Salah satu dosen dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada yaitu Prof. Dr. Kumala Dewi MSc.St telah mengikuti “ 31st International Symposium of Physiology for Health”, di Swiss-Belhotel, Bandar Lampung, yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran FK Universitas Lampung Unila pada hari Kamis dan Jum’at tanggal 10 – 11 Oktober 2024.
Pada simposium ini dihadirkan pembicara ahli dan peserta dari dalam dan luar negeri untuk mendiskusikan tema penting “Integrated Physiology for Global Health Resilience”. Simposium secara resmi dibuka oleh Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., yang menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan narasumber yang berpartisipasi. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin dalam menangani tantangan kesehatan global. Prof. Lusi dalam sambutannya menyampaikan, tema simposium ini sangat relevan dengan perkembangan kesehatan global saat ini. Diperlukan kesadaran dan kerja sama dari berbagai pihak, baik akademisi, tenaga kesehatan, maupun masyarakat luas untuk membangun ketahanan kesehatan yang terintegrasi. Rektor juga menyoroti peran penting fisiologi dalam pemahaman dan penanganan berbagai penyakit, termasuk penyakit autoimun, serta pentingnya dukungan seperti keluarga dan komunitas dalam proses pemulihan pasien. Pembukaan simposium ini turut dihadiri berbagai tokoh penting, di antaranya Direktur dan Wakil Direktur RSUDAM, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja Sama FK Unila, Ketua Umum Perhimpunan Ahli Ilmu Faal Indonesia (IAIFI) Dr. Ermita I. Ibrahim Ilyas, M.S., AIFO, ketua pelaksana, serta para dosen.
Simposium yang berlangsung dua hari ini menghadirkan pembicara kunci (Keynote Speakers) dari berbagai bidang. Mereka yakni Prof. Cheng Hwee Ming, menyampaikan materi berjudul “Autonomous Integrated Resilient Muscle Physiology,” dan Prof. Dr. Ifrannudin, Sp.KO., M.Pd.Ked., membahas tentang “Peran Penelitian dan Inovasi untuk Pengembangan Fisiologi di Masa Depan.” Sesi lainnya diisi Prof. Dr. Kumala Dewi, M.Sc., St., yang membawakan tema “Plant Physiology for Global Health Resilience”. Dalam paparannya Prof. Kumala Dewi menyampaikan pentingnya pemahaman dan aplikasi fisiologi tumbuhan dalam mendukung sektor pertanian guna mendapatkan bahan pangan terutama sayuran yang memiliki kandungan vitamin, mineral serta fitokimia lain yang bermanfaat untuk mendukung kesehatan. Selain itu dijelaskan pula bahwa pemahaman fisiologi tumbuhan juga penting dalam upaya mitigasi dampak Global Climate Change karena dari penelitian-penelitian fisiologi tumbuhan dapat diupayakan tanaman yang mampu bertahan terhadap cekaman baik cekaman biotik atau abiotik. Lebih lanjut dipaparkan bahwa tanaman juga berperan dalam kesehatan lingkungan karena tanaman menyerap CO2 dan secara tidak langsung juga mendukung lingkungan yang lebih sehat untuk manusia.
Simposium hari kedua diisi pembicara ternama lainnya, Dr. Fabian Chin Leong Lim dan Prof. Shizue Masuki, Ph.D., yang membahas isu-isu terkait kesehatan lansia serta efek sinergis antara olah raga dan nutrisi. Melalui simposium ini diharapkan wawasan para peserta dalam bidang fisiologi dapat diperkaya dan kolaborasi antara ilmuwan serta praktisi kesehatan dapat ditingkatkan untuk menciptakan ketahanan kesehatan global yang lebih baik. Kegiatan simposium ini juga selaras dengan Sustainable Development Goals terutama Goal 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera dan Goal 13 : Penanganan Perubahan Iklim.