta diajak langsung membuat pengharum ruangan aromaterapi menggunakan bahan-bahan segar, seperti jeruk purut, kulit jeruk manis, sereh, dan daun pandan, serta bahan kering seperti bunga dan tangkai cengkeh, kayu manis, jahe, daun pala, dan kembang lawang. Peserta bebas memadukan berbagai bahan sesuai selera untuk menciptakan aroma yang disukai. Selain mendapatkan pengetahuan tentang manfaat tanaman atsiri, mereka juga menerima brosur panduan agar dapat membuat pengharum ruangan secara mandiri di rumah.
Selain itu, diadakan pula pelatihan pembuatan yoghurt homemade dengan metode back-slopping, yang memanfaatkan biang dari yoghurt komersial. Metode ini memanfaatkan yoghurt komersial sebagai starter untuk memfermentasi susu, yang dalam konteks Kledokan sangat relevan karena terdapat kandang sapi bersama milik warga yang menghasilkan susu segar dalam jumlah besar. Pembuatan yoghurt dilakukan dengan alat-alat rumah tangga sederhana seperti panci dan kompor, sehingga mudah dipraktikkan oleh ibu-ibu di rumah.
Narasumber dalam kegiatan ini antara lain Dr. Woro Anindito Sri Tunjung, Ibu Mulyati, M.Si, Dr. Sari Darma Siwi, dan Dr. Upiek Ngesti Wibawaning Astuti. Mereka berharap pelatihan ini dapat mengurangi ketergantungan masyarakat pada obat nyamuk kimia, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya solusi alami yang aman bagi kesehatan dan lingkungan. Selain itu, pengolahan air susu sapi diharapkan dapat menghasilkan berbagai produk bernilai tambah.
Kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian terhadap kesehatan masyarakat serta pelestarian lingkungan melalui pemberdayaan lokal. Para peserta sangat antusias dengan hasil akhir pengharum ruangan yang tidak hanya efektif mengusir nyamuk, tetapi juga mempercantik suasana rumah. Program ini juga mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama SDGs 3 mengenai kehidupan sehat dan sejahtera, serta SDGs 4 tentang pendidikan berkualitas.